1 / 19

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DALAM TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DALAM TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM. DASAR HUKUM. UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dijelaskan bahwa yang dimaksud barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN dan perolehan lainnya yang sah.

bono
Télécharger la présentation

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DALAM TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DALAM TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM

  2. DASAR HUKUM • UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dijelaskan bahwa yang dimaksud barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN dan perolehan lainnya yang sah. • PP 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN/D disebutkan perolehan lain yang sahantara lain sumbangan/hibah, pelaksanaan perjanjian/kontrak, ketentuan undang-undang, dan putusan pengadilan • PP 23 tahun 2005 pasal 9 ayat (5) mengaturbahwatariflayanan BLU harusmempertimbangkan: kontinuitasdanpengembanganlayanan; dayabelimasyarakat; asaskeadilandankepatutan; sertakompetisi yang sehat

  3. PENGELOLAAN BMN • rangkaian kegiatan perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaandanpengamanan, pemanfaatan, penilaian, sampaidenganpenghapusan BMN dantindaklanjutnyaberupapemindahtanganan yang seluruhkegiatannyaditatausahakansertadilakukandengnpembinaan, pengawasandanpengendalian

  4. KONSEP PENGELOLAAN BMN • Perencanaankebutuhanberdasarkanketersediaandanstandarkebutuhanuntukpelayanan; • Pengadaandengancara yang memungkinkanterjadinyapersaingansehat, mendapatkanbarangbermutubaik, terjadinyaharga yang wajar, tepatjumlah, dantepatwaktu; • Penggunaanterbatasuntukpenyelenggaraantugasdanfungsi; • Penilaiandilakukanuntukmendapatkanharga yang wajar; • Nilai wajar diperlukan untuk neraca, pemanfaatan, dan pemindahtanganan; • Tanah / bangunan idle diserahkankepadaPengelola; • Pengelola menetapkan pengalihan status penggunaan kepada Pengguna Lain; • BMN idle dimanfaatkanuntuktujuanpengamanandanpenerimaan PNBP; • Terhadap BMN idle yang tidakdapatdimanfaatkandilakukanpemindahtanganan; • Terhadap BMN yang tidakdapatdimanfaatkanataudipindahtangankandilakukanpemusnahan; • Agar seluruh kegiatan terlaksana dengan tertib, maka semua transaksi harus ditatausahakandenganpembinaan, pengawasan, danpengendalian yang memadai.

  5. ASAS PENGELOLAAN BMN • asas fungsional, yaitupengambilankeputusan dan pemecahanmasalah- masalah di bidangpengelolaanbarangmiliknegara yang dilaksanakanolehkuasapenggunabarang, penggunabarangdanpengelolabarangsesuaifungsi, wewenang, dantanggungjawabmasing-masing; • azaskepastianhukum, yaitupengelolaanbarangmiliknegaraharusdilaksankanberdasarkan hokum danperaturanperundang-undangan; • asas transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara harus transparanterhadaphakmasyarakatdalammemperolehinformasi yang benar; • asasefisiensi, yaitupengelolaanbarangmiliknegaradiarahkan agar barangmilik Negara/daerahdigunakansesuaibatasan-batasanstandarkebutuhan yang diperlukandalamrangkamenunjangpenyelenggaraantugaspokokdanfungsipemerintahsecara optimal; • asasakuntabilitas, yaitusetiapkegiatanpengelolaanbarangmiliknegaraharusdapatdipertanggungjawabkankepadarakyat; • asaskepastiannilai, yaitupengelolaanbarangmiliknegara / daerahsertapenyusunanNeracaPemerintah.

  6. SASARAN PENGELOLAAN BMN • terjaminnyapengaman asset; • dihindarinya pemborosan dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengamanan; • peningkatan PNBP dengancara: • tanah / gedung idle diserahkankepadaPengelola (pasal 17 (1) dan 19 (1)); • optimalisasidengan cara pengalihan status penggunaankepadapenggunalain (pasal 17 (4)); • pemanfaatan asset idle untukdisewakan, dipinjampakaikan, dikerjasama (pasal 22 – 26); • pemanfaatankan, dibangunserahgunakan, ataudibangungunaserahkan (pasal 27 – 31); • pemindahtanganan asset yang tidakekonomis (pasal 45-70).

  7. ISTILAH PENGELOLAAN BMN (1) • Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang dalam mengelola danmenatausahakanbarangmiliknegara yang sesuaidengantugaspokokdanfungsiinstansi yang bersangkutan. • Pemanfaatanadalahpendayagunaanbarangmiliknegara yang tidakdipergunkansesuaidengantugaspokokdanfungsikementerian/ lembagadalambentuksewa, pinjampakai, kerjasamapemanfaatan, danbangunserahguna/bangungunaserahdengantidakmengubah status kepemilikan. • Sewaadalahpemanfaatanbarangmiliknegaraolehpihak lain dalamjangkawaktutertentudanmenerimaimbalanuangtunai. • Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara pemerintah pusat dengan pemerintahdaerahdanantarpemerintahdaerahdalamjangkawaktutertentutanpamenerimaimbalandansetelahjangkawaktutersebutberakhirdiserahkankembalikepadapengelolabarang.

  8. ISTILAH PENGELOLAAN BMN (2) • Kerjasamapemanfaatanadalahpendayagunaanbarangmiliknegaraolehpihak lain dalamjangkawaktutertentudalamrangkapeningkatanpenerimaannegarabukanpajakdansumberpembiayaanlainnya. • Bangungunaserahadalahpemanfaatanbarangmiliknegaraberupatanaholehpihak lain dengancaramendirikanbangunandan / atausaranaberikutfasilitasnya, kemudiandidayagunakanolehpihak lain tersebutdalamjangkawaktutertentu yang telahdisepakati, untukselanjutnyadiserahkankembalitanahbesertabangunandan / atausaranaberikutfasilitasnyasetelahberakhirnyajangkawaktu. • Bangunserahgunaadalahpemanfaatanbarangmiliknegaraberupatanaholehpihak lain dengancaramendirikanbangunandan / atausaranaberikutfasilitasnya, dansetelahselesaipembangunannyadiserahkanuntukdidayagunakanolehpihaktersebutdalamjangkawaktutertentu yang disepakati.

  9. PENGELOLAAN KEUANGAN BLU (1) • BLU bertujuanuntukmeningkatkanpelayanankepadamasyarakatdalamrangkamemajukankesejahteraanumumdanmencerdaskankehidupanbangsadenganmemberikanfleksibilitasdalampengelolaankeuanganberdasarprinsipekonomidanproduktivitas, danpenerapanpraktekbisnis yang sehat • Pendapatan BLU berasaldaripenerimaananggarandari APBN/APBD, pendapatanjasalayanandanhasilkerjasama BLU dapatdikelolalangsunguntukmembiayaibelanja BLU sesuai RBA (pasal 14 PP 23 tahun 2005)

  10. PENGELOLAAN KEUANGAN BLU (2) • Sebagaipenyeimbangpemberianfleksibilitaspengelolaankeuangannya, BLU dikendalikansecaraketatdalamperencanaandanpenganggarannyasertadalampertanggungjawabannya; BLU wajibmenghitunghargapokokdarilayanannyadengankualitasdankuantitas yang distandarkanolehmenteriteknispembina. • Ketentuanmengenaitarifdalam PP 23 tahun 2005 merupakanketentuantarif yang bersifatnormatif • Permohonantarifolehsatker BLU harusmemenuhisebagaimanadimaksuddalam PP 23 tahun 2005

  11. PENYUSUNAN TARIF MENURUT PP 23 TAHUN 2005 • Tarifdisusunatasdasarperhitunganbiaya per unit layananatauhasil per investasidana • Tarifdiusulkansatker BLU kepadaMenteri/pimpinanLembagaselanjutnyadiusulkankepadaMenteriKeuanganuntukditetapkan • Tarifharusmempertimbangkan: • KontinuitasdanPengembanganlayanan • Dayabelimasyarakat • Asaskeadilandankepatutan • Kompetisi yang sehat

  12. Analisatarif • Analisapengembangan & kontinuitasLayanan • Analisaterhadapdayabelimasyarakat • Analisakeadilandankepatutan • Analisaterhadapkompetitor

  13. Analisapengembangan & kontinuitasLayanan • Analisapengaruhtarifterhadapkeberlangsunganusaha, tingkatpertumbuhan

  14. Analisaterhadapdayabelimasyarakat Analisisketerjangkauandayabelidalammembayartarif yang meliputianalisiskemampuanmembayar (ability to pay) terhadaptarif yang berlakudananalisiskemauanmembayar (willingness to pay) .

  15. Analisakeadilandankepatutan • Tarif yang ditetapkanseimbangdenganmanfaat yang diperoleholehpenerimalayanan • Tarifditetapkanmempertimbangkandampakbagipenggunajasa • Tarif yang ditetapkantidakbertentangandenganperaturandankebijakanpemerintah. • Tarifmempertimbangkankelangsunganusahadisatupihakdankemampuanmasyarakatuntukmembayar • Mempertimbangkanaspekkeadilansehubungandengankebijakantarif yang dikenakanterhadapmasyarakat yang dikenakantarif

  16. TARIF LAYANAN BLU • Ataskegiatan-kegiatansesuaitupoksisatker BLU baik yang diselenggarakansendirimaupundengankerjasamaoperasional (KSO) • Ataspenggunaan BMN • Sewauntukpenunjangtupoksi • Atasseluruhlayanantupoksidanpenunjangtupoksi yang tarifnyaditetapkandalam PMK Tarif, merupakanpendapatansatker BLU yang dapatdigunakanlangsung

  17. PENDAPATAN SEBAGAI PNBP • Ataskegiatan-kegiatan non tupoksi • Ataspemanfaatan BMN • AtasKerjasamaPemanfaatan • AtasSewa yang bukantupoksidan/ataubukanpenunjangtupoksi • BGS dan BSG • Berlaku PP 6 tahun 2006 (PNBP yang harusdisetorkeKas Negara)

  18. PMK tentang KSO • SaatinitengahdisusunPeraturanMenteriKeuangantentangKerjasamaOperasional (KSO) satker BLU

  19. SEKIANTERIMA KASIH

More Related