1 / 20

Kebijakan Pengembangan IPTEKS di Indonesia Andrianto Handojo Dewan Riset Nasional

Kebijakan Pengembangan IPTEKS di Indonesia Andrianto Handojo Dewan Riset Nasional. Lokakarya Nasional VI Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi tahun 2013 Universitas Gajah Mada, 7-9 November 2013. Pokok Pemaparan.

britain
Télécharger la présentation

Kebijakan Pengembangan IPTEKS di Indonesia Andrianto Handojo Dewan Riset Nasional

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kebijakan Pengembangan IPTEKS di Indonesia Andrianto HandojoDewan Riset Nasional Lokakarya Nasional VIManajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakatdi Perguruan Tinggi tahun 2013 Universitas Gajah Mada, 7-9 November 2013

  2. Pokok Pemaparan • Kebijakan Pengembangan IPTEKS di Indonesia saat ini:- Tujuh bidang fokus- Penguatan Sistem Inovasi- Pusat-pusat Unggulan • Pemikiran dan Gagasan:- Peningkatan koordinasi - Pemanfaatan kekhasan sumberdaya Indonesia secara maksimal.

  3. Tujuh Bidang Fokus • Sebuah upaya meningkatkan sinergi:Pembatasan bidang-bidang riset • Dirumuskan 7 bidang fokus, dalam: RPJPN 2005-2025, Rakornas RISTEK 2008, RPJMN 2010-2014, Jakstranas 2010-2014 Ketahanan Pangan Energi Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi dan Manajemen Transportasi Teknologi Pertahanan dan Keamanan Teknologi Kesehatan dan Obat 7. Material Maju

  4. Sistem Inovasi (1) • Sistem Inovasi:Jaringan antara berbagai pelaku seperti peneliti, industri, bisnis, lembaga pemerintah dan lain-lain yang saling berinteraksi untuk mewujudkan perbaikan kehidupan secara inovatif. • Penguatan Sistem Inovasi:Penguatan jaringan koordinasi, kemitraan dan kerjasama antara para pelaku untuk melaksanakan inovasi menuju sinergi. • Penguatan Sistem InovasiNasional (SINas) dan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)Diarahkan pada penguatan:1. Kelembagaan iptek 2. Sumberdaya iptek 3. Jaringan iptek.

  5. Relevansi Fasilitator Intermediator Regulator Adopsi Sistem Inovasi (2) Pengembang Teknologi Pengguna Teknologi Kebutuhan & persoalan Paket teknologi [Benyamin Lakitan 2012]

  6. PENGUATAN KEMAMPUAN SDM DAN IPTEK NASIONAL PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI MELALUI KORIDOR EKONOMI PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL Kerangka Desain MP3EI PRINSIP DASAR MP3EI PRINSIP DASAR DAN PRASYARAT KEBERHASILAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI STRATEGI UTAMA MP3EI Mewujudkan masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur VISI INDONESIA 2025 1. Mendorong realisasi investasi skala besar di 22 kegiatan ekonomi utama 2. Sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merevitaliasasi kinerja sektor riil 3. Pengembangan center of excellence di setiap koridor ekonomi Inisiatif Strategis MP3EI

  7. SUMATERA JAWA KALIMANTAN SULAWESI BALI - NT PAPUA-KEP.MALUKU Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional Pendorong Industri dan Jasa Nasional Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang dan Lumbung Energi Nasional Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan Pertambangan Nasional Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi dan Pertambangan Nasional Posisi Indonesia sebagai basis ketahanan pangan dunia, pusat pengolahan produk pertanian, perkebunan, perikanan, sumber daya mineral dan energi serta pusat mobilitas logistik global Tema Pembangunan Koridor Ekonomi Indonesia

  8. Pusat Unggulan Iptek (PUI) • PUI:organisasi yg berkolaborasi dgn organisasi lainnya dan melaksanakan riset pd bidang speifik secara multi dan interdisiplin dgn standar yg tinggi serta relevan dgn kebutuhan pengguna iptek • Sdh berstatus PUI:1. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (Medan) 2. Lembaga Penyakit Tropis Unair (Surabaya)3. Pusat Penelitian Kopi & Kakao Indonesia (Jember) • Yang dibina:1. Konsorsium Riset (KR) Pengelolaan Lahan Suboptimal (Palembang)2. Pusat Kajian Hortikultura IPB (Bogor)3. Pusat Studi Biofarmaka IPB (Bogor)4. Pusat Penelitian Karet (Bogor)5. KR Pengelolaan Hutan Tropis Berkelanjutan (Banjarmasin)6. KR Rumput Laut (Makassar)7. KR Pariwisata (Denpasar)8. KR Ruminansia Besar (Mataram)9. KR Sagu (Manokwari).

  9. Inisiatif Inovasi 1-747

  10. Pemikiran dan Gagasan • Yang ditinjau: • Peningkatan koordinasi • Perhatian lebih besar pada kekhasan sumberdaya Indonesia. Tentang Koordinasi: • Penganggaran:- Dana utk riset & pengembangan di Indonesia kurang dari 0,08% GDP - KIN mentargetkan 1%- Negara maju  2% • Dengan terbatasnya sumberdaya finansial (dan SDM), patut dilakukan: - Pembatasan bidang / tema riset - Koordinasi / kemitraan / kerjasama yg lebih baik.

  11. Koordinasi • Kenyataan:- Tidak semua mengikuti acuan yang bersifat nasional, seperti ARN (Agenda Riset Nasional)- Pada 2007 terdapat11 penelitian tentang kelapa sawit utk biofuel, (total Rp.15 M). Ke-11 kegiatan tsb tidak saling mengetahui- Dalam banyak riset, jarang dilakukan kerjasama antara peneliti dari lembaga / perguruan tinggi yg berbeda.- Bahkan dlm proposal riset, jarang dilakukan perujukan terhadap pekerjaan sebelumnya oleh peneliti Indonesia yg lain. • Peningkatan:Koordinasi perlu diperbaiki, dengan upaya peningkatan cara dan tata kerja, kebiasaan, pembentukan jaringan kemitraan dll. • Contoh yang baik:- Konsorsium riset vaksin- Konsorsium riset baterai lithium - Koordinasi di bidang pertahanan keamanan.

  12. Konsorsium Riset Vaksin • Penanda-tanganan kesepakatan: 25 Januari 2012 • Melibatkan 16 pihak:Akademik: UI, ITB, Unpad, UGM, Univ. Sebelas Maret, Univ. Al Azhar Indonesia, Unhas, UnairBisnis: Biofarma, IndofarmaPemerintah: Kemenkes, Kemenristek,BPPT, LIPI, Lembaga Eijkman,KIN • FRVN(Forum Riset Vaksin Nasional), delapan konsorsium utk riset dan pengembangan vaksin: dengue, malaria, rotavirus, influenza, new TB, delivery system dan kebijakan. • Kemajuan signifikanterjadi pada konsorsium vaksin new TB dan vaksin dengue. [Dewan Riset Nasional]

  13. Konsorsium Riset Baterai Lithium • Konsorsium digawangi:LIPI, Batan, UI, ITS dan PT Nipress • Target: Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) baterai nasional dapat mencapai 20% • Tahun 2013:Telah diproduksi terbatas baterai lithium generasi kedua yang mampu menyimpan daya 24 kWh. Ditargetkan pada 2015 baterai lithium sudah full local, mulai dari sel, modul, sampai packaging • PT Nipresstelah menginventasikansekitar US$ 10 juta. [Dewan Riset Nasional]

  14. Koordinasi di Bidang Hankam • KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) :dibentuk pada 2010 untuk revitalisasi industri pertahanan • Anggota (saat itu): Menhan (Ketua merangkap anggota), Men.BUMN (Wakil Ketua merangkap anggota), Wamenhan (Sekretaris merangkap anggota), Menristek, Men.Perindustrian, Panglima TNI dan Kapolri • KKIP erat memadukan pejabat dan lembaga penting yg menjadikan industri pertahanan sebagai “masalah bersama”. Sidang pleno dan rapat2 tim pokja – tim asistensi teratur diadakan. • Melahirkan UU 16 th 2012 ttg Industri Pertahanan. Juga Cetak Biru Riset Pengembangan Produk Hankam yg disampaikan kepada Presiden pada 2012. [aneka10.blogspot.com]

  15. Khas Indonesia • Kita memiliki banyak sumberdaya yg khas atau spesifik Indonesia yg sejauh ini belum banyak ditangani • Beberapa aspek atau manfaat yg berkaitan: - Memperbesar peluang publikasi internasional (yang sangat ketat persaingannya) - Kedekatan dengan sumberdaya (atau persoalan) lokal meningkatkan kemungkinan pemanfaatan secara konkrit - Membangun keahlian dan kemandirian nasional • Beberapa contoh:  pancaran matahari biodiversitas (no.2 dunia, dgn maritim no.1) garis pantai (no.2 terpanjang dunia) gunung api (129 gunung api aktif) sumber geotermal (no.1 dunia?) budaya.

  16. Sumberdaya Bio • Sumberdaya bio dapat menghasilkan energi dan berbagai produk • Praktis produk apapun (sabun, kosmetik, plastik, cat,perekat, pengawet makanan..…) dapat dicarikan sumber bahan bionya di Indonesia • Kemungkinan menggeser industri petrokimia menjadi industri biokimia • Dengan kesungguhan tinggi,Indonesia dapat menjadi“timur-tengah”nya biokimia • Perlu waspada, karena negara lain sudah mulai“mencuri start”. [greenchicgeek.blogspot,com/2011_04_01_archive.html]

  17. Bio-Energi (1) • Ancaman ketahanan Indonesia oleh terus naiknya harga minyak bumi (pertama dlm50 th,pada 2012 neraca kita defisit)[Faisal Basri, 2013] • Minyak bumi Indonesia akan habis pada2022 • Di berbagai belahan bumi diupayakan bio-energi & produk bio • Padahal sangat banyak tumbuhan di Indonesia yg dapat menghasilkan bio-energi dan produk bio. [Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, 2012] [Tatang H. Soerawidjaja]

  18. Bio-Energi (2) • Generasi 1: diambil dari buah & pati  kelapa sawit, singkong, aren, sorgum manis, mabai (kranji, Pongamia Pinnata),.... • Generasi 2: diambil dari biomassa lignoselulosik (zat kayu)  tandankosong sawit, jerami, nimba (mimba, Azadirachta indica)... • Menanti turun tangannya para ahli IPTEK dan produsen Indonesia(utk memenuhi kebutuhan, juga peluang berjaya di bidang bio-energi dan produk bio). mabai [Tatang H. Soerawidjaja]

  19. Rangkuman • Saat ini terdapat beberapa kebijakan untuk pengembangan IPTEK di Indonesia • Dalam presentasi disampaikan pula dua pemikiran untuk kiranya mendapatkan tanggapan yang sesuai • Yang pertama mengenai koordinasi/kemitraan/kerjasama, yang pada satu bidang/disiplin pun amat perlu dilakukan • Yang kedua mengenai perhatian ke arah tema riset khas Indonesia, yang sangat kaya namun belum memperoleh perhatian semestinya.

  20. Terima Kasih atas perhatian

More Related