1 / 36

Lita Penanganan Diabetes Terbaik

materi ini tentang penanganan diabetes terbaik yang disampaikan oleh lita

Apriani
Télécharger la présentation

Lita Penanganan Diabetes Terbaik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENANGANAN PENANGANAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INDONESIA DI INDONESIA Lita Lita Septina Septina Penyakit Penyakit Dalam Dalam – – Endokrinologi Endokrinologi FK UMSU / RS Haji Medan FK UMSU / RS Haji Medan

  2. Diabetes di Indonesia Diabetes di Indonesia Top 10 countries or territories for number of adults (20 Top 10 countries or territories for number of adults (20– –79 years) with diabetes in 2019, 2030 and 2045 (Diabetes Atlas, 2019) 2045 (Diabetes Atlas, 2019) 79 years) with diabetes in 2019, 2030 and RISKESDAS, KEMENKES RI RISKESDAS, KEMENKES RI 10.9 12 9.4 6.9 10 5.7 8 4.2 4.5 6 4 2.4 1.5 2 1.5 0 2007 2013 2018 D-DM D-DM UD-DM UD-DM T-DM T-DM Tahun Tahun2018: 86% 2018: 86% tidak tidak tahu tahuterjangkit terjangkitDM DM

  3. Prevalensi Prevalensidan dan jumlah jumlah pasien pasienprediabetes dan diabetes prediabetes dan diabetes tinggi tinggi dan dan tren trenmasih masihmeningkat meningkat Tanpa Tanpa intervensi intervensiyang komplikasi komplikasi penyakit penyakit kardiovaskuler yang baik kardiovaskuler baik, prediabetes , prediabetes akan akanberkembang berkembang menjadi menjadi diabetes dan diabetes dan meningkatkan meningkatkan Sebagian Sebagian besar komplikasi komplikasi besarpasien pasientidak tidak menyadari menyadarimenderita menderita diabetes, diabetes, sangat sangatpotensial potensialdatang datangdengan dengan Masalah Masalahdan dan Tantangan TantanganDiabetes di Indonesia Indonesia Diabetes di Dua Dua- -pertiga pertiga pasien masih masihrendah rendahdan pasientidak dan akses aksesbelum tidak mencapai mencapaisasaran belum merata merata sasaranglikemik glikemik, , diantaranya diantaranya karena karena kepatuhan kepatuhan berobat berobat Komplikasi Komplikasi makro makro- - dan dan mikrovaskuler mikrovaskuler tinggi tinggi Biaya Biaya terbesar terbesaradalah terbatas terbatas adalah untuk untukperawatan perawatankomplikasi komplikasi, di , di satu satusisi sisianggaran anggaran pemerintah pemerintahmasih masih Suastika K. Med J Indones. 2020; 29: 350–3. https://doi.org/10.13181/mji.com.205108

  4. Definisi Definisidan Diabetes Diabetes Melitus dan Patogenesis Patogenesis MelitusTipe Tipe2 2 10. 10. Lambung Lambung pengosongan 11. 11. Sistem Sistemimun Disregulasi Disregulasi/ /inflamasi imun inflamasi 2. 2. Sel Selalfaa Penurunan Penurunansekresi alfaapankreas pankreas sekresiglukagon Percepatan Percepatanpengosongan glukagon • Definisi Definisi: Diabetes melitus (DM) merupakansuatukelompok penyakitmetabolikdengankarakteristik hiperglikemiayang terjadikarena kelainansekresi insulin, kerjainsulin ataukeduanya. 3. 3. Sel Sellemak Peningkatan Peningkatan lipolisis lipolisis lemak Amylin Amylin meningkat meningkat 4. 4. Otot Otot utilasi glukosa glukosa Hiperglikemia Hiperglikemia Penurunan Penurunanutilasi 1. 1. Penurunan Penurunansekresi Sel Selbeta beta pankreas pankreas sekresiinsulin insulin 5. 5. Hati Hati • Patogenesis Patogenesis: The Egregious Eleven Efek Efekinkretin inkretinmenurun menurun Peningkatan Peningkatan produksi produksiglukosa glukosa 8. Usus 8. Usus halus absorpsiglukosa halus 6. 6. Otak Otak Disfungsi Disfungsi neurotransmiter neurotransmiter 7. 7. Kolon Kolon/ /Mikrobiota Mikrobiota Abnormal Abnormal mikrobiota mikrobiota 9. 9. Ginjal Ginjal Peningkatan Peningkatanabsorpsi glukosa Peningkatan Peningkatanreabsorpsi glukosa glukosa reabsorpsi

  5. Klasifikasi KlasifikasiEtiologi EtiologiDiabetes Diabetes Melitus Melitus Klasifikasi Klasifikasi Deskripsi Deskripsi Tipe Tipe1 1 Destruksi Destruksi sel • Autoimun Autoimun • Idiopatik Idiopatik sel beta beta pankreas pankreas, , umumnya umumnyaberhubungan berhubungandengan dengandefisiensi defisiensi insulin insulin absolut absolut Tipe Tipe2 2 Bervariasi Bervariasi, , mulai sekresi sekresi insulin insulin disertai mulai yang disertai resistensi yang dominan dominanresistensi resistensi insulin. resistensiinsulin insulin. insulin disertai disertai defisiensi defisiensi insulin insulin relatif relatif sampai sampaiyang yang dominan dominandefek defek Diabetes Diabetes melitus melitus gestasional gestasional Diabetes yang Diabetes yang didiagnosis didapatkan didapatkandiabetes diabetes didiagnosispada trimester pada trimester kedua kedua atau atauketiga ketiga kehamilan kehamilandimana dimanasebelum sebelum kehamilan kehamilantidak tidak Tipe Tipespesifik spesifik yang yang berkaitan berkaitan dengan denganpenyebab penyebablain lain Sindroma Sindromadiabetes Penyakit Penyakit eksokrin eksokrin pankreas Disebabkan Disebabkanoleh oleh obat setelah setelah transplantasi transplantasiorgan) diabetes monogenik monogenik(diabetes neonatal, maturity (diabetes neonatal, maturity – –onset diabetes of the young [MODY]) pankreas(fibrosis (fibrosis kistik kistik, , pankreatitis pankreatitis) ) obatatau atauzat zatkimia kimia ( (misalnya misalnyapenggunaan penggunaanglukokortikoid organ) onset diabetes of the young [MODY]) • • • glukokortikoidpada pada terapi terapiHIV/AIDS HIV/AIDS atau atau

  6. Kriteria KriteriaDiagnosis Diabetes Diagnosis Diabetes Melitus Melitus Kecurigaan Kecurigaan adanya • Keluhan Keluhan klasik badanyangtidakdapatdijelaskansebabnya. • Keluhan Keluhan lain lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksipadapria,sertapruritusvulva padawanita. adanya DM klasik DM DMperlu perlu dipikirkan dipikirkan apabila DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat apabila terdapat terdapat keluhan keluhan seperti seperti:: Pemeriksaan Pemeriksaan glukosa minimal minimal8 8jam jam(B) glukosa plasma (B) plasma puasa puasa ≥ ≥ 126 126 mg/dL mg/dL.. Puasa Puasa adalah adalah kondisi kondisi tidak tidak ada ada asupan asupan kalori kalori Atau Atau Pemeriksaan Pemeriksaan glukosa dengan denganbeban bebanglukosa glukosa plasma glukosa75 75gram plasma ≥ ≥ 200 gram(B) 200 mg/dL mg/dL 2 2- -jam (B) jam setelah setelah Tes Tes Toleransi Toleransi Glukosa Glukosa Oral Oral (TTGO) (TTGO) Atau Atau Pemeriksaan Pemeriksaan glukosa hiperglikemia hiperglikemia.. glukosa plasma plasma sewaktu sewaktu ≥ ≥ 200 200 mg/dL mg/dL dengan dengan keluhan keluhan klasik klasik atau atau krisis krisis Atau Atau Pemeriksaan Pemeriksaan HbA Glycohaemoglobin Glycohaemoglobin Standarization assay assay(DCCT) (DCCT) (B) (B) HbA1 1c c ≥ ≥ 6 6,,5 5% % dengan Standarization Program dengan menggunakan menggunakan metode Program (NGSP) (NGSP) dan metode yang dan Diabetes Diabetes Control yang terstandarisasi terstandarisasi oleh Control and and Complications oleh National National Complications Trial Trial Catatan: Saat ini tidak semua laboratorium di Indonesia memenuhi standard NGSP, sehingga harus hati- hati dalam membuat interpretasi terhadap hasil pemeriksaan HbA1c. Pada kondisi tertentu seperti: anemia,hemoglobinopati, riwayattransfusidarah2 - 3bulanterakhir, kondisi-kondisiyang memengaruhi umur eritrosit dan gangguan fungsi ginjal maka HbA1c tidak dapat dipakai sebagai alat diagnosis maupun evaluasi.

  7. Kriteria KriteriaDiagnosis Diabetes Diagnosis Diabetes Melitus Melitusdan Prediabetes dan Prediabetes Hasil pemeriksaanyang tidakmemenuhikriterianormal ataukriteriaDM digolongkankedalamkelompokprediabetes yang meliputitoleransi glukosaterganggu(TGT) dan glukosadarahpuasaterganggu(GDPT). HbA1c criteria HbA1c criteria DCCT aligned % (IFCC mmol/ DCCT aligned % (IFCC mmol/mol mol) ) GlukosaDarah PuasaTerganggu(GDPT): Hasil pemeriksaanglukosaplasma puasaantara100 –125 mg/dL dan pemeriksaan TTGO glukosaplasma 2-jam < 140 mg/dL; ToleransiGlukosaTerganggu(TGT): Hasil pemeriksaanglukosaplasma 2 -jam setelah TTGO antara140 –199 mg/dL dan glukosaplasma puasa< 100 mg/dL Bersama-samadidapatkanGDPT dan TGT Diagnosis prediabetes dapat juga ditegakkan berdasarkanhasilpemeriksaan HbA1c yang menunjukkanangka5,7 –6,4%. • Diabetes Diabetes ≥6.5 (≥48) ≥6.5 (≥48) • • • Pre Pre- -diabetes diabetes 5.7 5.7- -6.4 (39 6.4 (39- -47) 47) Normal Normal ≤5.6 (≤38) ≤5.6 (≤38)

  8. Cara Cara Pelaksanaan PelaksanaanTTGO (WHO, 1994) TTGO (WHO, 1994) Tiga Tiga hari kegiatan kegiatan jasmani harisebelum sebelumpemeriksaan jasmaniseperti pemeriksaan, , pasien sepertikebiasaan kebiasaansehari pasientetap sehari- -hari tetapmakan makan( (dengan hari dengankarbohidrat karbohidratyang yang cukup cukup) dan ) dan melakukan melakukan • Berpuasa Berpuasapaling tetap tetapdiperbolehkan diperbolehkan paling sedikit sedikit8 jam ( 8 jam (mulai mulaimalam malamhari hari) ) sebelum sebelumpemeriksaan pemeriksaan, , minum minumair air putih putihtanpa tanpaglukosa glukosa • Dilakukan Dilakukanpemeriksaan pemeriksaankadar kadarglukosa glukosadarah darahpuasa puasa • Diberikan Diberikanglukosa dan dan diminum diminumdalam glukosa75 gram (orang 75 gram (orang dewasa dalamwaktu waktu5 5 menit dewasa) ) atau atau1.75 gram/ 1.75 gram/kgBB kgBB( (anak anak- -anak anak), ), dilarutkan dilarutkandalam dalamair 250 ml air 250 ml • menit Berpuasa Berpuasakembali glukosa glukosaselesai selesai kembalisampai sampaipengambilan pengambilansampel sampeldarah darahuntuk untukpemeriksaan pemeriksaan2 jam 2 jam setelah setelahminum minumlarutan larutan • Dilakukan Dilakukanpemeriksaan pemeriksaankadar kadarglukosa glukosadarah darah2 jam 2 jam setelah setelahbeban bebanglukosa glukosa • Selama Selamaproses proses pemeriksaan pemeriksaan, , subyek subyekyang yang diperiksa diperiksatetap tetapistirahat istirahatdan dan tidak tidakmerokok merokok •

  9. Pemeriksaan Pemeriksaanpenyaring kelompok kelompok risiko risikotinggi tinggi penyaring prediabetes dan DM prediabetes dan DM tipe tipe2 pada 2 pada Kelompok Kelompok dengan berikut berikut :: • Aktivitas Aktivitasfisik • First First- -degree relative DM ( degree relative DM (terdapat • Kelompok Kelompok ras ras/ /etnis • Perempuan yang Perempuan yang memiliki melitus melitus gestasional gestasional (DMG). • Hipertensi Hipertensi (≥ 140/90 mmHg (≥ 140/90 mmHg atau • HDL < 35 mg/dL dan HDL < 35 mg/dL dan atau • Wanita Wanita dengan dengan sindrom • Riwayat prediabetes. Riwayat prediabetes. • Obesitas Obesitasberat berat, , akantosis • Riwayat Riwayat penyakit penyakit kardiovaskular Usia Usia> 45 > 45 tahun tahun tanpa tanpa faktor • Kelompok Kelompok risiko risiko tinggi pemeriksaan pemeriksaan diulang dengan berat berat badan badan lebih lebih (IMT ≥ 23 kg/m2) yang (IMT ≥ 23 kg/m2) yang disertai disertai dengan dengan satu satuatau ataulebih lebih faktor faktor risiko risiko sebagai sebagai • fisik yang yang kurang kurang.. terdapat faktor tertentu. . memiliki riwayat riwayatmelahirkan (DMG). atausedang atautrigliserida trigliserida > 250 mg/dL. sindrom polikistik polikistik ovarium. ovarium. faktor keturunan keturunan DM DM dalam dalam keluarga keluarga). ). etnistertentu melahirkan bayi bayi dengan dengan BBL > 4 kg BBL > 4 kg atau ataumempunyai mempunyai riwayat riwayatdiabetes diabetes sedang mendapat mendapat terapi > 250 mg/dL. terapi untuk untuk hipertensi hipertensi). ). akantosis nigrikans kardiovaskular. . faktor risiko risiko di di atas tinggi dengan dengan hasil diulang tiap tiap1 1 tahun nigrikans. . atas. . Catatan Catatan: : hasil pemeriksaan pemeriksaan glukosa tahun (E). (E). • glukosa plasma normal plasma normal sebaiknya sebaiknya diulang diulang setiap setiap3 3 tahun tahun (E), (E), kecuali kecuali pada pada kelompok kelompok prediabetes prediabetes

  10. Penatalaksanaan PenatalaksanaanDiabetes Diabetes Melitus Melitus 1. 1. Tujuan Tujuan jangka memperbaiki memperbaikikualitas komplikasi komplikasiakut Tujuan Tujuan jangka jangkapanjang progresivitas progresivitas penyulit makroangiopati makroangiopati. . Tujuan Tujuan akhir akhir: : turunnya jangkapendek pendek: : menghilangkan kualitas hidup hidup, dan akut. . panjang: : mencegah penyulit mikroangiopati menghilangkankeluhan , dan mengurangi mengurangirisiko keluhanDM, DM, risiko Edukasi Edukasi 2. 2. mencegahdan mikroangiopatidan dan menghambat menghambat dan Terapi Nutrisi Medis (TNM) Terapi Nutrisi Medis (TNM) 3. 3. turunnyamorbiditas morbiditas dan dan mortalitas mortalitasDM. DM. Latihan Fisik Latihan Fisik Terapi Farmakologis Terapi Farmakologis Hentikan Merokok Hentikan Merokok

  11. Tujuan Tujuanpengelolaan pengelolaandiabetes diabetes Infeksi Infeksi Penyakit Penyakit degenerative degenerative Kanker Kanker Gangguan Gangguankognitif kognitif Depresi Depresi • • • • • • Menghilangkan Menghilangkangejala • Mencegah Mencegahkomplikasi gejala komplikasi Makrovaskuler Makrovaskuler Stroke Stroke Koroner Jantung Perifer Penyakit Penyakit Jantung JantungKoroner Gagal GagalJantung Penyakit PenyakitArteri ArteriPerifer Mikrovaskular Mikrovaskular Mata: Mata: retinopati retinopati, , katarak Gagal GagalGinjal Ginjal Kelainan KelainanSaraf Saraf katarak

  12. Edukasi Edukasi:: berbagai media Bisa Bisa melalui melalui berbagai media

  13. Materi Materitentang tentang perjalanan perjalanan penyakit penyakit DM. DM. Materi MateriEdukasi Edukasi Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara berkelanjutan. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara berkelanjutan. Penyulit Penyulit DM dan DM dan risikonya risikonya. . Intervensi non Intervensi non- -farmakologi dan farmakologis serta target pengobatan. farmakologi dan farmakologis serta target pengobatan. Tingkat Tingkat Pelayanan Pelayanan Kesehatan Primer Kesehatan Primer Interaksi Interaksi antara antara asupan asupan makanan makanan, , aktivitas aktivitas fisik fisik, dan , dan obat obat antihiperglikemia antihiperglikemia oral oral atau atau insulin insulin serta sertaobat obat- -obatan obatan lain. lain. Cara Cara pemantauan pemantauan glukosa glukosa glukosa darah darah mandiri glukosa darah mandiri tidak tidak tersedia darah dan tersedia). ). dan pemahaman pemahaman hasil hasil glukosa glukosa darah darah atau atau urin urin mandiri mandiri ( (hanya hanya jika jika alat alat pemantauan pemantauan Mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia Mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia Pentingnya latihan jasmani yang teratur Pentingnya latihan jasmani yang teratur Pentingnya perawatan kaki. Pentingnya perawatan kaki. Cara Cara menggunakan menggunakan fasilitas fasilitas perawatan perawatan kesehatan kesehatan (B) (B)

  14. Materi MateriEdukasi Edukasi Mengenal Mengenaldan dan mencegah mencegahpenyulit penyulit akut akut DM. DM. Pengetahuan Pengetahuanmengenai mengenaipenyulit penyulitmenahun menahunDM. DM. Penatalaksanaan Penatalaksanaan DM DM selama selama menderita menderitapenyakit penyakitlain. lain. Tingkat Tingkat Pelayanan Pelayanan Kesehatan Kesehatan Lanjutan Rencana Rencanauntuk untuk kegiatan kegiatan khusus khusus ( (contoh contoh: : olahraga olahragaprestasi prestasi) ) Lanjutan Kondisi Kondisikhusus khusus yang yang dihadapi dihadapi( (contoh contoh: : hamil hamil, , puasa puasa, , kondisi kondisirawat rawatinap inap) ) Hasil Hasil penelitian penelitian dan dan pengetahuan pengetahuanmasa masa kini kinidan dan teknologi teknologimutakhir mutakhirtentang tentangDM. DM. Pemerliharaan Pemerliharaan/ /perawatan perawatankaki. kaki.

  15. Terapi TerapiNutrisi NutrisiMedis Medis Kebutuhan Kebutuhanenergi Rumus RumusBroca: 90% (TB [cm] Broca: 90% (TB [cm] – –100) x 1 kg IMT: BB (kg)/TB (m IMT: BB (kg)/TB (m2 2) ) energibasal: 25 basal: 25- -30 kcal/ 30 kcal/hari 100) x 1 kg hari/BB ideal /BB ideal • • • • Karbohidrat Karbohidrat 45 45- -65% total • Serat Serattinggi • Pembatasan Pembatasankarbohidrat • Sukrosa Sukrosatidak • Protein 10 Protein 10- -20% 20% • Pada Pada pasien pasiendengan perhari perhariatau • Lemak 20 Lemak 20 – –25% 25% • Lemak Lemak jenuh • Lemak Lemak tidak • Lemak Lemak tidak • Kolesterol Kolesterol<200 mg/ • Cukup Cukup vitamin & mineral vitamin & mineral • Na Na: <1500 mg/ : <1500 mg/hari 65% total kalori tinggi karbohidrattotal < 130 g/ tidakboleh bolehlebih lebihdari kalori total < 130 g/hari dari5% total 5% total asupan haritidak tidakdianjurkan dianjurkan.. asupanenergi energi.. dengannefropati nefropatidiabetik atau10% 10% dari darikebutuhan kebutuhanenergi diabetikperlu energi, , dengan perlupenurunan penurunanasupan dengan65% 65% diantaranya asupanprotein protein menjadi diantaranyabernilai menjadi 0,8 g/kg BB 0,8 g/kg BB bernilaibiologik biologiktinggi tinggi.. jenuh<7% tidakjenuh jenuhganda tidakjenuh jenuhtunggal <200 mg/hari <7% ganda<10% tunggal12 12- -15% hari <10% 15% hari

  16. Latihan/ Latihan/aktivitas aktivitasfisik fisik Pengeluaran Pengeluarankalori aktifitas aktifitas fisik fisik kaloriatau atau energi energiterutama terutama adalah adalahdari dari • Pilihlah Pilihlah aktifitas aktifitas fisik waktu waktuyang yang ada fisik yang yang sesuai sesuai dengan denganusia usia dan dan • ada Olahraga Olahragabaru rutin rutin Aerobik Aerobik, , mulai perhari perhari, , > >4x/ Aktivitas Aktivitas dinaikkan dinaikkanintensitas lamanya lamanyapaling paling tidak barudapat dapatbermanfaat bermanfaatjika jika dilakukan dilakukansecara secara • mulai10 10 menit 4x/minggu minggu menitditingkatkan ditingkatkansampai sampai> >30 30 menit menit • intensitas dan tidak150 150 menit dan frekuensinya frekuensinya, dan menit/ /minggu minggu , dan •

  17. Tanpa Tanpaaktivitas aktivitas fisik NontonTV, video games, I-phone dan tablet, duduk Tidak Tidaklebih lebihdari dari30 30 menit menitsampai terus terusmenerus menerus fisik:: Prinsip Prinsipaktivitas aktivitasfisik fisik Layar: TV, -phone, video games dan tablet Jarang Jarang sampai1 jam 1 jam secara secara Untukmeningkatkanmasa otot, 2-3 sesi Latihan resistensi, 2x per minggu, terdiridari8-10 Latihan termasuk kelompokototbesar Latihan Latihan otot (Sebagian anaerobik) Angkat berat, Latihan fitness, fleksi, peregangan kekuatan otot, yoga… otot European Practical and Patient- Centred Guidelines for Adult Obesity Management in Primary Care 2 2- -3x/ 3x/minggu minggu Latihan Latihan aerobik aerobik Aktivitas Aktivitas fisik fisik seperti sepertibiasa biasa Berenang, aquajim, jalan, bersepeda, menari, judo, ski lintasalam, golf, mendaki, bola basket, tenismeja, … Jalan 4-6 km/jam tergantungtinggibadan (makintinggimakincepat) 5x/ 5x/minggu minggupaling menit menit paling sedikit sedikit 30 30 Aktivitas Aktivitas fisik hindaripakai berhentipada 2 fisik sehari sehari- -hari pakailift), lift), jalan pada 2- -3 3 penghentian penghentianbus hari Setiap Setiap hari hari Bersih Bersih rumah tempat tempatbelanja rumah, naik belanja, , berkebun , naik tangga tangga( (hindari berkebun, , berhenti jalan dengan dengan anjing anjing, , jalan bus sebelum sebelum tujuan jalan kaki kaki ke ke tujuan Schutz DD et al. Obes Facts 2019;12:40–66

  18. Perubahan Perubahanperilaku perilaku Misalnya Misalnya: : Hidup Hidupsedentary, sedentary, merokok merokok, , kelebihan kelebihanbelanja belanja makanan makanan

  19. Berkonsultasi Berkonsultasidengan dengan dokter dokterkeluarga keluarga Terapi TerapiFarmakologi Farmakologi

  20. • Pemacu Pemacu Sekresi • Sulfonilurea, Glinid • Peningkat Peningkat Sensitivitas Sensitivitas terhadap • Metformin, Tiazolidinedion(TZD) • Penghambat PenghambatAlfa Alfa Glukosidase • Acarbose • Penghambat Penghambatenzim enzim Dipeptidil • Vildagliptin, saksagliptin, sitagliptin, linagliptin • Penghambat Penghambatenzim enzim Sodium Glucose Co Sodium Glucose Co- -Transporter 2 • Empagliflozin, Dapagliflozin, Canagliflozin Sekresi Insulin (Insulin Secretagogue) Insulin (Insulin Secretagogue) terhadapInsulin (Insulin Sensitizers) Insulin (Insulin Sensitizers) Glukosidase Dipeptidil Peptidase Peptidase- -4 4 Transporter 2 Terapi Terapifarmakologis farmakologis: : Obat Obatantihiperglikemia antihiperglikemiaoral oral

  21. Profil ProfilObat ObatAntihiperglikemia AntihiperglikemiaOral yang Oral yang Tersedia Tersediadi Indonesia di Indonesia Golongan Golonganobat obat Cara Cara kerja kerja utama utama Efek Efek samping sampingutama utama Penurunan PenurunanHbA1c HbA1c Metfromin Metfromin Menurunkan Menurunkan produksi sensitifitas sensitifitasterhadap produksi glukosa terhadap insulin glukosa hati insulin hati dan dan meningkatkan meningkatkan Dispepsia Dispepsia, , diare diare, , asidosis asidosis laktat laktat 1.0 1.0- -1.3 % 1.3 % Tiazolidinedion Tiazolidinedion Meningkatkan Meningkatkan sensitifitas sensitifitasterhadap terhadap insulin insulin Edema Edema 0.5 0.5- -1.4% 1.4% Sulfonilurea Sulfonilurea Meningkatkan Meningkatkan sekresi sekresiinsulin insulin BB naik, BB naik, hipoglikemia hipoglikemia 0.4 0.4- -1.2% 1.2% Glinid Glinid Meningkatkan Meningkatkan sekresi sekresiinsulin insulin BB naik, BB naik, hipoglikemia hipoglikemia 0.5 0.5- -1.0% 1.0% Penghambat Penghambat alfa alfa glukosidase glukosidase Menghambat Menghambat absorpsi absorpsi glukosa glukosa di usus di usus Flatulen Flatulen, , tinja tinja lembek lembek 0.5 0.5- -0.8% 0.8% Penghambat Penghambat DPP DPP- -4 4 Meningkatkan Meningkatkan sekresi glukagon glukagon sekresiinsulin dan insulin dan menghambat menghambat sekresi sekresi Sebah Sebah, , muntah muntah 0.5 0.5- -0.9% 0.9% Penghambat Penghambat SGLT SGLT- -2 2 Menghambat Menghambat reabsorpsi reabsorpsi glukosa glukosa di di tubulus tubulus distal distal Infeksi Infeksi saluran saluran kemih kemih dan genital dan genital 0.5 0.5- -0.9% 0.9%

  22. Terapi Terapifarmakologis farmakologis: : Obat Obatantihiperglikemia antihiperglikemiasuntikan suntikan

  23. Indikasi terapi insulin Indikasi terapi insulin • HbA1c saat diperiksa >7.5% dan sudah menggunakan satu HbA1c saat diperiksa >7.5% dan sudah menggunakan satu atau dua obat antidiabetes atau dua obat antidiabetes • HbA1c saat diperiksa > 9% HbA1c saat diperiksa > 9% • Penurunan berat badan yang cepat Penurunan berat badan yang cepat • Hiperglikemia berat yang disertai ketosis Hiperglikemia berat yang disertai ketosis • Krisis hiperglikemia Krisis hiperglikemia • Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal • Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut, stroke) miokard akut, stroke) • Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan tidak terkendali dengan perencanaan makan • Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat • Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO • Kondisi perioperatif sesuai dengan indikasi Kondisi perioperatif sesuai dengan indikasi

  24. Farmakokinetik sediaaninsulin Awitan kerja Puncak kerja Lama kerja 30-60 min 2-4 h 5-8 h Regular human insulin Rapid acting analogues Aspart Glulisine Lispro Intermediate-acting human/analogues NPH Lispro protamine Long- acting analogues Detemir Glargine Glargine U300 Degludec Pre-mixed 70% NPH, 30% regular 50% NPH, 50% regular 30% aspart protamine, 70% aspart 50% aspart protamine, 50% aspart 70% aspart protamine, 30% aspart 50% lispro protamine, 50% aspart 75% lispro protamine, 25% aspart 12-18 min 12-30 min 15-30 min 30-90 min 30-90 min 30-90 min 3-5 h 3-5 h 3-5 h 1-2 h 30-60 min 4-12h 4-12 h 12-16 h 12-16 h 1-2 h 1-2 h 1-2 h 30-90 min 6-8h None None None up to 24 h 20-26 h up to 36 h >42 h 30-60 min 30-60 min 5-15 min 15-30 min 15-30 min 10-15 min 10-15 min 2-4 h 2-5 h 1-4 h 1-4 h 1-12 h 1-4 h 1-12 h 10-16 h 10-16 h 10-16 h 10-16 h 10-16 h 10-16 h 10-16 h NPH = Neutral protamine hagedorn. Cahn A et al. Lancet Diabetes Endocrinol 2015. http://dx.doi.org/10.1016/ S2213-8587(15)00097-2

  25. Algoritma AlgoritmaPengelolaan Pengelolaan DM DM Tipe Tipe 2 2 Tanpa Tanpa Dekompensasi Dekompensasi Metabolik Metabolik Sasaran Sasarankendali kendaliglukosa glukosadarah darah: HbA1c <7% ( : HbA1c <7% (individualisasi individualisasi) ) 1. 1. 2. 2. 3. 3. Pemilihan Pemilihandan Pengelolaan Pengelolaanbukan Obat Obatagonis GLP agonis GLP- -1 dan komorbid komorbid/ /komplikasi komplikasipenyakittersebut Bila BilaHbA1c HbA1c tidak tidakbisa bisadiperiksa dan penggunaan penggunaanobat bukanhanya hanyameliputi 1 dan penghambat penghambatSGLT2 penyakittersebut diperiksamaka obatmempertimbangkan mempertimbangkanfaktor meliputigula gula darah darah, , tetapi SGLT2 tertentu tertentumenunjukkan faktorpembiayaan pembiayaan, , ketersediaan tetapijuga juga penanganan penangananfaktor menunjukkanmanfaat manfaatuntuk ketersediaanobat faktorrisiko risikokardiorenal untukpasien pasiendengan obat, , efektivitas efektivitas, , manfaat kardiorenalyang lain yang lain secara dengankoorbid koorbidpenyakit manfaatkardiorenal kardiorenal, , efek secaraterintegrasi terintegrasi.. penyakitkardiorenal kardiorenalaterosklerosis efeksamping samping, , efek efekterhadap terhadapberat beratbadan, badan, serta sertapilihan pilihanpasien pasien aterosklerosis, , gagal gagaljantung jantungdan dan gagal gagalginjal ginjal. . Kedua Keduagolongan golonganobat obatini inidisarankan disarankanmenjadi menjadipilihan pilihanuntuk untukpasien pasiendengan dengan 4. 4. makasebagai sebagaipedoman pedomandipakai dipakaiglukosa glukosadarah darahrerata reratayang yang dikonversikan dikonversikanke keHbA1c ( HbA1c (poin poin7 7 penjelasan penjelasanalgoritma algoritma) )

  26. Parameter Parameter Sasaran Sasaran Indeks Indeks Masa Masa Tubuh Tubuh(IMT) (IMT) IMT (kg/m IMT (kg/m2 2) ) 18.5 18.5- -22.9 22.9 • Sasaran Sasaran pengendalian pengendalian diabetes diabetes Tekanan Tekanan darah darah TD TD Sistolik Sistolik (mmHg) (mmHg) <140 <140 • TD TD Diastolik Diastolik (mmHg) (mmHg) <90 <90 • Kendali Kendali glikemik glikemik HbA1c (%) HbA1c (%) <7 <7 atau atau individual individual • Gula Gula darah darah kapiler kapiler puasa puasa/ /sebelum sebelum makan makan (mg/dL) (mg/dL) 80 80- -130 130 • Gula Gula darah darah kapiler kapiler 1 1- -2 2 setelah setelahmakan makan (mg/dL) (mg/dL) <180 <180 • Lipid Lipid LDL LDL- -C (mg/dL) C (mg/dL) <100, <70 <100, <70 jika jika risiko risiko tinggi tinggi PKV PKV • Triglyceride (mg/dL) Triglyceride (mg/dL) <150 <150 • HDL HDL- -C (mg/dL) C (mg/dL) <40 <40 untuk untuk laki laki- -laki laki, <50 , <50 untuk untuk perempuan perempuan • Apo Apo- -B (mg/dL) B (mg/dL) <90 <90 •

  27. Pemantauan: Kadar glukosa darah Pemantauan: Kadar glukosa darah • Tujuan Tujuan pemeriksaan pemeriksaan glukosa • Mengetahui Mengetahuiapakah • Melakukan Melakukan penyesuaian sasaran sasaran terapi • Waktu Waktu pelaksanaan pelaksanaan glukosa setelah setelah makan makan, , atau kebutuhan kebutuhan.. • Frekuensi Frekuensi pemeriksaan pemeriksaan dilakukan glukosadarah apakahsasaran sasaran terapi penyesuaian dosis terapi. . glukosadarah atausecara secara acak darah: : terapitelah dosis obat obat, , bila telah tercapai tercapai bila belum belumtercapai tercapai darahpada acakberkala berkalasesuai pada saat saat puasa puasa, 1 , 1 atau sesuai dengan atau 2 jam 2 jam dengan dilakukan setidaknya setidaknya satu satu bulan bulan sekali sekali. .

  28. Pemantauan Pemantauan: HbA1c : HbA1c • Digunakan untuk menilai efek perubahan terapi 8 Digunakan untuk menilai efek perubahan terapi 8 - -12 minggu sebelumnya. • Untuk melihat hasil terapi dan rencana perubahan terapi, HbA1c diperiksa setiap 3 Untuk melihat hasil terapi dan rencana perubahan terapi, HbA1c diperiksa setiap 3 bulan. bulan. • Pada pasien yang telah mencapai sasaran terapi disertai kendali glikemik yang Pada pasien yang telah mencapai sasaran terapi disertai kendali glikemik yang stabil HbA1c diperiksa paling sedikit 2 kali dalam 1 tahun. stabil HbA1c diperiksa paling sedikit 2 kali dalam 1 tahun. • HbA1c tidak dapat dipergunakan sebagai alat untuk evaluasi pada kondisi tertentu HbA1c tidak dapat dipergunakan sebagai alat untuk evaluasi pada kondisi tertentu seperti: anemia, hemoglobinopati, riwayat transfusi darah 2 seperti: anemia, hemoglobinopati, riwayat transfusi darah 2 – –3 bulan terakhir, keadaan lain yang memengaruhi umur eritrosit dan gangguan fungsi ginjal. keadaan lain yang memengaruhi umur eritrosit dan gangguan fungsi ginjal. • Karena keterbatasan pemeriksaan HbA1c akibat faktor Karena keterbatasan pemeriksaan HbA1c akibat faktor – –faktor di atas, maka terdapat cara lain seperti pemeriksaan glycated albumin (GA) yang dapat terdapat cara lain seperti pemeriksaan glycated albumin (GA) yang dapat dipergunakan dalam pemantauan. dipergunakan dalam pemantauan. 12 minggu sebelumnya. 3 bulan terakhir, faktor di atas, maka

  29. Konversi KonversiGlukosa GlukosaDarah Darah Rerata Reratake kePerkiraan PerkiraanHbA1c HbA1c HbA1c HbA1c Rerata RerataGlukosa Glukosa Plasma Plasma selama (mg/dL) (mg/dL) selama 3 3 bulan bulan terakhir terakhir Rerata RerataGlukosa Glukosa Darah Darah Puasa (mg/dL) (mg/dL) Puasa3 3 bulan bulan terakhir terakhir Rerata RerataGlukosa Glukosa Darah Post Prandial 3 Darah Post Prandial 3 bulan terakhir terakhir (mg/dl) bulan (mg/dl) 6.0 6.0 126 (100 126 (100- -152) 152) 5.5 5.5- -6.49 6.49 122 (117 122 (117- -127) 127) 144 (139 144 (139- -148) 148) 6.5 6.5- -6.99 6.99 142 (135 142 (135- -150) 150) 164 (159 164 (159- -169) 169) 7.0 7.0 154 (123 154 (123- -185) 185) 7.0 7.0- -7.49 7.49 152 (143 152 (143- -162) 162) 176 (170 176 (170- -183) 183) 7.5 7.5- -7.99 7.99 167 (157 167 (157- -177) 177) 189 (180 189 (180- -197) 197) 8.0 8.0 183 (147 183 (147- -217) 217) 8.0 8.0- -8.5 8.5 178 (164 178 (164- -192) 192) 206 (195 206 (195- -217) 217) 9 9 212 212 10 10 240 240 11 11 269 269 12 12 298 298

  30. Pencegahan PencegahanPrimer DMT2: Primer DMT2: Mereka Merekadengan denganrisiko risikotinggi tinggi 1. 1. Faktor Faktorrisiko • Ras dan Ras dan etnik • Riwayat Riwayat keluarga • Umur Umur: >40 : >40 tahun • Riwayat Riwayat melahirkan atau atau riwayat riwayat pernah • Riwayat Riwayat lahir lahir dengan risiko yang etnik keluargadengan tahun melahirkanbayi pernahDM denganberat yang tidak tidak bisa bisa dimodifikasi dimodifikasi 2. 2. Faktor Faktorrisiko • Berat Beratbadan • Kurangnya Kurangnyaaktivitas • Hipertensi Hipertensi (> 140/90 mmHg) (> 140/90 mmHg) • Dislipidemia Dislipidemia (HDL < 35 mg/dL dan/ (HDL < 35 mg/dL dan/atau mg/dL) mg/dL) • Diet Diet tak tak sehat sehat, , tinggi tinggiglukosa risiko yang badan lebih yang bisa lebih (IMT ≥ 23 kg/m2). (IMT ≥ 23 kg/m2). aktivitas fisik fisik bisa dimodifikasi dimodifikasi denganDM DM Tipe Tipe2 2 bayidengan denganBB DM gestasional gestasional berat badan badan rendah BB lahir lahir bayi bayi> 4000 gram > 4000 gram atautrigliserida trigliserida > 250 > 250 rendah, < 2,5 kg , < 2,5 kg glukosadan dan rendah rendahserat serat 3. 3. Faktor Faktorlain yang lain yang terkait • Pasien Pasien sindrom sindrommetabolik • Pasien Pasien yang yang memiliki terkaitdengan metabolik yang memilikiriwayat riwayat penyakit denganrisiko yang memiliki penyakitkardiovaskular risiko DM memilikiriwayat kardiovaskular, , seperti DM Tipe Tipe 2 2 riwayatTGT TGT atau atauGDPT seperti stroke, PJK, GDPT sebelumnya sebelumnya.. stroke, PJK, atau atau PAD PAD

  31. Pengaturan Pengaturanpola Meningkatkan Meningkatkanaktivitas Menghentikan Menghentikankebiasaan Kelompok Kelompokrisiko risiko tinggi polamakan makan aktivitas fisik kebiasaan merokok tinggidiperlukan diperlukanintervensi • • • • fisik dan Latihan dan Latihan jasmani merokok intervensi farmakologis jasmani farmakologis Pencegahan PencegahanPrimer DMT2: Primer DMT2: Perubahan Perubahangaya gayahidup hidup

  32. Pencegahan PencegahanSekunder Komplikasi KomplikasiDiabetes SekunderTerhadap Diabetes Melitus Melitus Terhadap • Kendali Kendali glikemik • Deteksi Deteksi dini • Penyuluhan Penyuluhan • Vaksinasi Vaksinasi • Influenza Influenza • Hepatitis B Hepatitis B • Pneumokokus Pneumokokus • COVID COVID- -19 19 glikemik dan dinipenyulit penyulit dan faktor faktorrisiko risiko lain lain

  33. Pencegahan PencegahanTersier Tersier • Mencegah Mencegahkecacatan kualitas kualitashidup hidup. . • Rehabilitasi Rehabilitasidini menetap menetap. . • Perlu Perlupelayanan pelayanan kesehatan dan dan terintegrasi terintegrasiantar terutama terutamadi di Rumah kecacatan dan dan meningkatkan meningkatkan dinisebelum sebelumkecacatan kecacatan kesehatan komprehensif komprehensif antar disiplin disiplinyang Rumah Sakit Sakit Rujukan Rujukan.. yang terkait terkait, ,

  34. Wassalamualaikum Wassalamualaikum ww ww

More Related