1.93k likes | 2.47k Vues
LANDASAN KEILMUAN PENDIDIKAN. LANDASAN KEILMUAN PENDIDIKAN. LANDASAN FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN Teori-teori pendidikan dapat atau telah tumbuh sebagai ilmu. Sebagian dari cabang filsafat baik filsafat sosial atau filsafat kemanusiaan. 2. LANDASAN SOSIAL DAN INDIVIDUAL PENDIDIKAN
E N D
LANDASAN KEILMUAN PENDIDIKAN • LANDASAN FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN Teori-teori pendidikan dapat atau telah tumbuh sebagai ilmu. Sebagian dari cabang filsafat baik filsafat sosial atau filsafat kemanusiaan.
2. LANDASAN SOSIAL DAN INDIVIDUAL PENDIDIKAN • Individual • Sosial • Kultural
Individual : Kelompok kecil berlangsung dalam skala relatif terbatas seperti diantara sesama sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan istri antara orang tua serta anak lainnya.
Sosial : Mengandalkan interaksi manusia sebagai sesama ( subyek ) yang masing-masing bernilai setara.
Kultural : Pelimpahan harta budaya dan pelestarian nilai-nilai luhur dari suatu generasi kepada generasi muda dalam kehidupan masyarakat.
3. LANDASAN YURIDIS • Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 • Ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan • Ayat (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
Ayat (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. • Ayat (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
Ayat (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. • Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen. • Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. • Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan.
Hasil Konferensi Khusus Antar Pemerintah Mengenai Status Guru-Guru yang diselenggarakan oleh UNESCO/ILO tanggal 21 September s/d 5 Oktober 1966 di Paris. • Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. • Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, jo UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Pada Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Hanya terdapat 2(dua) kata” guru” yaitu pada: • Pasal 1 ayat (6) Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai “guru”, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan partisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. • Pasal 49 ayat (2) Gaji” guru” dan dosen yang diangkat oleh Pemerintah dialokasikan dalam APBN.
U.U No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Terdapat kata “guru” sebanyak 144 kali penyebutan. • Pada judul undang-undang, konsideran dan pasal 1(ketentuan umum) terdapat 21 kata “guru”. • Mulai dari pasal 2 sampai dengan pasal 82 ayat (2) terdapat 123 kata” guru”.
De Chateaubriand ( 1768-1848 ), penulis dan diplomat Prancis mengatakan : “ Penulis sejati bukanlah orang yang pantang meniru karya siapapun, tetapi orang yang tidak bisa ditiru oleh siapapun”.
Lahirnya UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen memang sangat berpihak pada guru yaitu: • Mengembalikan harkat dan martabat guru • Melakukan sertifikasi bagi guru negeri maupun swasta • Memberikan tunjangan profesi bagi yang telah memperoleh sertifikat guru • Dapat menduduki jabatan struktural dalam bidang pendidikan • Batas usia pensiun guru dilakukan pada usia 60 tahun
Filsafat berasal dari bahasa Yunani “ philosopia “ yang artinya : philos = cinta sophos = kebijaksanaan/pengetahuan yang mendalam. Filsafat = cinta akan kebijaksanaan ( love of wisdom ). Orang ahli filsafat disebut “ filsuf “
Filsafat adalah pengetahuan yang mempelajari sebab-sebab yang pertama ( causa prima ) atau prinsip-prinsip yang tertinggi dari segala sesuatu yang dicapai oleh akal budi manusia. • Karakteristik berfilsafat : 1. Universal = menyeluruh dan dimana saja. 2. Radikal = ingin mengetahui apa yang disebaliknya. 3. Spekulatif = dapat menjelaskan kebenaran, logis secara esensial.
Vaclav Havel, penulis drama dan Presiden Cekoslovakia ( 1989-1992 ) mengatakan: “ Tragedi manusia modern bukan terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang makna kehidupan, melainkan karena kekurangan itu sama sekali tidak dianggap manusia itu sendiri “.
Kajian pokok filsafat : • 1. Logika. • 2. Etika. • 3. Estetika • 4. Metafisika • 5 .Kosmologi- alam dunia secara totalitas • 6. Antropologi- keragaman dari manusia • 7. Ketuhanan.
Jalaluddin Rumi, penyair dan tokoh sufi terbesar Persia, mengatakan : “ Di luar ide-ide yang salah dan benar, di sana ada sebuah lapangan. Saya akan bertemu anda di sana “.
Filsafat ilmu adalah pengertian yang mendalam tentang kaidah-kaidah ilmu----- filsafat logika. • Ilmu : 1. Natural sciences. 2. Social sciences. Filsafat adalah sebagai induk ilmu pengetahuan yang berarti mencakup semua ilmu pengetahuan khusus. Sedangkan ilmu pengetahuan bertujuan untuk membantu manusia dalam mempermudah pelaksanaan kehidupannya atau untuk mensejahterakan manusia.
Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan : • 1. Filsafat mempunyai obyek yang lebih luas yang sifatnya universal. Sedangkan ilmu pengetahuan obyeknya terbatas dalam lapangannya. • 2. Filsafat memberikan pengetahuan atau pemahaman yang medalam apa dan mengapa barang itu, dan seterusnya. Sedangkan ilmu pengetahuan menyatakan “ bagaimana barang itu “. • 3. Filsafat memberikan sintesis kepada ilmu-ilmu pengetahuan khusus, mempersatukan dan mengkordinasikannya.
Isaac Newton ( 1642-1727 ), ilmuwan Inggris mengatakan : “ Ide yang datang tepat pada waktunya lebih kuat dari pada kekuatan gabungan tentara di seluruh dunia “.
Budaya ilmiah • Budaya ilmiah, disebut juga budaya akademik adalah budaya atau perilaku para ilmuwan atau masyarakat akademik yang sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan. • Ilmuan adalah sarjana yang menguasai ilmu, mempunyai cara berpikir yang ilmiah, dan berperilaku ilmiah. • Budaya ilmiah adalah kondisi yang mutlak diperlukan sebagai partner dalam mempelajari dan memajukan ilmu.Didalam masyarakat ilmiah yang tanpa budaya ilmiah, maka perjalanan ilmu akan mengalami hambatan, atau melenceng kearah yang non-ilmiah.
Filsafat ilmu dan budaya ilmiah adalah landasan yang perlu bagi seseorang yang ingin menjadi “ ilmuwan sejati “ • Ilmu adalah suatu bidang studi atau pengetahuan yang sistematik untuk menerangkan suatu fenomena dengan acuan materi dan fisiknya, melalui metoda ilmiah. • Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui, yang diketahui bisa apa saja tanpa syarat tertentu. Bisa sesuatu yang didapat dengan atau tanpa metoda ilmiah.
Ilmu bisa dimasukkan sebagai salah satu pengetahuan.Tetapi pengetahuan belum tentu “ ilmu “. • Sedangkan dilain fihak, kebenaran ilmiah merupakan fokus dari semua kegiatan ilmiah. • Kebenaran adalah suatu dalil yang didapat melalui cara-cara baku yang disebut “ metode ilmiah “. • Kebenaran yang didapat dengan cara lain tidak disebut sebagai “ kebenaran “.
Kebenaran bersifat terbuka, artinya kebenaran itu bisa ditambah atau dikurangi atau dirombak secara total bila terdapat novum baru yang telah terbukti lewat metode ilmiah. • Tidak ada fanatisme dalam kebenaran ilmiah. • Dalam mencari kebenaran ilmiah melalui suatu telaahan analisis,sering diajukan hipotesis. • Hipotesis artinya adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas suatu rumusan masalah dalam suatu penelitian. • Hipotesis bagi seorang peneliti digunakan untuk memberikan arah kemana penelitian akan menuju.
Vaclav Havel, penulis drama dan Presiden Cekoslovakia ( 1989-1992 ), mengatakan : “ Tragedi manusia modern bukan terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang makna kehidupan, melainkan karena kekurangan itu sama sekali tidak dianggap manusia itu sendiri “.
Kegiatan ilmiah : • Kegiatan ilmiah adalah semua kegiatan yang ada hubungannya dengan keilmuan : a. ajar-mengajar. b. penelitian. c. simposium. d. seminar e. ceramah ilmiah. f. forum diskusi. g.penulisan pada media ilmiah. Kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi (Civitas Academika ) disebut “ Kegiatan Akademik “
Inti dari pada “ Ilmu “ adalah “ kebenaran”. • Karena itu maka kejujuran adalah sifat yang amat penting yang dituntut bagi semua civitas academica. • Kegiatan akademik dalam bentuk penelitian, hasil penelitian harus dilaporkan apa adanya. Sedangkan jika analisisnya merujuk kepada suatu teori atau pendapat harus disebutkan dari siapa. • Dalam kegiatan ilmiah harus diterapkan budaya ilmiah. Dalam budaya ilmiah sifat kejujuran dan kejelasan kata-kata serta kalimat harus dijaga jangan sampai dapat disalah tafsirkan.
Pernyataan apa adanya dan tegas, sering didengar secara tidak enak bagi mereka yang berbeda pendapat. Tetapi keadaan seperti ini harus diterima dan ditolerir. • Justru yang seringkali membawa penafsiran yang berbeda-beda bilamana telah tersaji dalam kalimat yang terhaluskan (eufemisme). • Eufemisme (penghalus kata) merupakan suatu sikap dan budaya masyarakat dalam suasana masyarakat umum yang bukan ilmiah. • Jika eufemisme ini dilakukan bagi kepentingan dunia ilmiah maka pengertian sesuatu masaah ataupun analisisnya dapat “ bias “ dan ataupun “ kabur”. • Didalam dunia ilmiah eufemisme dapat juga diartikan sebagai pembelaan terhadap sesuatu yang tidak perlu dibela, bahkan hanya membela suatu ortodoksi. • Memang perlu disadari bahwa budaya ilmiah dapat berbeda sekali dengan budaya masyarakat lokal.
Kegiatan ilmiah dan logika. • Kegiatan ilmiah pada dasarnya adalah kegiatan logika dan tidak dapat dicampur-adukkan dengan kegiatan emosi. • Dalam forum ilmiah tidak dikenal atau tidak peduli dengan segala sesuatu yang berbau emosi, seperti tersinggung, malu, marah dan sebagainya. • Dalam forum ilmiah harus berisi materi pembicaraan , gagasan, konsep, analisis, reasoning yang logik. • Masalah ilmiah adalah masalah umum dan bukan masalah pribadi.
Dunia akademik harus bisa memisahkan masalah akademik dan masalah pribadi. • Kebenaran dalam ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang terbuka dan berkembang, maka dapat pula dikemukakan bahwa ilmu pengetahuan memiliki sifat-sifat yang dinamik. • Kaidah ilmu dan ataupun metode ilmiah disuatu negara tertentu harus pula berlaku di negara lain dan atau dimana-mana. • Jikalau tidak, maka akan ada berbagai versi kebenaran karena kebenaran ilmiah berdasar pada metode ilmiah. • Yang diterima hanyalah yang paling benar,yang paling paling logis, paling relevan dan paling punya bukti ilmiah
Russell Crowe, aktor Hollywood asal Australia mengatakan : “ Memiliki pikiran yang indah mungkin hal yang baik, tetapi anugerah yang lebih besar adalah menemukan hati yang bersih”.
Metoda ilmiah • Kebenaran suatu ilmu ditentukan oleh metode ilmiahnya dan bukan oleh penguasa. • Dengan demikian maka ilmu itu bersifat mandiri, independen, berjalan menurut kaidah yang dibuat oleh ilmu itu sendiri. • Suatu ilmu tidak perlu minta petunjuk atau restu dari penguasa. • Pemerintah harus dapat memanfaatkan para ilmuwan dan masyarakat ilmiah yang obyektif dan independen dalam menanggulangi masalah-masalah bangsa dan negara. • Metode ilmiah jauh dari nuansa atau paradigma kekuasaan. • Metode ilmiah sangat cocok dengan alam demokratik. • Didunia akademik,penghargaan akan berdasarkan atas prestasi sesorang. • Prestasi seseorang akan dilihat dari kontribusi ilmiah. • Kontribusi ilmiah dapat berbentuk ajar-mengajar, penelitian konsep gagasan. • Dalam dunia akadmik tidak berlaku semboyan “ silent is gold “
Budaya ilmiah adalah pemakaian logika, analisa dan reasoning. • Reasoning harus berdasarkan fakta sejujurnya dengan pembuktian dengan tujuan untuk memperoleh suatu kebenaran. • Semakin sulit suatu masalah, semakin diperlukan kemampuan yang lebih tinggi. • Budaya ilmiah dapat dipakai pada semua jenjang pendidikan.
Budaya ilmiah yang sama dapat ditampilkan dalam bentuk yang disesuaikan dengan tingkat intelektual pemakai. • Mereka yang berpendidikan rendah tidak diharapkan untuk memimpin, menyelesaikan masalah yang umum dan sulit. Mereka cukup apabila dapat menyelesaikan masalah mereka sendiri. • Masalah yang besar diselesaikan oleh orang yang berkompeten.
Dalam masyarakat ilmiah mencari pendapat beberapa orang untuk suatu masalah adalah biasa dan kadang-kadang memang perlu. • Pendapat kedua atau second opinion biasanya diperlukan apabila : a. masih ada keraguan. b. menyangkut bidang diluar disiplin ilmu yang ia kuasai. Pemakai second opinion seharusnya adalah orang yang berkompeten dalam ilmu yang terkait. Second opinion tidak boleh diartikan sebagai untuk menyerang atau melecehkan pemakai first opinion.
Tiger Woods, pegolf terkemuka Amerika Serikat mengatakan : “ Jangan pernah sekalipun mendengar harapan orang lain. Lalui jalan hidupmu sendiri dan hiduplah dengan harapan-harapanmu “.
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 • Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. • Urusan pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah dan urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar tingkatan dan/atau susunan pemerintahan
KEWENANGAN PEMERINTAH • Politik luar negeri • Pertahanan keamanan • Yustisi ( Peradilan ) • Moneter dan Fiskal Nasional • Agama
Urusan Pemerintahan tanggung jawab Pemerintah Daerah • Berjumlah 31 (tiga puluh satu ) urusan : a. Pendidikan b. Kesehatan c. Pekerjaan Umum d. Perumahan e. Penata Ruang f. Perencanaan Pembangunan g. Perhubungan