1 / 37

PENGANGGARAN MODAL

PENGANGGARAN MODAL. Prinsip penilaian aset Menaksir arus kas Metode-metode penilaian profitabilitas investasi Proyek dengan usia ekonomis tidak sama Real options dalam penganggaran modal. Pengertian penganggaran modal.

albina
Télécharger la présentation

PENGANGGARAN MODAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGANGGARAN MODAL Prinsip penilaian aset Menaksir arus kas Metode-metode penilaian profitabilitas investasi Proyek dengan usia ekonomis tidak sama Real options dalam penganggaran modal Penganggaran modal

  2. Pengertian penganggaran modal • Penganggaran modal (capital budgeting) adalah rencana pengeluaran yang berdampak jangka panjang. • Karena itu capital budgeting merupakan; • Analisis potensi penambahan aset tetap. • Keputusan jangka panjang; menyangkut jumlah yang besar. • Penting untuk masa depan perusahaan. • Proyek-proyek capital budgeting “diciptakan” oleh perusahaan. Penganggaran modal

  3. Prinsip penilaian aset • Nilai suatu aset merupakan present value kas yang dihasilkan oleh aset tersebut. • Karena itu untuk aset yang memberikan penghasil-an (income generating asset), nilai aset tersebut dapat berbeda dengan harga perolehannya. • Dengan demikian untuk menaksir nilai suatu aset perlu; • Menaksir kas yang diharapkan akan dihasilkan oleh aset tersebut (besarnya dan kapan). • Menentukan tingkat bunga untuk mem-present value-kan arus kas tersebut (harus memasukkan unsur risiko). Penganggaran modal

  4. Menaksir arus kas . . . (1) • Masalah penaksiran arus kas bukanlah hanya menyangkut akurasi penaksiran (yang namanya taksiran selalu terbuka kemungkinan salah), tetapi yang penting adalah memahami arus kas yang relevan. Penganggaran modal

  5. Menaksir arus kas . . . (2) • Untuk menaksir arus kas yang relevan perlu diperhatikan hal-hal berikut ini; • Taksirlah arus kas atas dasar setelah pajak. • Taksirlah arus kas atas dasar incremental atau selisih. • Taksirlah arus kas yang timbul karena keputusan investasi. Kalau investasi tersebut akan dibiayai dengan sebagian hutang, jangan mengurangkan pembayaran bunga dan angsuran pinjaman. • Jangan memasukkan sunk costs. Penganggaran modal

  6. Menaksir arus kas: Ilustrasi ..(1) • PT. Dwi akan meluncurkan produk baru. Untuk itu diperlukan mesin baru dengan harga (termasuk biaya pemasangan) Rp.2.600 juta. Usia ekonomis 5 tahun, nilai sisa Rp.100 juta. • Telah dikeluarkan biaya riset untuk pengembangan produk baru tersebut sebesar Rp.300 juta. • Penjualan dilakukan secara tunai, per tahun sebesar Rp.2.000 juta. Penganggaran modal

  7. Menaksir arus kas: Ilustrasi ..(2) • Biaya variabel sebesar 40% dari penjualan. • Biaya tetap (tidak termasuk penyusutan) sebesar Rp.200 juta setahun. • Tarif pajak penghasilan 30%. • Sebagai akibat peluncuran produk baru tersebut, penjualan produk lama berkurang sehingga mengakibatkan penurunan kas masuk besih setiap tahun sebesar Rp.100 juta. Penganggaran modal

  8. Arus kas yang relevan ..(1) Penganggaran modal

  9. Arus kas yang relevan ..(2) • Arus kas operasi produk baru Rp.850 juta Berkurangnya kas produk lama Rp.100 juta Kas operasi yang relevan Rp.750 juta • Biaya riset yang sudah dikeluarkan sebesar Rp.300 juta, tidak relevan dalam taksiran arus (merupakan sunk cost). • Kas keluar (untuk investasi) pada tahun ke 0 adalah Rp.2.600 juta. • Terminal cash flow pada th 5 = Rp.100 juta. Penganggaran modal

  10. Arus kas yang relevan ..(3) • Arus kas selama 5 tahun adalah sbb: 0 1 2 3 4 5 -2.600 +750 +750 +750 +750 +750 +100 Penganggaran modal

  11. Metode penilaian profitabilitas investasi . . . . . (1) • Net Present Value (NPV) • NPV merupakan selisih present value (PV) kas masuk dengan present value (PV) kas keluar. Apabila PV kas masuk ≥ PV kas keluar, atau NPV positif, maka investasi tersebut dinilai menguntungkan. Tingkat keuntungan yang diinginkan para pemodal (= r) dipergunakan sebagai tingkat bunga untuk menghitung PV arus kas tersebut. • Misal r = 14%. Proyek peluncuran produk baru tersebut mempunyai NPV = -2.600 + 2.626,7 = +26,7  menguntungkan. Penganggaran modal

  12. Metode penilaian profitabilitas investasi . . . . . (2) • Internal Rate of Return (IRR) • Menunjukkan tingkat bunga yang menyamakan PV kas masuk dengan PV kas keluar. Apabila IRR ≥ tingkat bunga yang dipandang layak (r), maka investasi tersebut dinilai menguntungkan • Dengan cara trial and error IRR proyek peluncuran produk baru ≈14,4%. Karena itu dinilai menguntungkan. Penganggaran modal

  13. Rumus IRR IRR dapat dihitung dengan rumus : IRR = i1 – (NPV1 (i2 – i1)/(NPV2 – NPV1)) i1 = suku bunga bank paling atraktif i2 = suku bunga coba-coba ( > dari i1) NPV1 = NPV awal pada i1 NPV2 = NPV pada i2 Penganggaran modal

  14. Metode penilaian profitabilitas investasi . . . . . (3) • Payback Period • Metode ini menghitung seberapa cepat suatu investasi bisa kembali (payback). Karena itu hasil analisisnya dinyatakan dalam satuan waktu (tahun, bulan). Digunakan dasar arus kas tetapi tidak memperhatikan nilai waktu uang. Secara konsep juga tidak ada standar seberapa lama suatu investasi dinilai masih menguntungkan. • Payback period proyek = 3,47 tahun. Apabila payback period maksimum adalah 4 tahun, maka proyek dinilai menguntungkan. Penganggaran modal

  15. Metode penilaian profitabilitas investasi . . . . . (4) • Profitability Index (PI) • PI menunjukkan perbandingan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar. Apabila PI ≥ 1, maka investasi tersebut dinilai menguntungkan. Perhatikan bahwa apabila NPV positif, maka PI ≥ 1. • PI proyek tersebut = 1,01. Karena itu dinilai menguntungkan. Penganggaran modal

  16. Metode mana yang lebih baik? . (1) • Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang disamping tidak adanya standar menguntungkan / tidaknya suatu investasi • IRR mempunyai kelemahan karena bisa menghasilkan IRR ganda apabila arus kas tidak normal, dan kesalahan memilih apabila ada perbedaan besaran (size) investasi (perhatikan bahwa investasi dengan IRR lebih tinggi akan dinilai lebih menguntungkan) Penganggaran modal

  17. Metode mana yang lebih baik? . (2) • Metode PI mempunyai kelemahan dalam hal size proyek yang berbeda bisa mengarah pada keputusan yang salah (perhatikan bahwa investasi dengan PI yang lebih tinggi akan dinilai lebih menarik) • Karena itu secara konsep NPV lebih baik dibanding dengan metode-metode lainnya Penganggaran modal

  18. NPV dan tujuan normatif keuangan • NPV menunjukkan tambahan kemakmuran (wealth) pemodal yang melakukan investasi. Karena itu seharusnya investasi yang dipilih adalah investasi yang diharapkan memberikan NPV yang paling tinggi. • Dengan kata lain, apabila perusahaan mengambil suatu investasi yang diharapkan memberikan NPV yang positif, maka nilai perusahaan akan naik sebesar NPV tersebut. Penganggaran modal

  19. Mutually exclusive projects • Proyek-proyek mutually exclusive artinya proyek yang hanya dapat dipilih salah satu diantara proyek-proyek tersebut. • Apabila metode-metode penilaian profitabilitas investasi, yaitu NPV, IRR, dan PI, digunakan untuk memilih proyek, maka proyek yang memberikan indikator profitabilitas tertinggi akan dinilai lebih menarik. • Tetapi penggunaan kriteria tersebut dapat menimbulkan kesimpulan yang salah. Penganggaran modal

  20. Mutually exclusive projects:Perbandingan PI dan NPV Penganggaran modal

  21. Mutually exclusive projects:Perbandingan IRR dan NPV . . . .(1) Penganggaran modal

  22. Mutually exclusive projects:Perbandingan IRR dan NPV . . . .(2) Penganggaran modal

  23. Pemilihan aktiva dengan usia ekonomis tidak sama . . . . .(1) Penganggaran modal

  24. Pemilihan aktiva dengan usia ekonomis tidak sama . . . . .(2) • Kita tidak dapat menggunaka cara tersebut karena usia ekonomis kedua mesin tersebut tidak sama. • Kita perlu menghitung equivalent annual cost (EAC) kedua mesin tersebut, dan dipilih yang mempunyai EAC yang lebih kecil. • EAC A dihitung sbb: 24.95 = Σ X/(1 + 0,1)t . . . . (t = 1 sd 3) X = 10,03. (X adalah EAC) • Dengan cara yang sama, EAC mesin B = 11.75. Karena itu mesin A dipilih. Penganggaran modal

  25. Apa yang dimaksud dengan analisis real options? • Real options terjadi ketikan manajer dapat mempengaruhi besaran dan risiko arus kas proyek dengan keputusan-keputusan selama usia proyek tersebut. • Analisis real option menggunakan analisis NPV dengan memasukkan analisis berbagai kesempatan yang berasal dari keputusan-keputusan manajer. Penganggaran modal

  26. Beberapa contoh real options • Growth/expansion options (opsi memperluas usaha apabila terbukti berhasil) • Abandonment/shutdown options (opsi membatalkan proyek apabila proyek tersebut gagal) • Investment timing options (opsi menentukan kapan proyek akan dilaksanakan) Penganggaran modal

  27. Growth/expansion options ..(1) • Seorang pemodal akan mendirikan hotel di suatu daerah wisata. Apabila hotel tersebut dinilai berhasil ia mempunyai opsi untuk membangun 10 hotel. Tetapi apabila hotel tersebut gagal, ia berhenti hanya membangun 1 hotel saja. • Karena investasinya pada hotel (mendirikan perusahaan), maka usia ekonomisnya = infinity (tidak terhingga) Penganggaran modal

  28. Growth/expansion options ..(2) • Biaya pembangunan satu hotel Rp.12 miliar. • Ada probabilitas 50% proyek akan berhasil dan 50% akan gagal. • Apabila proyek berhasil kas masuk bersih setelah pajak per tahun sebesar Rp.3 miliar. Apabila gagal, hanya Rp.1 miliar per tahun. • Tingkat keuntungan yang layak (= r) = 20% Penganggaran modal

  29. Growth/expansion options ..(3) • Apabila tidak mempertimbangkan opsi untuk ekspansi, • NPV proyek berhasil = -12 + 3/0.2 = 3 miliar • NPV proyek gagal = -12 + 1/0.2 = -7 miliar • NPV yang diharapkan = 0,5(3) + 0,5(-7) = -2 miliar • Apabila mempertimbangkan opsi untuk ekspansi, • NPV proyek berhasil = 10 (-12 + 3/0.2) = 30 miliar • NPV proyek gagal = 1 (-12 + 1/0.2) = -7 miliar • NPV yang diharapkan = 0,5(3)(10) + 0,5(-7) = 11,5 miliar • Adanya opsi akan meningkatkan NPV yang diharapkan. Penganggaran modal

  30. Growth/expansion decision tree Sukes Ekspansi 50% prob. Dirikan 1 hotel 50% prob. Gagal Tidak ekspansi Penganggaran modal

  31. Abandonment option • Suatu perusahaan akan meluncurkan produk baru. Usia ekonomis 3 tahun. Investasi pada tahun 0 = Rp.200 juta. Arus kas proyek tersebut akan sangat tergantung pada penerimaan konsumen akan produk tersebut. • Ada 60% probabilitas bahwa produk tsb akan diterima oleh pasar dan akan menghasilkan kas masuk bersih sebesar Rp.150 juta per tahun. Sebaliknya, ada 40% probabilitas pasar menolak produk tersebut sehingga menghasilkan kas masuk bersih –Rp.25 juta per tahun. • Tingkat keuntungan yang diinginkan (=r) = 10%. Penganggaran modal

  32. Abandonment decision tree 150 150 150 • Apabila produk diterima pasar NPV = Rp.173 • Apabila produk ditolak oleh pasar NPV = -Rp.262 • E(NPV) = 0.6(173) + 0.4(-262) = -Rp.1,052 60% prob. -Rp.200 -25 -25 -25 40% prob. 0 1 2 3 Tahun Penganggaran modal

  33. Misalkan perusahaan mempunyai opsi membatalkan proyek tersebut • Perusahaan dapat membatalkan proyek tersebut apabila pada tahun 1 ternyata konsumen menolak produk tersebut. • Apabila proyek dibatalkan, maka tidak akan ada kas masuk maupun kas keluar setelah tahun 1. Penganggaran modal

  34. NPV dengan opsi pembatalan 150 150 150 • Apabila produk tersebut diterima pasar, NPV = Rp.173 • Apabila produk tersebut ditolak pasar, NPV = -Rp222 • E(NPV) = 0.6(173) + 0.4(-222) = 14,7 60% prob. -Rp.200 -25 40% prob. 0 1 2 3 Tahun Penganggaran modal

  35. Timing option . . . (1) • Seorang pengusaha memiliki sebidang tanah. Untuk membangun gedung perkantoran diperlukan biaya Rp.10 miliar. Apabila dibangun maka kantor-kantor tersebut akan disewakan dan pengusaha tersebut akan memiliki bisnis tersebut selamanya (n = ∞). • Saat ini tarif sewa perkantoran relatif murah sehingga diperkirakan hanya akan dapat menghasilkan sewa sebesar Rp.0,9 miliar per tahun selamanya. Penganggaran modal

  36. Timing option . . . (2) • Apabila r = 10%, maka NPV pembangunan kantor = -10 + (0,9/0,1) = -Rp.1 miliar. Pengusaha tersebut tidak akan membangun saat ini. • Ia akan membangun perkantoran tersebut apabila sewa perkantoran naik sehingga bisa mengharapkan memperoleh kas masuk bersih per tahun lebih besar dari Rp.1 miliar. Penganggaran modal

  37. Timing option decision tree Tarif sewa rendah Tidak membangun Belum membangun Tarif sewa naik Membangun Penganggaran modal

More Related