1 / 27

Pengenalan Asuransi

Pengenalan Asuransi. Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang kerjasama dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia 23 Mei 2012 Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI.

xena
Télécharger la présentation

Pengenalan Asuransi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PengenalanAsuransi Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malangkerjasama denganBadan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia 23 Mei 2012 Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  2. PENGERTIANASURANSI UU No. 2 tahun 1992: Perjanjianantaraduapihakataulebih, denganmanapihakpenanggungmengikatkandirikepadatertanggung, denganmenerimapremiasuransi, untukmemberikanpenggantiankepadatertanggung, karenakerugian, kerusakan, ataukehilangankeuntungan yang diharapkan, atautanggungjawabhukumkepadapihakketiga yang mungkinakandideritatertanggung, yang timbuldarisuatuperistiwa yang tidakpasti, ataumemberikansuatupembayaran yang didasarkanatasmeninggalatauhidupnyaseseorang yang dipertanggungkan.

  3. ASURANSI SYARIAH Peraturan Menteri Keuangan No.18/PMK.010/2010: Usaha saling saling menolong (ta’awuni) dan melindungi (takafuli) diantara para peserta melalui pembentukan kumpulan dana (tana tabarru’) yang dikelola sesuai prinsip syariah untuk menghadapi risiko tertentu.

  4. Risiko ? Suatu ketidak pastian akan terjadinya peristiwa (bahaya) di masa yang akan datang, dan jika peristiwa tersebut terjadi, dapat menimbulkan kerugian. Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  5. PengertianRisiko • Ketidakpastian akan terjadinya kerugian • Terjadi atau tidak • Saat terjadinya • Besaran kerugiannya Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  6. JenisResiko • ResikoMurni Kalautidakterjaditidakapa-apa, kalauterjadirugi • ResikoSpekulatif Kalaudilakukanbisauntung, rugi, atau break event Padaumumnyahanyaresikomurni yang dapatdiasuransikan Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  7. Pihak-pihak yang MenghadapiResiko 1. INDIVIDU 2. ORGANISASI / DUNIA USAHA Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  8. MetodePenangananRisiko • Menghindari risiko • Menghadapi dan menerima risiko • Mengalihkan risiko • Mengendalikan kerugian • Asuransi Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  9. ManfaatAsuransiBagiMasyarakat • Penggantianataskerugian • Berkurangnyaketakutandankekhawatiran • Sumberdanainvestasi • Doronganuntukpencegahankerugian Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  10. Jenis-JenisAsuransi 1. Asuransi Jiwa 2. Asuransi Umum 3. Asuransi Sosial Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  11. PRINSIP-PRINSIP ASURANSI • ITIKAD BAIK (UTMOST GOOD FAITH) 2. KEPENTINGAN (INSURABLE INTEREST) 3. INDEMNITAS (INDEMNITY) - SUBROGASI (SUBROGATION) - KONTRIBUSI (CONTRIBUTION) - KRONOLOGI (CHRONOLOGY) Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  12. USAHA ASURANSI Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  13. Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional

  14. Prinsip Dasar Usaha AsuransiSyariah Adanya kesepakatan tolong menolong (ta’awun) dan saling menanggung (takaful) di antara para Peserta; Adanya kontribusi Peserta ke dalam Dana Tabarru’; Perusahaan bertindak sebagai pengelola Dana Tabarru’; Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  15. Prinsip Dasar Usaha AsuransiSyariah (lanjutan) 4. Dipenuhinya prinsip keadilan (‘adl), dapat dipercaya (amanah), keseimbangan (tawazun), kemaslahatan(maslahah), dan keuniversalan (syumul); dan 5. Tidak mengandung hal-hal yang diharamkan, seperti ketidakpastian/ketidakjelasan (gharar), perjudian(maysir), bunga(riba), penganiayaan(zhulm), suap(risywah), maksiat, dan objek haram. Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  16. ImplikasiAdanyaPrinsipDasar • wajib memisahkan kekayaan dan kewajiban Dana Tabarru’ dari kekayaan dan kewajiban Perusahaan. • wajib dibuat catatan terpisah untuk kekayaan dan kewajiban Perusahaan, Dana Tabarru’, dan Dana Investasi Peserta. Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  17. Akaddalamusahaasuransi berdasarkanprinsipsyariah AKAD TABARRU’ AKAD TIJARAH • 1. Akad Wakalah bil Ujrah, • 2. Akad Mudharabah, dan • 3. Akad MudharabahMusytarakah. Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  18. Akaddalamusahaasuransiberdasarkanprinsipsyariah • Pengelolaan risiko: • Akad Wakalah bil Ujrah • Pengelolaan investasi: • Akad Wakalah bil Ujrah • Akad Mudharabah, atau • Akad Mudharabah Musytarakah Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  19. Alternatif DistribusiSurplus Underwriting Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Dana Tabarru’ Dana Tabarru’ Dana Tabarru’ & & Peserta Peserta & Perusahaan Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  20. Penggunaan Dana Tabarru’ • pembayaran santunan kepada Peserta yang mengalami musibah atau pihak lain yang berhak; • pembayaran reasuransi; • pembayaran kembali Qardh ke Perusahaan; dan/atau • pengembalian Dana Tabarru’ akibat pembatalan polis dalam periode yang diperkenankan. Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  21. Qardh • Perusahaan setiap saat wajib memiliki kemampuan untuk memberikan pinjaman dalam bentuk Qardh kepada Dana Tabarru’ dalam hal: • tingkat solvabilitas Dana Tabarru’ kurang dari jumlah minimum yang dipersyaratkan; • jumlah investasi dalam kekayaan yang dapat diperhitungkan dalam perhitungan tingkat kesehatan keuangan Dana Tabarru’, lebih kecil dari jumlah penyisihan/cadangan teknis dan kewajiban pembayaran santunan/klaim retensi sendiri dari Dana Tabarru’; • terjadi selisih kurang atau defisit underwriting Dana Tabarru’; • Dana Tabarru’ tidak cukup untuk membayar santunan/klaim kepada Peserta. Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

  22. Keistimewaan Usaha AsuransiSyariah • Prinsip persaudaraan, saling tolong-menolong (ta’awun) & saling menanggung (takaful) antar sesama peserta • Jenis dan transaksi sesuai dengan prinsip syariah • Dikelola dengan transparan • Peserta memiliki peluang bagi hasil atas surplus Underwriting

  23. Tips Memilih Perusahaan danProdukAsuransi • Pilihlahperusahaanasuransi yang mempunyaireputasi yang baikdanmemilikiijinusahadariMenteriKeuangan. • Pilihlahperusahaan yang masukkategorisehat • Asuransikonvensional RBC diatas 120%. • Asuransidenganprinsipsyariah RBC danatabarru 30%, kemampuandanaperusahaanuntukmemberikanqardh 70% dansolven (selisihjumlahkekayaandengankewajiban minimal samadengan modal yang dipersyaratkan). • Bacalahisi polis terutamalingkup yang dipertanggungkandanpenyebabnya , sertapengecualiannya. • Jelimemilihprodukterutamaproduk yang mengandungunsurinvestasiterutamapenawaranproduk yang menjanjikantingkathasilinvestasi/bunga yang tinggi.

  24. Perkembangan Usaha Asuransi Syariah ASURANSI JIWA

  25. Perkembangan Usaha Asuransi SyariahASURANSI KERUGIAN & REASURANSI

  26. Perkembangan Usaha Asuransi SyariahASURANSI & REASURANSI

  27. Terimakasih Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI

More Related