1 / 42

AsKep Klien dengan Gangguan Suhu Tubuh

AsKep Klien dengan Gangguan Suhu Tubuh. Arina Qona’ah. Konsep Suhu Tubuh. Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar Suhu tubuh normal = 36 0 -37,5 0 C. Pengaturan Suhu Tubuh.

bozica
Télécharger la présentation

AsKep Klien dengan Gangguan Suhu Tubuh

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AsKep Klien dengan Gangguan Suhu Tubuh Arina Qona’ah

  2. Konsep Suhu Tubuh • Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar • Suhu tubuh normal = 360-37,50C

  3. Pengaturan Suhu Tubuh • Pusat pengaturan suhu (hipotalamus)  umpan balik. • Reseptor suhu dihipotalamus, reseptor suhu dikulit dan beberapa jaringan khusus dari tubuh. • Kulit dibantu oleh reseptor dingin dan panas  dimana dingin 10 x > banyak daripada panas  sehingga deteksi suhu dibagian perifer terutama untuk sejuk dan dingin

  4. Regulasi Suhu Tubuh

  5. Pengeluaran Panas • Radiasi → pengeluaran panas dalam bentuk infra merah • Konduksi → akibat kontak dengan suatu benda • Konveksi → akibat gerakan udara • Evaporasi → penguapan dari tubuh

  6. Faktor yang MempengaruhiSuhuTubuh • Usia → rentan pada bayi dan lansia • Olahraga → suhu ↑ pada aktivitas berat • Kadar hormon → siklus menstruasi • Irama sirkardian • Stress → suhu • Lingkungan

  7. GANGGUAN SUHU TUBUH

  8. Demam • Definisi : suatu keadaan peningkatan suhu inti, yang sering (tetapi tidak seharusnya) merupakan bagian dari respons pertahanan organisme multiselular (host) terhadap invasi mikroorganisme atau benda mati yang patogenik atau dianggap asing oleh host.

  9. Etiologi Demam • Kelainan di batang otak • Pirogen (protein, toksin bakteri)

  10. Hipertermia • Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas • Dapat disebabkan oleh penyakit atau trauma pada hipotalamus • Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan tidak dapat mengontrol produksi panas

  11. Hipotermia • Pengeluaran panas akibat paparan terus menerus terhadap dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas • Gejala  gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi dan tidak mampu menilai (suhu 35oC), frekuensi jantung, pernapasan dan tekanan darah turun (suhu dibawah 34,4oC), jika terus berlangsung  kulit menjadi sianotik

  12. Heatstroke • Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan suhu tinggi yang dapat mempengaruhi mekanisme pengaluaran panas • Tanda dan gejala  gamang, konfusi, delirium, sangat haus, mual, kram otot, gangguan visual, dan bahkan inkontinensia, kulit hangat dan kering (tanda paling penting)

  13. Frosbite • terjadi bila tubuh terpapar pada suhu dibawah normal • Mengakibatkan kerusakan sirkulasi dan jaringan secara permanen • Sering terjadi di  lobus telinga, ujung hidung, jari, dan jari kaki, daerah yang cedera berwarna putih berlilin, dan keras jika disentuh

  14. ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN SUHU TUBUH

  15. HIPERTERMIA • Kriteria mayor  suhu tubuh lebih tinggi dari 37,80C per oral atau 38,80C per rektal, kulit hangat, takikardi • Faktor yang berhubungan dehidrasi , penyakit atau trauma, ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk berkeringat, pakaian yang tidak layak, kecepatan metabolisme meningkat, pengobatan/anesthesia, terpajan pada lingkungan yang panas (jangka panjang)

  16. Intervensi Hipertermia • Ajarkankepadakeluargacaramengukursuhu • Pantauhidrasi (misalnya, turgor, kulit, kelembapanmembranmukosa) • Pantautekanandarah, nadidanpernapasan, • Pantausuhu minimal setiap 2 jam • Pantauwarnadansuhukulit • Gunakanmatrasdingindanmandi air hangat • Lepaskanpakaian yang berlebihandantutupipasienhanyadenganselembarpakaian

  17. Intervensi Hipertermia • Gunakan waslap dingin (atau kantong es yang dibalut dengan pakaian) pada aksila, kening, leher dan lipatan paha • Anjurkan asupan cairan oral yang adekuat (>2000 ml/hari kecuali terdapat kontraindikasi penyakit jantung atau ginjal) • Pantau asupan dan haluaran cairan • Gunakan kipas yang berputar di ruangan pasien • Gunakan selimut pendingin • Kolaborasi : pemberian obat antipiretik

  18. HIPOTERMIA • Kriteria mayor  penurunan suhu dibawah 35,50C per rektal, kulit dingin, pucat (sedang), menggigil (ringan) • Faktor yang berhubungan  Penuaan, mengkonsumsi alkohol, kerusakan hipotalamus, penurunan kecepatan metabolisme basal, penyakit atau trauma, ketidakmampuan atau penurunan kemampuan untuk menggigil tidak aktif, pakaian yang tidak adekuat, obat-obatan yang menyebabkan vasodilatasi, terpajan lingkungan yang dingin atau kedinginan (dalam waktu lama)

  19. Intervensi Hipotermia • Pantau tanda-tanda vital terutama suhu • Kaji gejala hipotermia misalnya perubahan warna kulit, menggigil, kelelahan, kelemahan, apatis, dan bicara yg berguman • Berikan pakaian yang hangat, kering, selimut penghangat, alat-alat pemanas mekanis, suhu ruangan yang disesuaikan, botol dengan air hangat, berendam air hangat, dan minum air hangat, sesuai toleransi. • Jangan berikan obat intramuskular atau subkutan untuk pasien hipotermia

  20. Ketidakefektifan Termoregulasi • Kriteria mayor  Kuku sianosis, kulit dingin, fluktuasi suhu tubuh diatas atau dibawah rentang normal • Faktor yang berhubungan  Penuaan, fluktuasi suhu lingkungan, imaturitas, trauma atau penyakit • Intervensi  Disesuaikan dengan kondisi pasien (hipotermia atau hipotermia

  21. INTERVENSI KEPERAWATAN UNTUK GANGGUAN SUHU TUBUH

  22. Kompres Panas • Definisi  memberikan rasa hangat (suhu 40-46oC) pada klien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan rasa hangat pada bagian tubuh tertentu yang memerlukannya • Tujuan  memperlancar sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit , merangsang peristaltik, memperlancar pengeluaran getah radang (eksudat)

  23. Indikasi Kompres Panas • Klien dengan perut kembung • Klien yang kedinginan, bisa dikarenakan iklim, narkose, atau hipotermi. • Klien yang mengalami radang, seperti radang persendian • Klien dengan kekejangan otot. • Klien yg mengalami inflamasi (bengkak) akibat suntik. • Klien yang mengalami abses atau hematoma

  24. Jenis Kompres Panas • Kompres panas basah  biasanya dilakukan untuk mengompres luka • Kompres panas kering

  25. Prosedur Kompres Panas Basah Persiapan alat : • Kom bertutup steril berisi cairan hangat sesuai kebutuhan (40-460C) • Bak steril berisi pinset 2 buah, kasa beberapa potong • Perban, kassa dan kain segitiga • Plester dan gunting plester • Pengalas atau perlak • Sarung tangan steril • Bengkok 2 buah (1 kosong dan lainnya berisi cairan lysol) • 2 buah pinset anatomis

  26. Prosedur Kerja Kompres Panas Basah • Berikanpenjelasankepadakliententangprosedur yang akandilakukan • Bawaalatkedekatklien • Posisikankliendengannyaman • Bebaskan area yang akandikompres • Cucitangandanpasangsarungtangan • Pasangpengalasatauperlakdibawah area yang akandiberikankompres • Bukabalutanperban (jikaperban) danbuangbekasbalutankedalambengkokkosong

  27. Ambil beberapa potong kassa dengan pinset dari baki steril dan masukkan ke dalam kom berisi cairan hangat untuk mengompres • Ambil dengan pinset lainnya untuk memegang atau memeras kasa kompres hangat dan kom kompres hangat agar kasa tidak terlalu basah tetapi harus lembab • Selanjutnya ambil kasa dengan cara diregangkan atau dibentangkan dan letakkan di atas area yang akan dikompres • Perhatikan respon klien , adakah rasa tidak nyaman dalam beberapa detik setelah rasa hangat menempel kulit, angkat tepi kasa untuk melihat apakah terdapat kemerahan pada kulit yang dikompres

  28. Perhatikanresponklien, angkattepikasauntukmelihatapakahterdapatkemerahanpadakulit yang dikompresatautidak • Jikaklienmenoleransikompreshangattersebut, tutupkasakompreshangatbasapada area yang memerlukankompres, lalulapisidengankasakeringselanjutnyabalutdengankasaataukainsertafiksasidenganplesteratauikat • Lakukanperasatiniselama ± 15-30 menitatausesuai program terapi dang anti balutankompreshangatsetiap ± 5 menitsekali • Aturposisiklienkembalisepertisemula • Rapikandanbersihkanalat-alatuntukdapatdipergunakankembali

  29. Prosedur Kompres Panas Kering • Persiapan alat  Buli-buli panas dengan sarungnya , termos , air panas , tisu, sarung tangan bersih, thermometer air dan kain besar secukupnya (jika diperlukan)

  30. Prosedur Kerja Kompres Panas Kering • Berikanpenjelasankepadaklien • Dekatkanalat-alatpadaklien • Jagaprivasikliendanberikanposisiygnyaman • Bebaskan area yang akandikompres • Cucitangandanpasangsarungtangan • Pasangpengalasdibawah area yang akandikompres • Periksabuli-bulidarikebocorandengancaraberikut : • Membalikkanmulut/tempatmemasukkan air kemudianlihatapakahterjadikebocoran/tidak • Denganmeremasdanmelihatapakahadakaluarnyaudarabersamaandengantetesan air atautidak

  31. Ujibuli-bulipanasterlebihdahulu dg caramengisiterlebihdahulu air panasdanmengencangkansekrupnya (penutup) kemudianmembalikanposisibuli-bulipanasberulang kali laludikosongkankembali • Siapkan & ukur air panasygakandiberikan (± 50-600C) • Isibuli-bulipanaskembalidengan air panas ± setengahbagian, lalukeluarkanudaradengancaraberikut. • Melatakkanataumeniduribuli-bulipanasdiatasmejaatautempat yang datar • Melipatbagianatasbuli-bulisampaikelihatanpermukaan air dileherataumulutbuli-bulilalumenutupbuli-bulidenganbenardanrapat.

  32. Periksakembaliapakahterjadikebocoran, keringkandanmasukkankedalamsarungnya. • Bawabuli-bulikedekatkliendanletakkan • kajisecarateraturkondisiklienmisalnyakemerahan, ketidaknyamanan, kebocorandansebagainya. • Gantibuli-bulipanassetelah 20 menitpemberian • Kembalikanklienpadaposisinya yang nyaman • Buli-bulipanasdikosongkandandikeringkan agar dapatdipergunakankembali • Bukasarungtangandancucitangan

  33. Kompres Dingin • Tujuan Menurunkan suhu tubuh, mencegah peradangan meluas , mengurangi kongesti, mengurangi perdarahan lokal, mengurangi rasa sakit di daerah sekitar trauma atau memar dan agar luka menjadi bersih • Indikasi Suhu tinggi, suhu rendah, memar/gejala peradangan, muntah darah, pasca tonsilektomi dan luka tertutup dan terbuka

  34. Kompres Dingin Basah Steril • Persiapan alat  Baki, mangkuk tertutup steril, cairan yang diperlukan (PK : betadin = 1:1000), kain steril, pinset anatomi 2 buah, kain kasa, pembalut jika diperlukan, perlak kecil, tirai jika perlu, sarung tangan bersih, dan perlak/pengalas • Persiapan klien  membebaskan area yang akan dilakukan tindakan kompres

  35. Prosedur Kerja Kompres Dingin Steril • Berikanpenjelasankepadaklien • Bawaalat-alatkedekatklien • Jagaprivasiklien • Bantu posisiklien yang nyamandantepat • Membebaskan area yang akandilakukantindakan • Cucitangandanpakaisarungtangan • Psgpengalasdibawah area ygakandiberikankompres • Kocokobat/cairankompresjikaterdapatendapan • Tuangkancairandalammangkuksteril • Masukkankasakedalammangkukcairankompres

  36. Peras kain kasa menggunakan 2 pinset • Bentangkan dan letakkan kasa di atas bagian yang akan di kompres, lalu balut • Lakukan berulang-ulang kali jika masih diinginkan atau dianjurkan • Rapikan klien dan atur posisinya kembali • Rapikan dan bersihkan alat-alat agar dapat dipergunakan kembali • Buka sarung tangan dan cuci tangan • Dokumentasikan tindakan

  37. Kompres Dingin Basah dengan Air Biasa • Tujuan  Mengurangi rasa sakit setempat, me↓ suhu tubuh, mengurangi peradangan setempat • Lokasi  me↓ suhu tubuh (ketiak, lipatan paha, dan dahi ) • Alat  Baki, waskom berisi air biasa/es, perlak dan pengalas, sarung tangan steril, waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu, dan tirai jika diperlukan

  38. Prosedur Kerja Kompres Dingin dg Es • Berikan penjelasan kepada klien • Bawa alat ke dekat klien • Jaga privasi klien • Bantu posisi klien yang nyaman dan tepat • Membebaskan area yang akan dilakukan tindakan • Cuci tangan dan pasang sarung tangan • Pasang pengalas/perlak di bawah area yang akan diberikan kompres • Masukkan kasa/kain sesuai yang dibutuhkan ke dalam mangkuk air biasa atau air es, peras sampai kasa lembap

  39. Bentangkan kasa di ats bagian tubuh yg akn di kompres • Lakukan berulang kali jika masih diinginkan/dianjurkan • Ganti kain kasa yang sudah digunakan dengan kain kasa yang sudah direndam dengan air biasa • Berikan sampai suhu tubuh menurun • Rapikan klien & atur posisi klien kembali pd posisi nyaman • Rapikan dan bersihkan alat-alat • Buka sarung tangan dan cuci tangan • Dokumentasikan tindakan

  40. Kompres Dingin Kering • Tujuan  Me↓ suhu tubuh, mengurangi rasa nyeri /sakit akibat peradangan, mengurangi perdarahan, misalnya pasca tonsilektomi, muntah/batuk darah, atau perdarahan usus dan lambung • Indikasi  Klien dengan suhu tubuh tinggi, perdarahan hebat, kesakitan, seperti sakit kepala hebat, pascabedah tonsil • Persiapan alat  Kantong es dengan sarungnya, waskom berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat mencair, air dalam Waskom, perlak kecil dan alasnya, sarung tangan, Lap kering/ tisu, Tirai (jika diperlukan)

  41. Prosedur Kerja Kompres Dingin Kering • Berikanpenjelasankepadakliententangtindakan yang akandilakukan • Bawaalatkedekatklien • Jagaprivasiklien • Bantu posisiklien yang nyamandantepat • Membebaskan area yang akandilakukantindakan • Cucitangandanpasangsarungtangan • Pasangpengalas/perlakdibawah area yang akandiberikankompres • Masukkanpotonganesdalamwaskom air agar bagiansisinyatidaktajam • Isikantongesdenganpotonganessebanyak ½ bagian • Keluarkanudaradarikantongesdenganmelipatbagian yang kosong, lalututuprapat • Periksakantongesapakahbocoratautidakdengancara : • Membalikkanmulutatautempatmemasukkan air, kemudianlihatapakahterjadikebocoran/tidak (kalaubocor air akankeluardaripenutupnya) • Denganmeremas, kemudianlihatapakahterdapatudara yang keluarbersamaandengantetesan air.

  42. Selanjutnya keringkan kantong es dengan lap atau tisu tebal dan masukkan ke dalam sarungnya • Bentangkan dan letakkan kasa diatas bagian tubuh yang akan di kompres • Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa dan suhu tubuh. • Angkat kantong es jika sudah selesai digunakan • Berikan kompres sampai suhu tubuh turun atau sesuaikan dengan kondisi klien • Rapikan klien kembali dan atur posisi yang nyaman • Rapikan dan bersihkan alat-alat untuk dapat dipergunakan kembali (keringkan kantong es agar tidak lengket) • Buka sarung tangan dan cuci tangan • Dokumentasikan tindakan

More Related