1 / 28

KITAB RATAPAN

16 JULI 2012 GPIB JEMAAT IMMANUEL BEKASI Pdt . Alex Letlora. KITAB RATAPAN. Judul kitab ini diambil dari judul tambahannya dalam naskah PL terjemahan Yunani dan Latin -- " Ratapan Yeremia .“

Télécharger la présentation

KITAB RATAPAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 16 JULI 2012 GPIB JEMAAT IMMANUEL BEKASI Pdt. Alex Letlora. KITAB RATAPAN

  2. Judulkitabinidiambildarijudultambahannyadalamnaskah PL terjemahanYunanidan Latin -- "RatapanYeremia.“ • PL Ibranimemasukkankitabinisebagaisalahsatudiantara lima kitabgulungan (bersama Rut, Ester, PengkhotbahdanKidungAgung) daribagianketigaAlkitabIbrani, yaitubagian _Hagiographa_ ("Tulisan-tulisan Kudus"); masing-masingdarikelimakitabinisecaratradisionaldibacakanpadasaattertentudalamtahunliturgiYahudi. LatarBelakang

  3. Ratapan ini ditetapkan untuk dibaca pada hari kesembilan dari bulan Ab (sekitar pertengahan Juli), bilamana orang Yahudi memperingati penghancuran kota Yerusalem. Versi Septuaginta menempatkan Ratapan langsung setelah kitab Yeremia, tempatnya dalam kebanyakan Alkitab masa kini.

  4. DalambahasaIbranidisebutEikhah, yang artinyaadalah "Kenapa," yang merupakanrumusdalammemulainyanyianratapan. DalamSeptuagintadalambahasaYunanidisebutthrenoi (daribahasaIbraniqinoth, yang berarti "ratapan"). • Walaupunkitabinipadaumumnyabernadasedih, namundidalamnyatampakjugasegikepercayaankepadaTuhandanharapanakanmasadepan yang cerah. Misalnyabagian yang mengungkapkan: "Takberkesudahankasihsetia TUHAN, takhabis-habisnyarahmat-Nya, selalubarutiappagi; besarkesetiaan-Mu!" (3:22-23).

  5. Sudah lama para pakar Yahudi dan Kristen menyetujui bahwa Yeremia adalah penulis kitab ini. Di antara berbagai bukti yang mendukung kesimpulan ini terdapat yang berikut: (1) Dari 2Taw 35:25 kita mengetahui bahwa Yeremia biasa menggubah syair ratapan; apalagi, kitab nubuat Yeremia sering kali menyebut bagaimana ia meratapi kebinasaan Yerusalem yang akan datang. (lih. Yer 7:29; Yer 8:21; Yer 9:1,10,20).

  6. (2) Gambaran yang hidup dalam kitab Ratapan tentang peristiwa malapetaka itu memberikan kesan bahwa ini dikisahkan oleh seorang saksi mata; Yeremia adalah satu-satunya penulis kitab PL yang diketahui telah menyaksikan langsung musibah Yerusalem pada tahun 586 SM.

  7. (3) TerdapatbeberapapersamaantemadangayabahasadiantarakitabYeremiadengankitabini. Misalnya, keduakitabinimenghubungkanpenderitaanYehudadankebinasaanYerusalemkarenadosadanpemberontakan yang terus-menerusterhadap Allah. • DalamkeduakitabiniYeremiamenyebutumat Allah sebagai "anakdara" -Nya (Yer 14:17; Yer 18:13; Rat 1:15; Rat 2:13). Fakta-faktaini, bersamadengankesamaandiantarakeduakitabinidalamgayapenulisansyairnya, menunjukkepadapenulis yang sama.

  8. Suku Yehuda merasa bahwa merekalah umat pilihan Allah dan percaya akan selalu mengalami hal-hal yang baik dari Allah seperti yang telah dijanjikan pada mereka. Namun sesungguhnya semua itu akan terjadi dengan syarat apabila mereka melakukan semua yang Allah kehendaki dalam hidup mereka. Bila tidak, semua berkat itu akan berubah menjadi hukuman.

  9. Syair-syair dalam Ratapan menyatakan betapa terkoyaknya hati bangsa Yehuda saat mereka melihat perbedaan masa lalu mereka sebagai suatu bangsa yang kuat, berwibawa dan sangat diberkati dengan apa yang mereka alami saat itu, penuh dengan kekacauan dan penderitaan. • Bangsa yang dipilih dan dikasihi Tuhan telah kehilangan semuanya dan dalam keadaan tak berdaya dan tanpa harapan. Semua yang indah telah dihancurkan.

  10. Namun di sisi lain, syair-syair dalam Ratapan juga menggambarkan pelayanan nabi Yeremia yang dikirim untuk menyatakan perubahan yang bakal terjadi.Yeremia menghibur umat Yehuda dan memberikan mereka kekuatan agar mereka sabar dan tekun menjalani masa hukuman yang telah ditentukan Tuhan sesuai dengan dosapelanggaran mereka sampai berakhirnya masa hukuman (3:28-33) karena mereka akan dipulihkan apabila mereka benar-benar merendahkan diri.

  11. Dalam kitab ini, kesedihan sang nabi menyembur keluar bagaikan kesedihan seorang peratap pada saat penguburan kerabat dekat yang mati secara tragis. Semua ratapan ini mengakui bahwa tragedi tersebut merupakan hukuman Allah atas Yehuda karena pemberontakan berabad-abad para pemimpin dan penduduknya terhadap Dia; kini hari perhitungan telah tiba dan hari itu amat dahsyat.

  12. DalamRatapan, Yeremiabukanhanyamengakuibahwa Allah benardanadildalamsegalajalan-Nya, tetapijugabahwaDiaitumurahhatidanberbelaskasihankepadamereka yang berharapkepada-Nya (Rat 3:22-23,32). • Jadi, KitabRatapanmemungkinkanumatitumemilikipengharapanditengah-tengahkeputusasaanmerekadanmemandanglebihjauhdarihukumanpadasaatitu, kepadasaat Allah akanmemulihkanumat-Nyakelak.

  13. Jadi, Kitab Ratapan memungkinkan umat itu memiliki pengharapan di tengah-tengah keputus-asaan mereka dan memandang lebih jauh dari hukuman pada saat itu, kepada saat Allah akan memulihkan umat-Nya kelak.

  14. Kelimaratapandidalamkitabini, yang samadenganjumlahpasalnya, masing-masingterdiriatas 22 ayat (kecualipasal 3; Rat 3:1-66 yang memiliki 22 kali 3, yaitu 66 ayat); nomor 22 adalahjumlahhurufdalamabjadbahasaIbrani. • Empatsyairpertamamerupakanakrostikabjad, yaitusetiapayat (ataudalampasal 3; Rat 3:1-66setiapperangkatdaritigaayat) dimulaidenganhurufIbrani yang berbedadariAlefhingga Taw.

  15. (1) Susunan ini menyampaikan gagasan bahwa ratapan-ratapan ini lengkap, meliputi segala sesuatu dari A hingga Z (Ibr- Alef hingga Taw ). (2) Dengan menyusun semua ratapan sedemikian, sang nabi dibatasi untuk terus-menerus meratap dan menangis; semua ratapan ada akhirnya, sebagaimana halnya suatu saat pembuangan akan berakhir dan Yerusalem akan dibangun kembali.

  16. Pada inti kitab ini terdapat salah satu pernyataan paling kuat tentang kesetiaan dan keselamatan dari Allah di dalam Alkitab (Rat 3:21-26). Walaupun kitab Ratapan dimulai dengan sebuah ratapan (Rat 1:1-2), secara tepat kitab itu berakhir dengan nada pertobatan dan harapan untuk pemulihan (Rat 5:16-22).

  17. Tidak ada kutipan dari kitab ini dalam PB selain beberapa ibarat (bd. Rat 1:15 dengan Wahy 14:19; Rat 2:1 dengan Mat 5:35; Rat 3:30 dengan Mat 5:39; Rat 3:45 dengan 1Kor 4:13).

  18. PenggenapanDalamPerjanjianBaruSekalipunRatapantidakdikutipsamasekalidalam PB, kitabinimemilikirelevansilangsungbagimereka yang percayapadaKristus. Sepertihalnya Rom 1:18--3:20, kelimapasalinimemintaorangpercayauntukmerenungkankehebatandosadankepastianhukumanilahi. • Padasaat yang sama, kitabitumengingatkanbahwaolehkarenabelaskasihandankemurahanTuhan, keselamatantersediabagiorang-orang yang bertobatdaridosamerekadanberbalikkepada-Nya.

  19. Selanjutnya, air mata sang nabi mengingatkan kita tentang air mata Yesus Kristus, yang menangisi dosa-dosa Yerusalem karena mengetahui kebinasaannya yang akan datang oleh tentara Romawi (Mat 23:37-38; Luk 13:34-35; Luk 19:41-44).

  20. Dari kitab Ratapan kita dapat mengambil pelajaran: • 1. Bahwa penderitaan hampir selalu merupakan akibat dosa (1:5; 2:14; 3:43; 5:16) • 2. Bahwa Tuhan memakai penderitaan sebagai hukuman. Pada masa terjadinya kesengsaraan kaum Yehuda, orang-orang Babel yang menyebabkan mereka menderita hanyalah merupakan “alat” yang dipakai Tuhan. (1:13,15; 2:1,4; 3:1,37,38).

  21. 3. Bahwapenderitaandapatmembuatkitaberpalingdanberbalikkembalikepada Allah. NabiYeremiasangatmengertiperasaandantujuan Allah bagiumat-Nya, yaitu: Tuhantidakmungkinmeninggalkanumat-Nyadalamkeadaanhancurdanbinasa. • 4. Bahwasengsara, air mata, dandoaberjalanseiring. NabiYermiamenyerukan agar Yehuda mencurahkanisihatimerekapadaTuhandanmenangis di hadapan-Nya. SemuapasaldalamkitabRatapan (kecualipasal 4) selaludiakhiridengandoa. Namununtukmengimbangihalitu, pasal 5 seluruhnyamerupakandoaseruandanpenyesalan yang mendalam.

  22. 5. Bahwa doa selalu disertai dengan pengharapan. Setelah pasal satu dan sebagian pasal dua mengungkapkan kesengsaraan dan penderitaan, pengarang menulis tentang kemurahan, belas kasihan dan kesetiaan Allah di Yeremia 3:21-24 sebagai manifestasi bahwa hajaran Allah tidaklah berarti bahwa kasih terhadap umat-Nya telah pudar. Apabila tujuan Allah telah tercapai, situasi akan berubah. • 6. Apa yang sebaiknya dilakukan kaum Yehuda dan kita semua apabila kita mengalami hal yang sama, yaitu tunduk pada Tuhan dengan penuh kesabaran dan ketekunan dalam setiap hajaran yang kita alami.

  23. Kitab Ratapan merupakan ungkapan kesedihan atas atas kehancuran bait Alah dan Yerusalem. Ungkapan ini bukan persoalan psikologis, politis, sosial maupun ekonomis semata-mata. Yang paling disorot justru adalah refleksi teologis di dalamnya. Sebagai seorang yang hidup dalam konteks teokrasi (Allah sebagai pemimpin tertinggi), tidak mudah untuk menyaksikan bagaimana negara teokrasi ini akhirnya justru musnah.

  24. Ungkapantersebutsekaligusmengajarkancarapandang yang benarterhadapperistiwayang terjadi. Samasepertiberitanabi-nabi yang melayaniselamaatausesudahpembuangan, KitabRatapan merupakan penjelasan teologis dalam bentuk puisi terhadap nasib yang menimpa bangsaYehuda. • Semuakebinasaanberawaldariketidaksetiaanterhadapperjanjian. Allah meninggalkanmerekakarenamerekalebihdahulumeninggalkan TUHAN. • Dengandemikiankitadapatmenarikkesimpulanbahwakitabiniditulisuntukmenyampaikanpelajaranpelajaranrohaniyang dapatdipetikdarikehancuran yang ada.

  25. Kota yang mengerikan (pasal 1) Murka Allah (pasal 2) Belas-kasihan (pasal 3) Dosa dari semua segmen masyarakat (pasal 4) Doa (pasal 5)

  26. Teologikitab Tema yang paling menonjoladalahkebenaran TUHAN atassemuapenderitaan yang Diadatangkan. SebagaisebuahrefleksiteologistentangkehancuranYerusalemdan bait Allah, KitabRatapanmengajarkankebenaran Allah dalamsemua yang Dialakukan. Musnahnyatanahperjanjian, Taurat, kota Zion maupuntandaperjanjian yang lain bukanberarti TUHAN telahbertindaktidaksetiaterhadapperjanjian-Nya.

  27. Sejak awal diterangkan bahwa kehancuran terjadi karena banyaknya pelanggaran (1:5, 22). Dosa mereka dapat disebutkan melebihi dosa Sodom (4:6). Ratapan 1:8 (“TUHANlah yang benar karena aku telah memberontak terhadap firman-Nya”) merupakan ekspresi sempurna dari konsep ini. Pengakuan yang sama juga muncul lagi di pasal terakhir (5:7, 16).

  28. Ketika TUHAN menghukumumat-Nyaakibatdosa-dosamereka – bahkanmengambilsemuaberkatperjanjian – halitutetapmenunjukkankebenaran-Nya. Sejaksemulaperjanjianmemangmemilikiduasisi: berkatdankutuk. • KitabUlangantidakpernahmenjanjikanberkatyang tanpasyarat. Hukumanatasketidaktaatanjustrumembuktikankesetiaan TUHAN atasperjanjian, karenahalitumenggenapisalahsatuisiperjanjiandiUlangan 28:15, 49-50.

More Related