1 / 27

sedimentary rock

engineering geology

Télécharger la présentation

sedimentary rock

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BATUAN SEDIMEN batuan yang terjadidarihasillithifikasi (pembatuan) hancuranbatuan lain ataularutankimiawi, ataupertumbuhanbinatangpadasuatulingkunganendapan. BatuanSedimenadalahbatuanbekuataumetamorf yang mengalami proses litifikasiyaitu proses kompaksidansementasi, kristalisasi. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.

  2. komposisi batuan sedimen dilihat dari proses pembentukan • pecahan batuan • mineral • fosil (sisa kehidupan)

  3. Klasifikasi Batuan Sedimen Berdasarkan Cara Terbentuknya 1. Batuan Sedimen Klastis 2. Batuan Sedimen Non Klastis

  4. Pelapukan (weathering) erosi (erosion) Batuan sedimen klastis diendapkan (deposision) proses sementasi (endapan tersementasi oleh larutan kimia) pemadatan masa endapan (compaction) pemampatan rongga batuan (desication) pembatuan (litification)

  5. 1. Struktur batuan klastis • Struktur berlapis Yaitu struktur yang menampakkan adanya lapisan-lapisan. Penampakan ini terbagi dalam : • Berlapis sejajar (paralel bedding) • Berlapis simpang-siur (cross bedding) • Berlapis tersusun (graded bedding) • Laminasi : lapisan yang tipis, ketebalan < 1 cm Penampakan struktur berlapis ini disebabkan oleh perbedaan warna, tekstur, perbedaan komposisi, porositas.

  6. Struktur berfragmen Yaitu struktur yang menunjukkan adanya perbedaan ukuran butir dan jenisnya. Dimana hal ini mencirikan adanya percampuran material saat sedimentasi berlangsung. Dalam struktur ini akan dijumpai fragmen, matiks, dan semen. • Struktur berfosil Bila tampak adanya fragmen fosil dalam batuan tersebut. • Struktur kompak Bila tidak dijumpai lapisan-lapisan dan ternyata ukuran butirnya seragam atau hampir seragam.

  7. 2. Batuan sedimen non klastis Akumulasi larutan kimiawi atau organik kimia (karbonat, silika, oksida besi, garam-garam, karbon) Pertumbuhan kristal (kristalisasi) Pemampatan yaitu keluarnya air (pelarut). Pembatuan

  8. Struktur Batuan sedimen non klastis pada umumnya ditentukan oleh komposisi kimia dan lingkungan pengendapan. Struktur batuan non klastik yang umumnya dijumpai adalah struktur masif. Struktur lain yang juga sering dijumpai adalah : • Nodul : bentuk membulat panjang • Konkresi : bulat tidak teratur • Bended : berlapis karena perbedaan warna

  9. Klasifikasi Batuan Sedimen Berdasarkan Proses Terjadinya

  10. Batuan Sedimen Detritus (Klastik) Batuan sedimen ini diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini beradasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk di lingkungan darat atau di lingkungan air (laut).

  11. Batuan sedimen evaporit • Proses terjadinya :harus ada air yang mempunyai larutan kimia yang cukup pekat. umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup • Batuan-batuan yang termasuk ke dalam golongan ini adalah gip, anhidrit, batugaram dan sebagainya.

  12. Batuan golongan silikat • Batuan ini terjadi dari rijang (chert), radiolaria, dan tanah diatom. Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses organik seperti radiolaria atau diatom dan proses kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Batuan golongan ini tersebarnya sangat sedikit dan terbatas sekali.

  13. Batuan sedimen golongan batu bara • Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebal diatasnya. Sehingga tidak memungkinkan untuk terjadinya pelapukan. Lingkungan untuk terjadinya batubara ialah khusus sekali ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga jika tumbuhan itu mati atau tumbang tertumpuk menjadi satu ditempat itu.

  14. Beberapa Contoh BatuanSedimen

  15. Cara – cara terbentuknya • pelapukanbatuan lain (clastic) • pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; • danpengendapan (precipitation) darilarutan.

  16. CONTOH BATUAN SEDIMEN • Breksi • ukuran 2 hingga 256 milimeter • memiliki butiran-butiran yang bersifat coarse yang terbentuk dari sementasi fragmen-fragmen yang bersifat kasar. Fragmen-fragmen ini bersifat runcing dan menyudut. • Komposisi dari breksi terdiri dari sejenis atau campuran dari rijang, kuarsa, granit, kuarsit, batu gamping, dan lain-lain. • Gambar

  17. II. Konglomerat • ukuranbutir 2-256 milimeter • terdiriatassejenisataucampuranrijang, kuarsa, granit, dan lain-lain • fragmen yang menyusunbatuaniniumumnyabulatatauagakmembulat.

  18. Sandstone • Ukuranbutirandaribatupasirini 1/16 hingga 2 milimeter, • Komposisi : tersusunterutamadarikuarsa, feldspar ataupecahandaribatuan, misalnya basalt, riolit, sabak, sertasedikitkloritdanbijihbesi, • terbentukdarisementasidaributiran-butiranpasir yang terbawaolehaliransungai, angin, danombakdanakhirnyaterakumulasipadasuatutempat • Digolongkanmenjadi 3 kriteria :

  19. d.1. QUARTZ SANDSTONE • Quartz sandstone adalahbatupasir yang 90% butirannyatersusundarikuarsa, • memilikipemilahan yang baikdanukuranbutiran yang bulatkarenaterangkuthinggajarak yang jauh, • Sebagianbesarjenisbatupasiriniditemukanpadapantaidangumukpasir. • d.2. ARKOSE • Arkoseadalahbatupasir yang memiliki 25% ataulebihkandungan feldspar • Sebagianarkosejugamemilikisedikitbutiran-butiran yang  bersifat coarse karenajarakpengangkutan yang relatifpendek.

  20. d.3. GRAYWACKE • Graywackeadalahsalahsatutipedaribatupasir yang 15% ataulebihkomposisinyaadalah matrix yang terbuatdarilempung, sehinggamenghasilkansortasi yang jelekdanbatuanmenjadiberwarnaabu-abugelapataukehijauan.

  21. IV. SHALE • memilikitekstur yang halusdenganukuranbutir 1/16 hingga 1/256 milimeter , • Komposisi mineral umumnyatersusundari mineral-mineral lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit, danbijihbesi, • dibedakanmenjadiduatipebatuan, yaitubatulanaudanbatulempungatauserpih • Batulanaumemilikibutiran yang berukurananarabatupasirdanbatuserpih, • sedangkan batu lempung memiliki chiri khas mudah membelah dan bila dipanasi menjadi plastis. • LIMESTONE • memiliki komposisi mineral utama dari kalsit (CaCO3) • Teksturnyabervariasiantararapat, afanitis, berbutirkasar,  kristalinatauoolit, • terbentukbaikkarenahasildariprosesorganismeataukarenaprosesanorganik • Batugampingdapatdibedakanmenjadibatugampingterumbu, calcilutite, dancalcarenite. • D.1. CALCARENITE

  22. Calcarenitememilikiukuranbutir 1/16 hingga 2 milimeter, • batuaniniterdiridari 50% ataulebih material carbonate detritus, yaitu  material yang  tersusunterutamaatasfosildanoolit. • D.2. CALCILUTITE • Calcilutiteterbentukjikaukuranbutirandaricalcareniteberubahmenjadilebihkecilhinggakurangdari 1/16 milimeter yang kemudiaanmengalamilitifikasi. • D.3. GAMPING TERUMBU • BatuGampingterumbuterbentukkarenaaktivitasdari coral atauterumbupadaperairan yang hangatdandangkal • SALTSTONE • Saltstoneterdiridari mineral halite (NaCl) yang terbentukkarenaadanyapenguapan  yang biasanyaterjadipada air laut • Teksturdaribatuaniniberbentukkristalin. • VII. GIPSUM • Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O) • terbentukkarenakandunganuap air yang adamenguap, • Tekstur dari batuan ini juga berupa kristalin.

  23. COAL • Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kompaksi material yang berasal dari tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun • Teksturnya amorf, berlapis, dan tebal, • Komposisinya berupa humus dan karbon • Warna biasanya coklat kehitaman dan pecahannya bersifat prismatik. • Batu bara terbentuk pada rawa-rawa pada daerah beriklim tropis yang airnya mengandung sedikit oksigen • Proses terbentuknya : • Bagian dari tumbuhan jatuh dan mengendap di dasar  rawa semakin lama semakin bertambah dan terakumulasi. Material tersebut lama-kelamaan terkubur oleh material di atasnya sehingga tekanannya bertambah dan air keluar, dan kemudian mengalami kompaksi menjadi batu-bara.

More Related