1 / 37

PENGEMBANGAN KARIER BIDAN

PENGEMBANGAN KARIER BIDAN. BY ELI RAHMAWATI,M.Kes. Prinsip Pengembangan Karier Bidan. Pendidikan berkelanjutan Job fungsional Prinsip pengembangan karier bidan dikaitkan dengan peran, fungsi dan tanggung jawab bidan . Pendahuluan . Pembangunan Pembangunan

neva
Télécharger la présentation

PENGEMBANGAN KARIER BIDAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGEMBANGAN KARIER BIDAN BY ELI RAHMAWATI,M.Kes

  2. Prinsip Pengembangan Karier Bidan • Pendidikan berkelanjutan • Job fungsional • Prinsip pengembangan karier bidan dikaitkan dengan peran, fungsi dan tanggung jawab bidan

  3. Pendahuluan Pembangunan Pembangunan Kesehatan Nasional (derajat kesadaran, kemauan, kemampuan hdp sehat) SKN Tangguh BIDAN AKI (Kepmenkes 900/2002) Tingkat pendidikan bervariasi, kualitas lulusan beragam, pesatnya IPTEK, tantangan globalisasi (komunikasi, bahasa asing, teknologi informasi komputer, standarisasi, pemahaman aspek legalitas ,regulasi )

  4. Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 ttg SISDIKNAS, disebutkan: • Pasal 4 (3) • Pasal 5 (5) • Pasal 13 (1) • Pasal 26 (1, 3 & 5) • Pasal 31

  5. Perkembanganprofesi Kewajibanmengikutiperkembangan IPTEK Pendidikansepanjanghayat PENDIDIKAN BIDAN BERKELANJUTAN

  6. PolaPengembanganPendidikanBidan • Antisipasi tingkat kebutuhan masyarakat thd mutu pelayanan kebidanan • Perubahan-perubahan yang cepat dalam pemerintahan maupun masyarakat • Perkembangan IPTEK • Persaingan dipasar global TENAGA BIDAN BERKUALITAS (pengetahuan, ketrampilan dan sikap profesionalisme)

  7. IBI bertanggung jawab mendorong tumbuhnya sikap profesionalisme bidan melalui kerja sama dengan berbagai pihak dan turut berperan aktif dalam upaya yang diprogramkan pemerintah baik tingkat pusat, daerah sampai ranting

  8. Keterlibatan diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup anak bangsa dan kualitas bidan sebagai pelayan masyarakat khususnya KIA dalam siklus kehidupannya.

  9. Untuk itu pendidikan bidan seyogyanya dirancang dengan: • Memperhatikan faktor-faktor yang mendukung keberadaan bidan ditengah-tengah kehidupan masyarakat • Berkesinambungan, berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah-tengah masyarakat

  10. Pendidikan berkelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan baik melalui pendidikan formal maupun non formal

  11. Pendidikan formal Yang telah dirancang & diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta dengan dukungan IBI: • Program D III,D IV, S1 & S2 Kebidanan • Pengiriman tugas belajar keluar negeri • Mengupayakan adanya badan swasta dalam dan luar negeri untuk meningkatkan pendidikan bidan dalam dan luar negeri khusus untuk program jangka pendek • Disamping itu IBI tetap mendorong anggotanya untuk meningkatkan pendidikan melalui kerjasama dengan universitas didalam negeri

  12. Pendidikan non formal • Dilaksanakan melalui program pelatihan, magang, seminar/lokakarya • Kerjasama IBI dengan lembaga internasional diberbagai propensi • Program mentorship dimana bidan senior membimbing bidan yunior dalam konteks profesionalisme bidan

  13. Jumlah anggota IBI yang cukup besar, diasumsikan ± 32 tahun baru seluruh anggota IBI dapat mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi • Kesepakatan antara IBI dan pemerintah bahwa masa transisi melalui pendidikan formal akan berlangsung 10 tahun (2010)

  14. IBI bersama pemerintah (Depkes & kesos dan Depdiknas) mencoba cari jalan keluar melalui suatu sistem pendidikan yang mengakui berbagai pengalaman bidan dalam melayani masyarakat

  15. Pengakuan/penghargaan thd pengalaman bidan (Recognition of Prior Learning) ini diharapkan akan dapat lebih mempercepat upaya peningkatan kualitas bidan melalui pendidikan formal tanpa mengabaikan apa yang telah dimiliki oleh bidan.

  16. Pola pengembangan pendidikan bidan Spesialis II S. 3 Kebidanan Spesialis I Bridging course S. 2 Kebidanan Bridging training Diploma IV S.1 Kebidanan Diploma III Diploma I S M U SPK

  17. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 19: • Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup progam pendidikan diploma, sarjana, magister, dan doktor yg diselenggarakan oleh perguruan tinggi • Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka

  18. Converter/Bridging Course Program D IV ke S2 Terapan • Harus ada kesepakatan antara PT penyelenggara, asosiasi profesi, masy sebagai end user (Depkes, BPSDM), tentang baku mutu kompetensi S2 terapan (jenis dan kebutuhan) • Kurikulum disusun bersama berdasarkan kesepakatan kompetensi S2 terapan • Berhubung program S2 adalah program terminal, maka perlu dilakukan proses artikulasi (akreditasi kredit) dan credit transfer melalui program converter/Bridging course sebelum menempuh S2 terapan • Program harus dapat “on and off” sesuai kebutuhan • Program dapat berupa pendidikan kedinasan

  19. Adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaaan/pelayanan dan standar yang telah ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan nonformal.

  20. Tujuan • Pemenuhan standar • Meningkatkan produktivitas kerja • Efisiensi • Meningkatkan kualitas pelayanan • Meningkatkan moral (etika profesi) • Meningkatkan karier • Meningkatkan kemampuan konseptual • Meningkatkan ketrampilan kepemimpinan (leadership skill) • Imbalan (kompensasi) • Meningkatkan kepuasan konsumen

  21. Sasaran Bidan praktik swasta Bidan berstatus pegawai negeri Tenaga kesehatan lainnya Kader kesehatan, dukun beranak Masyarakat umum

  22. Jenis & karakteristik Dikjut • Jenis • Seminar, lokakarya • Magang • Pengembangan (manajemen, hub interpersonal, komunitas) • Ketrampilan teknis untuk pelayanan • Administrasi • Lain-lain, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi (IPTEK)

  23. Karakteristik • Komprehensif • Harus mencakup seluruh anggota profesi kebidanan • Berdasarkan analisis kebutuhan • Berhubungan dengan tugas (job related) dan relevan dgn kebutuhan masyarakat • Berkelanjutan • Berkesinambungan dan berkembang • Terkoordinasi secara internal • Bekerjasama dgn institusi pendidikan dlm memanfaatkan berbagai sumber daya dan mengelola berbagai program dikjut • Berkaitan dengan sistem lain

  24. Berkaitan dengan sistem lain Sistem dikjut memiliki 3 aspek subsistem yg merupakan bagian dari sistem lain diluar sistem dikjut, yaitu: • Perencanaan tenaga kesehatan (health manpower planning) • Produksi tenaga kesehatan (health manpower production) • Manajemen tenaga kesehatan (health manpower management)

  25. JabatanFungsional • Jabatan dpt ditinjau dari 2 aspek: • Struktural • Fungsional • Jabatan struktural adalah jabatan yg secara jelas tertera dlm struktur dan diatur berjenjang dalam suatu organisasi • Jabatan fungsional adalah jabatan yg ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yg vital dlm kehidupan masy dan negara

  26. Pengembangan karir bidan • Pengertian Perjalanan pekerjaan seseorang dlm organisasi sejak diterima dan berakhir pada saat tidak lagi bekerja diorganisasi tersebut.

  27. Tujuan • Mendapatkan persyaratan menempati posisi/jabatan tertentu • Mengusahakan pengembangan karir karena tidak otomatis tercapai, tergantung pada lowongan/jabatan,keputusan dan tergantung presensi pimpinan

  28. Jalur karir • Bersifat ideal dan normatif • Berlaku untuk pegawai negri / swasta;struktural dan fungsional

  29. Jalur pengembangan karir Jalur pengembangan karir : Struktural Fungsional

  30. Karir Struktural • Tergantung tepat tugas bidan (RS, PKM, swasta dst). • Dicapai sesuai tingkat kemampuan, kesempatan dan kebijakan yang ada (ka ruangan, kasie dsb)

  31. Karir fungsional • Disiapkan dengan jabatan fungsional bagi bidan, melalui pendidikan berkelanjutan • Baik formal/informal, akan meningkatkan profesionalisme bidan dalam melaksanakan fungsinya.

  32. Peraturan, ketentuan dan cara pengembangan karir terdapat pada: • Permen neg Pendayagunaan Aparatur Negara No: 01/PER/M.PAN/1/2008 • Juklak jafung bidan dalam angka kredit.

  33. Prinsippengembangankarirbidanperan, fungsidantanggungjawab Pelaksana • Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan, masa persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, pelayanan KB, gangguan sistem reproduksi dan dalam masa klimakterium dan menopause serta bayi dan balita secara mandiri • Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan kolaborasi, konsultasi dan rujukan.

  34. Pengelola • Mengembangkan pelayanan kesehatan terutama untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja. • Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya.

  35. Pendidik • Memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan KB. • Melatih dan membimbing kader dan dukun termasuk siswa bidan dan keperawatan di wilayah atau tempat kerjanya.

  36. Peneliti Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri & kelompok.

More Related