1 / 8

Konstruksi Rangka Atap

Konstruksi Rangka Atap. Oleh : Ignatius Haryanto. ATAP PELANA. Denah Konstruksi Atap Pelana KA.030. s. ATAP PELANA. i.a. e. Potongan I-I. Keterangan : g.t = gording tembok s = schoor g.a = gording antara e = lebar overstek/luvel g.p = gording puncak = lebar juluran atap

cedric
Télécharger la présentation

Konstruksi Rangka Atap

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Konstruksi Rangka Atap Oleh : Ignatius Haryanto

  2. ATAP PELANA Denah Konstruksi Atap Pelana KA.030

  3. s ATAP PELANA i.a e Potongan I-I Keterangan : g.t = gording tembok s = schoor g.a = gording antara e = lebar overstek/luvel g.p = gording puncak = lebar juluran atap N = kuda – kuda normal i.a = ikatan angin = silang pertambatan angin KA.031

  4. ATAP PELANA Proyeksi Aksonometri Atap Pelana Kedudukan Gording dan Letak Sambungan Balok Gording KA.032

  5. Dari gambar denah atau gambar proyeksi aksonometri terlihat kuda – kuda didirikan sejajar dengan jarak antara 2,00 – 3,00 meter, sedangkan kuda – kuda paling tepi diletakkan +/- 15 cm terhadap sisi dalam gevel (tembok tepi) Silang pertambatan angin dipasang mengikat balok penggantung dari tiap kuda – kuda. Jarak masing – masing gording diatur sama terukur sumbu ke sumbu. Juluran atap atau overstek dibuat keliling bangunan, dapat pula pada sisi dinding tepi tidak ada juluran atapnya. Di bagian ujung juluran atap diakhiri dengan papan lisplang, dan dapat pula terdapat talang datar atau tanpa talang datar. II.1. Juluran Atap Pada Dinding Tepi Di bawah ini akan digambarkan bagian konstruksi juluran atap pada dinding tepi bila terdapat dan bila tidak terdapat juluran atap KA.033

  6. II.1.1. Bila terdapat juluran atap pada dinding tepi Bagian tepi tanpa talang sejajar lisplang Bagian tepi dengan talang sejajar lisplang KA.034

  7. II.1.2. Bila tidak terdapat juluran atap pada dinding tepi Untuk genteng tanpa talang datar Untuk genteng yang memakai talang datar KA.035

  8. II.2. Juluran Atap Dengan Atau Tanpa Talang Datar Pada akhir dari juluran atap dapat dibuat talang datar untuk menampung turunnya air hujan dari lereng atap yang kemudian diteruskan ke talang tegak, atau dapat pula tanpa talang datar di mana air hujan dibiarkan turun langsung dari lereng atap ke tanah. Di bawah ini digambarkan berbagai konstruksi talang datar atau tanpa talang datar.

More Related