1 / 13

Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi. Athik Dwi Prastiwi D32210059. Tasawuf Falsafi. Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional pengasasnya. Tasawuf ini menggunakan terminologis filosofis dalam pengungkapannya. .

carter
Télécharger la présentation

Assalamu'alaikum wr. wb. Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Assalamu'alaikum wr. wb.Tasawuf Falsafi dan Ibn 'Arabi AthikDwiPrastiwi D32210059

  2. TasawufFalsafi Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional pengasasnya. Tasawuf ini menggunakan terminologis filosofis dalam pengungkapannya. Menurut At-Taftazani, tasawuffalsafimulaimunculdalam Islam sejakabadkeenamHijriyah. Sejakitu, tasawufiniterushidupdanberkembang, terutamadikalanganparasufi yang jugafilosof. Meskipunadanyapemaduanantaratasawufdanfilsafatdalamajarantasawuffalsafiini, orisinalitasnyasebagaitasawuftetapdantidakhilang. Sebab, paratokohnyatetapberusahamenjagakemandirianajaranaliranmereka, terutamabiladikaitkandenganumat Islam.

  3. Menurut At-Taftazani, ciri umum tasawuf falsafi adalah ajarannya samar-samar akibat banyaknya istilah khusus yang hanya dapat dipahami oleh siapa saja yang dapat memahami tasawuf ini Tasawuf ini tidak dapat dipandang sebagai filsafat karena ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa, dan tidak pula dikategorikan sebagai tasawuf dalam pengertiannya yang murni, karena ajarannya sering diungkapkan dalam bahasa filsafat dan lebih berorientasi pada panteisme. Ibnukhaldun, sebagaimana yang telahdikutipoleh At-Taftazani, dalamkaryanyaAl-Muqaddimah, menyimpulkanbahwaadaempatobjekutama yang menjadiperhatianparafilosof : • Latihanrohaniahdengan rasa, intuisi, sertaintrospeksidiri yang timbuldarinya.

  4. Iluminasi atau hakikat yang tersingkap dari alam gaib, seperti sifat-sifat rabbani, ‘arsy, kursi, malaikat, wahyu, kenabian, roh, hakikat realitas segala yang wujud, yang gaib maupun yang tampak, dan susunan kosmos, terutama tentang penciptanya serta penciptaannya. Peristiwa-peristiwadalamalammaupunkosmos yang berpengaruhterhadapberbagaibentukkekeramatanataukeluarbiasaan.Penciptaanungkapan-ungkapan yang pengertiannyasepintassamar-samar. Selainkarakteristikumumdiatas, tasawuffilosofismempunyaibeberapakarakteristiksecarakhusus, diantaranya : Pertama,tasawufinibanyakmengonsepsikanpemahamanajaran-ajarannyadenganmenggabungkanantarapemikiranrasional-filosofisdanperasaan.

  5. Kedua, seperti halnya tasawuf jenis lain, tasawuf filosofis didasarkan pada latihan-latihan rohaniah (riyadhah).Ketiga, tasawuf filosofis memandang iluminasi sebagai metode untuk mengetahui berbagai hakikat realitas, yang menurut penganutnya bisa dicapai dengan fana. Keempat, parapenganutfilosofisiniselalumenyamarkanungkapan-ungkapantentanghakikatrealitas-realitasdenganberbagaisimbolatauterminologi. Diantaratokoh-tokohtasawuffalsafiadalahIbn ‘Arabi, Al-Jili, IbnSab’in, danIbnMasarrah.

  6. Ibn ‘ArabiSekilas tentang Ibn ‘ArabiNama lengkap Ibn ‘Arabi adalah Muhammad bin ‘Ali bin Ahmad bin ‘Abdullah Ath-Tha’I Al-Haitami. Beliau biasa dipanggil dengan sebutan “al” untuk membedakan dengan Abu Bakar Ibn Al-‘Arabi. Beliau lahir di Murcia, Andalusia Tenggara, Spanyol, tahun 560 H, dari keluarga berpangkat, hartawan, dan ilmuwan. Beliau tinggal di Hijaz pada tahun 620 H dan meninggal disana pada tahun 638 H. Setelahberusia 30 tahun, beliaumulaiberkelanakeberbagaikawasan Andalusia dankawasan Islam bagianbarat. Seseorang yang yangmempengaruhiajaran-ajaranIbn ‘Arabidiantaranyaadalahderetan guru-gurunya, seperti Abu Madyan Al-Ghauts At-TalimsaridanYasminMusyaniyah (seorangwalidarikalanganwanita).

  7. Diantara karya monumentalnya adalah Al-Futuhat Al-Makiyyah yang ditulis pada tahun 1201 ketika beliau sedang menunaikan ibadah haji. Karya lainnya adalah Tarjuman Al-Asywaq yang ditulis untuk mengenang kecantikan, ketakwaan, dan kepintaranseorang gadis cantik dari keluarga sufi dari Persia. Karya lainnya, seperti yang dilaporkan oleh Muolvi, adalah Masyahid Al-Asrar, Mathali’ Al-Anwar Al-Ilahiyyah, Hilyat Al-Abdal, Kimiya’ As-Sa’adat, Muhadharat Al-Abrar, Kitab Al-Akhlaq, Majmu’ Ar-Rasa’il Al-Ilahiyyah, Mawaqi’ An-Nujum, Al-jam’ wa At-TafshilfiHaqa’iq At-Tanzil, Al-Ma’rifah Al-Ilahiyyah, dan Al-Isra’ ilaMaqam Al-Atsna.

  8. Ajaran-Ajaran Tasawuf Ibn ‘ArabiWahdat Al-WujudAjaran sentral Ibn ‘Arabi adalah tentang wahdat al-wujud (kesatuan wujud). Istilah yang dipakai untuk menyebut ajaran sentralnya itu, berasal dari Ibn Taimiyah, tokoh yang paling keras dalam mengecam dan mengkritik ajaran sentral tersebut. MenurutIbnTaimiyah, wahdat al-wujudadalahpenyamaanTuhandenganalam. Menurutpenjelasnya, orang-orang yang mempunyaipahamwahdat al-wujudmengatakanbahwawujuditusesungguhnyahanyasatudanwajib al-wujud yang dimilikiolehKhaliqjugamungkindimilikiolehmakhluk. Selainitu, orang-orang yang mempunyaipahamwahdat al-wujuditujugamenyatakanbahwawujudalamsamadenganwujudTuhan, tidakadaperbedaan.

  9. Ibn ‘Arabi menjelaskan bahwa terjadinya alam ini tidak bisa dipisahkan dari ajaran Haqiqah Muhammadiyah atau Nur Muhammad. Menurutnya, tahapan-tahapan kejadian proses penciptaan alam dan hubungannya dengan kedua ajaran itu dapat dijelaskan, sebagai berikut :Pertama, Wujud Tuhan sebagai wujud mutlak, yaitu dzat yang mandiri dan tidak berhajat kepada suatu apa pun. Kedua, wujudHaqiqahMuhammadiyahsebagaiemanasipertamadariwujudTuhandandarisinimunculsegala yang wujuddenganprosestahapan-tahapannya. Dengandemikian, Ibn ‘Arabimenolakajaran yang mengatakanbahwaalamsemestainidiciptakandaritiada. Ibn ‘ArabikadangmenyebuthakikatinidenganQuthbataukadang pula menyebutnyadenganruh al-khatam.

  10. Menurut Ibn ‘Arabi, wujud yang mutlak, yaitu wujud Tuhan. Satu-satunya wujud, menurut Ibn ‘Arabi adalah wujud Tuhan. Ini berarti, apapun selain Tuhan (alam atau apa saja yang ada di alam) tidak wujud. Dari kutipan di atas, Ibn ‘Arabi masih membedakan antara wujud Tuhan dengan wujud alam. Meskipun di satu sisi terkesan menyamakan Tuhan dengan alam, di sisi lain beliau menyucikan Tuhan dari adanya persamaan. Wahdat al-wujud menurut konsep Ibn ‘Arabi tidak dapat dikatakan sama dengan panteisme, sebab Ibn ‘Arabi masih mengakui bahwa alam ini diciptakan Tuhan dan Tuhan itu di luar alam. HaqiqahMuhammadiyah Dari konsepwahdat al-wujud, muncullagiduakonsep yang merupakancabangdariwahdat al-wujud, yaitual-hakikat al-muhammadiyahdanwahdat al-adyan.

  11. Wahdatul AdyanBerkaitan dengan wahdatul adyan,Ibn ‘Arabi memandang konsep ini bahwa sumber agama adalah satu, yaitu Hakikat Muhammadiyah. Konsekuensinya, semua agama adalah tunggal dan semua itu kepunyaan Allah. Seorang yang benar-benar arif adalah orang yang menyembah Allah dalam setiap bidang kehidupannya.

  12. Daftar Pustaka Solihin, M, dan Anwar, Rosihon, 2008, IlmuTasawuf, Bandung: CV PustakaSetia http://kuliahpemikiran.wordpress.com/2010/11/29/tasawuf-falsafi/

  13. SEKIANWassalamu'alaikum wr. wb.

More Related