1 / 15

PENYELEKSIAN KONDISI (PEMILIHAN)

PENYELEKSIAN KONDISI (PEMILIHAN). Kompetensi Dasar : 1. Mahasiswa mengenal macam-macam penyeleksian kondisi . 2. Mahasiswa mampu menggunakan penyeleksian kondisi berdasarkan kasus yang ada . Indikator : 1. Mahasiswa mampu menganalisa dan mencari satu atau

bebe
Télécharger la présentation

PENYELEKSIAN KONDISI (PEMILIHAN)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENYELEKSIAN KONDISI (PEMILIHAN) • KompetensiDasar : • 1. Mahasiswamengenalmacam-macampenyeleksian kondisi. • 2. Mahasiswamampumenggunakanpenyeleksiankondisi berdasarkankasus yang ada. • Indikator : 1. Mahasiswamampumenganalisadanmencarisatuatau lebihkondisi yang adapadasetiapkasus. 2. Mahasiswamampumembedakandanmenggunakan pernyataanpenyeleksi (if .. then, if .. then .. else .. ,dll) sesuaidengankasus yang ditemui. 3. Mahasiswamampumembuat program penyeleksian kondisidenganbahasa Pascal.

  2. Penyeleksian kondisi adalah salah satu elemen algoritmayang paling sederhana. Penyeleksiankondisimemungkinkansuatupernyataandieksekusihanyajikakondisiterpenuhiatautidakterpenuhi.

  3. A. Pernyataan if .. then Pernyataan if digunakanuntukmengujisebuahkondisi. Bilakondisi yang diujiterpenuhi, program akan menjalankan pernyataan-pernyataan tertentu; dan bilakondisi yang diujisalah, program akanberhentidantidakmenjalankanapapun. Bentukumumpernyataan if adalahsebagaiberikut: ifkondisi (pernyataan-pernyataan yang dijalankan jikakondisiterpenuhi) kondisi sendiri merupakan suatu ekspresi bertipe Boolean, artinyahanyadapatbernilaibenar (true) atausalah (false).

  4. Contoh : if (x>0) then writeln(‘x bilanganpositif’) Program ini akan menuliskan ‘x bilangan positif’ jika variable x lebihbesardaripada 0 danakan berhenti atau tidak menjalankan pernyataan apapun jikax < 0.

  5. B. If tersarang (nested If) Struktur If tersarangmerupakanbentukdarisuatu statement If beradadidalamlingkunganstatemenIf yang lainnya. Bentuk statement If tersarangsebagai berikut: if kondisi1 then begin if kondisi2 then begin statemen1 end; else statemen2 end; else Statement3;

  6. C. Penyataan if .. then .. else .. Pernyataanif…then ….else digunakanuntukmengujisebuahkondisi. Bilakondisi yang diujiterpenuhi, program akan menjalankan pernyataan-pernyataan tertentu; dan bilakondisi yang diujisalah, program akan menjalankan pernyataan-pernyataan lain. Bentuk umum pernyataan if…then ….else adalahsebagaiberikut:

  7. if kondisi then Begin (pernyataan-pernyataan yang dijalankanjikakondisiterpenuhi) End Else Begin (pernyataan-pernyataan yang dijalankan jikakondisiTIDAKterpenuhi) End

  8. Contoh: if (x>0) then writeln(’x bilanganpositif’) Else writeln(‘x BUKAN bilangan positif’); Program ini akan menuliskan ‘x bilangan positif’ jikavariable x lebih besar daripada 0 dan menuliskan ‘x BUKAN bilangan positif’ jika x lebih kecilatausamadengan 0. Pernyataan if .. else di atas tidak diletakkan diantarakatakunci begin dan end, karenapernyataan yang diekskusihanyasatubaris, sedanguntukpernyataan lebih dari satu baris maka wajib diletakkan di antara kata kunci begin dan end.

  9. D. Pernyataan if .. then .. else if .. then .. else .. Dalamkasus-kasustertentu, terdapatkondisilebihdaridua yang tidakdimungkinkanmenggunakanpernyataanif..else. Olehsebabitu, untukmenanganikasustersebutdigunakanpernyataan if..else if.

  10. Contoh: if (x>0) then writeln (‘x bilanganpositif’) else if (x<0) then writeln (‘x bilangannegatif’) else writeln (‘x adalahnol’); Padacontohdiatas, mula-mula program mengeceknilai x > 0 atau tidak. Bila kondisi ini terpenuhi program akanmenulis ‘x bilanganpositif’. Sebaliknyabilatidakterpenuhi, program akanmenjalankanpernyataan if keduauntukmengeceknilai x < 0 atautidak. Bilakondisiiniterpenuhiprogram akan menulis ‘x bilangan negatif’. Dan bila tidak terpenuhi, program menulis ‘x adalahnol’.

  11. E. Pernyataan Case Penyataan case digunakanuntukmenyederhanakankontruksiif..else if yang terlalubanyak. Bentukstrukturdari case - Of: case VariabelKondisi of case – Label 1; Statement 1; case – Label 2; Statement 2; case – Label 3; Statement 3; case – Label 4; Statement 4; ........ ........ case – Label n ; Statement n ; end ; { end dari case }

  12. Contoh: if (x = 0) then writeln (‘x bernilainol’) else if (x = 1) then writeln (‘x bernilai 1’) else if (x = 2) then writeln (‘x bernilai 2’) else if (x = 3) then writeln (‘x bernilai 3’) else writeln (‘x tidakbernilai 0, 1, 2, ataupun 3’); Program di atas dapat diganti menjadi lebih ringkas danmudahdibacadengan program berikut:

  13. case x of 0 : writeln (‘x bernilai 0’); 1 : writeln (‘x bernilai 1’); 2 : writeln (‘x bernilai 2’); 3 : writeln (‘x bernilai 3’); Else Writeln (‘x tidakbernilai 0, 1, 2, ataupun 3’); end;

  14. Tubikontinyu…. Looping….

More Related