1 / 26

Unit 33 Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang sudah Dibaca

Unit 33 Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang sudah Dibaca. Unsur-unsur Drama sebagai Karya Sastra. Medium Bahasa Unsur Tematik Penokohan dan Karakterisasi Plot Setting (Latar). Ciri-ciri Naskah Drama.

elden
Télécharger la présentation

Unit 33 Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerpen yang sudah Dibaca

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Unit 33 MenulisNaskah Drama BerdasarkanCerpen yang sudahDibaca

  2. Unsur-unsur Drama sebagai Karya Sastra • Medium Bahasa • Unsur Tematik • Penokohan dan Karakterisasi • Plot • Setting (Latar)

  3. Ciri-ciri Naskah Drama Drama ditulis untuk dipentaskan, karena itu drama disusun berdasarkan persyaratan pentas. Adanya bentuk-bentuk dialog, solilokui, kadang-kadang ada prolog dan epilog. Adanya perintah laku yang ditulis secara singkat dan dalam bentuk tulisan yang berbeda dari dialog. Setting (latar) diungkapkan secara singkat dan hanya merupakan petunjuk global bagi pengguna naskah.

  4. Bentuk Drama mana yang akan Anda tulis? • Drama Panggung • Drama Radio • Master Skenario • Screenplay • TV Play

  5. Jenis Drama: • Tragedi 7. Opera • Komedi 8. Pantomim • Tragikomedi • Melodrama • Farce • Dagelan • Prosedur: • Dramatisasi Puisi • Menyadur dari karya drama asing • Menulis Drama Sendiri

  6. Medium Bahasa dalam Drama • Bahasa Baku atau Bahasa Standar • Bahasa Dialek (Betawi, Jawa, Sunda, Batak, Padang, dsb.) • Bahasa Puisi dan Bahasa Puitis • Bahasa Keseharian

  7. Unsur Tematik dalam Drama Tema  Subject Master Drama Tema Jasmani ? • perjuangan • sosial • percintaan • kejiwaan • metafisik • dakwah • Tema Moral • Tema Sosial • Tema Egoik • Tema Ketuhanan

  8. Menciptakan Tokoh • Tokoh Tipikal(tokoh yang memiliki ciri-ciri khas tertentu yang berbeda baik dari kehidupan manusia sehari-hari maupun tokoh lain dalam keseluruhan cerita) • Tokoh Netral (tokoh yang tidak digambarkan sebagai tokoh yang luar biasa, ia merupakan manusia kebanyakan yang digambarkan tidak memiliki ciri-ciri tertentu) • Tokoh Karikatural (tokoh yang digambarkan dari sisi kehidupan yang hampir tidak berkaitan dengan kenyataan hidup sehari-hari, berlebihan, kadang-kadang mewakili kelompok masyarakat tertentu) • Tokoh Berkembang (karakter tokoh ini berkembang secara terus-menerus sepanjang cerita) • Tokoh Bulat atau Tokoh Kompleks (tokoh yang digambarkan seluruh sisi kehidupannya) • Tokoh Sederhana atau Tokoh Simpel (tokoh yang hanya ditampilkan dari satu sisi kehidupannya atau bahkan tidak jelas asal-usulnya)

  9. Menciptakan Karakterisasi • berdasarkan ciri-ciri fisik • berdasarkan kebiasaan/sifat • berdasarkan pekerjaan/profesi • berdasarkan asal-usul daerah • berdasarkan insiden tertentu Nama owe mah Pek Ci-wit Si Beton namaku, tapi aku lemah-lembut, lho

  10. Plot Drama Klimaks  Antiklimaks Konflik  Penurunan Laku Konflik  Peleraian  Konflik  Konflik  Insiden Awal Eksposisi   Awal Durasi (rolling time) Akhir

  11. Terjadinya Konflik PROTAGONIS ANTAGONIS KONFLIK MOTIF MOTIF LAKU LAKU

  12. POLA DRAMA Tumbuhnya permasalahan yang terjadi di dunia atau yang menimpa pada diri protagonis PERMULAAN LAKU KELANJUTAN LAKU Pertumbuhan konflik yang menyebabkan munculnya alternatif pemecahan masalah Berakhirnya segala kekalutan dengan akhir yang bahagia, atau berakhir dengan tragis PENYUDAHAN LAKU

  13. Irama Tragis Religius Yunani Klasik Protagonis menilai dirinya secara keliru berdasarkan norma yang berlaku. Karena kekeliruannya ini, ia kemudian bertindak di luar batas dan semena-mena. Awal (Hybris) Protagonis memperoleh peringatan dan tentangan atas perbuatannya yang semena-mena itu dari orang-orang sekitarnya, dari masyarakatnya, dan dari nilai-nilai yang diwakili oleh tokoh agama. Akibat tindakan semena-menanya, protagonis mendapat murka dewata. Tengah (Nemesis) Karena murka dewata ini, protagonis mengalami nasib yang tragis dengan atau tanpa penyesalan. Akhir (Dike)

  14. Irama Komis (Komedi) Protagonis berkehendak atau menginginkan sesuatu. Karena keinginannya ini, ia memperoleh tantangan dan bahaya. Dengan cara yang tak diduga dan (bahkan) lucu, ia mengatasi masalah atau menyelamatkan diri dari keadaan bahaya yang dihadapinya. Survival (penyelamatan) Protagonis memperoleh kedudukan dan status sosial yang lebih baik, biasanya digambarkan dengan pernikahan atau sejenisnya. Growth (pertumbuhan)

  15. Pola Mintaraga Sang pahlawan (ksatria) memperoleh panggilan gaib atau panggilan dewata. Awal Sang pahlwan berangkat menuju dunia lain, dunia di luar kesehariannya. Di sana ia diuji dan setelah lulus ia memperoleh anugerah dewata. Tengah Anugerah ini kemudian ia gunakan untuk menyejahterakan sesamanya. Akhir

  16. Pola Wishnu Nitis Sang Wisnu turun ke dunia dan menitis pada satu tokoh dan bertugas untuk memerangi angkara murka. Awal Tokoh yang dititisi Wisnu mencari identitas dirinya secara metafisikal. Kemudian ia memerangi angkara murka yang mengancam dan akan merusak ketenteraman dunia dan kesejahteraan manusia. Tengah Angkara murka dapat diberantas dan keadaan dunia kembali aman sejahtera. Akhir

  17. Pola Mencari Ayah Salah seorang putra Arjuna di pertapaan kakeknya bertanya tentang siapa sebenarnya ayah kandungnya. Sang Kakek mengatakan bahwa ayahnya adalah Arjuna. Awal Sang ksatria pun pergi ke Amarta mencari ayahnya. Ia kemudian diuji melalui pelaksanaan dharmanya sebagai ksatria. Tengah Setelah lulus, resmilah ia dakui sebagai putra Arjuna. Akhir

  18. Trilogi Aristoteles Kesatuan Tempat (drama harus terjadi pada satu tempat tertentu) Kesatuan Waktu (drama harus berlangsung pada waktu tertentu yang merupakan kesatuan utuh) Kesatuan Kejadian (drama hanya menampilkan peristiwa yang saling berkaitan)

  19. Tiga Anasir yang Harus Ada dalam Drama • AnasirKesatuan (kesatuan waktu, kesatuan tempat, dan kesatuan kejadian) • AnasirKeharusanPsikis (adanya Protagonis, Antagonis, Tritagonis) • AnasirPenghemat (drama hanya menampilkan hal-hal yang penting dari kehidupan manusia dan tidak menampikan seluruh sisi kehidupan manusia secara lengkap)

  20. Menciptakan Setting Historis (zaman Sriwijaya, zaman revolusi, zaman dulu, dsb.) Setting Waktu: Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, sianghari, malam hari Topografi (nama daerah, kota, desa, kampung, dsb) Setting Tempat: Skeneri (interior dan eksterior)

  21. Adegan 1 (Suatuhari, dipagi yang cerah. Tania tampakmasihasyikdialammimpinya. Diatakmauseseorangmenggugahnya, takterkecualidering jam weker yang beradadiatasmejadisebelahtempattidurnya.) (Krrrrriiiiingggggggg…………………) 01. Tania: (masihmenutupmata, takmenghiraukan) (Kriiingggggg…………….) 02. Tania: (denganmukakesal, membukamata) “Iiih, berisikamatsih!” (menelungkupkanwajahbantal) 03. Tania: (tersadarsejenak) “Eh, inihariapaya? Sabtu, Minggu….“ (menghitungharidenganjari) 04. Tania: (terkejut) “Oh iya, ya. InikanhariSenin!” ContohNaskah Drama

  22. (Sementaraitudikoridorsekolah SMAN Suka Ceria. Tampakseoranggadiskebingungansambilsesekalimenggigitbibirnya) 05. Kayla: (melirikkearah jam ditangan) ” Adduuuh……, si Tania manasih? Inikansudahmaumasuk. Gawatdeh, kalaudiasampaitelat.” 06. Paulo: (tiba-tibadatang) “Lo kenapasih, Kay? Mondar-mondir kayak oranggakjelasgitu.” 07. Kayla: “Guelagimikirin Tania nih. Kokdiabelomdateng-datengya?” 08. Paulo: (menolehkearahkiridankanan) “Ya, jugasih. Sedaritadi, guejugabelomlihattuhbocah.” Adegan 2 09. Tania: (tergesa-gesa) “Duh, gara-garabangunkesiangan. Guejadi harusolahragapagilaginih!” (Tibadisekolah, gerbangsekolahsudahtertutuprapat. Wajah Tania menjadisemakinkesal)

  23. 10.Satpam: ” Dik, karenaadiktelat lima menit. Adikharusmenunggudiluargerbangsekolahsampaiada guru yang datangkemari.” 11. Tania: (Memasangwajahmemelas) “Yah, paktolongijinkansayamasuk. Kan cumatelat lima menit. Janganbilangsama guru yapak. Nantihukumansayatambahberat.” 12. Satpam:” Adiksudahtahuperaturannyakan? Siapasaja yang melanggarperaturansekolahakandikenakansanksi.” Adegan 3 13. Kayla:” Kok lo tadipagibisatelatsih, Tan?” 14. Tania: (Dudukdisebelah Kayla) “Lo kantahusendiri, kalautiaphariguebegadangngerjaintugas.” 15. Kayla: (Mengerutkankening) “Tapiefeknyakangakbaikbuat lo. Mendinganmulaidarisekarang lo mulaiaturwaktudeh. Biarwaktuselamaduapuluhempat jam dapatdigunakansecaraefisien.” 16. Tania: (Mengangguk)”Lo adabenernyajuga, Kay.”

  24. LatihanSoal Mari kitaberlatihmembuatnaskah drama sepertipadacontohdiatas. Perhatikankutipancerpenberikut! ……………………………….. Suara siulan dan tepuk tangan menggoda Rengga semakin keras terdengar. Rengga tersadar pada tujuannya semula. Ia mendekati cowok yang duduk di bangku paling depan, dekat dengan tempatnya berdiri. “Mas, ini ada titipan buku dari Pak Dedi,” suara Rengga terdengar gemetar.

  25. “Iyadechntarakubagikan.” Renggakeluardansegeraberlaludarikelasitu. MasihsempatiamencuripandangwajahNetta. Jantungnyasepertiditarikdengankailpancingikan, perih, danhampirtertinggal. Nettamenatapnyatajam, tapidisudutbibirnyasamarterlihatsenyummanis. Renggasegeraberlalu. Takutkege-eran. Renggamenurunitanggamenujukelasnya. KelasNettamemangberadadiataskelasnya, bukangedungbertingkatsih, tetapikarenateksturtanahdisekolahmerekanaikturun, khastanahdaerahpegunungan. Sesampaidikelas, Renggamenariknafaspanjang. “Kaukenapa?” tanyaDitta, sahabatdekatnya. “AkuhabisdarikelasMbakNetta.” ……………………………………………………………….. (BaladaCintaRenggakaryaFaradinaIzdhihary, tabloid Gaul-2011)

  26. Bagaimanapun juga ... Tidak pernah ada teknik menulis karya drama yang paling baik, sebaik-baiknya karya drama yang ditulis adalah karya yang paling orisinal dari segala aspek. Percayalah bahwa Anda mampu menulis sebaik dramawan dan sastrawan besar jika Anda menulis sesuai dengan hati nurani Anda sendiri. Imajinasi yang berkembang merupakan modal utama dalam berkarya seni Terima kasih atas segala perhatian Anda

More Related