1 / 12

TAUHID Konsep Ketuhanan Islam

TAUHID Konsep Ketuhanan Islam. Esensi iman kepada Allah adalah tauhid yaitu mengesakan-Nya, baik dalam dzat, asma wa shiffat maupun dalam perbuatan-Nya. (Yunahar Ilyas, 2002, hal.18)

Télécharger la présentation

TAUHID Konsep Ketuhanan Islam

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TAUHID Konsep Ketuhanan Islam

  2. Esensi iman kepada Allah adalah tauhid yaitu mengesakan-Nya, baik dalam dzat, asma wa shiffat maupun dalam perbuatan-Nya. (Yunahar Ilyas, 2002, hal.18) • (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS al-An’am 102-103)

  3. Maknaلا إله إلا الله • لا : kata yang berfungsi menafikan segala jenis • إله : Subjek (jenis) yang dinafikan oleh kata laa • إلا : berfungsi pengecualian (membatasi) • الله : Subjek (jenis) pengganti kata ilah Tiada tuhan yang benar-benar berhak disebut Tuhan selain Allah SWT

  4. “La ilaha illallah” • Meniadakan segala bentuk penuhanan selain dari pada Allah: • Hawa nafsu (QS 25: 43) • Patung dan berhala (QS 26: 69-76) • Jin dan malaikat (QS 34: 40-41/ 72: 6) • Nabi-nabi (QS 3: 79-80) • Hukum manusia (QS 2: 256/ 16: 36/ 79: 15-18/ 89: 10-12) • Orang alim (QS 9: 31) • Menetapkan (itsbat) bahwa tuhan yang berhak disembah hanyalah Allah semata (QS 21: 25)

  5. Makna “La ilaha illallah” • Tidak ada pencipta selain Allah (QS 6: 102 / 40: 62) • Tidak ada pemberi rezeki selain Allah (QS 11: 6 / 35: 3) • Tidak ada pemilik selain Allah (QS 2: 284) • Tidak ada pengatur alam semesta selain Allah (QS 32: 5) • Tidak ada yang memberi manfa'at dan madharat kecuali Allah (QS 6: 17 /5: 76 /10: 107) • Tidak ada yang menjadi pelindung selain Allah (QS 5: 55/ 2: 257) • Tidak ada yang berhak menentukan hukum selain Allah (QS 6: 57 /6: 114 /12: 40) • Tidak ada yang berhak memerintah dan melarang selain Allah (QS 7: 54) • Tidak ada yang berhak menentukan undang-undang selain Allah (QS 42: 21) • Tidak ada yang ditaati selain Allah (QS 3: 32, 132) • Tidak ada yang berhak disembah selain Allah (QS 20: 14)

  6. Urgensi Aqidah Tauhid • Merupakan fondasi utama dalam bangunan Islam, dari aqidah inilah terpancar seluruh aktifitas manusia, baik berupa ucapan maupun perbuatan (QS Ibrahim 24-27) • Menentukan kualitas amal perbuatan manusia, sah atau batal, diterima atau ditolak, dibalas atau terbuang sia-sia. "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya." (Al-Kahfi: 110) "Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (Az-Zumar: 65) "Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih (dari syirik)." (Az-Zumar: 2-3)

  7. Membebaskan diri dari ubudiyah / penghambaan kepada selain Allah, baik bentuknya kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya. • Membentuk pribadi yang seimbang. • Asas persaudaraan / ukhuwah dan persamaan. • Karena itulah perhatian para rasul kepada umatnya adalah menyembah Allah semata dan meninggalkan segala yang dituhankan selain Dia. "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu', ." (An-Nahl: 36) Dan setiap rasul selalu mengucapkan pada awal dakwahnya: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada tuhan bagimu selain-Nya." (Al-A'raf: 59, 65, 73, 85) Pernyataan tersebut diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syu'aib dan seluruh rasul.Selama 13 tahun di Makkah -sesudah bi'tsah- Rasululah saw mengajak manusia kepada tauhid dan pelurusan aqidah, karena hal itu merupakan landasan bangunan Islam.

  8. Realisasi Tauhid • Mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah • Tuhan yang diagungkan (Al-An’am 164) (Ali Imran 64) • Pelindung yang dicintai (Al-Baqarah 165-167) (Al-An’am 14) • Pembuat aturan yang ditaati (Al-An’am 114) (An-Nisa 60-61) • Berlepas diri dari thaghut (semua yang disembah selain dari pada Allah) (Al-Baqarah 256) • Menjauhi syirik dan berhati-hati agar tidak terjerumus

  9. SYIRIK • PENYEBAB • Pengagungan yang berlebihan (kultus) • Nabi (QS 9: 30) • Malaikat (QS 6: 100) • Jin (QS 37: 158-159) • Pendeta (QS 9: 31) • Benda-benda di langit (QS 41: 37) • Ulama (QS 71: 21-23) • Bersandar pada sesuatu yang bisa diindera (QS 2: 55/ 7: 138/ 20: 87-88) • Mengikuti hawa nafsu (QS 31: 21/ 19: 59/ 28: 50/ 25: 43/ 3: 14) • Sombong (QS 43: 51/ 40: 56/ 79: 17-20/ 2: 258) • Penindasan kepada manusia dengan berhukum pada selain yang diturunkan Allah (QS 7: 59-60/ 7: 65-66/ 7: 73-76/ 14: 28-30/ 34: 31-33)

  10. BENTUK-BENTUK SYIRIK • Mendekatkan diri pada selain Allah (QS 39: 3) • Memohon pertolongan (QS 10: 18/ 39: 43-44) • Cinta dan loyal • Mukmin: kepada Allah, Rasul dan orang-orang mukmin (5: 55-57) • Yang tidak diperbolehkan: • Yahudi dan Nasrani (QS 5: 51) • Orang kafir lainnya (QS 9: 23) • Orang-orang yang menentang Islam (QS 58: 22) • Orang-orang yang mengejek Islam (QS 5: 57) • Syirik dalam ketaatan (QS 7: 3/ 9: 31/ 16: 35/ 42: 21/ 4: 65) • Syirik riya' (QS 18: 110)

  11. Pengaruh Syirik dalam kehidupan muslim • Memadamkan cahaya fitrah • Mematikan tuntutan jiwa yang suci (QS 22: 31) • Menghilangkan 'izzah dan menjerumuskan diri pada perbudakan (QS 63: 8) • Menggugurkan amal shalih (QS 39: 65) • Kekal dalam neraka (QS 4: 116-121)

More Related