1 / 15

KE- PUI -AN dan ASWAJA

Oleh :. Drs.H. MUNANDI SHALEH, M.Si. KE- PUI -AN dan ASWAJA.

brandy
Télécharger la présentation

KE- PUI -AN dan ASWAJA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Oleh : Drs.H. MUNANDI SHALEH, M.Si KE-PUI-AN dan ASWAJA

  2. PUI singkatan dari Persatuan Umat Islam merupakan organisasi kemasyarakatan hasil fusi dari Perikatan Ulama (PUI) yang berpusat di Majalengka, dengan Persatuan Umat Islam Indonesia (PUII) yang berpusat di Gunungpuyuh Sukabumi pada tanggal 5 April 1952 bertepatan dengan tanggal 9 Rajab 1371 H bertempat di Bogor.

  3. Tokoh pendiri : • K.H. Ahmad Sanusi, pendiri PUII (dari Sukabumi); • K.H. Abdul Halim, pendiri PUI (dari Majalengka); • Mr. Syamsudin, tokoh fusi (dari Sukabumi).

  4. PUII (GunungpuyuhSukabumi) Organisasiinididirikanoleh K.H. Ahmad Sanusi, denganriwayatnya, sebagaiberikut : • Al-IttihadiyatulIslamiyyah (AII) didirikanpadabulan November 1931 di Batavia Centrum; • AII menjadianggotaMajelis Islam ‘Ala Indonesia (MIAI) padatahu 1938; • MIAI (didalamnyaada NU, Muhamadiyah, AII, PO, dll.) dibubarkanolehpemerintahanpendudukanJepangpadatahun 1943, kemudianMasyumidibentukpadatahun 1944; • AII berubahnamamenjadiPersatuanOemat Islam Indonesia (POII) dansekaligusmenjadisalahsatuanggotaMasyumipadatahun 1944; • POII padatahun 1947 disesuaikannamanyadenganEjaanSuwandimenjadi PUII; • PUII berfusimenjadiPersatuanUmat Islam (PUI) padatanggal 5 April 1952 bertepatandengantanggal 9 Rajab 1371 H bertempatdi Bogor.

  5. PUI MAJALENGKAOrganisasiinididirikanoleh K.H. Abdul Halim, denganriwayatnya, sebagaiberikut : • MajlisulIlmi (MI) didirikantahun 1911; • HayatulQulub (menghidupkanhati) tahun 1912; • PersyarikatanOelama (PO)padatahun 1916; • PO bergabungpada MIAI padatahun 1938; • MIAI (didalamnyaada NU, Muhamadiyah, AII, PO, dll.) dibubarkanolehpemerintahanpendudukanJepangpadatahun 1943; • MIAI berubahmenjadiMasyumipadatahun 1944; • PO berubahmenjadi POI (PerikatanOemmat Islam) padatahun 1944; • Nama POI padatahun 1947 disesuaikandenganEjaanSuwandimenjadi PUI; • PUI berfusimenjadiPersatuanUmat Islam (PUI) padatahun 1952 di Bogor.

  6. AII, 1931 INTISAB POII,1944 DIAGRAM KESEJARAHAN PUI PUII, 1947 PUI, 1952 PUI, 1947 ISLAHU AS-SAMANIYAH (8 Jalur Pokok Perbaikan) POI, 1944 PO, 1916 HQ, 1912 MI, 1911

  7. INTISHAB بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِاللهُ غَايَتُنَا وَالإِخْلاَصُ مَبْدَؤُنَا وَالإِصْلاَحُ سَبِيْلُنَا وَاْلمحَبَّةُ شِعَارُنَانُعَاهِدُ اللهَ عَلَى الصِّدْقِ وَالإِخْلاَصِ وَاليَقِيْنِ وَطَلَبِ رِضَى اللهِفِى الْعَمَلِ بَيْنَ عِبَادِهِ بِالتَّوَكُلِ عَلَيْهِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِبِسْمِ اللهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. اللهُ أَكْبَرْ

  8. ARTI INTISAB : Dengan nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayangSaya bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali AllahDan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah Allah tujuan pengabdian kami, Ikhlas dasar pengabdian kami Cinta lambang pengabdian kami, Perbaikan jalan pengabdian kamiKami berjanji pada Mu ya Allah untuk berlaku benar, ikhlas,Tegas dan mencari ridha Mu dalam beramal terhadaphamba-hamba Mu Dengan bertawakal pada MuDengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayangDengan nama Allah, tidak ada pada kami inidaya dan Tidak ada pada kami ini kekuatankecuali atas kuasa Mu jugaAllah Maha Besar

  9. AL-INTISAB Al-Intisab adalah landasan ideal organisasi PUI, berfungsi sebagai doktrin amaliyah yang melandasi semua garis kebijaksanaan dan program organisasi. Al-Intishab • Berdasarkan pendekatan etimologis, kata al-Intisab kata masdar asal dari kata Intisaba yang menjadikan keturunan atau yang menghubungkan diri dengan seseorang. Dalam bahasa Inggris menurut Hans Wehr sama dengan kata affiliation (menggabungkan atau membership (menjadi anggota). • Berdasarkan pendekatan terminologis, Intisab (secara formal hanya berlaku di lingkungan PUI) adalah rumusan prinsip ajaran Islam secara fundamental. Makna Ajaran Islam berdemensi secara kaffah (totalitas) dan integral (menyeluruh), yakni makna dan isi kandungannya sebagai doktrin yang mengandung prinsip dasar nilai-nilai Aqidah Islamiyyah, Ubudiyyah Islamiyyah dan Akhlakul karimah.

  10. RUMUSAN INTISAB 1. Pendahuluan, terdiri dari kalimat-kalimat: a. Basmalah (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم) b. Syahadat (أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ) 2. Landasan Beramal yang terdiri dari kalimat-kalimat : a. Allaahu Ghoyaatuna (اللهُ غَايَتُنَا) b. Wal Ikhlaasu Mabdauna (وَالإِخْلاَصُ مَبْدَؤُنَا) c. Wal Ishlahu sabiluna (وَالإِصْلاَحُ سَبِيْلُنَا) d. Wal Mahabbatu Syi’aaruna (وَاْلمحَبَّةُ شِعَارُنَا ) 3. Janji/sumpah yang terdiri dari kalimat : نُعَاهِدُ اللهَ عَلَى الصِّدْقِ وَالإِخْلاَصِ وَاليَقِيْنِ وَطَلَبِ رِضَى اللهِفِى الْعَمَلِ بَيْنَ عِبَادِهِ بِالتَّوَكُلِ عَلَيْهِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِبِسْمِ اللهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. اللهُ أَكْبَرْ

  11. Doktrin Amaliyah dalam Rumusan Intisab mengandung 4 asas pokok amaliyah : • Aqidah, kesaksian dan pengakuan dengan keyakinan, keinsyafan dan kesadaran, bahwa Allah adalah ma’bud tunggal yang wajib di ibadati menurut satu-satunya pedoman (syari’at) yang disampaikan kepada Muhammad SAW (Islam). • Tujuan hidup (), tercapainya keridloan Allah yang dicari dengan niat yang Ikhlas (), melalui berbagai upaya perbaikan (), dalam segala perikehidupan sebagai tanda kecintaan () kepada Allah dengan harapan memperoleh kecintaan-Nya, juga dalam persaudaraan antara sesama muslim. • Iqrar Mujahadah, tekad untuk senantiasa bersungguh-sungguh membuktikan kesaksian dan pengakuan dalam upaya –upaya mencari keridloan Allah dengan segala potensi dan kekuatan maksimal yang dimiliki. • Tawakkal kepada Allah, kesiapan mental dalam menghadapi segala kemungkinan akibat dari amaliyahnya, tidak menjadi sombong karena menang, tidak menjadi lemah karena kalah.

  12. FORMULASI RUMUSAN INTISAB SEBAGAI LANDASAN AMALIYAH 1. Mabda (dasar/landasan), mengandung nialai-nilai dasar Aqidah dan prinsip-prinsip Syari’ah Islamiyyah yang terdiri dari kalimat : a. Bismillah b. Syahadat 2. Manhaj (Sistem Amaliyah), mengandung prinsip-prinsip nilai-nilai ibadah yang terdiri dari kalimat : a. Allaahu Ghoyaatuna b. Wal Ikhlaasu Mabdauna c. Wal Ishlahu sabiluna d. Wal Mahabbatu Syi’aaruna 3. Iqrar Mujahadah (Kebulatan Tekad), sebagai suatu pernyataan sikap untuk bersungguh-sungguh dalam ibadah yang terdiri dari : Nu’ahidullaaha alashshidqi ... ‘alaihi 4. Tawakkal (Sikap penyerahan diri), adalah sebagai sikap penyerahan diri secara totalitas dalam melaksnakan amal ibadah yang terdiri dari kalimat : Bismillaah .... Lahaula sampai dengan selesai.

  13. إصلاح الثمانية(Delapan Jalur Pokok Perbaikan) إصلاح عقيدة1. Perbaikan `Aqidah إصلاح عبادة2. Perbaikan Ibadahإصلاح التربية3. Perbaikan Tarbiyahإصلاح العا ئلة4. Perbaikan Rumah Tanggaإصلاح العادة5. Perbaikan Adat Istiadat/Budayaإصلاح الأمة6. Perbaikan Ummatإصلاح الإقتصاد7. Perbaikan Ekonomiإصلاح المجتمع8. Perbaikan Masyarakat

  14. MUKTAMAR Pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri oleh fungsionaris organisasi dari tingkat bawah samapai dengan tingkat atas, untuk merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi minimal untuk 5 tahun kedepan.

  15. KEGIATAN MUKTAMAR DARI MASA KE MASA Fusi PUII dan PUI menjadi PUI, pada tanggal 5-6 April 1952, di Bogor Muktamar PUI ke-1, pada tahun 1952, di Bandung Muktamar PUI ke-2, pada 27-31 Agustus 1954, di Sukabumi Muktamar PUI ke-3, pada tahun 1959, di Muktamar PUI ke-4, pada tanggal 10 Oktober tahun 1964, di Muktamar PUI ke-5, pada tahun 1969, di Muktamar PUI ke-6, pada tahun 1971, di Muktamar PUI ke-7, pada tahun 1975, di Sukabumi Muktamar PUI ke-8, pada tanggal 23-26 Pebruari 1989, di Cempaka putih Jakarta Muktamar PUI ke-9, pada tanggal 10-13 Juli 1994, di Islamic Center Bekasi Muktamar PUI ke-10, pada tahun 1999, di Islamic Center Sukabumi Muktamar PUI ke-11, pada tanggal 2004, di Pondok Gede Jakarta Muktamar PUI ke-12, pada tanggal 25-27 Desember 2010, di Jatinangor

More Related