1 / 13

Masalah – Masalah Perkotaan

Masalah – Masalah Perkotaan. ( Sejarah ) Kota : Proses peng - kota -an; ( Nas;57) Ekologi Teknologi Organisasi Sosial. Urbanisasi

Télécharger la présentation

Masalah – Masalah Perkotaan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Masalah – MasalahPerkotaan

  2. (Sejarah) Kota : • Prosespeng-kota-an;( Nas;57) • Ekologi • Teknologi • OrganisasiSosial

  3. Urbanisasi • Surveipendudukantarsensus (Supas) 1995 bahwa 35,91 persenpenduduk Indonesia tinggaldidaerahperkotaan. Padahaltahun 1980 hanya 22,4 persen. Proporsipenduduk yang tinggalpedesaanmenurundari 77,6 persenpadatahun 1980 menjadi 64,09 persenpadatahun 1995. • tahun 1980 migrandi Indonesia berjumlah 3,7 jutajiwa, 5,2 jutajiwapadatahun 1990 dansedikitmenurunmenjadi 4,3 jutajiwapadaperiode 1990-1995. •  push – pull factors •  “melting pot”

  4. Spasialdancitrakota • Konsepsitentangtanah • “jaraksosial” •  Konsepsiruangpolitik

  5. Pendakatan (Klasik) (Peter Warsley ; 76 --) FerdinanTonnies : GemeinschaftGesellschaft Emile Durkheim : Mekanik Organik Max Weber : (Pergeseran) Rasionalitas ( ) PendekatanKontemporer: Ernest Burgess ; Kota sebagailingkungan yang memungkinkankeragamantetapimenyulitkanhubunganpribadi yang erat. (RusliRamli, hal. 2)

  6. Beyond the Problem; “Penyeberangan” Mekanik Organik anomie

  7. JAKARTA Sensusnasional2010;jumlahpendudukhampir9,6 juta(melebihiproyeksipenduduksebesar 9,2 jutauntuktahun2025). Populasikotatumbuh4,4 persenselama 10 tahunterakhir. Jakarta memilikikepadatanpenduduk 14.476 orang per kilometer persegi. Sumatra Barat sekitar 42.130,82 kilometer persegi yang didiamioleh 4.845.998 orangmakatingkatkepadatanpendudukProvinsiSumbaradalah115 orang per km persegi Sulawesi Utara ; Tomohon706,21 orang/km² ; KabupatenKepulauan Talaud 59,57 orang/km². Kota Bitung484,61 orang/km²,

  8. MasalahPerkotaan • Daerah KumuhdanPinggiran Kota; ketimpangan; dan • “Ruang” (Peter Warsley;1992: 93 -- ) • Hubunganantararuangfisikdanruangsosialatauantarabentukdanfungsimelahirkansuatu formula ”form follow function,”: bahwasetiapbentukfisikruanghendaknyamengikutikarakteristikfungsiataukegiatan yang diwadahinya. • Hubungantersebutcenderungdiabaikan, danlebihmenitik-beratkanpadapentingnyaruangsecarafisik. • Terpisahkannyakeduaaspekruangtersebuttelahmengakibatkansemakinlebarnyakesenjanganantarabidangarsitekturdanperencanaankotadenganbidangsosial.

  9. Eksploitasi Wilayah Kekuasaan : PremandanRuangPublik • Dominasipemanfaatanruangpublikolehsalahsatukelompokpenggunamenyebabkankonflikdenganpengguna lain. Ideanyakotamemilikiruangpublik yang bersifataksesibeldantoleranbagisemuaorangtanpaterkecuali. Bukan ”privatisasi” ruangpublik.

  10. KerawananSosial; (JaromeTadie ) • - kekerasandanruang ( jarome;11) • - DelinkuensidanKriminalitas • Dari KonferensiInternasionalPerkotaan (09-2007), DekanFakultasPsikologiUniversitas Surabaya : "Merekalebihfokuskeekonomi, sehinggamerekasulitmengontroldirinyauntukmenjadiwargakota yang mencerminkanorangkota yang tertib, tidakemosional, danbersinergidenganorang lain yang berbedaasal-usul,"

  11. Sektor Informal  kesenjanganantarabirokrasipublikdalammenanganikesempatankerja • Persentasesektor informal dinegara-negaraDuniaKetigasepertidiAmerika Latin, Sub-saharaAfrika, Timur Tengah danAfrika Utara dan Asia Selatan berkisarantara 30-70 persendari total tenagakerja. Di Indonesia, menurut data IndikatorKetenagakerjaandariBadanPusatStatistik (BPS), November 2003, 64,4 persenpendudukbekerjadisektor informal. Di pedesaan, sektor informal didominasiolehsektorpertanian (80,6 persen), sementaradiperkotaandidominasiolehsektorperdagangan (41,4 persen). • Yang khas Jakarta ; Tawuran.

  12. Referensi • Dieter Evers, Hans. 1986. SosiologiPerkotaan, LP3ES, Jakarta • Nas, P.J.M. 1979. Kota Di DuniaKetiga, BharataKaryaAksara, Jakarta. • Ramli, Rusli. Sektor Informal Perkotaan. • Tadie, Jerome.2009. Wilayah Kekerasandi Jakarta, Masup, Jakarta. • Polanyi, Karl. Et all., dalam Hans Dieter-Evers (Peny.).1988., TeoriMasyarakat; ProsesPeradabanDalamSistemDunia Modern,YayasanObor Indonesia, Jakarta, hal.107 –137 . • Worsley, Peter, et all. 1992. PengantarSosiologi, Tiara Wacana, Yogyakarta.

More Related