200 likes | 402 Vues
PROPOSAL TESIS PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) DI SMK BERSTANDAR INTERNASIONAL DI KOTA SEMARANG TAHUN 2009. Nama : Sri Suwarno NIM. : Q 100 070 766 Kel. : Ungaran 3. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian.
E N D
PROPOSAL TESISPENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) DI SMK BERSTANDAR INTERNASIONALDI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 Nama : Sri Suwarno NIM. : Q 100 070 766 Kel. : Ungaran 3
PENDAHULUANLatar Belakang Penelitian • Sesuai dengan isi UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa “Pendidikan Menengah Kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu”. • Selanjutnya dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasioanal dijelaskan bahwa “Pendidikan Menengah Kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk jenis pekerjaan tertentu. • Terkait dengan isi UU No. 20/2003 dan PP No. 19/2005 tersebut pemerintah provinsi Jawa Tengah pada tanggal 12 April 2008 mencanangkan Jawa Tengah sebagai “Provinsi Vokasi”. • Dinas pendidikan sebagai dinas terkait telah menetapkan kebijakan rasio perbandingan antara SMK dan SMA pada tahun pelajaran 2009/2010 adalah SMK : 60 % dan SMA : 40 %, dan pada tahun 2015 ditingkatkan menjadi SMK : 70 % dan SMA 30 %. Perbandingan tersebut merujuk pada kuantitas jumlah siswa yang masuk jalur pendidikan SMK (vokasi) didorong untuk lebih banyak daripada siswa yang masuk ke jalur pendidikan SMA. Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah untuk mengatasi dan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah : 2009)
Pemerintah provinsi dalam hal ini dinas pendidikan telah menetapkan tiga pilar kebijakan strategis pengembangan pendidikan yaitu (1) Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, (3) Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pengelolaan pendidikan. • Khusus dalam jalur pendidikan vokasi atau kejuruan , siswa benar-benar harus disiapkan agar memiliki sikap, pengetahuan dan ketrampilan agar nantinya memiliki daya saing dan dapat memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap profesional. • Agar terjadi relevansi antara tamatan dengan pasar kerja, dinas pendidikan nasional memberlakukan kebijakan link and macth, atau “keterkaitan dan kesepadanan” antara dunia pendidikan dengan dunia usaha / dunia industri (DUDI) di lingkungan sekolah menengah kejuruan, yang kebijakan operasionalnya diwujudkan melalui penyelenggaraan “Pendidikan Sistem Ganda (PSG)”.
Walaupun PSG telah diterapkan sejak tahun 1994 yang lalu, pada kenyataanya di lapangan menunjukkan bahwa pendekatan PSG memang masih perlu di sosialisasi secara intensif, untuk itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang terkait, seperti kamar dagang dan industri (kadin), asosiasi profesi, organisasi pekerja, lembaga pemerintah dalam hal ini : Departemen Tenaga kerja dan transmigrasi, departemen perdagangan, departemen keuangan, departemen pendidikan baik di tingkat pusat maupun daerah. • SMK Negeri 6 Semarang adalah satu diantara SMK yangberhasil menjadi Sekolah Berstandar Internasiol. Bertempat di Jl Sidodadi di tengah kota Semarang. SMKN 6 Semarang sebagai sekolah kejuruan telah melaksanakan PSG dan menjadi rujukan sekolah lain dalam hal pengelolaan pendidikan sistem ganda. Tulisan ini akan mencoba mendeskripsikan sejauh mana sebenarnya pengelolaan pendidikan sistem ganda di SMKN 6 Semarang yang telah dirintis sejak tahun 1994 hingga sekarang.
Fokus PenelitianBagaimana pengelolaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang dilaksanakan di SMKN 6 Semarang ?Bagaimana karakteristik pengelolaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMKN 6 Semarang? C. Tujuan Penelitian • Untuk mendiskripsikan pengelolaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang dilaksanakan di SMKN 6 Semarang. • Untuk mengetahui karakteristik Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMKN 6 Semarang. • Untuk mengetahui perencanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMKN 6 Semarang. • Untuk mengetahui pengorganisasian Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMKN 6 Semarang. • Untuk mengetahui pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMKN 6 Semarang. • Untuk mengetahui pengawasan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMKN 6 Semarang.
D. Manfaat Penelitian • Manfaat Teoritis : • Memberikan pengetahuan tentang pengelolaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada sekolah menengah kejuruan. • Memberikan pengetahuan bahwa praktik kerja industi atau pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. • Manfaat Praktis : • Bagi DUDI, hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai bahan informasi bahwa praktik kerja industi atau pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. • Bagi sekolah, menghasilkan pengelolaan PSG yang ideal, diterima oleh DUDI sehingga dapat menghasilkan tamatan yang berkompeten, mempunyai sikap, pengetahuan dan ketrampilan sesuai yang diharapkan oleh pasar kerja.
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRA. Landasan Teori • Pengelolaan Pendidikan Sistem Ganda • Manajemen pendidikan sistem ganda adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan berupa proses mengelola atau menata agar dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga dapat dicapai tujuan secara optimal. • Manajemen pendidikan sistem ganda ini mencakup 4 (empat) tahap yaitu : • perencanaan (planning), • pengorganisasian (organizing), • pengerahan (actuating) • pengawasan (controlling)
2. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda • Pakpahan (1994) mengutarakan bahwa pendidikan sistem ganda adalah suatu pendekatan yang mengintegrasikan off the job education yang dilakukan oleh sekolah dengan pendekatan on the job training yang diperlukan dalam dunia kerja. Pendekatan PSG di SMK dalam hal ini dapat dikatakan juga sebagai pendekatan substansi pengajaran ketrampilan praktikum di sekolah agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/industri. • Jadi pendidikan sistem ganda (PSG) merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pelatihan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. • Pendidikan sistem ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya, sehingga tersedia tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
3. Model - Model Pendidikan Sistem Ganda • Model I • Pembekalan kemampuan produktif di dunia usaha/industri dilaksanakan mulai tahun ketiga, sedang kemampuan dasar kejuruan sepenuhnya dilaksanakan di sekolah.
Model II • Pembekalan produktif di dunia usaha/industri dilaksanakan mulai tahun ketiga, tapi industri sudah terlibat sejak tahun ke dua untuk menangani kemampuan dasar kejuruan.
Model III • Keterlibatan dunia usaha/industri dimulai sejak tahun pertama yaitu menangani kemampuan dasar kejuruan sedang kemampuan produktif sepenuhnya diberikan pada tahun ketiga di dunia usaha/industri.
Model IV • Pembekalan kemampuan produktif sepenuhnya di laksanakan di dunia usaha/industri pada tahun keempat setelah kemampuan lainya selesai diberikan di sekolah
4. Komponen Pendidikan Sistem Ganda • Kepala sekolah • Komite sekolah • Team PSG • Guru – guru • Intitusi pasangan yakni dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. • Sarana dan prasarana • Siswa – siswa • Kurikulum
C. Kerangka Fikir Perencanaan Penelitian Pengumpulan Data Analisis Data Uji Keabsahan Data Follow Up
METODE PENELITIAN • Jenis dan Strategi Penelitian • Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif atau penelitian kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif, peneliti ingin mengungkap bagaimana pengelolaan pendidikan sistem ganda di SMKN 6 Semarang. • Penelitian ini meliputi : • (1) sasaran penelitiannya berupa manusia, peristiwa dan dokumen. • (2) sasaran - sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konsteksnya masing-masing dengan maksud untuk memahami bebagai kaitan yang ada diantara variable-variable. • Lokasi dan Waktu Penelitian • Di SMKN 6 Semarang. • Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Mei 2009.
Kehadiran Peneliti • Kehadiran peneliti di SMKN 6 Semarang bertemu dengan kepala sekolah. Kemudian peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi sekolah secara umum misal : team PSG, sarana dan prasarana, hubungan kerja industri, komite sekolah, guru, siswa, kurikulum sehingga ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan sistem ganda. • Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Dengan demikian kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek atau informan. D. Data dan Sumber Data • Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian. • Data ini meliputi data perencanaan, pengorganisasian, pengerahan dan pengawasan serta faktor penghambat dan faktor pendukung pengelolaan pendidikan sistem ganda di SMKN 6 Semarang.
E. Teknik Pengumpulan Data • Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam (in depth interview) dan studi dokumen dalam aktivitas pengelolaan pendidikan sistem ganda di SMKN 6 Semarang. F. Teknik Analisis Data • Reduksi data • Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan secara terus – menerus dari awal hingga akhir pelaksanaan penelitian. • Penyajian Data • Sajian data dalam penelitian ini berbentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcart dan sejenisnya. • Kesimpulan • Jika kesimpulan telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang dikemukakan sudah kredibel.
G. Uji Keabsahan Data • Penelitian kualitatif memiliki tiga kriteria untuk memeriksa keabsahan data, yaitu: credibility, trasferability, dependability . (dalam Sugiyono, 2008:302) • Pengujian kredibilitas (kepercayaan), dilakukan dengan cara: memperpanjang waktu pengamatan, pengamatan secara tekun dan terus menerus, melakukan triangulasi (triangulation),peerdebriefing (diskusi dengan teman sejawat) dan membercheck (mengecek data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data) • Pengujian transferabilitas (keteralihan), Transferabilitas ini menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian kedalam situasi lain. Uji transferabilitas dilakukan oleh peneliti dengan membuat laporan yang memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas (Sanapiah, Faisal, 1990). • Pengujian dependabilitas atau auditabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.