1 / 65

KONDISI KETENAGAKERJAAN

KONDISI KETENAGAKERJAAN.

natan
Télécharger la présentation

KONDISI KETENAGAKERJAAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KONDISI KETENAGAKERJAAN • Selaginegara-negaradiseluruhduniamengalamitingkatpertumbuhanekonomi yang lebihbaiksetelahkrisis global, namunpertumbuhanitutidakcukupuntukmemperbaikikehidupanbanyakorang. Permasalahan lain yang cukupmemprihatinkanbagipertumbuhanekonomisepertiterungkapdalampertemuanparapejabat Dana MoneterInternasional (IMF), MenteriKeuangandan Bank Duniapadamusim semi yang laluadalah "tingginyahutang Negara dankakunyanilaimatauangsertadampakekonomibencanaalamdiJepangdanpergolakandiTimur Tengah danAfrikautara.

  2. Paradigma lama, menyatakanbahwajikaperekonomiantumbuhmakaakandiikutiolehpertumbuhanlainnya. Paradigmatersebuttampaknyatidakberlakulagikarenapertumbuhanekonomisajaternyatatidakcukup. • Masalahpertumbuhantidaklagimerupakanhalmendasartetapi yang lebihpentingadalahmemikirkanbagaimanapertumbuhanekonomibisamenciptakanlapangankerja.

  3. Dalampembangunanekonomidinegara-negaraberkembangseperti Indonesia, ketenagakerjaanmerupakanmasalah yang rumitdanlebihseriusdaripadamasalahperubahandalamdistribusipendapatan yang kurangmenguntungkanpenduduk yang berpendapatanrendah. • Keadaan di negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup menyediakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk. • Oleh karenanya masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahunsemakin serius.

  4. Masalahpenganggurandapatmenimbulkandampaknegatifbagikelangsunganhidupberbangsadanbernegara. • Dampaknegatifdaripengangguranadalahkianberagamnyatindakankriminal, makinbanyaknyajumlahanakjalanan, pengemis, pengamenperdagangananakdansebagainyadansudahmenjadipatologisosialataukumanpenyakitsosial yang menyebarbagaikan virus yang sulitdiberantas. • Penyakitsosialinisangatberbahayadanmenghasilkankorban-korbansosial yang tidakbernilai. Olehkarenaitu, persoalanpengangguraniniharussecepatnyadipecahkandandicarijalankeluarnya.

  5. Gunamenanggulangilonjakanangkatankerjabarusertamengurangiangkapengangguranperludilakukansebuahlangkah/ cara yang kongkrit. • Salahsatucara yang realistisdalamjangkapendekyaknidenganmemberdayakansektor informal, padatkaryadanmenciptakanjiwakewirausahaanbagikaummudasehinggaakan bisa menciptakanpengusahabaru, disampingstrategijangkapanjangsepertipemerataanpertumbuhanekonomidiwilayahmelaluikebijakandesentralisasi. • Sektor informal dinilaisangatmembantumenyeraporang-orang yang menganggurtetapikreatifdanmenjadiperedaditengahpasar global. Namunbukanberartisektor formal diabaikan.

  6. Jikaternyatasektor informal dapatmenjawabsebagiandarimasalahpengangguran yang dihadapibangsaini, makasudahwaktunyasektor informal didukungolehpemerintahdenganmenyiapkananggaran. • Anggaraninibisadigunakanuntukdijadikan modal pengembanganusahaekonomisproduktifbagipekerja-pekerja informal sertabisadijadikan modal untukmerintisusahabaru.

  7. AngkatanKerja • Kondisiketenagakerjaandi Indonesia dalamsatutahunterakhiratauhinggakuartalpertamatahun 2010 menunjukkanadanyasedikitperbaikan. Hal inidigambarkandenganadanyapeningkatankelompokpenduduk yang bekerjasertamenurunnyaangkapengangguran.

  8. Selamatigatahunterakhir, jumlahangkatankerjadi Indonesia cenderungmeningkatdenganpertumbuhanmasing-masingsebesar 1,82 persenpadatahun 2008 dan 1,69 persenpadatahun 2009. Jumlahangkatankerjapadatahun 2008 dan 2009 masing-masingsebesar 111,9 jutaorangdan 113,8 jutaorang, sedangkanpadatahun 2010 jumlahangkatankerjasebesar 116,5 jutaorangataumeningkatsebesar 2,37 persenbiladibandingkandengantahun 2009.

  9. Sejalandenganmeningkatnyajumlahangkatakerja, Tingkat PartisipasiAngkatanKerja (TPAK) jugamenunjukkanpeningkatan. • TPAK merupakanindikator yang digunakanuntukmelihatperbandinganjumlahpendudukusiakerjadalamangkatankerjaterhadapjumlahpendudukusiakerja. TPAK tahun 2009 tercatatsebesar 67,2 persendanmeningkatmenjadi 67,7 persenpadatahun 2010.

  10. Kondisi TPAK Indonesia terlihatsemakinmembaikkarenaterjadipeningkatantiaptahun yang didukungdenganpeningkatanjumlahpenduduk yang bekerja. Partisipasipenduduk yang bekerjaseringdisebutsebagaiTingkat KesempatanKerja (TKK). • TKK padatahun 2008 sebesar 91,6 persen (102,6 jutaorang) meningkatmenjadi 92,1 persen (104,9 jutaorang) padatahun 2009 danmeningkatlagimenjadi 92,9 persen (108,2 jutaorang) padatahun 2010.

  11. Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang menggunakankonsepseluruhangkatankerja yang sedangmencaripekerjaanbaik yang pernahbekerjamaupun yang belumpernahbekerjamengalamipenurunan. • Padatahun 2007, TPT sebesar 9,1 persen (10,01 jutaorang) turunmenjadi 8,4 persen (9,39 jutaorang) padatahun 2008 dankembaliturunmenjadi 7,9 persen (8,96 jutaorang) padatahun 2009.

  12. Perbandinganantardaerahperkotaandanperdesaanmenunjukkanbahwaselamatahun 2006-2010 tingkatpartisipasiangkatankerjadidaerahpedesaanmasihlebihbesardaripadadiperkotaan. Tingginya TPAK diperdesaandidorongolehtingginyaangkatankerjapertaniandimanahampirseluruhpendudukberusia 15 tahunkeatasmelakukanpekerjaandisektorpertanian. • Perkembangan TPAK baikdiperdesaanmaupunperkotaanberfluktuasisetiaptahunnya.

  13. Selamaperiode 2006-2010, rata-rata TPAK didaerahperdesaansebesar 69,62 persen per tahundandidaerahperkotaansebesar 65,32 persen per tahun. • TPAK tertinggididaerahperdesaantercapaipadatahun 2007 sebesar 70,2 persendandiperkotaanpadatahun 2010 sebesar 67,7 persen. Sedangkan TPAK terendahdiperdesaanterjadipadatahun 2006 sebesar 69,2 persendandiperkotaansebesar 62,3 persenpadatahun yang sama.

  14. Indikator Ketenagakerjaan menurut Daerah Tempat Tinggal, 2006-2010

  15. Sementaraitu, tingkatkesempatankerja (TKK) baikdidaerahperdesaanmaupunperkotaanmengalamipeningkatansetiaptahunnya. Rata-rata TKK dipedesaansebesar 93,4 persen per tahundandiperkotaansebesar 88,5 persen per tahun. • Jumlahpenduduk yang bekerjahinggatahun 2010 mencapai 63,1 jutaorangdiperdesaandan 45,0 jutaorangdiperkotaan. Padatabel 9.1 terlihatjugabahwa TPT cenderunglebihrendahdidaerahperdesaanyaituberkisarantara 5 persenhingga 9 persensedangkandiperkotaanberkisarantara 9 persenhingga 13 persen.

  16. TKK dipedesaan yang lebihtinggidaripadadiperkotaandan TPT diperdesaan yang lebihrendahdaripadadiperkotaanberkaitandengankonsepbekerja yang menggunakankonsep minimal 1 jam berturut-turutselamaseminggu yang lalu, sehinggamemungkinkanorang-orangpada strata ekonomibawahtidaktermasukkedalamkategoripenganggur. • Sebagianbesardarimerekaterpaksabekerjaapasajauntukmencukupikebutuhanhidupnyasehari-hari, meskipunpekerjaanyakasar. Kondisisepertiinibanyakterjadididaerahperdesaandaripadadiperkotaan.

  17. Selanjutnya, selama 3 tahunterakhir Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) baikdiperdesaanmaupundiperkotaanterjadipenurunan. Padatahun 2008 TPT diperdesaansebesar 6,5 persen (4,2 jutaorang) turunmeniadi 5,8 persen (3,8 jutaorangpadatahun 2009), danturunlagimenjadi 5,5 (3,7 jutaorangpadatahun 2010). • Sedangkandiperkotaanturundari 10,9 persen (5,2 jutaorangpadatahun 2008) menjadi 10,7 persen (5,1 jutaorangpadatahun 2009), danpadatahun 2010 turunkembalimenjadi 9,4 persen (4,6 jutaorang).

  18. Indikator Ketenagakerjaan menurut Jenis Kelamin, 2006-2010

  19. Jikadilihatberdasarkanjeniskelamin, secaraabsolutjumlahangkatankerjalaki-lakiIebihbanyakdaripadaperempuan. Namun, selamatahun 2006-2010, peningkatanjumlahangkatankerjalaki-lakiIebihrendahbiladibandingkandenganperempuan. • Jumlahangkatankerjaperempuanpadatahun 2008 sebesar 42,8 jutaorangmeningkatmenjadi 43,4 jutaorangpadatahun 2009, danmeningkatlagipadatahun 2010 menjadi 44,6 jutaorang, sedangkanangkatankerjalaki­lakipadatahun 2008 sebesar 69,1 jutaorangmeningkatmenjadi 70,4 jutaorangpadatahun 2009, dan 71,9 padatahun 2010.

  20. Berbandingterbalikdenganpeningkatanjumlahangkatankerja, tingkatpartisipasiangkatankerjalaki-lakijustruIebihtinggidaripadaperempuan. TPAK laki-lakipadaperiodetersebutberkisarantara 83- 85 persenpersen, sedangkanperempuanberkisarantara 48-51 persen. • Hal semacaminidapatdimaklumimengingatperanperempuandi Indonesia yang umumnyamengurusrumahtanggadanbukansebagipenopangutamaekonomikeluarga(bread winner).

  21. Peningkatanangkatankerjaperempuan yang tinggidanrendahnyapenyerapantenagakerjaperempuanberakibatpadalebihtingginya TPT perempuandaripadalaki-laki. • Rata-rata TPT perempuansebesar 8,7 persendanlaki-lakisebesar 6,2 persen , sedangkan rata-rata TKK perempuanlebihkecildaripadalaki-lakiyaitu 91,3 persenpadaperempuandan 93,9 persenpadalaki-laki.

  22. Indikator Ketenagakerjaan menurut Provinsi, 2007-2010

  23. Dilihatberdasarkanprovinsi, secaraumumselamatahun 2007­2010 TPAK padasemuaprovinsidi Indonesia beradadiatas 60 persen, bahkanpadatahun 2010 diProvinsi Papua TPAK tercatatsebesar 80,99 persen. • Sementaraitu, padaperiode yang samanilai TPT berkisarantara 3-16 persen. Wilayah yang masihmempunyai TPT tinggidiatas 10 persensetiaptahunnyayaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

  24. Dari TabeldiatasdapatdilihatbahwaprovinsiBantenmerupakanprovinsi yang mempunyai TPT tertinggiyaituhampir 16 persenpadatahun 2007 danturunmenjadi 13,68 persenpadatahun 2010

  25. Sementaraitu, wilayah yang sudahmencapai TPT dibawah 5 persenpadatahun 2007 hanyaprovinsi Bengkulu, sementaraselamatahun 2008-2010 telahdicapaiolehprovinsi Bengkulu, JawaTimur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, danProvinsi Papua.

  26. PotensiSektorEkonomidanKeadaanPekerja • Sektorpertanianmasihmendominasistrukturtenagakerjadi Indonesia karenamerupakansektor yang paling banyakmenyeraptenagakerja. Di sampingitu, pertumbuhanekonomi Indonesia denganpasardomestik yang besartelahmeningkatkanpeluangkerjadi lima sektorkuncilainnya.

  27. Menuruthasilsurveisumberdayamanusia Kelly Services Konsultan yang berbasisdiAmerikaSerikat, terdapat lima sektorindustri yang membutuhkanbanyakpekerjadalam lima tahunkedepandi Indonesia yaituproduk consumer, otomotif, energi, keuangan, danindustriberteknologitinggi. Pertumbuhanpermintaanpekerjaterampilsetiapsektorberkisarantara 10 persendan 12 persen per tahun." (Kompas, 20 April 2011).

  28. Padatahun 2009 jumlahpenduduk yang bekerjadisektorpertanian, kehutanan, perburuan, danperikananmencapai 41,6 jutaorangatausekitar 39,7 persendari total keseluruhanpenduduk yang bekerja. • Namun, sejalandenganperkembanganzamansektorinimulaiditinggalkandanberalihkesektorlain.Haliniterlihatperkembangannyaselamaperiode 2006-2010 dimanapersentasejumlahpenduduk yang bekerjapadasektorinimengalamipenurunantiaptahunnya, danpadatahun 2010 tercatatsebesar 38,3 persen.

  29. Sebaliknyadengansektorindustripengolahanmeskipunberfluktuatiftapicenderungterusmeningkat, begitu pula denganperdaganganbesar, eceran, hotel danrumahmakan. Sektorperdaganganbesar, eceran, rumahmakandan hotel merupakansektor yang banyakmenyerapbanyaktenagakerjasetelahsektorpertanian. • Denganpeningkatanjumlahtenagakerjadisektorperdagangandanpenurunandisektorpertanianmengindikasikantelahterjadiperubahanstrukturlapangankerjadari primer kesekunder.

  30. Sementaraitu, selamatahun 2006-2010 sektorJasaKemasyarakatanmenunjukkantrenpeningkatantiaptahunnyadalampenyerapantenagakerja, yaitusekitar 11-15 persendiikutisektorangkutan, pergudangandankomunikasi yang menyerapsekitar 5-6 persen. • Sektorlistrik, gas dan air (LGA) merupakansektor yang menyerapjumlahtenagakerjaterkecildenganhanyasekitar 0,2 persen, mengingatsektorinimerupakansektor yang padat modal danteknologi.

  31. Persentase Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan, 2006-2010

  32. Upah yang DiterimaPekerja • Upah minimum tampaknyajugatelahmengurangiinsentifbagipekerjauntukmeningkatkanproduktivitas. Sejakakhirtahun 1980-an tingkatupah minimum sudahmengalamikenaikandengancepatdantelahmenjadisebuahkebijakan yang berlakubagisebagianbesarpekerja. • Hal initerutamaterjadidiperusahaan-perusahaanskalamenengahdankecil. Semuapekerjatidakterampildansetengahterampildiperusahaan-perusahaaninikinimenerimaupah yang kuranglebihsamabesarnya, yaituupah minimum.

  33. Di satusisi, halinitelahmembatasikemampuanperusahaanuntukmenggunakanupahsebagaisisteminsentifuntukmeningkatkanproduktivitaspekerja, dandapatmenimbulkandisinsentifbagipekerja yang lebihproduktif, yang padagilirannyadapatmenyebabkanpenurunanproduktivitassecarakeseluruhandiperusahaan-perusahaantersebut. • Di sisi lain, kebijakanakanupah minimum dapatmemproteksipekerjadanmemperbaikitarafhiduppekerja.

  34. Dampakupah minimum terhadapperusahaanberbedaantarsektor. Dampak yang paling besarterjadipadasektor-sektor yang padatkarya. Namun, perusahaan-perusahaandisektorinitidakmempunyaibanyakpilihanselainmentaatiperaturanupah minimum, sekalipunsesungguhnyamerekakesulitanuntukmembayarupahpekerjapadatingkatitu. • Jikatidakmematuhiperaturandiperkirakanakanlebihbesarkarenakemungkinanakanadapersoalan yang terjadiperselisihanperburuhan.

  35. Kebijakanpenetapanupahternyatamasihmempunyaibanyakkendalasebagaiakibatbelumterwujudnyasatukeseragamanupahbaiksecara regional/wilayah, provinsiataukabupaten/kota, sertasektorwilayahprovinsiataukabupaten/kota, maupunsecaranasional. • Untukitu, penetapankebijakanpengupahanperludiupayakansecarasistematisbaikditinjaudarisegimakromaupunmikrosejalandenganupayapembangunanketenagakerjaan, utamanyaperluasanlapangankerja, peningkatanproduksi, danpeningkatantarafhiduppekerjasesuaikebutuhanhidupminimalnya.

  36. Penetapanupah minimum didasarkanpadakebutuhanHiduplayak (KHL) yang sebelumnyadisebutKebutuhanHidup Minimum (KHM) sertamemperhatikantingkatproduktivitasdanpertumbuhanekonomi.

  37. Rata-Rata UMP, KHL danPertumbuhan UMP,2004-2010 (ribu rupiah)

  38. Rata-rata UMP dan KHM padatahun 2010 masing-masingmencapaiRp. 908.420,- danRp. 1.068.400,-. Jikadilihatdaripertumbuhannya, selamatahun 2004-2010 rata-rata UMP tumbuhsekitar 12,12 persen per tahun. Dibandingkanperiodesebelumnyakenaikanupah minimum padatahun 2010 merupakan yang terendahyaituhanyasebesar 7,98 persen. • Berdasarkan data Sakernas 2010 rata-rata upah yang diterimapekerjasecaraumumadalahsebesarRp. 1.206.054,-. Angkainijauhdiatas rata-rata KHL yang hanyasebesarRp. 1.068.400,-.

  39. Menurut data sakernasselamaperiode 2006-2008, pekerja yang menerimaupahpadakisaranRp. 200.000 sampaiRp. 599.999 persentasenyaselaludiatas 34 persen, namunpadatahun 2009 dan 2010 turunmasing-masingmenjadi 30,7 persendan 25,4 persen. • Hal inijugaterlihatpadakelompokupahpekerjakurangdariRp. 200.000 dankelompokupahpekerjaantaraRp. 600.000 sampaiRp. 999.999. Namun, padakelompokupahpekerjadiatasRp. 999.999 justrumengalamipeningkatantiaptahunnyadari 27,2 persenpadatahun 2006 menjadi 44,1 persenpadatahun 2010.

  40. Biladitelitilebihlanjutternyatatelahterjadikecenderunganpergeserandistribusipekerjadarikelompokupahrendahkekelompokupah yang lebihtinggi. • Meskipundemikian, kenaikanupahpekerjabelumtentudapatmenggambarkanpeningkatankesejahteraanpekerjakarenapeningkatanupahbelumtentusepadandenganpeningkatanharga­hargabarangkebutuhanhidupsehari-hari yang cenderungterusnaikdariwaktukewaktu.

  41. Biladibandingkanantaradaerahperkotaandanperdesaan, terdapatkecenderunganbahwaupah yang diterimapekerjadidaerahperkotaanselalulebihtinggidaripadadiperdesaan. • Lebihdari 50 persenpenduduk yang bekerjadiperkotaanmenerimaupahlebihdariatausamadenganRp. 600.000. Sebaliknyalebihdari 50 persenpenduduk yang bekerjadiperdesaanmenerimaupahkurangdariRp. 600.000.

  42. Perbedaantingkatupahtersebutsalahsatunyadipengaruhiolehperbedaanbiayahidupantaraperkotaandanperdesaandimanabiayahidupdiperkotaancenderunglebihtinggidaripadadiperdesaan. Polapendapatan yang bertolakbelakanginimendorongpolahidup yang berbeda. • Pekerjadiperdesaanmasihdapatmencukupikebutuhanhidupnyasepertipekerjadiperkotaanwalaupunhanyadenganupah yang lebihrendah. Perbedaantingkatupahsecarajelasterlihatpadaperbedaan rata-rata upah yang diterimapekerjasecaraumumantaraperkotaandanperdesaan. • Padatahun 2010 rata-rata upahdiperdesaansebesarRp. 889.795, sementara rata-rata upahpekerjaperkotaantercatatsebesarRp. 1.451.926.

  43. Selainitu, perbedaantingkatupahjugaterjadiantarapekerjalaki-lakidanperempuan. Padatahun 2006, persentasepekerjaperempuan yang menerimaupahkurangdariRp. 600.000 mencapai 56,0 persensedangkanpekerjalaki-lakihanya 38,3 persen. SebaliknyapadakelompokupahlebihdariRp. 600.000 untukpekerjalaki-lakimencapaisekitar 61,7 persensedangkanpekerjaperempuansebesar 44,0 persen. • Sedangkanpadatahun 2010 persentasepekerjaperempuan yang menerimaupahkurangdariRp. 600.000 mencapai 42,2 persendanpekerjalaki-lakisebesar 24,1 persen, sedangkanpadakelompokupahlebihdariRp. 600.000 untukpekerjalaki-lakimencapaisekitar 75,9 persendanpekerjaperempuansebesar 57,6 persen. Secara rata-rata padatahun 2010 pekerjalaki-lakimenerimaupahsebesarRp. 1.294.867, sementarapekerjaperempuanmenerimaupahsebesarRp. 1.024.991.

  44. DistribusiPekerjamenurutUpahdan Daerah TempatTinggal, 2006-2010 (persen)

  45. Diskrepansiantaraupahpekerjalaki-lakidanperempuan yang cukupbesarmenunjukkanbahwadayatawarperempuanpadapasartenagakerja Indonesia masihrendah. • Upayauntukmendorongkesetaraan gender tidakhanyadalamkesempatanbekerja, namunjugakesetaraandalampenghargaanatashasilkerja yang telahdicapaiberupaupahdangajisebagaibalasjasapekerja.

  46. Hal inisejalandenganamanatUndang-Undang No. 80 Tahun 1957 tentangsistempengupahan, dimanatelahditetapkanbahwatidakbolehadanyadiskriminasiantarapekerjalaki-lakidanperempuan.

  47. DistribusiPekerjaMenurutUpahdanJenisKelamin, 2006- 2010 ( persen)

  48. ElastisitasTenagaKerja • Salahsatuukuran yang digunakanuntukmelihatseberapabesarpertumbuhan output (dalamhalinimenggunakanbesaran PDB) mampumenyeraptenagakerja yang tersediaadalahtingkatelastisitastenagakerja. • Ataudengankata lain, seberapabesarpersentasepenambahantenagakerja yang mungkindiserapuntuksetiapkenaikansatupersenpertumbuhan output.

  49. Dengan rata-rata lajupertumbuhan PDB selamaperiode 2008- 2010 sebesar 5,34 persen per tahundan rata-rata lajukesempatankerjasebesar 2,72 persen, tingkatelastisitastenagakerjadi Indonesia tercatatsebesar 0,51 persen. • Hal iniberartibahwasetiappeningkatansebesar 1 persen output (PDB) akanmampumeningkatkankesempatankerjasebesar 0,51 persen.

  50. Biladikelompokkanberdasarkan 3 sektorutamayaitusektorpertanian (meliputipertanian, kehutanan, perburuan, danperikanan; sektorindustri (meliputiindustripengolahan; pertambangandanpenggalian; listrik, gas dan air), sektorjasa-jasa (meliputiperdaganganbesar, eceran, rumahmakan, dan hotel; angkutan, perdagangandankomunikasi; keuangan, asuransi, usahapersewaan, bangunan, tanahdanjasaperusahaan; jasakemasyarakatan), makasektorpertanianmemilikielastisitasterkecildengannilai 0,06 persen.

More Related