330 likes | 797 Vues
The Ok Tedi Copper Mine. Group 5 Endi Fitri Herlianto Jalaludin Riyanti Ridzki Dewi Rokhmatulloh. MM UGM AP 14 A JAKARTA 2009. Overview the company (BHP) The Ok Tedi Copper Mine The problems The company handle the problem The solution Ulasan teory. Outline.
E N D
The Ok Tedi Copper Mine Group 5 Endi Fitri Herlianto Jalaludin Riyanti Ridzki Dewi Rokhmatulloh MM UGM AP 14 A JAKARTA 2009
Overview the company (BHP) The Ok Tedi Copper Mine The problems The company handle the problem The solution Ulasan teory Outline
Didirikan pada tahun 1885 di Australia • Tahun 2001 merger dengan Billiton PLC • Berkantor pusat di Melbourne • Mempunyai pegawai 30,000 di seluruh dunia
Tahun 1963 ditemukan cadangan tembaga yang cukup besar di pengunungan Fubilan hulu dari sungai Ok Tedi Tahun 1976 pemerintah PNG menunjuk BHP untuk mengexploitasi daerah tersebut melalui perusahaan patungan Ok Tedi Mining Limited Company (OTML) Di OTML BHP memiliki 52% saham, 30% pemerintah dan 18% Inet Mining (Kanada) Penambangan mengunakan teknik konvensional ‘open-pit’ yang menghasilkan 30 juta ton biji tembaga dan 55 juta ton limbah batuan Pemerintah mewajibkan pengendalian lingkungan melalui pengunaan waduk (tailing) untuk menampung 80% limbah penambangan
Pembangunan fasilitas tailing dimulai pada tahun 1983, satu tahun sebelum pertambangan dibuka, tetapi pada tahun 1984 longsor yang besar menghancurkan fondasi dari waduk OTML mengusulkan kepada pemerintah untuk diizinkan secara temporer memulai penambangan tanpa fasiltas tailing karena kalau tidak maka pembukaan penambangan akan tertunda Pemerintah akhirnya setuju untuk memulai beroperasinya penambangan tanpa fasilitas untuk penyimpan sampah hasil penambangan Pada tahun 1984 penambangan dimulai dan mulai mengotori Ok Tedi River dengan hasil pembuangan tambang Terdapat 73,500 perkampungan disekitar Ok Tedi River dan Fly River dimana hidupnya masih sangat tradisionil dan tergantung pada alam (sungai dan hutan)
Setiap hari ada 200,000 ton sisa penambangan yang dibuang ke sungai Ok Tedi yang mengakibatkan : Peningkatan sendimen 4 x lebih tinggi dari sebelumnya Level air sungai meningkat menjadi 5-6 meter yang sering menyebabkan banjir Banjir menyebabkan tanah di hutan kekurangan oxygen (dieback) yang membunuh pohon dan vegetasi lainnya Daerah dieback meluas mulai 18 km square (1992) menjadi 480 km square (2000) Air sungai terkontaminasi menyebabkan populasi ikan berkurang Perahu penduduk sukar berjalan karena terjadi pendangkalan Negative Effect
Memberikan pemasukan ke pemerintah sebanyak $155 million per tahun berupa royalti dan pajak Memperkerjakan 2000 orang secara langsung dan 1000 pekerja secara tidak langsung dan ratusan lainnya sebagai tenaga pendukung Terjadi kegiatan ekonomi di daerah pegunungan Kegiatan CSR BHP menghasilkan : Penurunan tingkat kematian bayi dari 27% menjadi 2% Peningkatan harapan hidup masyarakat dari 30 thn menjadi 50 thn Pengaruh malaria thd anak menurun dari 70% menjadi kurang 15% Menyumbang $3 million pertahun untuk pendidikan dan pembangunan desa sekitar Positive Effect
Tahun 1989 beberapa penduduk disekitar sungai Ok Tedi dan Fly yang sudah mengajukan petisi kepada pemerintah untuk mengambil aksi pencegahan terhadap pembuangan limbah penambangan dan meminta kompensasi terhadap kerugian yang mereka derita Tahun 1992 lebih dari 30,000 penduduk bersama-sama menuntut ke BHP, masalah ini dibawa kepengadilan
Berdasarkan keputusan pengadilan : Tahun 1996, BHP setuju untuk membayar $90 million secara tunai kepada 30,000 penduduk disekitar Ok Tedi dan Fly, $35 million akan dibayarkan kepada penduduk dibawah Ok Tedi dan 10% seharga $375 million berupa kepemilikan tambahan kepada pemerintah Setuju untuk melakukan study pencegahan kerusakan lebih lanjut. Study meliputi engineering, lingkungan, sosial dan resiko untuk menangani penambangan dan limbahnya dimulai pada tahun 1996
Study menyimpulkan 4 kemungkinan yaitu : Meneruskan penambangan dan meneruskan pengerukan pada Ok Tedi River Spt no.1 dengan tambahan membuat fasilitas tailing Menerukan penambangan tanpa melakukan apapun Menutup penambangan sesegera mungkin Study menemukan meskipun tambang harus ditutup tetapi sendimen yang sudah ada di sungai akan terus dapat membunuh hutan disekitar sungai untuk masa 40 tahun.
Tidak satupun dari pilihan tersebut memberikan solusi yang baik bagi lingkungan disekitar penambangan • Pengerukan sendimen • akan menurunkan level dari pasir di Ok Tedi yang akan mengurangi banjir, tapi sedimen yang datang harus terus dilakukan pengerukan dan ini tidak signifikan menghentikan perusakan terhadap hutan • pengerukan memerlukan biaya yang banyak yang mestinya bisa diinvestasikan untuk kesehatan, pendidikan, atau pelatihan • Pembangunan tailing • memerlukan biaya yang besar • menimbulkan masalah sosial karena tanah yang diperlukan akan merusak salah satu perkampungan • tambahannya fasilitas tersebut akan menciptakan kehancuran yang lebih karena penyimpanan tailing akan menghasilkan racun yang dapat merusak linkungan
Meneruskan penambangan tanpa melakukan sesuatu jelas akan merusak lingkungan jika penambangan diteruskan sesuai dengan rencana yaitu 2010 akan ada tambahan 200-300 milion ton tailing dan batu yang akan dihasilkan dan itu akan menambah sedimen yang ada di sungai yang akan menyebabkan waktu yang lebih lama untuk memperbaiki sungai Penutupan penambangan secara langsung akan membatasi kerusakan lingkungan dan perlu waktu yang lebih pendek untuk mengembalikan kondisi sungai tetapi akan mengakibatkan masalah ekonomi dan sosial di tingkat nasional, provinsi,dan masyarakat lokal
8 februari 2001 BHP mengumukan kata sepakat dengan pemerintahan PNG dan share holder lainnya BHP setuju untuk mentransfer semua sahamnya (52 persen) kepada trust (the PNG sustainable development pogram) yang akan mengunakan uang tersebut untuk proyek sosial bagi pemerintahn PNG Penambangan akan terus beroperasi sampai 2010 dengan melakukan pengerukan tetapi tanpa contaiment fasility fortailing Penyerahan saham tersebut sebagai one time loss dan kebalikannya pemerintah PNG setuju untuk membebaskan BHP dari segala kewajibanya yang diakibatkan oleh kegiatan penambangan di masa lalu Conclusion
Ethic Issue WATER & LAND POLLUTION • ECOLOGICAL ETHICS • Rights of future generation • Justice of future generation
Yang diuntungkan : Pemerintah : Pajak dan revenue sharing Perusahaan : Pendapatan Karyawan : Mendapat pendapatan Share holder : Harga saham Supplier Lokal dan Internasional Sebagian Masyarakat yang bekerja di Penambangan Yang dirugikan : Masyarakat di sekitar penambangan dan sungai OK Tedi Stakeholder analysis
Hobbes’s self interest BHP percaya bahwa dengan menjalankan bisnis yang ber etika maka akan meningkatkan citra perusahaan dan selanjutnya akan menguntungkan bagi perusahaan Mill’s Utilitarianism Tidak etis karena lebih banyak stake holder yang dirugikan Kant’s Ethic of duty Tidak etis karena merusak lingkungan hidup yang menyengsarakan masyarakat (melanggar hak masyarakat) Aristotles’s Virtue ethics Tidak etis karena meskipun memberikan manfaat bagi masyarakat namun merusak lingkungan (melanggar hak masyarakat) Ulasan Teory