1 / 27

Penyelenggaraan Penanganan Jenazah

SMAI Cikal Harapan. Penyelenggaraan Penanganan Jenazah. Penyelenggaraan Penanganan Jenazah. Memandikan Jenazah. Mengafani Jenazah. Menshalati Jenazah. Menguburkan Jenazah. Memandikan Jenazah.

moeshe
Télécharger la présentation

Penyelenggaraan Penanganan Jenazah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SMAI Cikal Harapan Penyelenggaraan Penanganan Jenazah

  2. Penyelenggaraan Penanganan Jenazah Memandikan Jenazah Mengafani Jenazah Menshalati Jenazah Menguburkan Jenazah

  3. Memandikan Jenazah Memandikanjenazahhukumnyaadalahfardhukifayah. Dalamartianjikaadasebagianorang yang telahmenjalankannya, makakewajibanuntukmelaksanakannyatelahgugurbagi yang lain. Hal inidalamrangkamelaksanakanperintah Allah swt. Dan memenuhihakbagikaummuslimin. Mayatorang yang beragama Islam wajibdimandikan, kecualijikamerekamatidalampeperangan.

  4. PERLENGKAPAN : • Tempat memandikan, • Air mangalir, • Bak/waskom, • Sabun mandi, • Shampo, • Cotton bud, • Handuk, • Kain jarik • Kamfer serbuk

  5. 1. SYARAT-SYARAT YANG MEMANDIKAN • Islam • Berakal • Amanah • ‘Alim • Merahasiakan

  6. 2. SYARAT TEMPAT MEMANDIKAN • Sucidanbersih (Tidakdi WC ataukamarmandi) • Tertutupatapdandindingnya • Tidakterdapatpatungdangambarmakhlukbernyawa

  7. 3. TATA CARA MEMANDIKAN • Mayat diletakan ditempat yang tinggi, seperti ranjang atau balai-balai; dimandikan di tempat yang sunyi, berarti tidak ada orang yang masuk ke tempat itu selain orang yang memandikan dan orang yang menolong mengurus keperluan yang bersangkutan. • Pakaian mayat diganti dengan kain mandi atau basahan, sebaiknya kain sarung supaya auratnya tidak mudah terlihat. • Mula-mula jenazah didudukan secaralemah lembut dengan posisi miring ke belakang. Orang yang memandikan meletakan tangan kanannya di bahu jenazah dengan ibu jarinya padalekukan tengkuk dan lututnya menahan punggung jenazah. • Perut jenazah diurut dengan tangan kiri untuk mengeluarkan kotoran yang mungkin keluar.

  8. Jenazah ditelentangkan dan kedua kemaluannya dibersihkan dengan tangan kiri yang dibalut kain perca. • Setelah perca pembalut tangan diganti, mulut, gigi, dan lubang hidung juga dibersihkan. • Jenazah diwudhukan seperti wudhu orang hidup. • Kepala dan jenggot dibasuh dengan air yang di campur sidr, lalu dirapikan dengan sisir sambil memperhatikan rambut sekitarnya ada yang gugur maka dikembalikan.

  9. Badan bagian kanan dan kiri dibasuh, tubuhnya dibaringkan ke kiri dan dibasuh bagian belakang sebelah kanan. • Setelah itu, dibaringkan ke sebelah kanan dan dibasuh pula belakang badannya yang sebelah kiri. Untuk semua pembasuhan ini digunakan air dicampur dengan sidr. Setelah semuanya selesai, air yang bercampur sidr tadi dihilangkan dengan menyiramnya secara merata dengan air bersih. Kemudian, disiram sekali lagi dengan air bercampur kapur. Apabila setelah dibersihkan masih mengeluarkan najis, najis itu wajib dibersihkan kembali.

  10. Mengafani Jenazah • PERLENGKAPAN : • Kain kafan, • Tikar pandan, • Kapas, • Eau De Cologne, • Minyak putri duyung, • Kamfer serbuk,

  11. Tali Tali Tali Tali Tali SKEMA KAIN KAFAN 2 3 4 5 1 Kain 1 Kain 3 Kain 5 (Oblong) Kain 6 (Basahan) Kain 4 Kain 2

  12. كُفِنَ رَسُوْ لُ اللهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ ثَلاَثَةِ أَثْوَابٍ بِيْضٍ سُحُوْ لِيَةٍ جُدَدٍ لَيْسَ فِيْهَا قَمٍيْصٌوَلاَعَمَامَةٌ. (رواه الجماعة “Rasulullah saw. dikafanidengantigahelaikainputihmulus yang barutanpakemejadansorban” Mengafani dengan baik adalah mengafani jenazah dengan kafan yang baik dan cara yang baik. Kafan yang baik adalah kafan yang suci, bersih, cukup tebal, ukurannya mencukupi, kualitasnya sedang, dan tidak berlebih-lebihan atau terlalu mewah, baik dalam kualitas maupun ukuran

  13. Mengafanijenazahdengansesuatu yang dapatmenutupseluruhbadannyameskipundengansatubajuhukumnyaadalahfardhukifayah. 1. HAL-HAL YANG DIANJURKAN KETIKA MENGAFANI JENAZAH • Dalammengafanijenazah, adabeberapahal yang harusdiperhatikan, diantaranya : • Kain yang dipergunakanuntukmengafanimayatadalahkain yang bagus,sucidanbisamenutupisemuabadanmayat. • Kainkafanhendaknyaberwarnaputih. • Diolesidenganminyak/wewangian. • kainkafan yang dipergunakanuntuklaki-lakisebanyak 3 (tiga) lapis, danuntukperempuansebanyak 5 (lima) lapis .

  14. 2. TATA CARA MENGAFANI Cara Mengukur Kain Kafan: • Panjang : ukur panjang mayit dengan meteran dari mulai ujung kepala hingga ujung kaki dengan melebihkannya kira-kira 60cm. penambahan kain disesuaikan agar dapat mengikat ujung kepala hingga ujung kaki. • Lebar : ukur lebar mayit mulai dari ujung bahu kanan mayit hingga ujung kiri, kemudian hasil pengukuran dikalikan tiga. • Letakkan lipatan kain pertama pada bagian kepala dilebihkan kira-kira 40cm dan bagian kaki 20cm. • Letakkan lipatan kedua dan ketiga di atas lipatan yang pertama dengan cara serupa. Lalu tambahkan kapas di atasnya.

  15. kainkafan yang telahsiapkemudianditaburiwewangiandankapurbarus. Kemudianletakkanmayitdiatasnyadenganhati-hatidantetapmenjagaauratnya. • oleskanminyakwangipadatubuhmayit & yang dianjurkanpadatujuhanggotasujud (kening, lutut, telapak kaki, telapaktangan, hidung) dandisela-selapersendian. • laluambilujungkain yang pertama (paling bawah/dalam) arahkanankemudianlipatkesebelahkirisecarabersamaanmulaidari kaki hinggakepala. Setelahitupegangujungnyadengankuatdanlipatatauputar. Lalupeganglipatanujungkaindengantangankiri, laluambilkain yang keduadanlakukanseperti yang pertama, begitujugadengan yang ketiga. • ikatdengankuatdanjadikanikatannyadisebelahsisikirimayit. Selimutimayit yang telahdikafani agar benar-benartertutupdanterjagasebelumdikuburkan.

  16. Menshalati Jenazah Hukummenyalatijenazahadalahfardhukifayah. Keutamaanshalatjenazahmenurut Abu HurairahbahwasanyaRasulullahbersabda, “Siapa yang mengantarjenazahdanmenyalatinya, makabaginyasatuqirath. Siapamengantarjenazahsampaiselesaiprosespemakamannya, makabaginyaduaqirath. Yang paling keciladalahsepertigunungUhudatausalahsatudarikeduanyaadalahsepertigunungUhud.” 1. SyaratShalatJenazah Syaratjenazahsebagaimanasyaratdalammelaksanakanshalatfardhu, yaitu : • Badannyasuci. • Sucidarihadatskecilmaupunbesar. • Menghadapkiblat. • Menutupaurat.

  17. Yang membedakanantarashalatjenazahdanshalatfardhuadalahbahwashalatjenazahtidakterikatwaktu. 2. RukunShalatJenazah • Niat • Berdiribagi yang mampu • Takbirsebanyakempat kali (mengangkatduatangansaattakbir) • Membaca Al-Fatihahdengansuaralirih • MembacashalawatkepadaRasulullah saw • Doakepadamayat • Membacadoasetelahtakbirkeempat • Salam

  18. 3. Cara MenyalatiJenazah • Letakkan jenazah di hadapan imam. Imam berdiri di hadapan kepala mayit jika mayit itu laki-laki. Jika mayitnya perempuan, maka imam berdiri di tengah-tengah mayit. Kemudian makmum berdiri di belakang imam. • Imam bertakbiratul ihram diikuti makmum. • berta’awudz, membaca basmallah, tidak membaca do’a iftitah, membaca al-fatihah. Semuanya di baca lirih. • takbir ke dua seraya mengangkat tangan kemudian membaca shalawat. • kemudian takbir ketiga sambil mengangkat tangan dan bedoa untuk mayit. • takbir terakhir lalu salam.

  19. POSISI SHALAT JENAZAH LAKI-LAKI : Imam Ma’mum

  20. POSISI SHALAT JENAZAH WANITA : Imam Ma’mum

  21. 3 1 2 4

  22. Menguburkan Jenazah Hukummenguburkanmayitadalahfardhukifayah. Pemakamanbolehdilakukanmalamharijikasudahdishalati. • Tata Cara MembawaJenazah • Letakkanmayitdiataskerandadenganterlentang. • Tutupdenganselimut/kain. Kerandamayitwanitasebaiknyaditutupdengankubah/kayu. • Disunnahkan yang membawakerandasebanyakempatorang. • Disunnahkanuntukbersegeradalamberjalan.

  23. 2. Liang Lahat Disunnahkanmemperdalamdanmemperluaslianglahat. Tujuannya agar baunyatidakterciumdanjasadnyatidakdimakanbinatangbuasataupunburung. 3. Tata Cara Menguburkan Memasukkanmayitkedalamkuburbolehkepalaataupun kaki terlebihdahulu. Yang memasukkanmayitkedalamkuburadalahlaki-laki. Yang diberiwasiatuntukitu. Bilamayittidakberwasiat, makakerabatdekatnya. bilamemasukkanmayitwanita, makakuburnyaditutup.

  24. letakkanmayitperlahandenganberbaringdisisilambungkanannya, karenadiamenyerupaiorangtidur yang menghadapkekiblat. • bukaikatankainkafannyadengantanpamembukawajahnya. • dekatkandanmasukkanmayitkelianglahat, kemudiantahandenganbatuatautanahdidepannyadandipertengahanpunggungnya agar mayittidakterbalik. Tutuplahatdengankayu. Tutupbagian yang kosongantarakayudengantanahliat agar mayittidakkejatuhantanahsaatdikubur

  25. masukkantanahkedalamkuburdantinggikandariataspermukaantanahsejengkallaludibentuksepertipunuk.masukkantanahkedalamkuburdantinggikandariataspermukaantanahsejengkallaludibentuksepertipunuk. • percikikuburdengan air kemudiantaburikerikil agar kuburtidakterbawaangindanaliran air. Tandaidengankayuataubatupadabagiankepala. • setelahituberdoauntukmayit. • tidakdiperbolehkanduduk, bersandardanmelangkahimakam. Tempat yang lebihutamauntukmemakamkanjenazahialahditempatpemakamankaummuslimin. Karenadenganbegitu, orang yang masihhiduptidakterganggudengannyadanjugaseakan-akanjenazahtersebutberadaditempat yang semestinya, ialebihbanyakmendapatkandoa.

  26. Wassalamu’alaikum wr.wb Terima kasih atas perhatiannya

More Related