1 / 58

TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING

TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING. Landuse Planning di kampus UB ……!. MK. STELA – Jursn Tanah.fpub.2013. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING.

carr
Télécharger la présentation

TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Landuse Planning dikampus UB ……! MK. STELA – Jursn Tanah.fpub.2013

  2. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Perencanaan penggunaan lahan (tatagunalahan) adalah penilaian secarasistematispotensilahandanair, alternatif penggunaan lahan,dan kondisi sosial-ekonomi; untuk memilih dan mengadopsi alternatifguna-lahan yang terbaik. Tujuannya adalah memilih dan mempraktekkan penggunaan lahan untukmemenuhi kebutuhan hidupsambilmenjaga kelestariansumberdaya lahanuntuk masa depan. Faktor-faktor yang mendorong perlunyalanduse planning: Perlunya perubahan, Kebutuhan untuk memperbaikipengelolaanlahan Kebutuhan akanpola penggunaanlahan yang berbeda. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  3. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Kapan tatagunalahanbermanfaat?Dua kondisi harus dipenuhi agar tatagunalahanbermanfaat: Perlunya tatagunalahanuntuk mencegah konversilahan yang tidakdiinginkan; Harus ada kemauan politik dan kemampuan untuk melaksanakanrencana (tatagunalahan). Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  4. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Memanfaatkansumberdaya lahanyang terbatas, dengancarasebaik-baiknya.Kebutuhan dasar manusiaakanbahanmakanan, air, bahan bakar, pakaian dan tempat tinggal harus dipenuhi dari “lahan” yang ketersediaannya terbatas. Kalaujumlahmanusiabertambahdan aspirasinyajuga meningkat, maka “lahan” menjadi sumberdaya yang semakin langka.Lahanharus dikelolauntuk memenuhi kebutuhanhidup, pengelolaanlahaniniakanmengakibatkan “perubahanlahan” danmenimbulkankonflikdiantara berbagaitipepenggunaanlahan, konflikantara kepentingan individu dan kepentinganbersama. Lahan-lahan yang dibangununtuk “kota” dan “kawasanindustri”tidak dapatdigunakanuntuklahanpertanian; demikian pula pengembangan lahan pertanian baru mungkinakanbersaing dengan kehutanan, kawasanresapan air, dan habitat kehidupan liar. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  5. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Tatagunalahanuntukmemanfaatkansumberdayalahan yang terbatasdengansebaik-baiknya, dengancara: Menilai kebutuhan sekarang dan masa depan dan mengevaluasi secarasistematiskemampuan lahanuntukmemenuhikebutuhantersebut; Mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik diantara tipe-tipepenggunaanlahan, diantara kebutuhan individu dan masyarakat, diantara kebutuhan generasi sekarang dan generasi-generasi masa depan; Mencari opsi yang berkelanjutan dan memilih opsiterbaikuntukmemenuhi kebutuhan; Merencanakanuntukmelakukanperubahan yang diperlukan; Belajar dari pengalaman. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  6. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING GOALS TATAGUNA LAHAN: Efisiensi. Penggunaan lahan harus ekonomis, sehingga salah satu tujuan dari TATAGUNA LAHAN adalah untuk menyusunpenggunaan lahanyang efisien dan produktif. Untuk suatupenggunaan lahan tertentu, wilayah tertentu lebih cocok daripada wilayahlainnya. Efisiensi dicapai dengan mencocokkan berbagaipenggunaanlahan dengan kondisidaerah, sehinggamenghasilkan manfaat terbesar dengan biaya terkecil.Efisiensi berarti “hal yang berbeda untuk orang yang berbeda”. Untuk individupengguna lahan, “efisiensi” berarti keuntungan terbesar atas investasi modal dan tenaga kerja, atau manfaat terbesar dari lahanyang tersedia. Bagipemerintah, makna “efisiensi” lebih kompleks; mungkin termasuk memperbaiki nilaitukar global dengan memproduksi komoditiekspor atau substitusi impor. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  7. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING GOALS TATAGUNA LAHAN: 2. Ekuitas dan Akseptabilitas. Penggunaan lahan harus dapatditerima secara sosial. Tujuan penggunaanlahanmencakup keamanan pangan, kesempatanpekerjaan dan keamanan pendapatan di daerah pedesaan. Perbaikan lahandan redistribusi lahandapat dilakukan untuk mengurangi ketimpangan atau untukpengentasankemiskinan. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  8. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING GOALS TATAGUNA LAHAN: 3. Sustaiabilitas - Keberlanjutan Penggunaan lahan yang berkelanjutan adalah yang memenuhi kebutuhan saat ini, danpada saat yang samajuga melestarikan sumberdaya lahangenerasi mendatang. Hal ini memerlukan kombinasi sinergistikantaraproduksi dan konservasi: produksi barang yang dibutuhkan oleh orang-orang sekarang, dikombinasikan dengan konservasi sumberdaya lahanuntukmemastikan fungsiproduksinyaberlanjut di masa mendatang.Suatukomunitas yang merusaksumberdayalahannya, pastimengancammasadepannya. Penggunaan lahan harus direncanakan bagi masyarakat secara keseluruhan; karena konservasi lahan, air dan sumberdaya lainnya sering berarti di luar kepentinganindividupengguna lahan. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  9. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING FOKUS TATAGUNA LAHAN 1. Planning for People Kebutuhan masyarakat mendorong proses perencanaan. Petani lokal, pengguna lahan lain, dan masyarakat luas yang bergantung pada lahanharus menerima perlunyaperubahan penggunaan lahan, karena mereka hidup darihasil-hasilpenggunaanlahantersebut.Perencanaan penggunaan lahan harus “positif”. Tim perencanaan harus menganalisiskebutuhan masyarakat dan juga pengetahuan lokal, keterampilan, tenaga kerja dan modal yang dapat berkontribusi. Hal ini berartiharus mempelajari praktik penggunaan lahan yang ada dan mencari alternatif baru, sambilmendorongperhatianpublikatasbahaya yang mungkinterjadikalaupenggunaanlahansepertisekaranginiditeruskan; berartiperluperubahan.Akseptabilitas lokal paling mudah dicapai dengan partisipasi lokal dalam perencanaan. Dukungan dari para pemimpin lokal sangat penting; partisipasi lembaga yang menguasaisumberdaya untuk melaksanakan rencana juga sangatpenting. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  10. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING FOKUS TATAGUNA LAHAN 2. Land is not the same everywhere Modal, tenaga kerja, keterampilan manajemen dan teknologi dapat dipindahkan ke tempat yang membutuhkannya. Lahantidak dapat dipindahkan, dan daerah yang berbeda mempunyaikesempatan yang berbeda dan masalah manajemen yang berbeda pula. Sumberdaya lahan “relatiftidakberubah” dalamjangkapendek, tetapidapatmengalamidegradasisecaraireversible, misalnyakehilangantanaholeherosi. Informasi tentang ketersediaandankualitassumberdaya lahan sangatpenting untuk perencanaan tataguna lahan. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  11. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING FOKUS TATAGUNA LAHAN 3. Teknologi.Elemenketigadalamperencanaanlahanadalah IPTEK tentangpenggunaanlahan: agronomi, silvikultur, peternakandansarana lain yang memanfaatkanlahan. Teknologi yang direkomendasikanharuslahteknologitepatguna, sehinggapenggunanyamampumengaplikasikanteknologitersebutdengan modal, keahliandansumberdaya yang dimilikinya. Teknologibarumungkinmemilikiimplikasisosialdanlingkungan yang harusdipertimbangkanolehperencana. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  12. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING FOKUS TATAGUNA LAHAN Integrasi.Suatukekeliruandalamperencanaanlahanbiasanyaterjadikarenafokus yang terlalusempitpadasumberdayalahan, kurangmempertimbangkanbagaimanalahantersebutdigunakan. Lahanpertanian yang baikbiasanyajugacocokuntukpenggunaan lain yang bersaing. Keputusanpenggunaanlahantidakhanyaberdasarkankesesuaianlahan, tetapijugamempertimbangkanpermintaanakanproduk-produk lain dansejauhmanasuatulahandiperlukanuntuktujuankhusus. Perencanaanharusmengintegrasikaninformasitentangkesesuaianlahan, permintaanakanproduk-produkataupenggunaanalternatif , dankesempatanuntukmemenuhipermintaantersebutdarilahan yang tersedia, sekarangdandimasadepan.Olehkarenaitu, perencanaanpenggunaanlahantidaksektoral. Bahkankalaurencanadifokuskanpadasatusektortertentu, misalnyapengembanganirigasi, pendekatanterpaduharusdilakukansesuaidneganperencanaanstrategisditingkatnasional, denganrincianmasing-masingproyekdan program ditingkatkotadankabupaten. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  13. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Sepuluhlangkah (Tahapan) dalamTatagunaLahan: Langkah 1. Menetapkan tujuan dan kerangka acuan Langkah 2. Organisasipekerjaan Langkah 3. Menganalisa masalah Langkah 4. Mengidentifikasi peluang untuk perubahan Langkah 5. Evaluasi kesesuaian lahan Langkah 6. Menilai alternatif: Analisis ekonomi , sosial danlingkungan Langkah 7. Memilih pilihan terbaik Langkah 8. Siapkan rencana penggunaan lahan Langkah 9. Melaksanakan rencana Langkah 10. Memantau dan merevisi rencana. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  14. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Langkah 1. TUJUAN DAN KERANGKA ACUANTanggung Jawab: Pengambil keputusan dan Perencana bersama-sama: 1. Menentukan wilayah perencanaan. 2. Menghubungi orang yang terlibat. 3. Memperoleh informasi dasar tentang wilayah, a.l.: - sumber daya lahan- Penggunaan lahan saatsekarang     - infrastruktur     - populasi / penduduk     - Kepemilikan lahan     - Struktur sosial     - Pemerintah     - LSMdanOrganisasi komersial 4. Menetapkan tujuan. 5. Membuat identifikasi awal dari masalah dan peluang. 6. Mengidentifikasi kendala untuk melaksanakan perbaikan. 7. Menetapkan kriteria penggunaan lahan. 8. Mengatur ruang lingkup rencana. 9. Atur periode perencanaan 10. Menyepakatiisi dan format dari rencana.• Tentukan pertanyaan operasional untuk proyek perencanaan: personil, lembaga bekerja sama, waktu, anggaran. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  15. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Langkah 2. ORGANISASI PEKERJAAN Tanggung Jawab : Ketua Tim perencanaan dan Administrator1. Membuatdaftar tugas-tugas perencanaan dan kegiatan . Untuk setiap tugas :- Mengidentifikasi orang-orang dan organisasi yang bertanggung jawab;- Menetapkan sumberdaya yang dibutuhkan ;- Memperkirakan waktu yang dibutuhkan. 2. Menentukan tugas-tugas manayang harus diselesaikan lebihdahulu. 3, Membuatrencana kerja untuk proyek secara keseluruhan (tabel , grafik batang atau analisis jalur kritis ) . 4. Membuat rencana kerja pribadi. Mengalokasikan anggarandan peralatan . Mengatur urusan administrasi dan logistik Menyediakan dan mengkoordinasikan dukungan teknis :        • masukan dari instansi lain        • pendampingan lapangan        • laboratorium        • kartografi• sekretaris Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  16. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Langkah 3. ANALISIS MASALAHPenanggung-Jawab: Tim perencanaan1. Mengumpulkan data tentang situasi yang ada, jika memungkinkan, peta kompilasi:     - Penduduk;- Sumber daya lahan;     - Kerja dan pendapatan;- Penggunaan lahan saatini;     - Produksi dan kecenderungannya;- Infrastruktur.2. Sumber: peta, citra satelit, foto udara, sensus, catatan departemen. Periksa di lapangan apakah sumber yang terpercaya dan up to date.3. Mengidentifikasi dan memetakan:     - Satuan lahan;     - Sistem penggunaan lahan.4. Mengidentifikasi masalah penggunaan lahan:    - Sifat dan tingkat keparahan, satuan lahan dan penggunaan lahan yg kena dampak;     - Analisis penyebab.5. Metode: wawancara dengan pengguna lahan, pemimpin lokal, penyuluh, lembaga; pengintai lapangan. 6. Siapkan laporan masalah. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  17. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Dengan asumsi bahwa data tentangstruktur administrasi , kerangka hukum dan organisasi yang terkaittelah dikumpulkan pada Langkah 1 , makainformasi yang diperlukan disinimeliputi : Penduduk . Menganalisa nomor , usia dan struktur jenis kelamin , tren populasi dan distribusi . Plot data ini - kota, desa dan pemukiman pedesaan - pada peta dasar . Sumber daya lahan . Mendapatkan, menyusun atau , jika perlu , data survei sumberdaya lahan yang relevan dengan tugas perencanaan . Ini mungkin termasuk bentang alam , iklim, daerah agroklimat , tanah , vegetasi , sumber daya padang rumput , hutan dan satwa liar . Kesempatan kerja dan pendapatan . Meringkas data berdasarkan wilayah , usia, sosial dan kelompok etnis . Penggunaan lahan sekarang. Informasi yang ada akan sering ketinggalan zaman atau tidak dapat diandalkan . Buatlah up - to-date peta pemanfaatan lahan . Ini adalah dasar yang penting untuk merencanakan perubahan . Produksi dan Kecenderungannya. Tabulasi data produksi , tren produksi grafik dan proyeksi ekonomi untuk periode perencanaan . Informasi ini harus sebagai kuantitatif mungkin. Infrastruktur : Plot jalan , pasar dan pusat layanan di peta dasar . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  18. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Satuan lahan dan sistem penggunaan lahan .Untuk menganalisis situasi sekarang, lokasianalisis dipecah menjadisatuan lahan , daerah yang relatif homogen iklimnya, bentang alam , tanah dan vegetasinya. Setiap unit lahan menyajikan masalah danpeluang-peluangyang sama dan responnyaterhadappengelolaanjugaserupa.Satuan lahan yang sesuai di tingkat nasional mungkin daerah agroklimat , di tingkat kabupaten , sistem lahan , dan , di tingkat lokal , aspek lahan , seri tanah atau unit pemetaan tanah lainnya .Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi lebih umum sistem penggunaan lahan , daerah dengan penggunaan lahan yang sama dan ekonomi . Ini mungkin sistem pertanian atau sistem berbasis kehutanan, dll sistem penggunaan lahan sering didefinisikan dalam hal tanaman yang dominan , misalnya jagung / sistem tembakau. Kriteria umum lain untuk membedakan sistem penggunaan lahan dalam unit tanah peternakan besar dan kecil atau orang-orang dengan dan tanpa ternak.Salah satu kesulitan praktis adalah bahwa,baik unit lahan maupun sistem penggunaan lahan,tidaksesuai dengan unit administrasi yang mempunyaiekonomi dan penduduk dan menjadi unit perencanaanpembangunan. Tidak ada solusi yang mudah : perencana harus bekerja bersamaan dengan satuan lahan , sistem penggunaan lahan dan unit administratif . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  19. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Land-use problems: symptoms and causes GEJALA –GejalaProblematikTATA GUNA LAHAN Migrasi ke kota-kota Pendapatan pedesaan Rendah Kurangnya kesempatan kerja Kesehatan dan gizi buruk Produksi subsisten yang tidak memadai Kekurangan bahan bakar dan kayu Kekurangan lahan penggembalaan Hasil panen rendahdantidak dapat diandalkan Desersi lahan pertanian Perambahan pada hutan lindungdancagaralam Konflik antara penggunaanpertanian, peternakan dan non-pertanian Degradasi lahan yang visible, misalnya lahan pertanian yang tererosi, pendangkalanbottomlands, degradasi hutan, salinitas di dalam jaringan irigasi, danbanjir. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  20. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING FaktorPENYEBAB yang berhubungan dg Penggunaan Lahan. Masalah-masalah sosial: Tekanan penduduk terhadap sumberdaya lahanKetimpangan distribusi tanah, modal dan peluangPembatasan kepemilikan tanah dan kepemilikan tanah Bahaya alam dan keterbatasan: Pasokan air yang tidak memadai dan distribusi Bantuan tidak teratur Tanah rawan kekeringan Drainase yang buruk PenyakitKetidaksesuaian antara penggunaan lahan dan kesesuaian lahan: Kontrol air yang tidak memadaiPembukaan hutan di steeplandsKonservasi tanah tidak memadaiPeriode memadai semak belukarTerkait masalah perencanaan pedesaan: Daya yang tidak memadaiKurangnya pupuk dan pestisidaKurangnya pasar, struktur harga memuaskanKurangnya keuangan Transportasi yang tidak memadaiKurangnya dukungan teknis Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  21. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Masalah penggunaan lahan .Untuk menentukan masalah LANDUSE, perlu menganalisissituasi sekarang , menentukanaktivitaslanduseyang tidak bagusdan mengidentifikasi cara-cara yang dapatdilakukanuntukmemperbaikinya. Tahapandiagnosis masalah landuseinisangatpenting . Tanpa mengidentifikasi masalah dan menganalisa penyebabnya , makatidakmungkinmerencanakan untuk memperbaiki keadaan . Tiga metode yang berkaitan erat , semuanyadapat digunakan pada tahap ini , yaituanalisis sistem pertanian, diagnosis & desain,dan rapid rural appraisal ( RRA ) .Metode survei lapangan dapat diringkas sebagai :    • Bertanya & berbicara dengan orang ;    • Melihat & observasilahanlangsung." Orang-orang “,termasuk petani dan pengguna lainnya , pemimpin lokal , penyuluh dan lembaga sosial yang aktifdilokasianalisis. Kalauwaktu memungkinkan , satu set wawancara harus dilakukan dengan petani sampel padasetiap sistem penggunaan lahan. Identifikasi yang dianggap paling penting adalah yang dilakukanoleh petani , oleh lembaga-lembaga lokal dan oleh tim perencanaan .Pada saat yang sama , mendiagnosa penyebab masalah yang diidentifikasi . Misalnya, kekurangan pakan ternak dapat disebabkan oleh serbuan budidaya di lahan bekas penggembalaan , ditambah dengan kurangnya rotasi penggembalaan dan / atau pengendalian jumlah ternak yang terakhir. Efek mungkin tidak langsung : kekurangan tenaga kerja di peternakan pada periode kritis mungkin diperburuk oleh fakta bahwa perempuan harus melakukan perjalanan jarak jauh untuk mengumpulkan kayu bakar atau air .Observasi lapangan ini melengkapi wawancara . Meminta untuk ditampilkan di sekitar peternakan dan perjalanan tentang daerah . Ini akan mengungkapkan masalah fisik seperti erosi tanah , secara berlebihan dan degradasi hutan . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  22. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Langkah 4. IDENTIFIKASI PELUANG UNTUK PERUBAHANTanggungJawab : timperencanaan• Berdasarkantujuandanmasalah , mengisolasimasalah yang solusiselainperencanaanpenggunaanlahanharusdicari .Menghasilkanberbagaipilihanuntukmemecahkansetiapmasalah, dalamhal :- Peluang : orang-orang , sumberdayalahan , teknologiditingkatkan , langkah-langkahekonomi , tindakanpemerintah ;- penggunaanlahanstrategi : tidakadaperubahan , produksimaksimum , minimum investasi , konservasimaksimum , ekuitasmaksimum ;- Jenisproduksi , perankonservasi , kemandirianterhadapinvestasieksternal .• Mengembangkanopsirealistis yang paling memenuhikebutuhanproduksi , konservasidankeberlanjutandanmeminimalkankonflikpenggunaanlahan .• Mempersiapkananggarangarisbesardankerangkawaktuuntuksetiapopsi .• Menyajikanlaporanmasalahdanalternatifuntukperubahandalamhalcocokuntukdiskusipublikdaneksekutif .TanggungJawab : pengambilkeputusan• Putuskanapakahtujuandapatdicapai .• Pilihmasalahprioritas .• Pilihalternatif yang paling menjanjikanuntukstudikelayakan , menentukan target .• Tentukantindakan yang diperlukanpadatingkat lain dariperencanaan . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  23. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Identifikasi opsi untuk memecahkan masalah Situasi yang ada : kekurangan pangan kronis, degradasi lahan penggembalaan .Spesifikasi perbaikan pemanfaatan lahan : meningkatkan pendapatan pedesaan, degradasi lahan penangkapan .Pilihan-pilihan : Perencanaan non - penggunaan lahan opsi - emigrasi atau , dalam jangka panjang , pengendalian kelahiran . Kebijakan melakukan apa-apa , yang berarti degradasi lahan mempercepat dan meningkatkan ketergantungan pada bantuan pangan , karena itu ditolak . Sebuah peningkatan yang berkelanjutan dalam produksi dapat dicapai dengan : Kontrol jumlah stok dikombinasikan dengan rotasi penggembalaan , memungkinkan hijauan untuk memulihkan ; Kombinasi dari merumput terkontrol dan meningkatkan produksi hijauan oleh top-dressing , pembibitan dan fisik tindakan konservasi tanah untuk meningkatkan infiltrasi curah hujan Dengan pemberian makanan tambahan saham selama periode kritis , baik menggunakan pakan hijauan diimpor atau dilestarikan tumbuh secara lokal dengan menggunakan irigasi. Pilihan ini hanya mengontrol masalah ternak . Beberapa alternatif yang diperlukan yang akan mengurangi kekurangan makanan dan bahan bakar . Oleh karena itu , harusmempertimbangkan diversifikasi penggunaan lahan dengan menggabungkan peternakan, tanaman dan produksi kayu bakar mungkin dalambentukagroforestri.Untuk salah satu opsi yang akan diterapkan , harus ada reformasi hak guna dan hak atas tanah penggembalaan yang dapat diterima oleh masyarakat secara keseluruhan . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  24. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Peluang-peluangPerencanaan melibatkan mencari dan menilai peluang untuk menutup kesenjangan antara situasi sekarang dan tujuan . Peluang disajikan oleh manusia dansumberdayalahanyang belum dimanfaatkan, teknologi baru dan keadaan ekonomi atau politik .Masyarakatmemberikan peluang-peluangdalam bentuk tenaga kerja, keterampilan dan budaya dan, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan kesulitan untuk bertahan hidup . Kerjasama di tingkat lokal dapat dipromosikan dengan mendorong partisipasi kelompok penggunaan lahan dalam proses perencanaan dan melalui organisasipembeli dan produsen . Lahanmungkin memiliki zone-zone yang belumdikembangkan, atau sumberdaya ygbelumdimanfaatkan, seperti tenaga air, bahanmineral , pemandangan alamdan habitat alamiah. Lokasi daerah perencanaan dapat memberikan keuntungan strategis bagi perdagangan atau pertahanan. Lahanmemiliki potensi produksi yang lebih besar atau lebih beragam , memerlukaninvestasi untukpengelolaannya. Jenis-jenis tanaman baru dan penggunaan lahan mungkin banyaktersedia. Keadaan mungkin telah mengalamibanyak perubahan, misalnya karenapertumbuhan penduduk , sehingga tidak mungkin lagi untuk memecahkan masalah dengan meningkatkan penggunaan lahan yang ada . Suatutipepenggunaan yang baru mungkin sajadiperlukan , misalnya “irigasi”. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  25. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Peluang-peluangPeningkatan teknologi dapat mengubah potensi produksi tanah, misalnya teknologipupuk , pestisida , drainase atau irigasi yang lebih baik; cara-cara baru untuk menyimpan hasilpanenatau pengolahanhasil, meningkatkan produktivitastanaman dan ternak. Penelitian dan penyuluhan memainkan peran kunci dalam mengembangkan , mengadaptasi dan memperkenalkan teknologi baru .Peluang ekonomi meliputi sumber modal baru , pasar baru atau yang ditingkatkan , perubahan struktur harga, peningkatan transportasi dan komunikasi . Seringkali , penerapan teknologi ditingkatkan untuk tanah diberikan sulit atau tidak mungkin dengan harga relatif input dan produk .Tindakan pemerintah dapat menciptakan peluang , misalnya dengan reformasi penguasaan tanah dan struktur administrasi dan melalui kebijakan perpajakan , harga, subsidi dan investasi .Pada tahap ini , peluang dianggap tidak perlu ditentukan secara detail tetapi harus luas untuk mencakup semua kemungkinan yang muncul realistis (proses kadang-kadang disebut " sumbang “) . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  26. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Alternatif strategi penggunaan lahan .Tak satu pun dari strategi berikut yang dapatdiimplementasikansecarasendirian. Mereka mewakili ekstrim-ekstrim yang akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan perbandingan berbagai tindakan (aktivitas). Tidak ada perubahan . Lanjutkan sistem penggunaan lahan yang adasekarang. Karena ada masalah , ini tidak mungkin untuk diadopsi , tetapi analisiskonsekuensinya berguna untuk melihat apakah perbaikan yang disarankan dapatmemperbaiki . Produksi maksimum . Hal ini mungkin untuk semua produk , untuk produk tertentu (misalnya tanaman pangan ) , untuk keuntungan finansial maksimum atau untuk mendukung sejumlah besar orang di lahan. Minimum investasi publik . Untuk membawa perbaikan yang bermanfaat bagi rakyat sementara membuat tuntutan terendah pada dana investasi yang langka . Maksimum konservasi . Produksi maksimum dalam jangka pendek dapat menyebabkan erosi atau polusi . Alternatif konservasi maksimum mungkin mahal atau mungkin menyiratkan tingkat produksi yang lebih rendah . Ekuitas maksimum . Suatuupaya yang disengaja untuk memberikan manfaat tambahan bagikelompokmasyarakat miskinatau kelompok minoritas . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  27. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Mengidentifikasi berbagai solusi yang mungkin . Pilihan-pilihansolusidapat disusunmeburuttema-tematertentu. Perencana harus menemukan tema yang paling relevan dengan tujuan dan daerah perencanaan . Sekali lagi , seringkalidiperlukankompromi diantara kondisiekstrim. Jenis produksi. Jenis produksi mana yang harus didorong : komersial , subsisten atau kombinasi dari keduanya? Bagaimana seharusnya lahandan sumber daya dialokasikan di antara berbagai jenis produksi? Produksi atau konservasi ? . Suatutrade- off diantara alternatif-alternatifini sering diperlukan dalam jangka pendek . Standardan alokasi lahan untuk berbagaipenggunaan, mungkin berbeda diantara alternatif ini . Misalnya, kemiringan maksimum lahan pertanian mungkin 20° dalam sistem“produksi ”dan 8° dalam sistem“pelestarian”. Kemandirian atau investasi dari luar ? Sebuah alternatif kemandirian biasanyadidasarkan pada tanaman tradisional , teknologi menengah dan kredit lokal. Suatualternatif yang membutuhkan bantuan eksternaladalahmemperkenalkan teknologi yang lebih canggih , mungkin berupajenistanaman baru dan dukungankeuangan eksternal. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  28. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Langkah 5. EVALUASI KESESUAIAN LAHAN .Tanggung Jawab : tim perencanaan• Menjelaskan jenis penggunaan lahan secara cukup rinci untuk analisis selanjutnya .• Pilih kualitas lahan dan karakteristik lahan yang akan digunakan dalam perbandingan persyaratan penggunaan lahan dengan tanah .• Peta unit lahan dan menentukan karakteristik lahan yang relevan dan kualitas .• Atur membatasi nilai untuk persyaratan penggunaan lahan , yang akan digunakan untuk menentukan batas-batas kelas untuk kesesuaian lahan . Memperhitungkan keberlanjutan account dan rasio manfaat terhadap input .• Sesuaikan penggunaan lahan dengan tanah :- Membandingkan persyaratan penggunaan lahan dengan kualitas lahan atau karakteristik untuk menentukan kelas kesesuaian lahan sementara ;- Mempertimbangkan modifikasi jenis penggunaan lahan , agar mereka menjadi lebih cocok untuk tanah ;- Mempertimbangkan prasarana yang bisa membuat tanah lebih cocok untuk penggunaan lahan .• Peta kesesuaian lahan untuk setiap jenis penggunaan lahan .• Rencana penelitian yang dibutuhkan : survei tambahan , penelitian oleh lembaga luar atau di dalam rencana tata guna lahan . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  29. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Evaluasi kesesuaian lahan . Langkah ini merupakan bagian tengah dari evaluasi lahan , prosedur yang menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :1 . Untuk setiap jenis tertentu dari penggunaan lahan , daerah mana lahan yang paling cocok ?2 . Untuk setiap daerah tertentu tanah , yang jenis penggunaan itu paling cocok ?Sebuah cara yang sistematis untuk melakukan hal ini diatur dalam Kerangka untuk evaluasi lahan ( FAO , 1976) dan prosedur rinci diberikan dalam pedoman evaluasi untuk pertanian tadah hujan , irigasi pertanian, kehutanan dan penggembalaan yang luas . Dalam bentuk sederhana , prosedur ini :1 . menggambarkan menjanjikan tipe penggunaan lahan ;2 . untuk setiap jenis penggunaan lahan , menentukan persyaratan , misalnya untuk air , nutrisi , menghindari erosi ;3 . melakukan survei yang diperlukan untuk peta satuan lahan dan untuk menggambarkan sifat fisik mereka , misalnya iklim, kemiringan , tanah ;4 . membandingkan persyaratan dari jenis penggunaan lahan dengan sifat-sifat satuan lahan untuk sampai pada klasifikasi kesesuaian lahan .Tanah tidak dapat dinilai dari " terbaik " untuk " terburuk " terlepas dari jenis penggunaan dan pengelolaan dilakukan karena masing-masing jenis penggunaan memiliki persyaratan khusus . Sebagai contoh:1 . Beras memiliki persyaratan air yang tinggi dan varietas yang paling tumbuh baik di genangan air , tidak ada tanaman serealia lain akan mentolerir genangan air selama periode yang pertumbuhan aktif .2 . Teh , tebu dan kelapa sawit memerlukan transportasi yang efisien untuk pabrik pengolahan , sebagian besar tanaman yang ditanam untuk subsisten tidak.3 . Untuk operasi mekanis , batu dan singkapan batuan adalah faktor pembatas , dengan hewan atau tangan alat , budidaya dapat bekerja di bawah kendala tersebut . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  30. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Deskripsi jenis penggunaan lahanSebuah tipe penggunaan lahan adalah jenis penggunaan lahan dijelaskan dalam hal produk dan praktek manajemen ( Tabel 3 ) . Untuk survei pengintaian di tingkat nasional , deskripsi yang sangat umum mungkin cukup , misalnya "Produksi sorgum " , " konservasi kehutanan " . Pada tingkat kabupaten dan lokal , maka perlu untuk menentukan penggunaan secara lebih rinci . Misalnya, akan produksi sorgum menjadi mekanik atau berbasis pada traksi hewan? Akan pupuk digunakan ? Akankah hutan konservasi dikelola oleh dinas kehutanan pemerintah atau oleh masyarakat lokal ?Deskripsi tersebut melayani dua tujuan . Pertama , mereka adalah dasar untuk menentukan dalam persyaratan penggunaan a. Kedua , spesifikasi manajemen dapat digunakan sebagai dasar untuk penyuluhan dan perencanaan input yang diperlukan .Jenis penggunaan lahan akan didasarkan pada perbaikan yang menjanjikan diidentifikasi pada Langkah 4 . Mereka mungkin modifikasi kegunaan yang ada, seperti menggabungkan pohon pakan ternak atau tindakan konservasi tanah , atau sesuatu yang baru ke daerah , seperti pengenalan tanaman komersial baru. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  31. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Deskripsi jenis penggunaan lahanSebuah tipe penggunaan lahan adalah jenis penggunaan lahan dijelaskan dalam hal produk dan praktek manajemen . Untuk survei pengintaian di tingkat nasional , deskripsi yang sangat umum mungkin cukup , misalnya "Produksi sorgum " , " konservasi kehutanan " . Pada tingkat kabupaten dan lokal , maka perlu untuk menentukan penggunaan secara lebih rinci . Misalnya, akan produksi sorgum menjadi mekanik atau berbasis pada traksi hewan? Akan pupuk digunakan ? Akankah hutan konservasi dikelola oleh dinas kehutanan pemerintah atau oleh masyarakat lokal ?Deskripsi tersebut melayani dua tujuan . Pertama , mereka adalah dasar untuk menentukan dalam persyaratan penggunaan a. Kedua , spesifikasi manajemen dapat digunakan sebagai dasar untuk penyuluhan dan perencanaan input yang diperlukan .Jenis penggunaan lahan akan didasarkan pada perbaikan yang menjanjikan . Mereka mungkin modifikasi kegunaan yang ada, seperti menggabungkan pohon pakan ternak atau tindakan konservasi tanah , atau sesuatu yang baru ke daerah , seperti pengenalan tanaman komersial baru. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  32. Contohdeskripsitipelanduse Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  33. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Dalam setiap proyek tertentu, hanya sejumlah terbatas kualitas lahan perlu diseleksi untuk digunakan dalam evaluasi. Kriteria pemilihan adalah: Kualitas harus memiliki dampak yang bermakna baik pada kinerja atau pada biaya produksi. Beberapa kualitas mempengaruhi sebagian besar jenis penggunaan lahan, misalnya "ketersediaan air", yang lainnya yang lebih spesifik, misalnya "kondisi pematangan" adalah kualitas yang mempengaruhi tanaman biji-bijian tetapi tidak karet. Nilai kritis kualitas harus terjadi di daerah perencanaan. Jika kualitas memadai di mana-mana, tidak perlu untuk memasukkannya. Misalnya, tanaman yang paling tropis sensitif terhadap embun beku tetapi, di sebagian besar daerah tropis dataran rendah, tanah kualitas "es bahaya" tidak perlu dipertimbangkan. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  34. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING KualitasLahanuntukpertaniantadahhujan Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  35. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Pemetaan satuan lahan dan karakteristik .Satuan lahan diidentifikasi sebagai dasar untuk diagnosis masalah . Sekarang mungkin diperlukan untuk memetakan unit-unit ini secara lebih rinci , misalnya dengan membagi sistem lahan menjadi aspek tanah atau unit pemetaan tanah kompleks menjadi seri tanah . Kriteria untuk Pemilihan satuan lahan adalah bahwa mereka diharapkan untuk menanggapi manajemen dalam cara yang relatif sama di skala penelitian.Apakah sekarang perlu sebagai bagian dari rencana penggunaan lahan untuk melakukan survei awal tergantung pada persyaratan dari rencana dan detail dan keandalan informasi yang tersedia . Survei tanah , studi agroklimat , inventarisasi hutan dan persediaan sumber daya rumput adalah sumber utama . Untuk perencanaan penggunaan lahan di tingkat nasional , survei pengintaian pada skala sekitar 1:250000 mungkin memadai , perencanaan di tingkat kabupaten akan membutuhkan setidaknya survei semi- rinci pada skala sekitar 1:50000 .Survei sumber daya alam mengambil sejumlah besar waktu dan akan menunda prosedur perencanaan . Namun, pengalaman masa lalu telah menunjukkan bahwa untuk melanjutkan proyek pengembangan lahan tanpa data sumber daya yang memadai dapat menyebabkan bencana , baik untuk produksi dan konservasi . Dalam prakteknya , survei dan penelitian jenis penggunaan lahan sumber daya dapat dilanjutkan pada saat yang sama , dengan pertukaran informasi . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  36. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Menetapkan nilai faktor pembatas untuk kebutuhan penggunaan lahan . Membatasi nilai adalah nilai-nilai kualitas tanah atau karakteristik lahan yang menentukan batas-batas kelas kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu.Yang pertama dan paling penting keputusan untuk memisahkan tanah yang cocok dari yang tidak . Kriteria penting untuk menentukan kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu yang keberlanjutan dan rasio manfaat terhadap biaya .• Tanah harus mampu mendukung penggunaan lahan secara berkelanjutan . Ini berarti bahwa penggunaan tidak harus semakin menurunkan tanah . Banyak perubahan penggunaan lahan menyebabkan kerugian awal sumber daya lahan : misalnya, bila hutan dibuka untuk perkebunan teh atau untuk pertanian subur , selalu ada hilangnya habitat hutan dan satwa liar serta tanah dan akumulasi nutrisi tanaman .Sejak saat itu , baik tingkat produktivitas harus dikelola oleh sistem baru manajemen . Misalnya, jika erosi tanah tidak terkontrol , tipe penggunaan lahan baru tidak dapat dipertahankan . Menurut jenis penggunaan lahan , batas atas kualitas " bahaya erosi " tanah mungkin diatur dalam hal lereng , sebagai berikut :    - Perkebunan teh , tingkat tinggi manajemen : 20    - Petani teh, rata-rata tingkat manajemen : 15    - Tadah hujan tanaman subur dengan praktek konservasi tanah sederhana: 8Penggunaan harus menghasilkan manfaat yang membenarkan input . Pengguna harus membuat hidup yang wajar dari tanah . Pengalaman lokal biasanya akan menjadi panduan terbaik . Atau , analisis keuangan dapat dilakukan .Hal ini kemudian memungkinkan untuk membedakan hingga tiga kelas kesesuaian , meskipun hal ini tidak selalu diperlukan . Tanah digolongkan sebagai sangat cocok adalah tanah yang terbaik untuk penggunaan tertentu , lahan yang cukup sesuai jelas layak digunakan tetapi memiliki keterbatasan , sedangkan lahan yang sesuai marginal jatuh dekat ( tapi di atas ) batas untuk kesesuaian . Lahan yang tidak cocok dapat dibagi menjadi permanen tidak cocok , di mana ada keterbatasan penggunaan berkelanjutan yang jelas tidak praktis untuk mengatasi , dan saat ini tidak cocok , di mana keterbatasan tersebut dapat diatasi tetapi tidak dengan biaya yang saat ini diterima . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  37. Contohpersyaratanpenggunaanlahanuntuk “bunded rice” Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  38. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Langkah 6 . PENILAIAN ALTERNATIF : LINGKUNGAN , ANALISIS EKONOMI DAN SOSIAL .Penanggung Jawab : Tim Perencanaan Kajianini pertama-tamamerujuk pada kombinasi individu penggunaan lahan dengan satuan lahan yang telah digolongkan sebagai cocok dari segi fisik;dan kedua, merujukpadakombinasi alternatif penggunaan lahan yang sedang dianalisisdalam perencanaan. Analisa dampak lingkungan: tanah dan sumber daya air , padang rumput dan sumber daya hutan , konservasi satwa liar , sumber daya untuk pariwisata dan rekreasi , efek off-site . Analisis Keuangan: adalah penggunaan lahan jenis diusulkan menguntungkan bagi petani atau pengguna lahan lainnya ? Analisis ekonomi : apa nilai dari perubahan yang diusulkan kepada masyarakat , di dalam dan di luar wilayah perencanaan ? Apakah ada daerah lahan sangat penting ( untuk produksi atau konservasi ) untuk keperluan tertentu ? Dampak Sosial : Efek apa yang akan usulan perubahan terhadap bagian yang berbeda dari masyarakat , khususnya perempuan , kelompok minoritas dan kaum miskin ? Perencanaan strategis : bagaimana perubahan yang diusulkan dalam penggunaan laud mempengaruhi aspek yang lebih luas dari perencanaan pembangunan pedesaan, termasuk tujuan nasional ? Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  39. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Mengukur nilai dari sistem penggunaan lahan .• Marjin laba kotor . Nilai pasar dari produk dikurangi biaya variabel yang dapat diatribusikan langsung ke produk ( dalam kasus tanaman pertanian - bibit, pupuk , bahan bakar, air , tenaga kerja, mesin disewa , dll ) .• Marjin bersih . Marjin laba kotor dikurangi biaya produksi yang tetap ( misalnya, penyusutan peralatan pertanian , bangunan , distribusi air, karya konservasi tanah ) .• Hasil margin kotor atau analisis margin bersih dapat diinterpretasikan dalam beberapa cara :    - Yang tanah terbaik untuk setiap tanaman atau jenis penggunaan lahan ?    - Yang adalah penggunaan terbaik untuk setiap unit tanah?    - Akankah perubahan yang diusulkan akan menguntungkan ?• pertanian penganggaran parsial , hanya menghitung efek dari setiap usulan perubahan penggunaan lahan , merupakan cara yang sederhana dalam memproyeksikan efek tingkat petani untuk petani perwakilan . Perbedaan antara laba bersih yang diperoleh di bawah ini dan penggunaan lahan alternatif biasanya disebut sebagai "kembali " . Investasi, pemeliharaan dan biaya lainnya yang diperlukan untuk membawa perubahan yang diinginkan dalam penggunaan lahan yang disebut sebagai " biaya " .• Jika penanaman modal yang terlibat - misalnya dalam perbaikan tanah yang akan menyebabkan aliran manfaat selama waktu yang lama - analisa cash flow dapat digunakan untuk menempatkan biaya dan manfaat atas dasar yang sebanding , yaitu nilai tunainya . Uang mendapatkan bunga sehingga nilainya meningkat dari waktu ke waktu . Dengan cara yang sama , pendapatan yang dijanjikan di masa depan bernilai kurang dari pendapatan yang sama sekarang , dan layak yang sekarang dapat dihitung dengan kebalikan dari bunga, yang disebut diskon . Tingkat bunga diasumsikan untuk diskon disebut tingkat diskonto .• analisis arus kas Discounted dari semua manfaat dan semua biaya untuk nilai sekarang setara mereka memproduksi tiga ukuran nilai dari sebuah aliran pendapatan yang dapat digunakan untuk membandingkan opsi pengembangan lahan dengan peluang alternatif untuk investasi :a . Nilai sekarang bersih . The present worth manfaat dikurangi nilai sekarang dari biaya .b . Manfaat : rasio biaya . The present worth manfaat dibagi dengan nilai sekarang dari biaya .c . Internal rate of return . Tingkat diskon di mana nilai sekarang dari manfaat menjadi sama dengan nilai sekarang dari biaya . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  40. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Dampak lingkungan. Evaluasi kesesuaian lahan telah diklasifikasikan sebagai " tidak cocok " penggunaan lahan yang terus mendegradasi tanah . Analisis dampak lingkungan berprespektifjangkapanjang. Ia membandingkan apa yang akan terjadi padasetiap alternatif sistem manajemen,dalam hal kualitas hidup seluruh masyarakat dan memperhitungkan efek-efeknya yang terjadidi dalam dan di luarwilayah perencanaan .Pengetahuan yang mendalam tentang fisik, kimia dan proses biologi dan bagaimana berinteraksi dengan masyarakat , diperlukan untuk memperkirakan dampak lingkungan yang mungkin timbul dari sistem penggunaan lahan. Seringkali , dampak dari suatu kegiatan tertentu bersifatjangka panjang atau beberapa dapaktidakdigunakansebagaifaktorpenyebab masalah landuse. Sebagai contoh , di Sri Lanka erosipesisir dan banjir telah disebabkan oleh eksploitasi karang bawah laut untuk produksi kapur . Di Afrika Barat , erosi pantai saat ini telah dikaitkan dengan bendungan besar , dibangun di atas sungai-sungai utama lebih dari 20 tahun yang lalu , yang telah mencegatpasokan sedimen ke zona pesisir . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  41. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Dampak lingkungan. Berikut adalah contoh dampak lingkungan yang harus dipertimbangkan : Tanah dan sumber daya air . Bahaya erosi tanah , longsor dan sedimentasi; keamanan pasokan air dan kualitas air di dalam dan di luar wilayah perencanaan . Rumput dan sumber daya hutan . Degradasi rangelands , penebanganhutanatau degradasi hutan . Kualitas habitat satwa liar . Struktur dan komposisi hutan , padang rumput dan lahan basah , daerah kritis yang diperlukan untuk mempertahankan vegetasiliar dan komunitas hewannya, termasuk konservasi plasma nutfah , efek samping dari perkembangan lahanterhadapekosistem perairan; NilaiKeindah dan rekreasionaluntuk industri pariwisata dan rekreasi . Toleransi gangguan yang berhubungan dengan rekreasi , dan kompatibilitas dengan penggunaan lahan lainnya . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  42. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING ANALISIS EKONOMIKesesuaian lahan dinyatakan baik secara kualitatif ( tinggi, sedang, dan sesuai marginal , atau tidak cocok ) atau dalam istilah fisik kuantitatif ( misalnya tanaman atau kayu hasil ) . Dengan membandingkan produksi dan manfaat lain dengan masukan dalam bentuk uang , ukuran ekstra kuantitatif kesesuaian lahan disediakan .Sebuah asumsi yang mendasari analisis keuangan dan ekonomi adalah bahwa harga pasar , didirikan pada pasar yang kompetitif , mencerminkan nilai-nilai sosial. Bila tidak ada pasar yang kompetitif untuk sumber daya , yang sering terjadi dengan sumber daya terbarukan lahan dan tenaga kerja keluarga , beberapa ukuran lain senilai harus ditemukan .Analisis keuangan melihat profitabilitas dari sudut pandang seorang petani atau investor swasta lainnya , dengan membandingkan pendapatan produsen dengan biaya mereka . Petani tidak akan berlatih penggunaan lahan kecuali , dari sudut pandang mereka , membayar . Analisa keuangan dapat menjawab beberapa langsung , pertanyaan praktis :    • Apakah tanaman ini , atau penggunaan lahan , pilihan yang paling menguntungkan ?    • Dimana dapat tanaman ini ditanam , atau penggunaan lahan dipraktekkan , paling menguntungkan ? Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  43. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING ANALISIS EKONOMIAnalisis ekonomi memperkirakan nilai suatu sistem penggunaan lahan bagimasyarakat secara keseluruhan . Sebagai contoh, jika harga untuk produsen dikurangi dengan pajak atau dinilai terlalu tinggi karenaadasubsidi , makapajak atau subsidi iniharus dihilangkan untuk sampai pada harga bayangan untuk produksi. Biaya harus diperlakukan dengan cara yang sama .Kalauada konsekuensi ekonomi yang jelas akibatdampak lingkungan , misalnya pengurangan sedimen di sungai , nilai uang bagimasyarakat dapat diperkirakan dan dimasukkankedalamanalisis ekonomi .Perbandingan keuangan dengan analisis ekonomi dapat menganalisisperlunya perubahan kebijakan . Jika analisis keuangan menunjukkan bahwapenggunaan lahanmenguntungkan petani makakemungkinan petanidapatmelanjutkan, namun dalam jangka panjang penggunaanlahanitumungkinsajamerusaklingkungan. Analisis ekonomi harus mempertimbangkan kerusakan sumberdayalahan dan penurunan produktivitasnya. Perubahan kebijakan akan diperlukan agar supayapenggunaan lahan menguntungkan bagi masyarakat, lingkungandanbagipetani . Analisis keuangan dapat menunjukkan bahwa petani tidak memiliki insentif untuk menghasilkan surplus yang dapatdijual. Jika kebijakan pemerintah memerlukan peningkatan produksi , perubahan kebijakan harga mungkin menjadi cara yang efektif untuk memberikan insentif bagipetaniuntukmelakukanperubahan yang diinginkan . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  44. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Dampak Sosial . Penggunaan lahan yang paling menguntungkan untuk setiap bidang lahandapat dihitung secara finansial dan ekonomi , tetapi halini tidak dapatsepenuhnya mewakili efeknyaterhadapmasyarakat . Analisis dampak sosial mempelajari efek dari perubahan landuseterhadap berbagai kelompok masyarakat. Perhatian khusus diberikan untuk efek pada perempuan , etnis minoritas dan kelompok masyarakat yang termiskin. Ada berbagaimetodedanprosedur untuk menilai dampak sosial akibatperubahan landuse. Tujuan sosial dari tata guna lahan harus ditetapkan di awal perencanaandan dampak dari setiap landusedapat dinilai terhadap tujuan ini . Contoh faktor-faktor sosial yang mungkin dipertimbangkan adalah : Penduduk . Diproyeksikan struktur ukuran, distribusi dan usia , keinginan atau migrasi . Kebutuhan dasar. Keamanan pangan , mengurangi risiko ( misalnya dalam perencanaan produksi subsistensi dibandingkan dengan tanam tunai) . Kesempatan kerja dan pendapatan . Misalnya , mekanisasi mungkin telah dianggap sebagai sarana untuk mencapai biaya produksi yang lebih rendah tetapi ini dapat menyebabkan pengangguran . Kepemilikan lahandan hak adat . Misalnya, penggembalaan dan air hak . Struktur administrasi dan perundang-undangan di mana perencanaan harus dilaksanakan. Stabilitas masyarakat . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  45. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Langkah 7. Memilih pilihan terbaik. Penanggung Jawab: Tim perencanaan Menetapkan serangkaian pilihan untuk alokasi atau rekomendasi jenis penggunaan lahan untuk satuan lahan. Juga menyatakan evaluasi mereka dalam hal kesesuaian lahan dan analisis ekonomi dan sosial lingkungan. Menetapkan konsekuensi dari pilihan ini dalam hal tujuan dan sasaran perencanaan. Menyajikan pilihan dan konsekuensi mereka dengan cara yang sesuai untuk ulasan.Penanggung Jawab: Tim perencanaan dan pengambil keputusan Membuat pengaturan untuk konsultasi dengan masyarakat yang terkena dampak serta dengan lembaga pelaksana, mendapatkan pandangan tentang kelayakan dan akseptabilitas. Merakit dan meninjau komentar yang masuk. Denganberdasarkanmasukan-masukanini, dibuatlahalternatifpilihanlanduseyang diperlukan.Penanggung Jawab: Pengambil keputusan1. Memutuskan apakah menanggapi komentar sudahmemadai.2. Pertimbangkan pilihan-pilihantujuan dan kriteria kebijakan.3. Memilih pilihan terbaik.4. Otorisasi penyusunan rencana. Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  46. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Alokasi penggunaan lahan , Rekomendasi dan Asistensi Dalam situasi perencanaan yang paling sederhana , untuk “lahan baru”, satuan lahan dapat dialokasikan untukladuse yang spesifik permukiman. Pemukim kemudian dibawa dan, setidaknya pada awalnya , diperlukan latihanuntukmenggunakannya.Hal yang seringterjadi, lahansudahdibudidayakan, menanamtanaman dll., sehingga tujuan perencanaan adalah untuk membantu memecahkan masalah landuseyang ada . Dalam situasi ini , penggunaan lahan tidak bisa hanya “ dialokasikan " . Tipe penggunaan lahan baru dapat direkomendasikan untuk daerah tertentu , melalui penyuluhan dan melalui penyediaan input dan jasa pendukungnya.Keputusan tentang alokasi lahan atau rekomendasi penggunaan lahan untuk keperluan yang bersaing dapatdimulai dengan : Seperangkat pedoman kebijakan , misalnya - produksi minimum yang dapat diterima untukbahanmakanan pokok dan kayu bakar, lokasi pilihan dalam jangkauan layanan yang ada,dan jumlah modal pembangunan; Satuan lahan , dideskripsikandengansurvei sumberdaya lahan; Tipe penggunaan lahan dirancang supayaberkelanjutan dan ekonomis,dalam wilayah perencanaan . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  47. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING ContohMatriksPencapaianTujuan Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  48. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Goals achievement, as a percentage of the best option for each criterion Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  49. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Goals achievement, weighted by the decision-maker's judgement of the importance of each criterion Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

  50. TATAGUNA LAHAN = LANDUSE PLANNING Langkah 8 . PERSIAPAN RENCANA . Penanggung Jawab : Tim perencanaan Siapkan peta dasar atau master plan penggunaan lahan dan peta pendukung . Menetapkan alokasi penggunaan lahan dan rekomendasinya. Berikan deskripsi jenis penggunaan lahan , termasuk rekomendasi manajemen pada setiap jenis lahan. Tetapkan target untuk berprestasi, jenispenggunaan lahan, daerah dan lembaga . Tentukan bagaimana pencapaian target. Periksa bahwa pencapaian target tersebutsesuaidengankemampuan lembaga dan infrastruktur yang tersedia. Buatlah persiapan logistik , menetapkan modal kerja , dan tanggung jawab untuk implementasi . Membangun mekanisme untuk memantau kemajuan dan merevisi rencana. Membuat program penelitian yang diperlukan untuk mendukung perencanaantersebut . Tentukan keuangan yang diperlukan untuk setiap operasi dan menentukan sumber dananya. Menulis laporan - ringkasan eksekutif , laporan utama , peta dan lampiran . Membangun mekanisme komunikasi dengan stakeholder, dan partisipasi semua lembaga yang terkait. Siapkan materi untukpublic relations . Sumber: Guidelines for land-use planning. (FAO Development Series No. 1) ISBN 92-5-103282-3

More Related