1 / 56

DETEKSI RADIOAKTIF

DETEKSI RADIOAKTIF. 2010/2011. Prinsip Dasar Pengukuran Radiasi …. Secara definisi, radiasi merupakan salah satu cara perambatan energi dari suatu sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium atau bahan penghantar tertentu .

alyssa
Télécharger la présentation

DETEKSI RADIOAKTIF

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DETEKSI RADIOAKTIF 2010/2011

  2. PrinsipDasarPengukuranRadiasi … • Secara definisi, radiasi merupakan salah satu cara perambatan energi dari suatusumberenergikelingkungannyatanpamembutuhkan medium ataubahanpenghantartertentu. • Salahsatubentukenergi yang dipancarkansecararadiasiadalahenerginuklir. • Radiasiinimemilikiduasifat yang khas, yaitutidakdapatdirasakansecaralangsungolehpancaindramanusiadanbeberapajenisradiasidapatmenembusberbagaijenisbahan.

  3. PrinsipDasarPengukuranRadiasi … Sebagaimana sifatnya yang tidak dapat dirasakan sama sekali oleh panca inderamanusia, makauntukmenentukanadaatautidakadanyaradiasinuklirdiperlukansuatualat, yaitupengukurradiasi yang merupakansuatususunanperalatanuntukmendeteksidanmengukurradiasibaikkuantitas, energi, ataudosisnya.

  4. KuantitasRadiasi … • Kuantitasradiasiadalahjumlahradiasi per satuanwaktu per satuanluas, padasuatutitikpengukuran. • Kuantitas radiasi ini berbanding lurus denganaktivitassumberradiasidanberbandingterbalikdengankuadratjarak(r) antarasumberdansistempengukur.

  5. KuantitasRadiasi … Gambar1 menunjukkanbahwajumlahradiasi yang mencapaititikpengukuran (kuantitas radiasi) merupakan sebagian dari radiasi yang dipancarkanolehsumber.

  6. EnergiRadiasi … • merupakan ‘kekuatan’ dari setiap radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi. • Bila sumber radiasi berupa radionuklida maka tingkat energi yang dipancarkan tergantung pada jenis radionuklidanya. • Kalau sumber radiasinya berupa pesawat sinar-X, maka energi radiasinya bergantung pada tegangan anoda (kV).

  7. DosisRadiasi … • Dosisradiasimenggambarkantingkatperubahanataukerusakanyang dapatditimbulkanolehradiasi. • Nilai dosis ini sangat ditentukan oleh kuantitas radiasi, jenis radiasi dan jenis bahan penyerap. • Dalamproteksiradiasipengertiandosisadalahjumlahradiasi yang terdapatdalammedanradiasiataujumlahenergiradiasi yang diserapatauditerimaolehmateri.

  8. Penggunaan sistem pengukur radiasi dapat dibedakan menjadi dua kelompokyaituuntukkegiatanproteksiradiasidanuntukkegiatanaplikasi/penelitianradiasinuklir. • Alat ukur radiasi yang digunakan untuk kegiatanproteksiradiasiharusdapatmenunjukkannilaidosisradiasiyang mengenaialattersebut. • Sedangkanalatukur yang digunakandibidangaplikasiradiasidanpenelitianbiasanyaditekankanuntukdapatmenampilkannilaikuantitasradiasiatauspektrumenergiradiasi yang memasukinya.

  9. Setiapalatukurradiasiterdiriatasduabagianutamayaitudetektordanperalatanpenunjang.Setiapalatukurradiasiterdiriatasduabagianutamayaitudetektordanperalatanpenunjang. • Detektormerupakansuatubahan yang pekaterhadapradiasi, yang jadibiladikenairadiasiakanmenghasilkansuatutanggapan (response) tertentu yang lebihmudahdiamatisedangkanperalatanpenunjang, biasanyamerupakanperalatanelektronik, berfungsiuntukmengubahtanggapandetektortersebutmenjadisuatuinformasi yang dapatdiamatiolehpancainderamanusiaataudapatdiolahlebihlanjutmenjadiinformasiyang berarti.

  10. MekanismePendeteksianRadiasi … Detektorradiasibekerjadengancaramengukurperubahan yang terjadididalammedium karenaadanyapenyerapanenergiradiasiolehmedium tersebut. Sebenarnyaterdapatbanyakmekanisme yang terjadididalamdetektortetapi yang seringdigunakanadalahprosesionisasidanprosessintilasi.

  11. Prosesionisasi… • Ionisasiadalahperistiwaterlepasnyaelektrondariikatannyadidalam atom. • Peristiwainidapatterjadisecaralangsungolehradiasialpha ataubeta dansecaratidaklangsungolehradiasisinar-X, gamma dan neutron.

  12. Jumlahpasangan ion, elektron yang bermuatannegatifdansisaatomnya yang bermuatanpositifsebandingdenganjumlahenergi yang terserap. Dimana: N = jumlahpasanganion E = energiradiasi yang terserap w = dayaionisasibahanpenyerap, yaituenergi yang dibutuhkanuntukmenghasilkansebuahprosesionisasi.

  13. Jadidalamprosesionisasiini, energiradiasidiubahmenjadipelepasansejumlahelektron (energilistrik). • Bila diberi medan listrik maka elektron yang dihasilkandalamperistiwaionisasitersebutakanbergerakmenujukekutubpositif. • Pergerakanelektron-elektrontersebutdapatmenginduksikanarusatauteganganlistrik yang dapatdiukurolehperalatanpenunjangmisalnyaAmperemeterataupun Voltmeter. • Semakinbanyakradiasi yang mengenaibahanpenyerapatausemakinbesarenergiradiasinya maka akan dihasilkan arus atau tegangan listrik yang semakin besarpula.

  14. ProsesSintilasi… • Prosessintilasiadalahterpencarnyasinartampakketikaterjaditransisielektrondaritingkatenergi (orbit) yang lebihtinggiketingkatenergiyang lebihrendahdidalambahanpenyerap. • Dalamprosesini, sebenarnya, yang dipancarkanadalahradiasisinar-X tetapikarenabahanpenyerapnya (detektor) dicampuridenganunsuraktivator, yang berfungsisebagaipenggeserpanjanggelombang, makaradiasi yang dipancarkannyaberupasinartampak.

  15. Proses sintilasi ini akan terjadi bila terdapat kekosongan elektron pada orbit yang lebihdalam. • Kekosonganelektrontersebutdapatdisebabkankarenalepasnyaelektrondariikatannya (prosesionisasi) atauloncatnyaelektronkelintasan yang lebihtinggibiladikenairadiasi (proseseksitasi). • Jadi dalam proses sintilasi ini, energi radiasi diubah menjadi pancaran cahayatampak.

  16. Semakinbesarenergiradiasi yang diserapmakasemakinbanyakkekosonganelektrondi orbit sebelahdalamsehinggasemakinbanyakpercikancahayanya.

  17. Cara PengukuranRadiasi…Pulse Mode • Setiapradiasi yang mengenaialatukurakandikonversikanmenjadisebuahpulsalistrik. • Bila kuantitas radiasi yang mengenai alat ukur semakintinggimakajumlahpulsalistrik yang dihasilkannyasemakinbanyak. • Sedangenergidarisetiapradiasi yang masuksebandingdengantinggipulsayang dihasilkan. • Jadisemakinbesarenerginyasemakintinggipulsanya. • Tampilan sistem pengukur dengan cara pulsa biasanya berupa angka seperti gambar berikut.

  18. Informasi yang dihasilkanolehalatukurcarapulsainiadalahjumlahpulsa(cacahan) dalamselangwaktupengukurantertentudantinggipulsalistrik. • Jumlah pulsa sebanding dengan kuantitas radiasi yang memasuki detektor, sedangkan tinggi pulsa sebanding dengan energi radiasi. • Kelemahanalatukurcarapulsadiatasadalahadanyakemungkinantidaktercacahnya radiasi karena kecepatan konversi. • Untukdapatmengubahsebuahradiasimenjadisebuahpulsalistrikdibutuhkanwaktukonversitertentu. • Bilakuantitasradiasi yang akandiukursedemikianbanyaknyasehingga selang waktu antara dua buah radiasi yang berurutan lebih cepat daripada waktu konversi alat, maka radiasi yang terakhir tidak akan tercacah.

  19. Cara PengukuranRadiasi…Current Mode • Padacaraarus, radiasi yang memasukidetektortidakdikonversikanmenjadipulsalistrikmelainkan rata-rata akumulasienergiradiasiper satuanwaktunya yang akandikonversikanmenjadiaruslistrik. • Semakinbanyakkuantitasradiasi per satuanwaktu yang memasukidetektor, akansemakinbesararusnya. • Demikian pula bila energi radiasi semakin besar, arusyang dihasilkannyasemakinbesar.

  20. Proseskonversipadacarapengukuranarusinitidakdilakukansecara individual setiapradiasimelainkansecaraakumulasi. • Informasiyang ditampilkan adalah intensitas radiasi yang memasuki detektor. • Kelemahancarainiadalahketidakmampuannyamemberikaninformasienergidarisetiapradiasi, sedangkankeuntungannyaprosespengukurannyajauhlebihcepatdaripadacarapulsa. • Tampilan sistem pengukur dengan cara arus biasanya berupa jarum penunjuk seperti gambar berikut.

  21. JenisDetektorRadiasi …. • Detektormerupakansuatubahan yang pekaatausensitifterhadapradiasi yang biladikenairadiasiakanmenghasilkantanggapanmengikutimekanisme yang telahdibahassebelumnya. • Perludiingatbahwasetiapjenisradiasimempunyaicaraberinteraksi yang berbeda-bedasehinggasuatubahanyang sensitifterhadapsuatujenisradiasibelumtentusensitifterhadapjenisradiasi yang lain. • Sebagaicontoh, detektorradiasi gamma belumtentudapatmendeteksiradiasi neutron.

  22. DetektorIsian Gas …. • Detektorisian gas merupakandetektor yang paling seringdigunakanuntukmengukurradiasi. • Detektor ini terdiri dari dua elektroda, positif dan negatif, serta berisi gas di antara kedua elektrodanya. • Elektrodapositifdisebutsebagaianoda, yang dihubungkankekutublistrikpositif, sedangkanelektrodanegatifdisebutsebagaikatoda, yang dihubungkankekutubnegatif. • Kebanyakandetektoriniberbentuksilinderdengansumbu yang berfungsisebagaianodadandindingsilindernyasebagaikatoda

  23. Radiasi yang memasukidetektorakanmengionisasigas danmenghasilkanion-ion positif dan ion-ion negatif (elektron). • Jumlah ion yang akandihasilkantersebutsebandingdenganenergiradiasidanberbandingterbalikdengandayaionisasi gas. • Daya ionisasi gas berkisar dari 25 eV s.d. 40 eV.

  24. Ion-ion yang dihasilkandidalamdetektortersebutakanmemberikan kontribusi terbentuknya pulsa listrik ataupun arus listrik. • Ion-ion primer yang dihasilkanolehradiasiakanbergerakmenujuelektrodayang sesuai. • Pergerakan ion-ion tersebutakanmenimbulkanpulsaatauaruslistrik. • Pergerakan ion tersebutdiatasdapatberlangsungbila di antara dua elektroda terdapat cukup medan listrik.

  25. Bilamedanlistriknyasemakintinggimakaenergikinetik ion-ion tersebutakansemakinbesarsehinggamampuuntukmengadakanionisasi lain. • Ion-ion yang dihasilkanoleh ion primer disebutsebagai ion sekunder. • Bilamedanlistrikdiantaraduaelektrodasemakintinggimakajumlahion yang dihasilkanolehsebuahradiasiakansangatbanyakdandisebutproses‘avalanche’.

  26. Terdapattigajenisdetektorisian gas yang bekerjapadadaerahyang berbedayaitudetektorkamarionisasi yang bekerjadidaerahionisasi, detektorproporsional yang bekerjadidaerahproporsionalsertadetektor Geiger Mueller (GM) yang bekerjadidaerah Geiger Mueller. Grafik karakteristik jumlah ion terhadap perubahan tegangan kerjadetektor

  27. DetektorKamarIonisasi …. • Jumlahion yang dihasilkan di daerah ini relatif sedikit sehingga tinggi pulsanya, bilamenerapkanpengukuran model pulsa, sangatrendah. • Olehkarenaitu, biasanya, pengukuran yang menggunakandetektorionisasimenerapkancaraarus. • Bila akan menggunakan detektor ini dengan cara pulsamakadibutuhkanpenguatpulsayang sangatbaik. • Keuntungandetektoriniadalahdapatmembedakanenergi yang memasukinyadantegangan kerja yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi.

  28. DetektorProporsional…. • Dibandingkandengandaerahionisasidiatas, jumlah ion yang dihasilkandidaerahproporsionalinilebihbanyaksehinggatinggipulsanyaakanlebihtinggi. • Detektorinilebihseringdigunakanuntukpengukurandengancarapulsa. • jumlah ion yang dihasilkansebandingdenganenergiradiasi, sehinggadetektorinidapatmembedakanenergiradiasi. • Akan tetapi, yang merupakan suatu kerugian, jumlahion atautinggipulsa yang dihasilkansangatdipengaruhiolehtegangankerjadandayateganganuntukdetektoriniharussangatstabil.

  29. Detektor Geiger Mueller…. • Jumlah ion yang dihasilkandidaerahinisangatbanyak, mencapainilaisaturasinya, sehinggapulsanyarelatiftinggidantidakmemerlukanpenguatpulsalagi. • Kerugian utama dari detektor ini ialah tidak dapat membedakanenergiradiasi yang memasukinya, karenaberapapunenerginyajumlah ion yang dihasilkannyasamadengannilaisaturasinya. • Detektorinimerupakandetektor yang paling seringdigunakan, karenadarisegielektoniksangatsederhana, tidakperlumenggunakanrangkaianpenguat. • Sebagianbesarperalatanukurproteksiradiasi, yang harusbersifatportabel, terbuatdaridetektor Geiger Mueller.

  30. DetektorSintilasi …. • Detektorsintilasiselaluterdiridariduabagianyaitubahansintilatordan photomultiplier. • Bahan sintilator merupakan suatu bahan padat, cair maupungas, yang akanmenghasilkanpercikancahayabiladikenairadiasipengion. • Photomultiplier digunakanuntukmengubahpercikancahaya yang dihasilkanbahansintilatormenjadipulsalistrik.

  31. Mekanismependeteksian radiasi pada detektor sintilasi dapat dibagi menjadi dua tahapyaitu: • prosespengubahanradiasi yang mengenaidetektormenjadipercikancahaya di dalam bahan sintilator. b) prosespengubahanpercikancahayamenjadipulsalistrikdidalamtabung photomultiplier.

  32. BahanSintilator …. • Di dalam kristal bahan sintilator terdapat pita-pita atau daerah yang dinamakan sebagai pita valensi dan pita konduksi yang dipisahkan dengantingkatenergitertentu. • Padakeadaandasar, ground state, seluruhelektronberadadi pita valensisedangkandi pita konduksikosong. • Ketikaterdapatradiasi yang memasukikristal, terdapatkemungkinanbahwaenerginyaakanterserapolehbeberapaelektrondi pita valensi, sehinggadapat meloncat ke pita konduksi.

  33. Beberapasaatkemudianelektron- elektrontersebut akan kembali ke pita valensi melalui pita energi bahan aktivatorsambilmemancarkanpercikancahaya. • Jumlahpercikancahayasebandingdenganenergiradiasidiserapdandipengaruhi oleh jenis bahan sintilatornya. • Semakinbesarenerginyasemakinbanyakpercikancahayanya. • Percikan-percikancahayainikemudian‘ditangkap’ oleh photomultiplier. • Beberapacontohbahansintilator yang seringdigunakansebagaidetektorradiasi, adalahKristal NaI(Tl), Kristal ZnS(Ag), Kristal LiI(Eu), danSintilatorOrganik

  34. SintilatorCair …. • Detektorinisangatspesialdibandingkandenganjenisdetektor yang lain karenaberwujudcair. • Sampelradioaktif yang akandiukurdilarutkandahulukedalamsintilatorcairinisehinggasampeldandetektormenjadisatu kesatuan larutan yang homogen. • Secarageometripengukuraninidapatmencapaiefisiensi 100 % karenasemuaradiasi yang dipancarkansumberakan “ditangkap” olehdetektor.

  35. Metodeinisangatdiperlukanuntukmengukursampelyang memancarkanradiasiβ berenergirendahsepertitritium danC-14. • Masalah yang harusdiperhatikanpadametodeiniadalahquenching yaituberkurangnya sifat transparan dari larutan (sintilator cair) karena mendapatcampuransampel. • Semakin pekat konsentrasi sampel maka akansemakinburuktingkattransparansinyasehinggapercikancahaya yang dihasilkantidakdapatmencapaiphotomultiplier.

  36. Tabung Multiplier …. • berfungsiuntukmengubahpercikancahayatersebutmenjadiberkaselektron, sehinggadapatdiolahlebihlanjutsebagaipulsa / aruslistrik. • Tabung photomultiplier terbuatdaritabunghampa yang kedapcahayadenganphotokatoda yang berfungsisebagaimasukanpadasalahsatuujungnyadanterdapatbeberapadinodeuntukmenggandakanelektron

  37. Photokatoda yang ditempelkanpadabahansintilator, akanmemancarkanelektronbiladikenaicahayadenganpanjanggelombang yang sesuai. • Elektron yang dihasilkannyaakandiarahkan, denganperbedaanpotensial, menujudinodepertama. • Dinodetersebutakanmemancarkanbeberapaelektronsekunderbiladikenaiolehelektron.

  38. Elektron-elektronsekunder yang dihasilkandinodepertamaakanmenujudinodekeduadandilipatgandakankemudiankedinodeketigadanseterusnyasehinggaelektron yang terkumpulpadadinodeterakhirberjumlahsangatbanyak. • Dengansebuahkapasitorkumpulanelektrontersebutakandiubahmenjadipulsalistrik.

  39. DetektorSemikonduktor …. • Bahan semikonduktor, yang diketemukan relatif lebih baru daripada dua jenisdetektordiatas, terbuatdariunsurgolongan IV padatabelperiodikyaitusilikonatau germanium. • Detektorinimempunyaibeberapakeunggulanyaitulebiheffisiendibandingkandengandetektorisiangas, karena terbuat dari zat padat, serta mempunyai resolusi yang lebih baik daripadadetektorsintilasi.

  40. Padadasarnya, bahan isolator danbahansemikonduktortidakdapatmeneruskanaruslistrik. • Hal inidisebabkansemuaelektronnyaberadadipita valensi sedangkan di pita konduksi kosong. • Perbedaantingkatenergiantarapita valensidan pita konduksidibahan isolator sangatbesarsehinggatidakmemungkinkanelektronuntukberpindahkepita konduksi ( > 5 eV). • Sebaliknya, perbedaantersebutrelatifkecilpadabahansemikonduktor(< 3 eV) sehingga memungkinkan elektron untuk meloncat ke pita konduksi bila mendapattambahanenergi.

  41. Energi radiasi yang memasuki bahan semikonduktor akan diserap oleh bahansehinggabeberapaelektronnyadapatberpindahdari pita valensikepita konduksi. • Bila di antara kedua ujung bahan semikonduktor tersebutterdapatbedapotensialmakaakanterjadialiranaruslistrik. • Jadipada detektor ini, energi radiasi diubah menjadi energi listrik.

  42. Sambungansemikonduktordibuatdenganmenyambungkansemikonduktortipe N dengantipe P (PN junction). • Kutubpositifdariteganganlistrikeksternaldihubungkanketipe N sedangkankutubnegatifnya ke tipe P seperti terlihat pada gambar

  43. Hal inimenyebabkanpembawa muatan positif akan tertarik ke atas (kutub negatif) sedangkan pembawamuatannegatifakantertarikkebawah (kutubpositif), sehinggaterbentuk(depletion layer) lapisankosongmuatanpadasambungan PN. • Denganadanyalapisankosongmuataninimakatidakakanterjadiaruslistrik. • Bilaadaradiasipengion yang memasukilapisankosongmuataninimakaakanterbentuk ion-ion baru, elektrondan hole, yang akanbergerakke kutub-kutub positif dan negatif. • Tambahan elektron dan hole inilah yang akanmenyebabkanterbentuknyapulsaatauaruslistrik.

  44. Olehkarenadayaatauenergi yang dibutuhkanuntukmenghasilkanionioninilebihrendahdibandingkandenganprosesionisasidi gas, makajumlah ion yang dihasilkan oleh energi yang sama akan lebih banyak. • Hal inilahyang menyebabkandetektorsemikonduktorsangattelitidalammembedakanenergiradiasi yang mengenainyaataudisebutmempunyairesolusitinggi. • Sebagaigambaran, detektorsintilasiuntukradiasigamma biasanyamempunyairesolusisebesar 50 keV, artinya, detektorinidapatmembedakan energi dari dua buah radiasi yang memasukinya bila kedua radiasi tersebut mempunyai perbedaan energi lebih besar daripada 50 keV. Sedangdetektorsemikonduktoruntukradiasi gamma biasanyamempunyairesolusi 2 keV.

  45. KarakteristikDetektor….EFISIENSI • suatunilai yang menunjukkanperbandinganantarajumlahpulsalistrik yang dihasilkandetektorterhadapjumlahradiasi yang diterimanya. • Nilaiefisiensidetektorsangatditentukanolehbentukgeometridandensitasbahandetektor. • Bentukgeometrisangatmenentukanjumlahradiasi yang dapat 'ditangkap' sehinggasemakinluaspermukaandetektor, efisiensinyasemakintinggi. • Sedangkandensitasbahandetektormempengaruhi jumlah radiasi yang dapat berinteraksi sehingga menghasilkansinyallistrik. • Bahandetektor yang mempunyaidensitaslebihrapatakanmempunyaiefisiensi yang lebihtinggikarenasemakinbanyakradiasiyang berinteraksidenganbahan.

  46. KarakteristikDetektor….KECEPATAN • selangwaktuantaradatangnyaradiasidanterbentuknyapulsalistrik. • Kecepatandetektorberinteraksidenganradiasi juga sangat mempengaruhi pengukuran karena bila respon detektor tidakcukupcepatsedangkanintensitasradiasinyasangattinggimakaakanbanyakradiasi yang tidakterukurmeskipunsudahmengenaidetektor.

  47. KarakteristikDetektor….RESOLUSI • kemampuandetektoruntukmembedakanenergiradiasiyang berdekatan. • Suatudetektordiharapkanmempunyairesolusiyang sangatkecil (high resolution) sehinggadapatmembedakanenergiradiasisecarateliti. • Resolusidetektordisebabkanolehperistiwastatistik yang terjadi • dalamprosespengubahanenergiradiasi, noise darirangkaianelektronik, sertaketidak-stabilankondisipengukuran.

  48. PenggunaanAlatUkurRadiasi …. • Berdasarkankegunaannya, alatukurradiasidapatdibedakanmenjadiduayaitusebagaialatukurproteksiradiasidansebagaisistempencacah (counting system). • Alat ukur proteksi radiasi digunakan untuk kegiatan keselamatan kerja dengan radiasi, oleh karena itu nilai ukur yang ditampilkan biasanya dalam satuandosisradiasisepertiRontgent, rem, atau Sievert. • Alatukurproteksiradiasidikelompokkanmenjadi dosimeter perorangan, surveimeter, dan monitor kontaminasi. • Sedangkansistempencacahdigunakanuntukmelakukanpengukuranintensitasradiasidanenergiradiasisecaraakurat. • Sistem pencacah lebih banyak digunakan di fasilitas laboratorium.

  49. AlatUkurProteksiRadiasi …. • Alat ukur proteksi radiasi dibedakan menjaditigajenisyaitu dosimeter perorangan, surveimeter, danmonitor kontaminasi. • Sebagaimana alat ukur radiasi lainnya, alat ukur radiasi juga terdiri atas detektor dan peralatan penunjang. • Dosimeter perorangandigunakanuntuk “mencatat” dosisradiasiyang telahmengenainyasecaraakumulasidalamselangwaktutertentu, misalnyaselamasatubulan.

  50. Padabeberapa dosimeter peroranganseperti film badge dan TLD, detektordanperalatanpenunjangnyatidakmenjadisatukesatuan. • Setiappekerjaradiasidiwajibkanmempunyaidanmenggunakandosimeter perorangan yang diidentifikasidenganbaik. • Surveimeterdigunakanuntukmengukurlajudosis (intensitas) radiasisecaralangsung. • Surveimetermutlakdiperlukandalamsetiappekerjaan yang menggunakanzatradioaktifatausumberradiasipengionlainnya agar setiappekerjamengetahuiataudapatmemperkirakandosisradiasi yang akanditerimanyasetelahmelaksanakankegiatantersebut. • Surveimeterharusbersifatportabel, mudahdibawadalamkegiatansurveiradiasidisegalamedan.

More Related