1 / 17

TANAMAN OBAT INDONESIA

TANAMAN OBAT INDONESIA. 30.000 spesies di seluruh Indonesia 8.000 spesies tanaman obat 800 – 1200 spesies dimanfaatkan untuk obat tradisional atau jamu Manfaat tanaman obat: Obat Makanan dan mniuman kesehatan Zat pewarna Rempah-rempah Kosmetika Insektisida Pakan/obat ternak.

carrie
Télécharger la présentation

TANAMAN OBAT INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TANAMAN OBAT INDONESIA • 30.000 spesies di seluruh Indonesia • 8.000 spesies tanaman obat • 800 – 1200 spesies dimanfaatkan untuk obat tradisional atau jamu • Manfaat tanaman obat: • Obat • Makanan dan mniuman kesehatan • Zat pewarna • Rempah-rempah • Kosmetika • Insektisida • Pakan/obat ternak

  2. SUKU SUNDA • Kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat. • Etnis terbesar ke-2 di Indonesia (15,41%) • Sifat: optimistis, ramah, sopan, dan riang, akan tetapi mereka dapat bersifat pemalu dan terlalu perasa secara emosional • Karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (cerdas).

  3. KONSEP SEHAT - SAKIT • orang sehat adalah mereka yang makan terasa enak,  dapat tidur nyenyak dan tidak ada yang dikeluhkan  cageur • sakit adalah apabila badan terasa sakit , panas atau makan terasa pahit , kalau anak kecil sakit biasanya rewel , sering menangis , dan serba salah / gelisah  gering • Istilah lokal yang sering dipakai  muriang untuk demam , nyeri sirah untuk sakit kepala , yohgoy untuk batuk dan salesma untuk pilek / flu • Penyebab sakit umumnya karena lingkungan , kecuali batuk juga karena kuman

  4. PENGOBATAN TRADISIONAL • SAKIT DEMAM • Tanda: badan terasa pegal – pegal , menggigil , kadang – kadang bibir biru • Penyebab : udara kotor , menghisap debu kotor . pergantian cuaca , kondisi badan lemah , kehujanan , kepanasan cukup lama , dan keletihan • Pencegahan: menjaga kebersihan udara yang dihisap, makan teratur , olahraga cukup , tidur cukup, minum cukup , kalau badan masih panas / berkeringat jangan langsung mandi , jangan kehujanan dan banyak makan sayuran atau buah • Pengobatan tradisional : kompres badan dengan tumbukan daun melinjo , daun cabe atau daun singkong, labu ( waluh ) yang diparut ( dihaluskan ) , kemudian dibungkus kain dan di kompreskan ke tubuh orang yang sakit panas tersebut hingga panasnya turun. Selain itu juga bisa dengan menggunakan kompres air dingin

  5. B. BATUK • Tanda: Batuk TBC , yaitu batuk yang sampai mengeluarkan darah dari mulut , batuk biasa (bahasa sunda = fohgoy ) , dan batuk yang terus menerus dengan suaranya melengking (bahasa sunda = batuk bangkong ) dengan gejala tenggorokan gatal , terkadang hidung rapet , dan kepala sakit ) • Penyebab : TBC adalah karena orang tersebut menderita penyakit TBC paru , sedangkan batuk biasa atau batuk bangkong adalah menghisap debu dari tanah kering yang baru tertimpa hujan , alergi salah satu makanan , makanan basi , masuk angin, makan makanan yang digoreng dengan minyak yang tidak baik , atau tersedak makanan / keselek • Pencegahan: menjaga badan agar jangan kedinganan , jangan makan makanan basi , tidak kebanyakan minum es , menghindari makanan yang merangsang tenggorokan , atau menyebabkan alergi • Pengobatan tradisional : batuk ringan dapt minum obat tradisional yaitu air perasan jeruk nipis dicampur kecap , daun sirih 5 lembar diseduh dengan air hangat setengah gelas atau rebusan jahe dengan gula merah

  6. B. PILEK • Tanda: hidung tersumbat atau berair , dan pilek berat yaitu pilek yang disertai sakit kepala , demam , badan terasa pegal dan tenggorokan kering • Penyebab : kehujanan menghisap debu kotor , menghisap asap rokok , menghisap air , pencegahan pilek adalah jangan kehujanan • Pencegahan: kalau badan berkeringat jangan langsung mandi , apabila muka terasa panas ( bahasa sunda = singhareab ) , jangan mandi langsung minum obat , banyak minum air dan istirahat • Pengobatan tradisional : minyak kelapa dioleskan di kanan dan kiri hidung

  7. KONSUMSI JAMU • Konsumsi jamu gendong pada masyarakat Sunda: - Beras kencur 22 % - Kunyit asam 65 % - Pahitan/ sambiloto 5% - Anggur 3%, - Kunyit putih 3 % - Sirih 2% • Konsumsi jamu sebatas meningkatkan stamina

  8. CURCUMA MANGGA • Famili Zingiberaceae merupakan tanaman asli daerah Indo-malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan, Thailand, Pasifik hingga Australia Utara • Nama daerah dan nama asing: Jawa : Temu mangga, kunyit putih, kunir putih, temu bayangan, temu poh Madura : temu pao (Madura), Melayu : temu mangga, temu putih Sunda : koneng joho, koneng lalap, konneng pare, koneng bodas Malaysia : temu pauh Thailand : kha min khao)

  9. TAKSONOMI • Kingdom : Plantae • Divisi : Spermatophyta • Sub divisi : Angiospermae • Kelas : Monocotyledonae • Ordo : Zingiberales • Famili : Zingiberaceae • Genus : Curcuma • Species : Curcuma mangga Val.

  10. MORFOLOGI • Tanaman tahunan • Berbentuk rumpun • Batang semu • Memiliki sejumlah anakan • Rimpang bercabang, di bagian luar berwarna kekuningan, warna daging rimpang kuning lebih gelap yang dilingkari warna putih. • Daun warna hijau, berbentuk elips-oblong meruncing di bagian ujung daun, panjang 15 – 95 cm dan lebar 5 – 23 cm, terdapat warna ungu di bagian tangkai daun. • Akar serabut, melekat dan keluar dari rimpang induk. Panjang sekitar 25 cm dan letaknya tidak beraturan. • Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk obat adalah bagian rimpang.

  11. KANDUNGAN KIMIA • Minyak Atsiri  golongan monoterpen hidrokarbon, dengan komponen utama mirsen (78,6%), β-osimen (5,1%), β-pinen (3,7%) dan α-pinen (2,9%) dan senyawa yang memberikan aroma seperti mangga adalah δ-3-karen dan (Z)-β-osimen • Curcuminoid sebesar 0,18 – 0,47 % • Tanin, Gula, Damar, Flavonoid • Protein toksik yang menghambat perkembangbiakan sel kanker

  12. KHASIAT Secara empiris, temu mangga digunakan untuk: mengatasi gangguan perut, nyeri dada, demam, maag, dan perawatan post partum, penurun panas (antipiretik), penangkal racun (antitoksik), pencahar (laksatif), dan antioksidan, mengatasi kanker, sakit perut, mengecilkan rahim setelah melahirkan, mengurangi lemak perut, menambah nafsu makan, menguatkan syahwat, gatal-gatal pada vagina, gatal-gatal (pruritis), luka, sesak napas (asma), radang saluran napas (bronkitis), demam, kembung, dan masuk angin

  13. UJI PRA KLINIK • Analgesik – Anti Inflamasi Ekstrak etanol dan fraksinya (kloroform dan heksana) rimpang temu mangga memiliki aksi sentral sebagai analgesik dan anti inflamasi. • Anti Agregasi Plateletkstrak metanol Temu mangga menunjukkan inhibisi selektif pada agregasi platelet yang diinduksi oleh kolagen • Anti Bakterial Curcuma mangga menunjukkan suatu tingkat aktivitas anti bakteri terhadap Pseudomonas aeruginsa, Staphylococcus aureus dan Baccilus subtilis, tetapi tidak menunjukkan aktivitas anti bakteri terhadap Escherichia coli (Khoshy et.al.)

  14. Anti Kanker 1. Ekstrak heksana dan etil asetat Curcuma mangga menunjukkan efek sitotoksik yang tinggi terhadap semua cell line kanker ((E)-labda-8(17) dan (E)-15,16-bisnor-labda-8(17),). Komponen ((E)-labda-8(17) menunjukkan sitotoksik yang kuat terhadap cell line normal MRC-5 (Malek et.al). 2. Fraksi protein Curcuma mangga segar memberikan aktifitas sitotoksik tertinggi pada supercoiled DNA cleaving dan cell line kanker dan sel normal diikuti dengan pengeringan beku dan pengeringan 40 derajat celcius. Fraksi protein Curcuma mangga memberikan efek toksisitas paling tinggi pada HeLa cell line, diikuti sel raji dan sel normal (sismindari et.al.) • Anti Diare Hasil pengujian menunjukkan jus temu putih dan temu mangga pada dosis 7560mg/200g bb tikus putih mempunyai efek antidiare yang yang cukup signifikan, namun masih lebih kecil dibandingkan dengan Loperamide. Efek antidiare terjadi dalam hal menurunkan frekuensi dan prosentase diare, memperbaiki konsistensi feses, dan memperpanjang waktu pertama diare (Nuratmi et.al.)

  15. UJI KLINIK • Saat ini di pasaran banyak ditemukann produk-produk obat herbal dengan kandungan kunyit putih (Curcuma mangga). Akan tetapi sejauh ini belum dilakukan uji klinik untuk mengetahui efek penggunaan kunyit putih pada manusia • Contoh produk yang ada di pasar:

  16. DAFTAR PUSTAKA • Abas F, Lajis NH, Shaari K, Israf DA, Stanslas J, Yusuf UK, Raof SM (2005). A Labdane Diterpene Glucoside From The Rhizomes Of Curcuma Mangga. American Chemical Society And American Society Of Pharmacognosy. • Djamaludin MJ, Sumarwan U, Mahardikawati GNA (2009). Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Jamu Gendong di Kota Sukabumi. Jurnal Ilmu Kel. Dan Konsumen, 2 (2) : 174-184. • Lee TK, Vairappan CS, (2011). Antioxidant, Antibacterial and Cytotoxic Activities of Essential Oils And Ethanol Extracts Of Selected South East Asian Herbs. Journal of Medicinal Plants Research, 5(21) : 5284-5290. • Malek SNA, Lee GS, Hong SL, Yaacob H, Wahab HA, Weber JFF, Shah SAA (2011). Phytochemical And Cytotoxic Investigations Of Curcuma Mangga Rhizomes. Molecules16: 4539-4548. • Nuratmi B, Nugroho YA, Sundari D (2006). Efek Antidiare Jus Temu Putih (Curcuma Zeodoria Rosc) Dan Temu Mangga (Curcuma Mangga Val. Et. Zipp) Pada Tikus Putih. Media Litbang Kesehatan XVI (1):29-34 • Philip K, Malek SNA, Sani W, Shin AK, Kumar S (2009). Antimicrobial Activity of Some Medical Plants From Malaysia. American Journal of Applied Sciences. 6 (8): 1613 -1617. • Raihana R., Faridah Q. Z, Julia A., Abdelmageed A. H. A., Kadir MA (2011). In Vitro Culture Of Curcuma Mangga From Rhizome Bud Journal of Medicinal Plants Research, 5(28): 6418-6422. • Ruangsang, P, Tewtrakul S, Reanmongkol W (2010). Evaluation Of The Analgesic and Anti-Inflammatory Activitiesof Curcuma Mangga Val And Zijp Rhizomes. Journal Natural Medicine, 64:36–41 • Saputri FC, Jantan I (2011). Effects of Selected Medicinal Plants On Human Low-Density Lipoprotein Oxidation, 2, 2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl (DPPH) Radicals And Human Platelet Aggregation. Journal Of Medicinal Plants Research 5(26): 6182-6191. • Sismindari, Sudibyo RS (2004). Citotoxic Effect Of Protein Fraction Isolated From Curcuma Mangga Val Rhizomes An Containing Ribosome-Inactivating Proteins On Cancer Cell-Lines And Normal Cell. Indonesian Journal Of Chemistry, 4(3): 206 – 211. • Tedjo A, Sajuthi D, Darusman LK (2005). Aktivitas Kemoprevensi Ekstrak Temu Mangga. Makara Kesehatan, 9(2): 57-62. • Velayudhan KC, Muralidharan VK, Amalraj VA, Gautam PL, Mandal S, Kumar D (1994). Curcuma Genetic Resources, National Bureau Of Plant Genetic Resources, India. • Yusron GM, Januwati M (2004). Teknologi Perbanyakan Benih Sumber Temu Mangga. Perkembangan Teknologi TRO XVI (1).

More Related