1 / 11

Creating a New Library Brand

Creating a New Library Brand. Kapita Selekta. Kelompok. Tri Wulandari (A2D009055) N i’matus Saa’dah (A2D009056) Hendy Prasetya (A2D009057) Achmad Wijayanto (A2D009059) Abrian Satria Hutama (A2D009060) Nafsil Mutma’inah (A2D009061) Tatik Ilmiyah (A2D009062). Brand.

diane
Télécharger la présentation

Creating a New Library Brand

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Creating a New Library Brand Kapita Selekta

  2. Kelompok Tri Wulandari (A2D009055) Ni’matus Saa’dah (A2D009056) Hendy Prasetya (A2D009057) Achmad Wijayanto (A2D009059) Abrian Satria Hutama (A2D009060) Nafsil Mutma’inah (A2D009061) Tatik Ilmiyah (A2D009062)

  3. Brand • Menurut UU Merek No.15 2001 pasal 1 ayat 1 Merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan atau jasa. Ayat 3 merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenisnya

  4. What is a brand..?? Technically, A brand is a mark or logo combined with specific colors and fonts that identifies a particular product or service to potential users. More generally, A brand is shorthand for the story that an organization wants to tell potential users about how it can made a need in their lives. Doucett, Elisabeth. 2008. Creating Your Library Brand: Communicating Your Relevance and Value to Your Patrons. Chicago: American Library Association

  5. Manfaat Merek • Sarana Identifikasi untuk memudahkan proses penanganan & pelacakan produk bagi perusahaan. • Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas. • Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari jasa lain. • Sumber keunggulan kompetitif, melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen • Sumber financial returns. Tjiptono, Fandy.2009.Brand Management & Strategi.Penerbit Andi: Yogyakarta

  6. Faktor pembentuk citra Kinerja • Kinerja pustakawan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna • Cara pustakawan dalam menyelesaikan masalah yang ada Citra sosial • Cocok dan sesuai dengan keinginan pengguna • Kebanggaan dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan Nilai • Koleksi cetak dan non cetak yang tersedia sangat berkualitas • Kemudahan dalam mengkases informasi Trustworthiness • Profesionalisme Pustakawan • Peduli terhadap pengguna Attachment • Seiring berjalan waktu, perpustakaan akan terus mengembangkan koleksi dan layanannya

  7. Citra perpustakaan saat ini • Gudang buku • Berdebu • Tempat untuk menyembunyikan diri dari rutinitas pekerjaan/kuliah yang menakutkan • Pegawai merasa dikebiri dari status sosial kepegawaian • Gedung dan pustakawannya tidak mencerminkan sesuatu yang menyenangkan • Bangunan/ruangan perpustakaan ditempatkan pada bagian yang tersembunyi/jauh • Pustakawan bersikap angkuh dan masa bodoh dengan apa yang terjadi di sekitarnya • Anggaran selalu menjadika persoalan utama, mungkin karena pimpinan/instansi kurang peduli akan keberadaan perpustakaan (menganggap perpustakaan tidak penting/accesoris) • Pustakawan merupakan pekerjaan yang populer dan bukan cita-cita/harapan orang tua kepada anak-anaknya • Bekerja di perpustakaan adalah tempat bekerja orang yang dipinggirkan (mental pustakwan down)

  8. Mengapa Citra Perpustakaan harus diubah? • Apabila citra perpustakaan yang ada di masyarakat baik maka tidak menutup kemungkinan akan timbul penilaian yang baik dari masyarakat terhadap perpustakaan. • Sehingga dengan sendirinya citra yang baik akan meningkatkan daya saing perpustakaan dalam meningkatkan pelayanan informasi kepada penggunanya atau masyarakat umum. • Arif,Syamsul.2008. Pustakawan Dalam Meningkatkan Daya Saing Layanan Perpustakaan Berbasis TI. Badan Arsip Dan Perpustakaan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan diakses di http://syamsularif.web.ugm.ac.id/ pada tanggal 13 Juni 2012 • Citra tentang perpustakaan sebagai gudang buku yang dingin dan pengap membuat minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan menurun. • http://repository.upi.edu/operator/upload/s_ktp_053604_chapter1.pdf

  9. Tahap-tahap dalam mengubah citra perpustakaan Tahap-tahap dalam menciptakan atau membangun citra suatu perpustakaan adalah : • Awareness (pengenalan), • Knowledge (pengetahuan), • Understanding (pemahaman), • Perception (persepsi/cara pandang), • Believe (keyakinan), • Attitude (sikap), • Behavior (perilaku). • Memberikan layanan yang prima

  10. Peran Pustakawan dalam membentuk Citra perpustakaan • Pustakawan harus mempunyai sikap dan perilaku yang baik dan berorientasi kepada kebutuhan pelanggan • Pustakawan harus mampu membaca kebutuhan pemustaka, • Pustakawan dalam menyediakan informasi kepada pemustaka harus sesuai dengan kebutuhan pemustaka, • Pustakawan juga harus meningkatkan kompetensinya dan keprofesionalannya guna meningkatkan kualitas kinerja di perpustakaan,  • Citra pustakwan sangat ditentukan oleh kinerja pustakawan.  Dan kinerja sangat tergantung pada kompetensi atau kapasitas internal yang dimiliki, jadi untuk membangun citra pustakawan yang baik hal pertama yang harus dilakukan adalah memperbaiki kinerja dengan membentuk citra diri positif  pustakawan. Dengan citra positif pustakawannya, maka citra perpustakaan akan meningkat dengan sendirinya.

  11. Citra perpustakaan yang ideal Citra ideal dapat didapat melalui: • Mempertahankan hak-haknya tanpa mengorbankan hak orang lain • Selalu berkomunikasi berdasarkan “saling menghargai” dan selalu berusaha menemukan jalan keluar untuk kepentingan bersama • Pendengar aktif, objektif dan tidak emosional • Memiliki kekuatan personal dan mau berbagi kekuatan yang dimiliki dengan orang lain • Mendapatkan ‘respect’, dukungan dan diterima dengan positif oleh lingkungan • Memiliki “good sense of humor” • Siap menanggung resiko yang mungkin timbul • Bertanggung jawab, memiliki integritas dan kebebasan berpendapat.(Kalarensi Naibaho, 2009) Sumber: http://www.pemustaka.com/citra-perpustakaan-ideal.html

More Related