1 / 39

PEMERIKSAAN ANTE NATAL

PEMERIKSAAN ANTE NATAL. Bobby Indra Utama. Bagian Obstetri & Ginekologi FK UNAND / RS.dr.M.DJamil Padang 2011. Tujuan Antenatal Deteksi dini Konseling Peningkatan kesehatan Persiapan persalinan Kesiapan apabila terjadi komplikasi ( Keselamatan bagi ibu dan bayinya ). Sejarah.

emera
Télécharger la présentation

PEMERIKSAAN ANTE NATAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMERIKSAAN ANTE NATAL Bobby Indra Utama Bagian Obstetri & Ginekologi FK UNAND / RS.dr.M.DJamil Padang 2011

  2. Tujuan Antenatal Deteksidini Konseling Peningkatankesehatan Persiapanpersalinan Kesiapanapabilaterjadikomplikasi (Keselamatanbagiibudanbayinya)

  3. Sejarah • Asuhan antenatal merupakan bagian dari ilmu kedokteran yang relatif baru berkembang. • 1900 perawat yang tergabung dalam perkumpulan instruktur keperawatan di Boston mulai mengembangkan pelayanan “ kunjungan rumah ” terhadap ibu hamil. • Kunjungan tersebut dapat mengurangi kejadian komplikasi kehamilan, pada akhirnya konsep tersebut dapat diterima oleh para dokter dan sistem asuhan antenatal saat ini, yang menekankan pada aspek PENCEGAHAN.

  4. PRAKTEK ASUHANANTENATAL • Kematian ibu merupakan masalah penting dinegara berkembang • Rasional antenatal adalah penapisan ibu hamil berupa deteksi dini tanda dan gejala penyakit serta penanganan tepat waktu • Filosofi yang digunakan kini kunjungan dilakukan lebih sering sejalan dengan meningkatnya usia kehamilan

  5. Di UniEropa, Luxembourg 5 kali, Belanda 12-14 kali kunjungan, Inggris (NICE) 7-10 kali, Skotlandia 14 kali, Swedia 16 kali, Finlandia 15,2 kali, diAmerikaserikatcenderungmempraktekkanjumlahkunjungandiluarpetunjuk yang direkomendasikanACOG. • Di Indonesia (puskesmas) adalah minimal 4 kali kunjunganselamakehamilannya, yang dalampenerapanoperasionaldikenaldenganstandar7 T Gambaran Asuhan Antenatal saat ini

  6. Program • Pelayananasuhanstandar minimal termasuk "7T" • (Timbang) berat badan • Ukur (Tekanan) darah • Ukur (Tinggi) fundus uteri • Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap • PemberianTablet zatbesi, minimum 90 tablet selamakehamilan • TesterhadapPenyakitMenularSeksual • Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan • WHO: • Birth Planning • Danger Signs • Emergency Preparedness • Social Support

  7. Komponen Perawatan Antenatal • Perawatan antenatal awal atau kunjungan pertama - Anamnesis lengkap - Pemeriksaan rutin - Penilaian faktor resiko • Perawatan antenatal berikutnya. Pada kunjungan pertama jika ditemukan faktor resiko dari anamnesis dan pemeriksaan rutin, maka dilakukan evaluasi selama kunjungan berikutnya.

  8. Identitas Personal dan sosial LANGKAH Riwayat kehamilan sekarang Riwayatobstetri Riwayat menstruasi Riwayat Keluarga Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Kontrasepsi Pemeriksaan Fisik

  9. Pemeriksaan Rutin • Pemeriksaan Fisik Umum - Tanda Vital - Pemeriksaan fisik lengkap: Kepala – kaki - status gizi - tinggi dan berat badan - pemeriksaan tanda – tanda kehamilan meliputi wajah, dada, abdomen dan genetalia eksterna dan interna serta pemeriksaan panggul

  10. 2. Pemeriksaan Obstetrik Inspeksi Umum Muka → chloasma gravidarum, edema +/- Mammae → bentuk, simetris, pembesaran, puting susu melebar, areola hiperpigmentasi, vaskular ↑, hiperplasia jaringan kelenjar

  11. Pemeriksaan Obstetrik • Abdomen → membesar, pigmentasi linea alba dan striae, sikatriks +/-, terlihat gerak anak +/- • Vulva → perineum, varices +/-, flour albus+/- • Anus→ hemoroid +/-, • Tungkai → varices +/-, edema +/- (pretibial, ankle, punggung kaki), sikatriks +/-

  12. Pemeriksaan Abdomen (Leopold) • Leopold I : pemeriksa berdiri menghadap ke pasien, kemudian dengan kedua tangan meraba dengan jari-jari untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus

  13. Pemeriksaan Abdomen (Leopold) Leopold II : posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. Tentukan dimana punggung anak terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar kemudian carilah bagian – bagian kecil yang terletak bertentangan

  14. Pemeriksaan Abdomen (Leopold) Leopold III : memakai 1 tangan saja, rabalah bagian terbawahnya dan tentukan apakah masih bisa digoyangkan untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah sudah / belum terpegang oleh pintu atas panggul

  15. Pemeriksaan Abdomen (Leopold) Leopold IV : posisipemeriksamenghadap kaki pasien, dengankeduatangantentukanapa yang menjadibagianbawahdanapakahbagianinisudahmasukkedalam PAP danberapajauh masuknya

  16. Bunyi Jantung Janin (Auskultasi) • bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada minggu ke-20 pada 80 persen wanita • Pada minggu ke-21, bunyi jantung janin sudah terdengar pada 95 persen • pada minggu ke-22 pada semua wanita hamil. • Normal 120 – 160 dpm

  17. Pengukuran Tinggi Fundus

  18. PemeriksaanInspekulodanpemeriksaandalam • menggunakan speculum Serviks • mengidentifikasi kelainan sitologis Pap smear • pengambilan specimen mikroorganisme • duhtubuh : - mukoid putih dalam jumlah sedang normal - cairan kuning berbusa Trichomonas - duh seperti kepala susu kandida.

  19. Pemeriksaan dalam • konsistensi, panjang, dan pembukaan serviks • bagian terbawah janin, terutama menjelang akhir kehamilan • arsitektur tulang-tulang panggul dan pada semua anomaly vagina dan perineum, termasuk sistokel, rektokel, dan perineum yang telah mengalami relaksasi atau robek. • rectal touchémengidentifikasi hemoroid

  20. 3. Hitung Darah Lengkap 4. Urinalisis: a. Analisis adanya glukosa, keton, protein b. pemeriksaan mikroskopik atas sedimen c. Biakan kuantitatif atau penyaringan biokimia untuk adanya basiluria 5. Golongan Darah, Faktor Rhesus dan Penyaringan Antibodi

  21. 6. Penyaringan Glukosa - Faktor resiko untuk Diabetes Melitus :Umur 25 tahun atau lebih Obesitas Riwayat keluarga DM Bayi yang sebelumnya berbobot >4000 mg Bayi lahir mati yang sebelumnya Bayi cacat bawaan yang sebelumnya Polihidramnion Riwayat aborsi berulang

  22. 7. Pemeriksaan HIV-AIDS dan antigen permukaan Hepatitis B (HbsAg) 8. Ultrasonografi - usia kehamilan sejak usia 7 hari - perkembangan janin - kehamilan multiple - komplikasi - dll

  23. Kunjungan berikutnya • Interval kunjunganSetiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28; kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu. • Setiap kunjunganUkur tekanan darah, berat badan, protein dan glukosa urin, ukuran uterus, bunyi jantung janin, gerakan janin, kontraksi, perdarahan dan pecah ketuban, ultrasonografi hanya dilakukan atas indikasi spesifik.

  24. Kunjungan berikutnya • 15-20 minggu : Penapisan alfa-fetoprotein di serum ibu. • 24-28 minggu : Penapisan untuk diabetes gestasional apabila ada indikasi • 28 minggu : Pemeriksaan antibody pada wanita negatif-D (Rh-); pemberian globulin imun anti-D apabila diindikasikan

  25. Rekomendasi Pertambahan Berat Badan

  26. IV. Pemeriksaan Khusus • Amniosentesis • pengambilan sampel cairan ketuban (likuor amnii) untuk diagnosis antenatal abnormalitas kromosom dan abnormalitas biokimia lewat pemeriksaan sel-sel janin yang terlepas serta cairan ketuban itu sendiri • Dikerjakan setelah kehamilan 16 minggu

  27. Amniosentesis

  28. 2. PengambilanSampelVilusKorion • Tesini sudahjarangdilakukanolehparadokter abortusspontan • kemungkinankerusakanpadakromosom. • Penyakitketurunan. • mendeteksiadanyakelainanpadajaninsepertiTay-Sachs, anemia selsikel, fibrosis berkista, thalasemia,dansindroma Down.

  29. 3. Fetoskopi • untuk mendiagnosis malformasi-malformasi kecil pada janin, seperti sumbing wajah atau cacat jari pada keluarga yang memiliki resiko menderita sindrom genetik spesifik dan sebagai penuntun visual pada pengambilan contoh darah janin, biopsy hati, dan kulit.

  30. 4. Kardosentesis • Lebih baik dari fetoskopi, biasanya usia 20 minggu kehamilan • Selain digunakan untuk diagnosis prenatal gangguan darah herediter seperti hemofilia, kordosentesis juga digunakan untuk diagnosis infeksi janin akibat prosedur ini kurang dari 1% (Nicolaides & Soothill, 1989).

  31. Asupan Makanan Yang Dianjurkan • Nutrisi - “ kekurangan gizi yang berat selama kehamilan tidak menimbulkan efek yang dapat dideteksi pada perkembangan mental selanjutnya” - Pertambahan berat ibu mempengaruhi berat lahir - Rerata pertambahan berat ibu selama kehamilan adalah 33 lb (15 kg)

  32. VII. Perhatian Khusus Selama Kehamilan • Olah Raga • Mandi • Busana • Kebiasaan Buang Air Besar • Koitus • Perawatan Gigi • Alkohol • Kafein

  33. HIPEREMESIS GRAVIDARUM

  34. 1.Definisi : Gejala mual dan muntah yg berlebihan pada wanita hamil yg dpt mengganggu pekerjaan sehari hari. • 2. Etiologi : Belum diketahui Faktor Predisposisi : Primigravida, mola hidatidosa, kehamilan ganda

  35. Teori : 1.Faktor organik : Masuknya villi khorialis dlm sirkulasi maternal. 2.Alergi : sebagai respon dari jaringan ibu terhadap anak 3.Faktor psikologik.

  36. Gejala dan Tanda

  37. Penatalaksanaan • Obat-obatan: - antimuntah, sedativa. • Diet • Terapipsikologik • Cairanparenteral: cukupelektrolit, karbohidrat, protein. • Penghentiankehamilan : padakeadaanmedikdanpsikiatrikmemburukdengankomplikasiorganik.

  38. Prognosis • Denganpenanganan yang baik : sangatmemuaskan. • Padatingkatan yang beratdapatmembahayakanjiwaibudanjanin.

  39. Terima Kasih

More Related