1 / 42

KURNALI SAP S2

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

KURNALI
Télécharger la présentation

KURNALI SAP S2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SOSIOLOGI PENDIDIKAN DisampaikanPada Perkuliahan Program Pascasarjana STIMA IMMI Kab. Bekasi Tahun Akademik 2018 Dr. H. KurnaliSobandi, M.M. (DOSEN PENGAMPU)

  2. DAFTAR ISI: PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN “IMMI” JAKARTA 2018

  3. Siapa Dia? 1. H. Kurnali bin H. Sobandi. Cilamaya, 2-9- 1970 2. Pendidikan Formal:S1 IAIN SGD Cirebon Lulus Tahun 1995, S2 STIMA IMMI Jakarta Lulusan Tahun 2008dan S3 Pengkajian Islam Konsentrasi PAI, UIN Syarif Hidayatullah jakarta Lulus Tahun 2014 4. Pendidikan Non Formal: PP. Ath-Thahiriyah SerangBanten (2 Thn), PP. KebonMelati Cirebon (7 thn), PP. Ma’hadShigar Gedongan Cirebon (1 Thn), dan PP. Al-Ihsan BejiPurwokerto (1 Thn). 5. Aktivitas: Mengajardi MTs S Al-Huda Sukakarya 6. Organisasi: KKKS Kab. Bekasi, DMI Kab. Bekasi, IPHI Kec. Sukawangi. MWCNU Kec. Sukawangi. RESEPSI KHATAMAN SANTRI DARUTTAKWIEN SUKATANI KAB. BEKASI

  4. Pengembangan PAI sebagaiBudayadalamPembentukanKarakterSiswa PB. Soedirman Islamic International Junior High School. (423 Hlm) • CatatanKhatibKampung: Kumpulan MateriCeramah Agama Islam. (123 Hlm) • MetodologiPengajaranPendidikan Agama Islam. (134 Hlm) • KhatibKampung Saba Kota: Seri Kumpulan Ceramah Agama Islam (165 Hlm) • Quick Count dan Fast Food Dalam Tabulasi Data dan Menu Sajian Ajaran Agama Islam (Sedang dalam rancangan tulisan) ApasajaKaryanya?

  5. HASIL KARYA YANG TELAH DITERBITKAN

  6. BUKU YANG TELAH DITERBITKAN

  7. TOREHAN PENA YANG TELAH DITERBITKAN

  8. BAB IDASAR PEMIKIRAN, PENGERTIAN, TUJUAN, MANFAAT, FUNGSI, SUMBER, METODE, RUANG LINGKUP, DAN SEJARAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN DASAR PEMIKIRAN • Ayatullah Khumaini: 2/3 kandungan Alqur’an berkaian dgn masalah sosial` • Ilmu sosial yg ada sekarang, tidak dapat mampu mengatasi masalah sosial. • Perubahan sosial di berbagai bidang kehidupan • Adanya shifting paradigm • Pendidikan adalah bagian dari ilmu sosial

  9. PENGERTIAN • A. Etimologi (definisi Nominal), • Sosiologi berasal dari bahasa latin: Socius= teman, kawan, sahabat dan Logos: berasal dari bahasa Yunani yang berarti pengetahuan. Pengertian tersebut diperluas menjadi ilmu pengetahuan tentang pergaulan hidup manusia atau masyarakat PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN “IMMI”JAKARTA 2018

  10. Lanjutan..... B. Pengertian Istilah • Moh. Padil triyo Supriyatno, Mempelajari permasalahan-permasalahan pendidikan dan berusaha untuk mencari pemecahanya berdasarkan pendekatan sosiologis. • H.P. Fairchild dalam bukunya “Dictionary of Sosiology” Sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. • Charles A. Elwood:Berhubungandgn semua pokok masalah antara proses pendidikan dan sosial, Belajar dan mempelajarai antara orang yang satu, dan yang lain, serta Pengaruh lembaga terhadap perubahan sosial tiap individu

  11. TUJUAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN A. George S. Herrington, 5 macam: • Memahami peraturan tentang penelitian dalam masyarakat dan sekolah sebagai instrumen dan faktor sosial atau kemajuan sosial yang mempengaruhi sekolah, • Memahami ideologi yang demokratis kultur kita dan kecenderungan sosial dan ekonomi dalam hubungan dengan kedua agen pendidikan baik formal maupun informal. • Memahami kekuatan sosial efek mereka atas individu. • Kurikulum masyarakat • Menggunakan teknik penelitian dan pemikiran kritis dalam rangka mencapai tujuan.

  12. TUJUAN...... B. Abu Ahmadi dalam buku Sosiologi Pendidikan (Cetakan I, Jakarta : Rineka Cipta, 1991) Memahami seberapa jauh membina kegiatan sosial peserta didiknya untuk mengembangkan keperibadiannya. • Mengetahui pembinaan ideologi pancasila dan kebudayaan nasional Indonesia di lingkungan pendidikan dan pengajaran. • Mengadakan integrasi kurikulum pendidikan masyarakat sekitarnya, agar pendidikan memiliki manfaat praktis dalam masyarakat • Menyelidiki faktor-faktor kekuatan masyarakat. • Memberi kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pendidikan.

  13. TUJUAN..... C. S. Nasution dalam buku Sosiologi Pendidikan (Cetakan II, Jakarta : Bumi Aksara,1999) mengatakan bahwa ada 7 tujuan; • Analisis Kedudukan Pendidikan Dalam Masyarakat; Tujuan ini dipertegas oleh L.A. Cook yang dalam ulasannya mengutamakan fungsi lembaga pendidikan di masyarakat serta menganalisis hubungan sosial antara sekolah dengan berbagai aspek masyarakat. • Analisis Sosial Di sekolah Dan Antara Sekolah Dengan Masyarakat; dalam hal ini mengupayakan menganalisis pola-pola interaksi sosial dan peranan sosial dalam masyarakat sekolah dan hubungan orang-orang didalam sekolah dengan kelompok terkait diluar sekolah. • Alat Kemajuan Dan Perkembangan Sosial; sekolah dalam hal ini dapat dijadikan alat kontrol sosial yang membawa kebudayaan ke puncak yang setinggi-tingginya. • Dasar Menentukan Tujuan Pendidikan; sosiologi pendidikan dipandang oleh sejumlah ahli sebagai alat menganalisis tujuan pendidikan secara objektif dimana mencoba mencapai suatu filsafat pendidikan berdasarkan analisis masyarakat dan kebutuhan manusia. • Sosiologi Terapan; menerapkan prinsip-prinsip sosiologi dalam disiplin ilmu lain sehingga lahir sosiologi ekonomi, sosiologi politik, dan lain-lain. • Latihan Bagi Petugas Pendidikan;Sosiologi pendidikan bertujuan sebagai latihan bagi petugas pendidikan sehingga tidak hanya mempelajari masalah-masalah sosial dalam pendidikan melainkan juga tujuan pendidikan, bahan kurikulum, pokok-pokok praktis, etis dan lain-lain.

  14. MANFAAT SOSIOLOGI PENDIDIKAN Untuk konteks pendidikan di Indonesia, maka fungsi sosiologi pendidikan adalah sbb: • Memahami pengaruh sosiologis • Mengetahui peranan sekolah, guru dalam membina peserta didik. • Integrasi kurikulum dgn perkembangan masyarakat • Meneliti berbagai faktor kekuatan di masyarakat untuk peingkatan kepribadian peserta didik • Sumbangan positif bagi ilmu pengetahuan

  15. FUNGSI SOSIOLOGI PENDIDIKAN Sebagaimana ilmu pengetahuan pada umumnya, Sosiologi Pendidikan dituntut melakukan tiga fungsi pokok, yaitu : • Fungsi eksplanasi, yaitu menjelaskan atau memberikan pemahaman tentang fenomena yang termasuk ke dalam ruang lingkup  pembahasannya. • Fungsi prediksi, yaitu meramalkan kondisi dan permasalahan pendidikan yang diperkirakan akan muncul pada masa yang akan datang. • Fungsi utilisasi, yaitu menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat seperti masalah lapangan kerja dan pengangguran, konflik sosial, kerusakan lingkungan, dan lain-lain yang memerlukan dukungan  pendidikan, dan masalah penyelenggaraan pendidikan sendiri.

  16. LANDASAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN Landasan sosiologi mengandung norma dasar pendidikan yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa. Dalam kehidupan bermasyarakat dibedakan tiga macam norma yang dianut oleh pengikutnya, yaitu: • Paham Individualisme • Paham Kolektivsme • Paham Integralistik

  17. SUMBER SOSIOLOGI PENDIDIKAN Sumber yang dibutuhkan dalam kajian sosiologi pendidikan adalah berbagai informasi yang terdapat di: • Masyarakat • Sekolah • Sejarah filosuf

  18. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI Brookover mengemukakan adanya empat pokok bahasan berikut: • Hubungan sistem pendidikan dengan sistem social lain 2. Hubungan sekolah dengan komunitas sekitar, 3. Hubungan antar manusia dalam sistem pendidikan 4. Pengaruh sekolah terhadap perilaku anak didik (Rochman Natawidjaja, et. Al., 2007: 81).

  19. METODE PENELITIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN Metode penelitian melalui 2 cara, yaitu: • Kualitatif, melalui pengamatan, wawancara, studi dokumentasi, dan penelitian terlibat untuk memotret, merekam, mencatat, menganalisa, membandingkan, menyimpulkan dan memverifikasi tentang berbagai masalah yang ada di masyarakat dengan mencari hubungan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya serta mencari makna yang terkandung di dalamnya. • Kuantitatif, bertolak dari asumsi, postulat, atau hipotesa tentang suatu fenomena sosial kemudian melakukan pembuktiannya dengan melalui penelitian korelasional dengan bantuan ilmu statistik.

  20. SEJARAH LAHIR SOSIOLOGI PENDIDIKAN A. Berdasarkan penelitian para ahli: • Pencetus : F. Ward • Pelopor : John Dewey buku School and Society, Democracy and Education 1916 • Diikuti oleh : F.R. Clow Dawid Snedden, Ross Finnery, C.C. Peters, C.L. Robin, E.R. Groves, menyatakan pentingnya nilai sosial pendidikan.

  21. B. Abu Ahmadi Tokoh pertama adalah Henry Suzallo 1910 di Teacher Collage, Universitas Colombia. Tex book Sosiologi pendidikan dgn judul “Introductio to Educational Sociology” pertama 1917 oleh Walter R. Smith 1916, didirikan jurusan sosiologi pendidikan di Universitas Colombia 1923 dibentuk Himpunan Sosiologi Pendidikan oleh Kongres Himpunan Sosiologi Pendidikan America 1928 Tebit The Journal of Educational Sociology dibawah pimpinan Geoerge Payne 1936 diterbitkan majalah Social Education, yang memuat artikel sosiologi pendidikan. Sejak 1940 dalam Review of Educational Reseach dimuat artikel-artikel yang bertemakan tentang sosiologi pendidikan. 1967 Sosiologi pendidikan pertama diberikan pada jurusan Didaktik Kurikulum IKIP Negeri Yogyakarta

  22. BAB IIHUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT A. PENDIDIKAN • Perspektif masyarakat atau eksternal. Menanamkannilai-nilai ajaran, wawasan, dan pengetahuan yang ada di masyarakat kepada peserta didik dilakukan dgn sadar, sistematik, dan terencana agar terjadi perubahan peserta didik ke arah yang lebih dewasa, mandiri, dan bertanggungjawab sehingga mereka dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai khalifah. Konsep pendidikan tradisional yang hanya transfer of knowladge atau teacher centris guru yang lebih aktif ketimbang siswa, dari sarana tergolong murah. Metode yang digunakan ceramah, bercerita, keteladanan, peragaan, instruksi dan lainnya. Model ini mengesankan sesuatu yang dibeikan guru itu sudah final. Akar model ini adalah dari teori John Lock dengan teori tabula rasa. Sebagian para ahli menggunakan dalil dgn didasarkan Q.S. Al-Jumu’ah, ayat 2. هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

  23. Lanjutan..... 2.Perspektif peserta didik atau internal. Pendidikan adalah menggali, menumbuhkan, mengembangkan bakat, minat dan potensi peserta didik dengan cara membelajarkan peserta didik menyediakan sarana prasarana, fasilitas dan kegiatan yang memungkinkan peserta memperoleh pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang dilakukan oleh peserta sendiri. Model pendidikan tersebut dinamakan student centris. Sedangkan guru sebagai mediator, fasilitator, motivator, inspirator dan katalisator. Metode yang digunakan penugasan, problem solving, eksperimen, penelitian dan sebagainya. Konsep ini mengacu pada teori Nativisme milik Arthur Schopenhaur. Di antara ayat Al-Qur’an yang mendasari konsep ini adalah: وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Q.S. An-Nahl, 78)

  24. Lanjutan.... 3. Perspektif Eksternal dan Internal Pendidikan diartikan memberikan bimbingan, arahan, pendampingan, pemberian informasi, pengalaman, dan keterampilan kepada peserta didik melalui kegiatan student centris maupun teacher centris. Metode yang digunakan variatif metode menggabungkan metode yang ada di student centris maupun teacher centris. Dalil yang sering digunakan adalah hadits Nabi SAW: كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُعَلىَ الْفِطْرَةِ فَأَ بَوَاهُ يهَوِدَا نِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْيُمَجِّسَا نِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ Yang artinya : “Sesungguhnya anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Orang tuanyalah yang dapat menjadikannya sebagai yahudi, nasrani dan majusi.” (HR. Muslim). Teori ini disebut Konvergensi yang dikembangkan William Stern. Di dalam Islam disebut Humanisme-theo centris وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu

  25. MASYARAKAT A.Pengertian • KBBI, masyarakat adalah pergaulan hidup, himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu. • Murthadho Muthohhari, masyarakat adalahkumpulan dari kelompok manusiayang saling terkait oleh sistem-sistem, adat istiadat, ritus-ritus serta hukum-hukum khas, dan yang hidup bersama dalam satu iklim dengan makanan yang sama. • Quraish Shihab, kumpulan dari sekian banyak individu kecil dan besaryang terikat oleh satuan adat, ritus atau hukum dan hidup bersama. • Muhammad Husein Bahesty, masyarakat adalah sekelompok orang yang kehidupannya saling berkaitan, karena keinginan dan kepentingan bersama

  26. Lanjutan..... B. Corak Masyarakat Dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban maka ada berbagai corak masyarakat: Kaya, Miskin, Pemimpin, Rakyat biasa, Pendidikan Tinggi, Pendidikan rendah, dst Hal ini menimbulkan stratifikasi sosial, dan bahan menarik para ahli dan darinya melahirkan banyak teori seperti teori-teori sosiologi, seperti: • Komunikasi dan interaksi sosial • Solidaritas sosial • Ketergantungan • Kebudayaan • Kepemimpinan • Stratifikasi sosial • Integrasi dan konflik • Masyarakat maju dan berkembang • Organisasi masyarakat

  27. C. HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT • Berdasarkan UUSPN Tahun 2003 bahwa pendidikan nasional dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat • Pendidikan dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pendidikan lahir karna kebutuhan masyarakat dan sekaligus pendidikan membutuhkan dukungan masyarakat. • Pendidikan lahir untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi kebutuhan masyarakat maka semakin tinggi, luas dan berkembang pula program pendidikan. • Masyarakat objek kajian atau buku besar didalamnya terdapat banyak informasi yang lengkap berbagai hal dengan berbagai corak kehidupan sosial ekonomi, politik, budaya, hukum, pendidikan dan sebagainya. Pendidikan yang baik akan menghasilkan masyarakat yang baik.

  28. BAB III KOMUNIKASI SOSIAL, SOLIDARITAS SOSIAL, SETRATIFIKASI SOSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENDIDIKAN • Komunikasi Sosial dan Hubungannya dengan Pendidikan Komunikasi sosial memiliki beberapa faktor yaitu faktor subjektif dan faktor objektif. Segi-segi subjektif ditentukan oleh beberapa faktor yaitu : • Frekuensi interaksi • Teratur tidaknya interaksi • Tersebar tidaknya interaksi • Interaksi dijalankan dengan inisiatif atau prakarsa searah atau tidak • Interaksi dijalankan dengan langsung (face to face/direct) atau tidak langsung (indirect) Prinsip-prinsip komunikasi dalam islam dipahami dari beberapa ayat Al Qur`an لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar (Q.S. An-Nisa, 114)

  29. B. SOLIDARITAS SOSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENDIDIKAN Solidaritas sosial (sense of sharing) bentuk kepedulian atau keprihatinan seseorang, sehingga rela memberikan waktu, tenaga atau pikirannya terhadap orang lain. Saolidaritas muncul karena adanya gameinschaft dan gesselschaft. Emil Durkheim, Gameinschaftbanyak ditemukan pada masyarakat yang lebih sederhana, yaitu masyarakat paguyuban yang didasarkan pada ikatan ekologis (tempat tinggal), biologis (keturunan) dan geografis (daerah). Gesselschaft ditemukan pada masyarakat yang sudah lebih maju, membangun ikatan dengan dasar: Saling tergantung dan Pemenuhan kebutuhan. Solidaritas sosial muncul ketika kelompoknya diganggu dan diancam

  30. HAL TERKAIT DGN SOLIDARITAS • Bahwa sense of sharing, atau perasaan berbagi atau solidaritas sosial kepada orang yang selayaknya mendapatkan perhatian seperti kedua orang tua, tetangga, anak yatim, anak miskin dll. • Ketentuan no 1 agar tidak disalah gunakan seperti saat bencana alam. • Solidaritas sosial tidak hanya berbentuk harta, melainkan keikutsertaan dalam menciptakan lingkungan yang tertib, aman, damai, dan nyaman. Juga melakukan pencegahan berbagai hal yang dapat dapat mengganggu ketertiban. • Bahwa orang-orang yang tidak melakukan solidaritas sosial akan celaka dunia dan akhirat. • Kepedulian sosial dalam agama adalah strategi efektif utuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

  31. C. SALING KETERGANTUNGAN DAN STRATIFIKASI Manusia butuh berbagai hal bersifat fisik maupun non fisik. Secara fisik manusia butuh: tempat tinggal, pakaian, makanan, minuman, obat-obatan, peralatan kerja kantor, peralatan industri, bertani, belajar mengajar, kedokteran dan kesehatan dll Secara nonfisik, manusia membutuhkan keamanan, ketertiban, kenyamanan, pendidikan, kesehatan, status sosial, penghargaan, teman bergaul dsb. Guna memenuhi kebutuhan, manusia dgn yg lain saling membutuhkan, saling ketergantungan. Berkenaan dgn hal tersebut Islam mengakui akan perbedaan derajat dan profesi tersebut, agar antara satu dan lainnya saling memberi dan menerima. Adanya perbedaan tingkatan (stratifikasi) sosial di dalam Islam juga tidak bersifat rigid (kaku), melainkan bersifat fleksibel dan dinamis. Q.S. Al-Anam, 165 Agar saling ketergantungan tersebut dapat bermakna postif, dan berkelanjutan, maka dalam proses saling memberi dan meberima harus disertai kejujuran, saling memuaskan, dan yn terbaik. Q.S. Al-Qashshash ayat 26.

  32. Pertanyaan dan Sharing Penyaji: Lilis Adawiyah Pertanyaan: • Fauziah: Bagaimana budaya mewarnai pendidikan atau sebaliknya di lembaga pendidikan terdekat, berikan contohnya? • Kasman: Kebudayaan apa yang bisa diterapkan di sekolah? • Ester: Bagaimana Ibu Lilis sebagai guru menyikapi terhadap perkembangan budaya politik?

  33. BAB IVKEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN A.KEBUDAYAAN • Kebudayaan adalah salah satu unsur yang ada di masyarakat. Kebudayaan menunjukkan gambaran tingkatan masyarakat. • Kebudayaan secara harfiyah adalah terjemahan dari B. Inggris Culture, atau B. Arab hadlarah.Hal ini menunjukkan berhubungan dengan orang yang menetap dan tidak berpindah-pindah. • Kebudayaan berasal dari budi daya, dihasilkan dari cipta (akal), rasa (jiwa) dan karya (anggota badan) mempergunakan pancaindera, raga, akal, jiwa dan rohani. Panca indera raga menghasilkan kebudayaan bersifat fisik Akal menghasilkan kebudayaan pemikiran, ilmu dan filsafat Raga menghasilkan kesenian. Rohani menghasilkan sesuatubersifat spiritual, etika dan moralitas

  34. Budaya perspektif yang lain... • Isi Mencakup keseluruhan yang kompleks mengenai ilmu pengetahuan, norma, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan yang diterima manusia sebagai anggota masyarakat • Historis Sejumlah total dan organisasi warisan sosial yang diterima yang dipengaruhi oleh watak dan sejarah hidup suatu bangsa • Normatif Pandangan hidup dari sekumpulan ide dan kebiasaan-kebiasaan yang mereka pelajari dan miliki kemudian diwariskan dari generasi ke generasi • Psikologi Semua hal yang mendukung proses belajar suatu bangsa • Struktural Kesatuan aktifitas manusia yang berfungsi membentuk pola umum dan melakukan penemuan-penemuan baik yang material maupun non material • Generik Proses dinamis dan produk dari pengelolaan diri manusia dan lingkungannya untuk mencapaian tujuan akhir individu dan masyarakat

  35. Bentuk Kebudayaan Ada 2 bentuk kebudayaan: • Bersifat fisik Sebagai hasil raga dan panca indera seperi bangunan rumah, jembatan, peralatan rumah tangga, pertanian, peralatan perang, peralatan pendidikan dan sebagainya • Bersifat nonfisik Ilmu pengeetahuan, kesenian, filsafat, adat istiadat, nilai norma ajaran dan bahkan agama non samawi atau agama budaya

  36. Proses Pembentukan Budaya 7 Unsur Budaya • Bahasa • Sistem Pegetahuan • Organisasi Sosial • Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi • Sistem Mata Pencaharian Hidup • Sistem Religi • Kesenian Pendorong: • Naluri (fitrah) • Inderawi • Akal • Agama

  37. Pandangan dan Perhatian Islam Terhadap Kebudayaan • Islam mewajibkan bersyukur terhadap panca indera, akal, jiwa, dan rohani untuk kesejahteraan diri dan masyarakat. • Islam terdapat hal bersifat ta’abbudi dan ta’aqquli • Ta’abbudi : sesuatu bersifat ibadah untuk dita’ati yaitu masalah aqidah, ibadah, dan akhlak yang tidak memerlukan pengembangan. • Ta’aqquli : sesuatu yang bersifat ikhtiari, dipikirkan, dikembangkan dan diusahakan sesuai perkembangan zaman yang dikenal dengan mu’amalah • Kebudayaan yang dikehendaki oleh Islam bukan sekuler, materialistik, hedonistik, dan ateistik, namun yang berkebudayaan islami, senantiasa untuk ibadah kepada Allah.

  38. B. HUBUNGAN KEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN Hubungan mutual simbiotik • Kebudayaan basis pengembangan pendidikan, dan pendidikan wahana pemasyarakatan nilai-nilai budaya • Kebudayaan salah satu muatan pendidikan, dan peserta didik mengetahui, menghargai, dan mengamalkan nilai-nilai budaya • Pemahaman, penghargaan, dan pengamalan budaya membantu memecahkan problem pendidikan • Pemahaman, penghargaan, dan pengamalan budaya membantu memahami multikulturalisme dan pluralisme. • Kebudayaan dijadikan landasan terbentuk landasan budaya pendidikan “institutional education corporate”

  39. BAB IVKONFLIK SOSIAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDIDIKAN A. Pengertian Konflik Sosial Konflik adalah ketegangan yang terjadi antara individu dengan individu, atau kelompok dengan kelompok dalam memperebutkan kebutuhan hidup, baik bidang ekonomi, politik, sentimen kesukuan. B. Pendekatan Konflik, Ada 3 pendekatan: • Individu, Konflik terjadi apabila: • Memilih 2 alternatif positif yang sama kuatnya • Memilih 2 alternatif negatif yang sama lemahnya • Mengambil keputusan atas no a dan b • Organisasi, disebut konflik organisasi apabila: • Ketidak sesuaian tujuan antara individu dan organisasi • Ketegangan individu dan kelompok atas terhalangi tujuan • Perbedaan di antara individu dalam sasaran, nilai, perasaan, pikiran dan perilaku organisasi • Sosial adalah Perbedaan pandangan di dalam mencapai tujuan atau nila yang sama

  40. Teknik dan Prinsip Pengendalian Konflik A. Handoko (1992), ada 3 cara mengatasi konflik, yaitu: • Stimulasi Konflik • Pengurangan atau penekanan Konflik • Penyelesaian Konflik B. Prinsip Pengendalian Konflik • Baik sangka (husnu al-dzhan) • Objektivitas • Keadilan • Tidak Berkepajangan • Netralitas • Profesional • Amanah • Lebih ringan bahayanya • Akomodatif • Msyawarah • Kerjasama • Koordinasi • Asimilasi • Win-win solusion • Mencabut rambut daritepung

  41. B. Konflik dalam Lembaga Pendidikan A. Beberapa konflik terjadi di lembaga pendidikan, di antaranya: • Pemerintah, • Yayasan, • Kepala sekolah, • Para guru, • Tenaga administrasi, • Orangtua siswa • Para siswa, • Komite Sekolah, dan • Para pengguna lulusan B. Mengatasi konflik peelu ada badan arbitrase atau al-hakam guna menyelesaikan konflik yang memliki wawasan, capabilitas intelektual, pengalaman, integritas, yang dapat diterima oleh semua pihak yang berpedoman pada prinsip-prinsip musyawarah, keadilan, amanah, win-win salution dst

  42. TerimaKasih !! SemogaBermanfaat … Dr. H. KurnaliSobandi, M.M. qurnali.sobandi@gmail.com www.darbex.wordpress.com www.apinusa.wordpress.com Slide serve ketikkurnali STIMA IMMI JAKARTA 2018

More Related