1 / 40

Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483. Penggunaan Metode Socrates dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. BAB I. PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG.

dash
Télécharger la présentation

Persentasi Sidang Skripsi Cintami 0602483

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PersentasiSidangSkripsi Cintami 0602483 PenggunaanMetode Socrates dalamPembelajaranMatematikauntukMeningkatkanKemampuanBerpikirKritisSiswa SMP

  2. BAB I PENDAHULUAN

  3. A. LATAR BELAKANG • Kemajuanilmupengetahuandanteknologisehinggadiperlukankemampuan yang kritis, sistematis, logisdankreatif. • Kurangmeningkatnyakemampuanberpikirkritissiswadalampembelajaranmatematika • Perluadanyametodepembelajaranmatematika yang inovatif, kreatifuntukmeningkatkankemampuanberpikirkritis • Alternatifpembelajaran yang dapatdigunakanuntukmengatasipermasalahantersebutadalahmetodepembelajaranMetode Socrates

  4. B. RUMUSAN MASALAH C. TUJUAN • BagiSiswa • Bagi Guru • BagiPeneliti D. MANFAAT

  5. F. DEFINISI OPERASIONAL • Metode Socrates (Socrates Method), yaitucaramenyajikanmateripelajaran, dimanasiswadihadapkandengansuatuderetanpertanyaan-pertanyaan, yang dariserangkaianpertanyaan-pertanyaanitudiharapkansiswadapatmenemukanjawabannya, atasdasarkecerdasannyadankemampuannyasendiri. 2. Kemampuanberpikirkritisdalammatematikamengacupadaberpikirkritis yang dikembangkanoleh Ennis yaitu focus (fokus), reasons (alasan), inference (menyimpulkan), clarity (kejelasan), dan overview (pandanganmenyeluruh) yang disingkatdengan FRICO.

  6. BAB II KAJIAN PUSTAKA

  7. A. Kontruktivisme Dasarteorikonstruktivismeadalahanggapanbahwapengetahuanmerupakanhasilkonstruksimanusia. Prinsip-prinsipteorikonstruktivismemenurutSuparno (1997:49) adalah • Pengetahuandibangunolehsiswaitusendiri, baiksecara personal maupunsosial • Pengetahuantidakdapatdipindahkandari guru kesiswa, kecualidengankeaktifansiswasendiriuntukmenalar. • Siswaaktifmengonstruksiterusmenerussehinggaselaluterjadiperubahankonsep yang lebihrinci, lengkap, sertasesuaidengankonsepilmiah. • Guru sekedarmembantumenyediakansaranadansituasi agar proseskonstruksisiswaberjalanmulus.

  8. B. KemampuanBerpikirKritis - Menurut Ennis berpikirkritismeliputi focus (fokus), reasons (alasan), inference (menyimpulkan), clarity (kejelasan), dan overview (pandanganmenyeluruh) yang disingkatdengan FRICO. - Cottrell (2005:4) mengungkapkanberpikirkritismeliputisuatupengembangandarisuatucakupanketeramplantambahanyaitu observation (observasi), analysis (analisis), reasoning (memberikanalasan), judgement (kesimulan), decision-making (memberikankeputusan), dan persuasion (ajakan).

  9. C. Metode Socrates • Metodesocratesyaitucaramenyajikanmateripelajaran , dimanasiswadihadapkandengansuatuderetanpetanyaan-pertanyaan, yang dariserangkaianpertanyaan-pertanyaanitudiharapkansiswadapatmenemukanjawabannya, atasdasarkecedrasannyadankemampuansendiri. • Menurut Maxwell (2008), metodesocratesmemilikitujuanutamapadaaspek-aspekpengembangankemampuanberpikirkritis • Bekerjanyametodesocratesuntukkemampuanberpikirkritismeliputiduaaspek, yaitu “The Safety Factor” dan “The Preference Factor”

  10. Menurut Paul (Yunarti, 2009), adaenamtipepertanyaan Socrates yang membedakanMetode Socrates darimetode-metodelainnya. Keenamtipepertanyaantersebutadalah: • Pertanyaan-pertanyaantentangkejelasan (Questions of Clarification) • Pertanyaan-pertanyaan yang menyelidikiasumsi-asumsi (Questions that probe assumption) • Pertanyaan-pertanyaan yang menyelidikialasan-alasandanbukti-bukti (Questions that probe reasons and evidence) • Pertanyaan-pertanyaantentangtitikpandangatauprespektif (Questions of viewpoints or prespectives) • Pertanyaan-pertanyaan yang menyelidikiimplikasi-implikasidankonsekuensi-konsekuensi (Questions that probe implications and consequences) • Pertanyaan-pertanyaantentangpertanyaan (Questions about questions)

  11. D. HIPOTESIS PENELITIAN “Kemampuanberpikirkritissiswa yang belajarmenggunakanmetode Socrates lebihbaikdaripadasiswa yang menggunakanpembelajaranbiasa”

  12. BAB III METODE PENELITIAN

  13. A. DESAIN PENELITIAN Di bagiduakelasyaitukelaseksperimendankelaskontrolsertaadanyapretesdanpostes, makadesainpenelitiannyaadalahsbb: A O X O A O O Keterangan: A: Pengelompokansecaraacakmenurutkelompok X: Pembelajaranmatematikadenganmetode Socrates O: Pretesdanpostes

  14. B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN • Populasi Seluruhsiswa SMPN 1 Cikampekkelas VIII semester tahunajaran 2011-2012 • Sampel Siswa SMPN 1 CikampekKelas VIII sebanyakduakelasdandiambilsecaraacaksehinggaterpilihkelas VIII MIPA 2 sebagaikelaseksperimendankelas VIII MIPA 5 sebagaikontrol C. VARIABEL PENELITIAN

  15. D. INSTRUMEN PENELITIAN 1. InstrumenTes -Tes yang digunakanberupatesuraian yang bertujuanmengukurkemampuanberpikirkritissiswa. Tesinimeliputipretesdanpostesterhadapsampelpenelitian -Sebelumpenelitiandilakukan, instumendiujicobakanterlebihdahulukepadasiswa yang kelas IX. -Setelahdiujicobakankemudiandiukurvaliditas,realibitas, dayapembeda, danindekskesukarandariinstrumentersebut.

  16. a.Validitas Dari hasilperhitungantdiperolehnilairxysebesar 0,58. Nilai ini menunjukkan bahwa validitas instrumen secara keseluruhan tergolong sedang Validitastiapbutir

  17. b. Reliabilitas Dari hasil uji coba diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,74. Nilai ini menunjukan bahwa reliabilitas instrumen yang digunakan tergolong ke dalam kategori tinggi. c. DayaPembeda e. IndeksKesukaran

  18. 2. Instrumen Non Tes • Angket • JurnalSiswa Jurnaldiberikankepadasiswasetiapakhirprosespembelajaranuntukmengetahuikesandankomentarsiswaterhadappembelajaran yang telahberlangsung. • LembarObservasi Lembarobservasiinidigunakanuntukmengamatiaktivitas guru danaktivitassiswaselamaprosespembelajaranberlangsung • TahapPersiapan • TahapPelaksanaan • TahapPenyusunanLaporan E. PROSEDUR PENELITIAN

  19. F. ANALISIS DATA • Analisis data Kuantitatif -AnalisisData pretesdanpostes • Ujinormalitas • Ujihomogenitas • Ujiperbedaanreratahasilberpikirkritissiswa -Analisisdata skorpeningkatanberpikirkritissiswa • Melakukananalisis Gain Ternormalisasi 2. Analisis data Kualitatif • Analisis data angket • Analisis data jurnalharian • Analisis data lembarobservasi

  20. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  21. A. Hasilpenelitian • Analisis Data HasilTes Data yang dianalisisadalahhasilteskemampuanberpikirkritissiswayaitupretes.postesdanindeks gain • Analisis Data Pretes

  22. 1. Uji Normalitas Data Pretes Pasanganhipotesisnoldanhipotesistandingannyaadalah: H0 : Data pretespadakelaspenelitianberasaldaripopulasiberdistribusi normal. H1 : Data pretespadakelaspenelitianberasaldaripopulasiberdistribusitidak normal. Kriteriapengujiandenganmenggunakantarafsignifikansi 𝛼 = 5% adalahsebagaiberikut (Uyanto, 2009: 40): a) Jikanilaisignifikansi (Sig.) ≤ 0,05, H0ditolak. b) Jikanilaisignifikansi (Sig.) > 0,05, H0diterima.

  23. 2. UjiPerbedaanDua Rata-Rata Data Pretes Perumusanhipotesisuntukujiperbedaandua rata-rata adalahsebagaiberikut: H0 : Tidakterdapatperbedaan rata-rata kemampuanawaldarikemampuanberpikirkritisantarakelaseksperimendankelaskontrol. H1 : Terdapatperbedaan rata-rata kemampuanawaldarikemampuanberpikirkritisantarakelaseksperimendankelaskontrol. Kriteriapengujiandenganmenggunakantarafsignifikansi 𝛼 = 5% adalahsebagaiberikut (Uyanto, 2009: 322): a) Jikanilaisignifikansi (Sig.) ≤ 0,05, H0ditolak. b) Jikanilaisignifikansi (Sig.) > 0,05, H0diterima.

  24. b. Analisis data postes

  25. 1. Uji Normalitas Data Postes Pasanganhipotesisnoldanhipotesistandingannyaadalah: H0 : Data postespadakelaspenelitianberasaldaripopulasiberdistribusi normal. H1 : Data postespadakelaspenelitianberasaldaripopulasiberdistribusitidak normal. Ujinormalitas data postesdilakukandenganmenggunakanujiShapiro-Wilk. Kriteriapengujiandenganmenggunakantarafsignifikansi 𝛼 = 5% adalahsebagaiberikut (Uyanto, 2009: 40): a) Jikanilaisignifikansi (Sig.) ≤ 0,05, H0ditolak. b) Jikanilaisignifikansi (Sig.) > 0,05, H0diterima

  26. 2. UjiPerbedaanDua Rata-Rata Data Postes Perumusanhipotesisuntukujiperbedaandua rata-rata adalahsebagaiberikut: H0 : Tidaklebihbaikskorposteskemampuanberpikirkritisantarasiswa yang belajarmenggunakanmetode Socrates dalampembelajaranmatematikadengansiswa yang menggunakanpembelajaranmetodebiasa. H1 : Lebihbaikskorposteskemampuanberpikirkritisantarasiswa yang belajarmenggunakanmetode Socrates dalampembelajaranmatematikadengansiswa yang menggunakanpembelajaranmetodebiasa. Dirumuskankedalamhipotesisstatistiksebagaiberikut. H0: e = k H1: ek Keterangan: e = rata-rata skorposteskemampuanberpikirkritiskelaseksperimen k = rata-rata skorposteskemampuanberpikirkritiskelaskontrol Untukkriteriapengujiandenganmenggunakantarafsignifikansi 𝛼 = 5% adalahsebagaiberikut (Uyanto, 2009: 40): a.Jikanilai signifikansi (2-tailed)0,05, maka H0 diterima. b. Jikanilai signifikansi (2-tailed)< 0,05, maka H0ditolak.

  27. c. AnalisisIndeks Gain

  28. 1. UjiNormalitas Data Indeks Gain Pasanganhipotesisnoldanhipotesistandingannyaadalah: H0 : Data IG kemampuanberpikirkritisberasaldaripopulasi yang berdistribusi normal H1 : Data IG kemampuanberpikirkritisberasaldaripopulasi yang berdistribusitidak normal PengujianhipotesismenggunakanujiShapiro-Wilkdengantarafsignifikansi 𝛼 = 5%. Kriteriapengujiannyaadalah H0diterimajikanilaisignifikansi 0,05, selainitu H0 ditolak (Uyanto, 2009: 40)

  29. 2. UjiPerbedaanDua Rata-Rata Data Indeks Gain Pasanganhipotesisnoldanhipotesisalternatifnyaadalah: H0 : Tidaklebihbaikpeningkatankemampuanberpikirkritisantarakelaseksperimendankelaskontrol. H1 : Lebihbaikpeningkatankemampuanberpikirkritisantarakelaseksperimendankelaskontrol. Dirumuskankedalamhipotesisstatistiksebagaiberikut. H0 : e = k H1 : ek Keterangan: e = rata-rata peningkatankemampuanberpikirkritiskelaseksperimen k = rata-rata peningkatankemampuanberpikirkritiskelas control Untukkriteriapengujiandenganmenggunakantarafsignifikansi 𝛼 = 5% adalahsebagaiberikut (Uyanto, 2009: 40): a.Jikanilai signifikansi (2-tailed)0,05, maka H0 diterima. b.Jikanilai signifikansi (2-tailed)< 0,05, maka H0ditolak.

  30. 2. Analisis Data AngketResponsSiswaTerhadapPembelajaranMatematika

  31. 3. Analisis Data Jurnal

  32. B. Pembahasan - Dari hasilpengolahan data pretesdiperoleh rata-rata skorpreteskelaseksperimensebesar 30,972 danrata-ratanyasebesar 23,472 , terlihatbahwa rata-rata kelaseksperimentidakjauhberbedadengankelas control. - Hasilpengolahan data postesdiperoleh rata-rata skorposteskelaseksperimensebesar 70,277 danrata-rata sebesar 61,572 ,menunjukkanbahwa rata-rata skorposteskelaseksperimenlebihbesardaripada rata-rata skorposteskelaskontrol. Hasilinimenunjukkanadanyaperbedaan rata-rata nilaiposteskeduakelompok. - Untukmelihatpeningkatankualitaskemampuanberpikirkritisdariduakelompoktersebutdilihatdariindeks gain. Pengolahan data indeks gain perolehbahwadenganmengambiltarafsignifikansi 5%, diperolehnilaisignifikansi (2-tailed) sebesar 0,025. Karena 0,025 < 0,05 maka H0ditolak.

  33. - Lebihlanjutlagi, darihasilangketdiperolehbahwapadaumumnya (82,23%) siswamenunjukkanrespons yang baikterhadapmatematika, sebagianbesar (80,37%) siswamenunjukkanresponspositifterhadapmetodesocratesdalampembelajaranmatematikadanhampirseluruhnya (82,70%) siswamenunjukkanrespons yang sangatbaikterhadapmetodesocratesdalampembelajaranbiasaterhadapkemampuanberpikirkritis - Data inididukung pula olehhasilpengolahanjurnalsiswa yang menggambarkanbahwapersentasesiswa yang meresponpositifpadajurnalharianselalumencapailebihbesardari 50% untuksetiappertemuannyadanselalumengalamipeningkatan. - Kesimpulanbahwapeningkatankemampuanberpikirkritissiswa yang menggunakanmetode Socrates dalampembelajaranmatematikalebihbaikdibandingkandengansiswa yang menggunakanpembelajaranmatematikabiasa. Dan siswameresponsangatbaikterhadapmetode Socrates dalampembelajaranmatematikaini.

  34. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  35. A. Kesimpulan 1.Peningkatan kemampuanberpikirkritissiswa yang menggunakanmetode Socrates dalampembelajaranmatematikatergolongsedang (0,557), dandaripeningkatankemampuanberpikirkritissiswa yang menggunakanpembelajaranmatematikabiasa (0,499). 2.Peningkatan kemampuanberpikirkritissiswa yang belajarmenggunakanmetode Socrates dalampembelajaranmatematikalebihbaikdibandingkandengansiswa yang menggunakanpembelajaranmatematikabiasa. 3. Respons siswa terhadap pembelajaran matematikasecaraumumdanterhadapmetode Socrates dalampembelajaranmatematikaterlihatbaik.

  36. B. Saran 1. Bagi guru, selaindapatmemberikanaktivitasbelajar yang lebihbaik, menggunakanmetodesocratesdalampembelajaranmatematikainidapatmeningkatkankemampuanberpikirkritissiswamenjadilebihbaik. Olehkarenaitudiharapkan guru dapatmenerapkandanmengimplementasikanmetode Socrates padamateri lain yang relevandengankurikulum KTSP saatini. 2. Metode Socrates dalampembelajaranmatematikaberbedadenganpembelajaranmatematikabiasadalamhalpemanfaatanwaktu. Metode Socrates dalampembelajaranmatematikamemerlukanwakturelatif lama dalamprosesbelajarnya, sehinggadiperlukanperencanaan yang matangdari guru yang akanmenerapkanpembelajaranini. Tujuannyasupayaprosespembelajaranberjalansesuaidenganalokasiwaktu yang tersedia. 3. Bagi peneliti selanjutnya, mengingat kemampuan berpikir kritis ini penting dimiliki oleh siswa, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Metode Socrates dalam pembelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

  37. DAFTAR PUSTAKA • Bagus, Ida. (2008). PengaruhPenerapanStrategiPembelajaranInovatifPadaPembelajaranMatematikaterhadapKemampuanBerpikirKritsSiswa SMA. JurusanPendidikanMatematikaUniversitasSingaraja. • Cottrell, Stell (2005). Critical Thinking Skills. Palgrave Macmillan Ltd. • Dahar, R. W. (1996). Teori-TeoriBelajar. Jakarta: Erlangga. • Danyanti, Nenden. (2010). PengaruhPembelajaranMatematikadengan Model TreffingerterhadapPeningkatanKemempuanBerpikirKritisSiswa SMP. Skripsi FPMIPA Bandung: tidakditerbitkan • Kurnia, Riski. (2009). PeningkatanKemampuanBerpikirKritisSiswadalamPembelajarnMatematikamelalui Model Pembelajaran Make A Match. JurusanPendidikanMatematikaUniversitasMuhammadiyah Surakarta. • Hassoubah, Z. I. (2004). Developing Creative and Critical Thinking Skill. Bandung: Nuansa • Ratnaningsih. (2007). PengaruhPembelajaranKontekstualTerhadapKemampuanBerpikirKritisdanKreatifMatematik Serta KemandirianBelajarSiswa SMA . Disertasi Program PascaSarjana UPI: tidakditerbitkan • Rohayati, Ade. (2005). MengembangkanKemampuanBerfikirKritisSiswaDalamMatematikaMelaluiPembelajarandenganPendekatanKontekstual Learning. Tesis Program PascaSarjana UPI: tidakditerbitkan • Suherman, E. Ar., dkk. (2001). Common Text Book; StrategiPembelajaranMatematikaKontemporer. Bandung: JICA FPMIPA. • Suherman, E. (2003). Individual Text Book; EvaluasiPembelajaranMatematika. Bandung: JICA FPMIPA.

  38. Suherman, E. (2008). Hands Out Perkuliahan; BelajardanPembelajaranMatematika. Bandung. • Sukmadinata. (2008). UpayaPeningkatanKemampuanBerpikirKritisMelaluiPenerapan Model Pembelajaran Problem Solving dalamPembelajaranMatematika. JurusanPendidikanMatematika. UniversitasMuhamadiah Surakarta • Suparno. (2007). UpayaPeningkatanKemampuanPenalaranMatematikaMelaluiPendekatanPembelajaran “Savi“.JurusanPendidikanMatematikaUniversitasSingaraja. • Tarwin, Y.W. (1997). UpayaMeningkatkanKemampuanBerfikirKritisSiswaMelaluiPendekatan Open-Ended dalamPembelajaranMatematika. SkripsiSarjanaPendidikanMatematika FPMIPA UPI Bandung: Tidakditerbitkan. • Tim MKPBM. (2001). StrategiPembelajaranMatematikaKontemporer. Bandung: JurusanPendidikanMatematika FPMIPA UPI Bandung • Valmband. (2008). TeoriPerkembanganKognitifVygotsky: Konstruktivisme. [Online]. Tersedia: http://valmband.multiplay.com/journal/item/11 [19 Oktober 2010]. • Wahyudin, (1999). Kemampuan Guru Matematika, Calon Guru Matematika, Siswadalam Mata PelajaranMatematika. DisertasiDoktor PPS IKIP Bandung: tidakditerbitkan. • Yunarti, T. (2009). Metode Socrates danKemampuanBerpikirKritis. JurusanPendidikanMatematikaUniversitas Lampung. • http://alhafizh84.wordpress.com/2011/02/04/metode-socrates-socrates-method/ • Maxwell, M. (2008). The Socratis Method and its Effect on Critical Thinking. [online]. Tersedia: http://www.socraticmethod.net/. [12 Jan 2012]

More Related