1 / 78

MATERI TEKNIS RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR

. MATERI TEKNIS RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR. Sistematika Penyajian. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kutai Timur. Peta Administrasi Wilayah Kutai Timur. Kondisi Geografis Wilayah Kutai Timur.

abby
Télécharger la présentation

MATERI TEKNIS RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. . MATERI TEKNIS RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR

  2. SistematikaPenyajian

  3. GambaranUmum Wilayah Kabupaten Kutai Timur

  4. PetaAdministrasi Wilayah KutaiTimur

  5. KondisiGeografis Wilayah KutaiTimur Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kutai berdasarkan Undang-undang Nomor 47 tahun 1999 yang terletak pada 115°56’26” BT- 118°58’19”BT dan 1°52’39” LU - 0°02’11” LS.

  6. Topografi & KelerenganKutaiTimur

  7. KependudukanKutaiTimur JumlahPendudukKutaiTimur 2005 - 2011 ProyeksiJumlahPendudukKutaiTimur2015 - 2032

  8. KutaiTimurdlmKonstelasiNasional

  9. Kutai Timur dlm Konstelasi Prov. Kaltim

  10. IsuStrategis • KonflikPemanfaatanlahan (Verifikasi data) • IlegalKonversipenggunaanlahan (verifikasi data) • Degradasilingkungan (jelaskan) • Arahpembangunandaerah (agribisnis) ketersediaanlahanpertanian (eksisting-mendatang) • Kebijakanpemerintahpusat : MP3EI (koridorekonomiwilayah III) keterkaitandgnlahan, KIPI Maloy • Latgab TNI • Polemikpenataanbataswilayahkecamatandandesa.

  11. Tujuan, Kebijakan & StrategiPenataanRuangKabupatenKutaiTimur

  12. TujuanPenataanRuang Penataan ruang Kabupaten Kutai Timur bertujuan mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Kutai Timur yang berkualitas, serasi dan optimal bertumpu pada pembangunan agribisnis yang mempertimbangkan kebutuhan pembangunan dan kemampuan daya dukung lingkungan, melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dalam rangka mencapai keseimbangan pembangunan antar sektor dan antar kawasan yang berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  13. Kebijakan & StrategiPenataanRuang pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pembangunan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kutai Timur 1 • mengoptimalkanrencanapemanfaatandanpengembangansumberdaya yang adasecaraterintegrasidanmemperhatikankebutuhanpembangunansertadayadukunglingkungan; dan • meningkatkanketerlibatanseluruhpotensimasyarakat yang adadalammelakukanpembangunandanpengembangansumberdayasebagaiupaya optimal pelibatanmasyarakatsertapeningkatankesejahteraanmasyarakat. pemanfaatan potensi-potensi agribisnis secara optimal sebagai salah satu sektor utama pembangunan Wilayah dalam rangka peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat Kutai Timur 2 mengoptimalkanrencanapemanfaatandanpengembanganagribisniswilayahsecaraterintegrasidanmemperhatikankebutuhanpembangunansertadayadukunglingkungan; meningkatkanseluruhpotensimasyarakat yang adadalammelakukanpembangunandanpengembanganagribisniswilayahsebagaiupaya optimal pelibatanmasyarakatsertapeningkatankesejahteraanmasyarakat; dan menetapkandanmelakukanpembangunankawasanagribisnisdilokasi yang mendukungpemanfaatansumberdaya yang sesuaisertamendukungterciptanyaoptimalisasisistemkoleksidandistribusi.

  14. Kebijakan & Strategi Penataan Ruang 3 pengelolaan dan pengembangan kawasan pertambangan yang ramah lingkungan mengoptimalkanlahan yang sesuaiuntukpengembangansektorpertambangan; menciptakanmekanismepengelolaankawasanpertambangan yang berwawasanlingkungan yang melibatkansinergitasdanintegrasiantarapemerintah, masyarakatdanswasta; menetapkanperaturantentangmekanismepengelolaankawasanpertambangan yang berwawasanlingkungan; menetapkanaturandalampengelolaankawasanpertambangan yang dapatmenjaminterjaganyakondisilingkunganhidupkabupaten, baikselamamasapenambanganmaupunpascapenambangan; menetapkanaturandanmekanisme yang dapatmenjaminterjadinyapeningkatankesejahteraanmasyarakatdisekitarlokasidanjugapeningkatanperekonomian Wilayah Kabupatensecarakeseluruhan; dan menetapkanaturandanmekanismepengelolaankawasanpertambangan yang dapatmenjaminkeikutsertaan/keterlibatanmasyarakatsekitardalamusahapertambangan yang bersangkutan.

  15. Kebijakan & Strategi Penataan Ruang 4 pengelolaan dan pengembangan kawasan hutan yang ramah lingkungan menetapkanbatasankawasanhutanberdasarkanfungsinyamelaluiperaturan yang jelasdandiakuisecaranasional; mengembangkanpotensi-potensisektorkehutanan yang dapatdikembangkanuntukpembangunanwilayahkabupatensertapeningkatankesejahteraanseluruhmasyarakat; menciptakanmekanismepengelolaanpotensihutan yang berwawasanlingkungan, sertamelibatkansinergitasdanintegrasiantarapemerintah, masyarakatdanswasta; menetapkanperaturantentangmekanismepengelolaanPotensiKehutanan yang berwawasanlingkungan; menetapkanaturandanmekanisme yang dapatmenjaminterjadinyapeningkatankesejahteraanmasyarakatdisekitarlokasidanjugapeningkatanperekonomian Wilayah Kabupatensecarakeseluruhan; dan menetapkanaturandanmekanismepengelolaanpotensikehutanan yang dapatmenjaminkeikutsertaan/keterlibatanmasyarakatsekitar.

  16. Kebijakan & StrategiPenataanRuang 5 pemantapan dan pengendalian kawasan lindung sebagai bagian dari pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup menetapkanbatasankawasanlindungmelaluiperaturan yang jelasdandiakuisecaranasional; menetapkanPeraturantentangmekanismepengelolaankawasanlindung yang dapatmelibatkanpemerintah, swastadanmasyarakat; menetapkanaturandanmekanismesanksi yang jelasterhadapsetiapjenispelanggaranterhadapfungsikawasanlindung; menetapkanaturan yang jelasterkaitkeberadaanmasyarakat yang selamainitinggaldidalamKawasanLindungdalamupayatetapmenjagaeksistensimasyarakat yang adadisertaiupayapeningkatankesejahteraanmasyarakat yang bersangkutantanpamengganggufungsilindungdarikawasan yang bersangkutan; melakukanrehabilitasiterhadapkawasanlindung yang sudahrusak; mengembalikanfungsikawasanlindungkefungsisemulaterutamakarenaadanyapenggunaanlahanbudidayadidalamkawasanlindung. melakukanpeninjauanulangterhadappenetapan HTI, HPH danpertambangan yang terdapatdidalamkawasanlindung; mempertegassyarat minimal 30% dari Daerah Aliran Sungai (DAS), padaproporsikawasan yang merupakanbagianwilayah DAS terkait; mempertahankanhutanlindungdan Taman NasionalKutaisebagaikawasanlindung; melakukanpembagian Taman NasionalKutaimenjadibeberapazonasiuntukmemudahkanpemeliharaan, pemantauan, danpemeliharaan; dan menyediakaninformasi yang bersifatterbukakepadamasyarakatmengenaibatas-bataskawasanlindungdankawasanbudidaya, sertasyarat-syaratpelaksanaankegiatanbudidayadidalamkawasanlindung.

  17. Kebijakan & Strategi Penataan Ruang 6 pengembangan sistem pusat permukiman perkotaan dan perdesaan yang optimal mengembangkanpusat-pusatkegiatandenganmenentukanfungsiuntuksetiappusat-pusatkegiatantersebutsesuaidenganpotensidanposisistrategis yang dimilikinya; dan merencanakandanmenentukanjangkauanpelayanandarisetiappusat-pusatkegiatandenganmenempatkanfasilitaspelayananumum yang disesuaikandenganjenisdanskalapelayanandarisetiappusatkegiatan. pengembangan prasarana wilayah yang ditujukan untuk peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah 7 • mengembangkankonsepsistemjaringanjalandenganmengintegrasikanjaringanjalanfungsiarteri/kolektor primer denganjaringanjalanbaru yang akandikembangkan (arteri/kolektor primer maupunarteri/kolektorsekunder), sehinggadapatmemperlancararusantarpusatkegiatandengankawasan; • mengembangkanpembangunanbeberapajaringanjalan regional prioritasuntukmendukungsistemjaringanjalan; • meneaskanfungsitiapsegmenruasjalanterutamafungsi primer dansekunderdi Wilayah KabupatenKutaiTimuruntukmembagitanggungjawabpemeliharaanantarapendanaanpusat, provinsi, ataukabupaten; • melakukanpembangunanjalanbarusertapeningkatanfungsisertakondisijaringanjalan yang menghubungkanantarapusat-pusatproduksidengankota-kotasekitarnya; • mengembangkan terminal angkutandaratdipusatkegiatansertakawasandanmengusahakanketerpaduanpelayanantransportasiantarmoda, sepertiangkutandarat, lautsertasungai; • mengembangkankualitaspelayananangkutanumum yang melayanipergerakandidalamdanantarkawasanterutamapengoperasianangkutanumum yang diarahkansecaraterintegrasidenganmodaangkutanlainnyabaikdenganangkutanlaut, angkutanudaramaupundenganangkutandaratlainnya; • meningkatkanfungsidanperananpelabuhanbaiksebagaipelabuhanekspormaupunpelabuhanpenumpangdanbarang; dan • meningkatkanfungsidankelasbandarasertapenegasankembalipenggunaanbandara yang telahada.

  18. Kebijakan & Strategi Penataan Ruang pengembangan pola ruang wilayah yang optimal yang mendukung terciptanya kemandirian wilayah disertai upaya terciptanya pemanfaatan lahan yang berwawasan lingkungan 8 • menetapkanfungsikawasanlindungdankawasanbudidaya; • memberikanarahanpengembanganfungsi-fungsibudidayadilokasi yang sesuaidenganpotensisertadayadukunglingkungannya; • menyusunperencanaanpembangunandanpengembangankegiatan-kegiatandikawasanbudidaya yang dimaksudkanuntukpengembanganperekonomianwilayahsertapeningkatankesejahteraanseluruhmasyarakat; dan • menetapkanaturanuntukmendorongketerlibatanswastadanmasyarakatikutsertadalampembangunankegiatandikawasanbudidaya 9 peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara • mendukungpenetapankawasanstrategisnasionaldenganfungsikhususpertahanandankeamanan; • mengembangkankawasanlindungdan/ataukawasanbudidayatidakterbangundisekitarkawasankhususpertahanandankemanan; • mengembangkanbudidayasecaraselektifdidalamdansekitarkawasankhususpertahanandankeamanan; dan • turutsertamenjagadanmemeliharaaset-asetpertahanandankeamanannegara.

  19. Rencana Struktur Ruang

  20. Pembagian Sub SistemWilayah Pengembangan (SSWP) • SSWP TIMUR • Pusat : Kota Sangkulirang • Fungsi : Pusatperdagangandanjasaskala regional, pusatkolektsidandistribusibarang,, pusatindustriterpadu • SSWP UTARA • Pusat : Kota MuaraWahau • Fungsi : Pusatpungumpulproduksikehutanan & perkebunan, permukiman, perdagangan & jasaskalakawasan • SSWP PUSAT • Pusat : Kota Sangatta • Fungsi : Pusatpemerintahankabupaten, permukiman, perdagangandanjasaskalakabupaten, pusatdistribusikearahSamarindadan Balikpapan • SSWP SELATAN • Pusat : Kota MuaraBengkal • Fungsi : : Pusatpungumpulproduksiperkebunan& pertanian, permukiman, perdagangan & jasaskalakawasan

  21. Pusat-pusatKegiatan Pusat-pusatkegiatandiKabupatenKutaiTimuradalah : PKW : Kota Sangatta; ibukotakabupaten, yang menyandangfungsisebagaipusatpemerintahan, pusatpermukiman, pusatpendidikan & kesehatan PKL : Sangkulirang; kotakecamatan yang menyandangfungsisebagaipusatkegiatanperdagangandanjasa, pusatperikanan, pusatpertanian (dlmartiluas) & pusatpariwisata PKL : MuaraWahaudanMuaraBengkal; kotakecamatan yang menyandangfungsisebagaipusatpengembanganpertanian (dlmartiluas), pusatpertumbuhanekonomiwilayah Barat dan Utara Kabupatensekaliguswilayahdengankawasanlindung yang cukupluas. PPK : BengalondanKaliorang; kotakecamatan yang diproyeksikanmenjadipusatpermukimanperkotaanbarusejalandenganpertumbuhankawasandisekitarnyadenganfungsipertanian & pelayananantarkecamatandisekitarnya. PPL : terdapatdikota-kotakecamatan lain yang memilikikarakterperdesaan, yaituBusang, BatuAmpar, MuaraAncalong, Sandaran, Kongbeng, KarangandanTelukPandan.

  22. MATRIK SSWP ( SUB SISTEM WILAYAH PENGEMBANGAN) PETA ORIENTASI SSWP (SUB SISTEM WILAYAH PENGEMBANGAN) Karangan MuaraWahau Kongbeng Sangkulirang Busang Kaubun Bengalon Sandaran Kaliorang Telen BatuAmpar Long Mesangat Sangatta Utara PPK KETERANGAN : Hub. Primer Hub. Sekunder Hub. Tersier PKW PKL PPK PPL RantauPulung Sangatta Selatan MuaraAncalong MuaraBengkal TelukPandan

  23. PetaPusat-pusatKegiatan

  24. SistemJaringanPrasaranaUtama TRANSPORTASI DARAT • Jaringanjalanartei primer yang menghubungkanSangatta – Bontang – Samarinda – Balikpapan • Jaringanjalankolektor primer nasional, yaitu : • ruasjalanBontang - Sangatta; • ruasjalanSangatta – Sp. Perdau; • ruasjalanYosSudarso (Sangatta); • ruasjalan Sp. Perdau – MuaraLembak; • ruasjalanMuaraLembak – PelabuhanRonggang (Sangkulirang); • ruasjalan Sp. 3 Sangkulirang – PelabuhanMaloy; • ruasjalan Sp. Perdau – BatuAmpar; • ruasjalanBatuAmpar – Sp. 3 MuaraWahau; • ruasjalan Sp. 3 MuaraWahau - Kelay (KM. 100 – MuaraWahau/PDC); dan • ruasjalanMuaraWahau – Kelay. • Jaringanjalankolektor primer provinsi, yaitu : • ruasjalanSebulu – MuaraBengkal; • ruasjalanMuaraBengkal – Sp. BatuAmpar; • ruasjalanSangkulirang – Talisayan; • ruasjalanMuaraBengkal – Samarinda; • Jaringanjalankolektor primer kabupaten, yaitu : • ruasjalan Sp. BatuAmpar – RantauPulung – Sangatta; • ruasjalan Sp. 4 Kaliorang – Sangkulirang; • ruasjalanPelawan – Karangan; • ruasjalanPelawan – Sandaran; • ruasjalanTabanganLebak – Bengalon – Karangan; • ruasjalan Sp. 4 Kaliorang – Maloy; • ruasjalanMuaraBengkal – Busang; • BatuAmpar-MuaraBengkal-Long Mesangat-Busang • ruasjalanBengalon – KawasanIndustri (DusunMuaramaan); dan • ruasjalan Sp. 3 Jalan HTI MuaraBengkal – MuaraAncalong. • Jaringanjalanlokal primer, yaituseluruhjalan yang menghubungkanantardesadandidalamkawasanperkotaanibukotakecamatan

  25. SistemJaringanPrasaranaUtama TRANSPORTASI DARAT • Jaringanjalankhusus, yaitujaringanjalankhususpertambangan, baikuntukkeretaapidanjalantanah. • Terminal angkutanbarangdanpenumpang, yaitu : • Terminal tipe B; SangattadanSangkulirang • Terminal tipe C; seluruhibukotakecamatan • Terminal barang; Kaliorang (sebagaidukunganuntukPelabuhanMaloy) • Jaringanlayananangkutanlalulintasumum , yaitu : • Sangatta – Sangkulirang; • Sangatta – Bengalon; • Sangatta – MuaraWahau; • Sangkulirang – Kaliorang; • Sangkulirang – MuaraWahau; • MuaraWahau – BatuAmpar; • MuaraWahau – MuaraBengkal; • MuaraBengkal – MuaraAncalong; dan • MuaraBengkal – BatuAmpar – RantauPulung – Sangatta; • Jaringansungai, yaitu : • Pelabuhansungai; MuaraWahau; • Alurpelayaransungai; MuaraWahau – Muara Kaman (Kukar) • Jaringanperkeretaapian, terdiridari: • jalurkeretaapi Kalimantan Selatan – Kuaro – Long Kali – Penajam – Balikpapan- Samarinda – Bontang – Sangatta – MuaraWahau – MuaraLesan - TanjungRedeb - TanjungBatu – Tanah Kuning – TanjungSelor – KerangAgung – Sesayap – Tidung Pale – Malinau – Mensalong – Pembeliangan – Salang - Simanggaris – Batas Negara. • jalur relkeretaapi Trans KutaiKencana yang menghubungkanMuaraWahaudanBengalondenganpanjangsebesar 129,41 km digunakanuntukkeperluanpengangkutanhasilpertambangandanperkebunan • stasiunkeretaapi, yaitudi Kota Sangatta

  26. PetaRencanaJaringanJalan

  27. Peta Rencana Sistem Transportasi Darat

  28. SistemJaringanPrasaranaUtama TRANSPORTASI LAUT • Pelabuhanpengumpul, yaituPelabuhanMaloy • Pelabuhanpengumpan, yaituPelabuhanSangattadanPelabuhanSangkulirang • Terminal khusus, yaitu 12 pelabuhankhusus yang merupakanpelabuhankhususbatubaradanpelabuhankhususpertamina • Alurpelayaran, terdiridari: • Sangatta – Barru – Majene (Sulawesi Selatan) PP; • Sangatta – TanjungRedeb PP; • Sangatta – Pare-pare (Sulawesi Selatan) PP; • Sangatta – Samarinda – Balikpapan PP; dan • Sangatta – TanjungRedeb – Makassar (Sulawesi Selatan) PP. TRANSPORTASI UDARA • Bandar udarapengumpan, yaituBandaraSangattadiSangkimaKecamatanSangatta Selatan. • Bandar udaralainnya, terdapatdiSangatta Utara, Sangkulirang, MuaraWahau, Telen, Busang, MuaraBengkaldanMuaraAncalong • Ruang udara untuk penerbangan meliputi kawasan keselamatan operasi penerbangan diatur lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan

  29. Peta Rencana Sistem Transportasi Laut

  30. KIPI MALOY MALOY

  31. Peta Rencana Sistem Transportasi Udara

  32. Peta Rencana Struktur Ruang

  33. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya SISTEM JARINGAN ENERGI • Pembangkit tenaga listrik, terdiri atas : • Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kota Sangatta dan Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang; • pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sangatta di Kota Sangatta; dan • pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di Muara Wahau Kecamatan Muara Wahau dan Muara Bengkal di Kecamatan Muara Bengkal; dan • pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tersebar pada kampung-kampung, daerah tertinggal dan daerah terpencil. • Jaringan prasarana energi, terdiri atas : • Gardu Induk (GI) Sangatta di Kota Sangatta dan Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang; • jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Bontang – Sangatta yang berasal dari PLTU Kaltim. • Jaringan distribusi minyak dan gas bumi, berupa depo bahan bakar minyak di Kota Sangatta, Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang, dan Muara Wahau di Kecamatan Muara Wahau. SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI Jaringan kabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, yaitu pembangunan jaringan kabel di Kota Sangatta dan Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang dengan kapasitas 2.232 SST. Jaringan nirkabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, yaitu terdapat di seluruh kecamatan menggunakan jaringan tower BTS (Base Transceiver Station) yang digunakan secara bersama menjangkau ke pelosok perdesaan. Jaringan satelit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, yaitu daerah terpencil di seluruh kecamatan.

  34. PetaRencanaJaringanEnergi

  35. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya SISTEM JARINGAN SUMBERDAYA AIR • WS, yaitu WS Karangan yang merupakan WS lintaskabupaten/kota. • DAS, yaitu DAS Karangan, DAS Sangatta, DAS Bengalon, DAS Bontang, DAS Dumaring, DAS Kerang-Seendang, DAS Manubar, DAS Mahakam, dan DAS Santan. • CAT, yaitu CAT Samarinda – Bontang, CAT Sumbang, CAT MuaraKarangan, dan CAT Sendawar. • DI, yaitu DI yang menjadikewenanganPemerintahProvinsi, terdiriatas : • DI KaubundiKecamatanKaubun; • DI Sumbersari; • DI MuaraAncalong; • DI Tanah Abang; • DI Santan; • DI Kaliorang; dan • DI KaubunMakroman. • Prasarana air bakuuntukair bersih, terdiri atas : • pengembangan sumber mata air, yaitumata air SekeratdiKecamatanBengalon; • pengembangansumber air sungaiterdiriatas : • Sungai KedangKepala, melaluiKecamatanMuaraBengkaldanKecamatanMuaraAncalong; • Sungai Telen, melaluiKecamatanTelen; • Sungai Atan, melaluiKecamatanBusang; • Sungai Wahau, melaluiKecamaanMuaraWahaudanKecamatanKongbeng; • Sungai Sangattadan Sungai Panyamukan, melaluiKecamatanSangatta; • Sungai Bengalon, melaluiKecamatanBengalon; dan • Sungai Karangan, melaluiKecamatanSangkulirang

  36. Peta Daerah Aliran Sungai

  37. PetaCekungan Air Tanah

  38. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya SISTEM PRASARANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN • Sistemjaringanpersampahan, terdiriatas : • peningkatanpelayanan TPA diRantauPulungdengansistem sanitary landfill • penyediaan TPST di Kota Sangatta, Sangkulirang, MuaraWahau, danMuaraBengkal • Sistemjaringan air minum, terdiriatas : • peningkatandanpengembanganpelayananInstalasiPengolahan Air (IPAM) di Kota Sangatta, SangkulirangdiKecamatanSangkulirang, MuaraWahaudiKecamatanMuaraWahau, danMuaraBengkaldiKecamatanBengkal; • peningkatandanpengembanganpelayananjaringanperpipaandipusat-pusatkegiatanlokal; dan • rencana sistem non perpipaan air minum tersebar di seluruh desa. • Sistempengelolanlimbah, yaitudenganpembangunan IPAL dan IPLT di Kota SangattadanSangkulirang • Sistemjaringandrainase, terdiriatas : • saluran primer, berupasungai-sungai yang menjadisaluranbuangan air permukaanakhir, terdiriatas : • Sungai KedangKepala, melaluiKecamatanMuaraBengkaldanKecamatanMuaraAncalong; • Sungai Telen, melaluiKecamatanTelen; • Sungai Atan, melaluiKecamatanBusang; • Sungai Wahau, melaluiKecamatanMuaraWahaudanKecamatanKongbeng; • Sungai SangattadanPanyamukan, melaluiKecamatanSangatta; • Sungai Bengalon, melaluiKecamatanBengalon; dan • Sungai KaranganmelaluiKecamatanSangkulirang. • saluransekunder, berupasaluranpenghubungsalurandrainasejalandengansaluran primer; dan • salurantersier yang berupasalurandrainase yang adadisepanjangjalan utama Kota Sangattadan Kota Sangkulirangsertajalankolektor primer danlokal primer lainnya yang tersebardiseluruhkecamatan.

  39. Rencana Pola Ruang

  40. ANALISIS KAWASANKABUPATEN KUTAI TIMUR DALAM RTRWK KUTAI TIMUR2012 - 2032

  41. ASPEK LEGALITAS TATA RUANG Kabupaten Kutai Timur • RENCANA TATA RUANG KABUPATEN KUTAI TIMUR TELAH DISAHKAN MELALUI PERDA NO. 06 TAHUN 2004 TANGGAL 2 APRIL 2004 DENGAN ALOKASI PEMANFAATAN RUANG SEBAGAI BERIKUT : - Kawasan Lindung =1.104.955 Ha - Kawasan Budidaya Kehutanan= 892.073 Ha - Kawasan Budidaya Non Kehutanan = 1.308.495 Ha

  42. PERBANDINGAN LUAS KAWASAN

  43. Kabupaten Kutai Timur ALOKASI PEMANFAATAN RUANG KAWASAN LINDUNG

  44. Kabupaten Kutai Timur ALOKASI PEMANFAATAN RUANG KAWASAN BUDIDAYA KEHUTANAN

  45. Kabupaten Kutai Timur ALOKASI PEMANFAATAN RUANG KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN

  46. KAWASAN LINDUNG, TUBUH AIR, KBK DAN KBNK KABUPATEN KUTAI TIMUR DALAM RTRWK KUTAI TIMUR 2012 - 2032

  47. KONDISI POLA RUANG PADA KAWASAN LINDUNG BERDASARKAN KECAMATAN

  48. KONDISI POLA RUANG PADA KAWASAN BUDIDAYA KEHUTANANBERDASARKAN KECAMATAN

  49. KONDISI POLA RUANG PADA KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN BERDASARKAN KECAMATAN

  50. STATUS RUANG RTRW KABUPATEN KUTAI TIMUR 2012 - 2032

More Related