1 / 11

KURNALI DISERTASI UJIAN PROMOSI

Development, islamic education, charracter

KURNALI
Télécharger la présentation

KURNALI DISERTASI UJIAN PROMOSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA (STUDI KASUS DI SMP ISLAM PB. SOEDIRMAN JAKARTA) KURNALI NIM. 9.3.00.0.12.01.0066

  2. PROMOTOR: • PROF. DR. H. HUSNI RAHIM • PROF. DR. H. ABUDDIN NATA, M.A. 1 2

  3. Kesimpulan Besar DisertasiKesimpulan utama disertasi ini membuktikan bahwa pendidikan agama Islam yang dikembangkan sebagai budaya, memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan karakter siswa..

  4. Disertasi ini mendukung pendapat 1. Liam Gearon, dalam “Citizenship Making Links With Religius Education,” Learning to Teach Citizenship in The Secondary School (2010), mengatakan pengajarankewarganegaraandapatdilakukanmelaluipendidikan agama. 2.Robert Jackson, dalam Rethinking Religious Education and Plurality Issues in Diversity and Pedagogy (2004), mengatakan bahwapendidikan agama memberikankontribusiterhadappembentukanbudayasekolah, pendidikankewarganegaraan, danpendidikankarakter.

  5. Setuju dengan pendapat 3. L. Broadbentdalam Issues in Religious Education (2002)bahwa pendidikan agama berkontribusi terhadap pengembangan sosial, budaya, dan kewarganegaraan. 4. Christian Chima Ike, dalam Conflict Resolution in Families and High Schools: A Religious Educational (2008),dengan memberikan penegasan bahwa pendidikan agama dapat mengembangkan intelektual, dan sekaligus pembentukan karakter.

  6. Menguatkan pendapat 5. Ram Nath Sharma dan Rajendra Kumar Sharma dalamAdvanced Educational Psychology (2006), mengatakanbahwapembentukankarakterhinggabatastertentudipengaruhiolehbudaya, moral individu, estetika, sosialdansentimenkeagamaan yang dipengaruhibudaya. 6. Venessa Ogden, “The Role of Religious Education” (Ed.) Ron Best, Education for Spiritual, Moral, Social and Cultural (2000), menyatakan bahwapendidikan agama dapatberkontribusiterhadappengembanganbudayadanpengembanganbudayadapatmempengaruhikaraktersiswa.

  7. Disertasi ini mengkritisi 1. Thomas Lickona, dan Kevin Ryan, Character Development in School and Beyond (1992), mengatakan bahwa pendidikan karakter dan pendidikan agama semestinya dipisahkan dan tidak dicampuradukkan. 2. Charles C. Haynes, “Association for Supervision and Curriculum Development”, The First Amendment in Schools: A Guide from the First Amendment Center (2003), yang berpandangan bahwa nilai-nilai kewarganegaraan dan moral secara luas di masyarakat, seperti kejujuran, kepedulian, keadilan dan integritas, dapat diajarkan tanpa melibatkan otoritaskeagamaan.

  8. Disertasi ini Menunjukkan bahwa 1. Pengembangan PAI sebagai Budaya dipengaruhi oleh konstruksi budaya pendidikan Islam berupa: a. Lembaga hasil transformasi fungsionalisasi masjid menjadi lembaga pendidikan Islam b. Model lembaga sekolah umum berkarakter Islam (sistem fullday school, Kelas Bernuansa Agama, Seven values) c. Lembaga yang memiliki komitmen mutu (geografis, mutu siswa, mutu guru, dan mutu staf). 2. Implementasi manajemen pengembangan dengan langkah-langkah a. Konseptualisasi (Penetapan RPS Sekolah, dan RPS PAI) b. Operasionalisasi (Intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan Sarana Prasarana) c. Institusionalisasi (Kebijakan dan aturan, Tata tertib dan Pelaksanaannya, Ketersediaan sarana, dan Sikap dan Perilaku Kepala sekolah, guru, dan staf )

  9. Disertasi ini menunjukkan: 3.Konfigurasi karakter siswa melalui formula a. sosiologis (pertama, aspek individual, kedua aspek identitas atau jati diri, dan ketiga aspek identitas kepribadian, keyakinan, dan pandangan hidup. Sedangkan pada aspek sosial berupa fungsi struktural) b. Psikologis (Aspek individual, dan sosial yang berkaitan dengan ajaran-ajaran agama, kegiatan ibadah baik ibadah ritual (ketuhanan) maupun kemanusiaan, dan suasana kehidupan beragama di lingkungan sekolah seiring kesadaran beragama yang ada di sekolah) c. keterpaduan sistem (keterpaduan tujuan, keterpaduan materi dan keterpaduan proses)

  10. Disertasi ini Menunjukkan: 4. Kontribusi pengembangan PAI sebagai Budaya terhadap pembentukan nilai-nila karakter PAI siswa dikenal dengan seven values dan peningkatan mutu layanan pendidikan a. Keberhasilan dan kekurangan pengembangan PAI sebagai budaya terhadap peningkatan mutu layanan pendidikan b. Keberhasilan dan kekurangan pengembangan PAI sebagai budaya terhadap pembentukan 7 (tujuh) nilai-nilai karakter PAI siswa (seven values). Seven values, yaitu: (1) integrity attitude (sikap jujur); (2) first in islamic moral and academic achievement (unggul dalam moral islam dan prestasi akademik); (3) build and maintain friendships (membangun dan menjaga persahabatan); (4) innovative and creative (kreatif dan inovatif); (5) respect and trusted (menghormati dan dipercaya); (6) discipline of self development (disiplin mengembangkan diri); (7) care and positive contribution to society (peduli dan pengabdian pada masyarakat).

  11. SUMBER YANG DIPAKAI DAN CARA MEMBACANYA Sumber primer Disertasi ini adalah data-data obyektif dan empiris yang ada di SMP Islam PB. Soedirman Jakarta dan didukung dengan sumber sekunder berupa hasil penelitian dan buku-buku yang relevan dengan penelitian ini yang diperkaya dengan pendekatan sosiologis, psikologis, dan keterpaduan sistem

More Related