220 likes | 431 Vues
Cara Penghitungan PPh Pasal 21 atas Upah Harian , Upah Satuan,Upah Borongan yg diterima tenaga harian lepas. Cara Penghitungan PPh Pasal 21 atas pembayaran upah harian / satuan / borongan. PPh 21 atas Upah harian dikenakan saat / jika :
E N D
Cara Penghitungan PPh Pasal 21 atas UpahHarian, UpahSatuan,UpahBoronganygditerimatenagaharianlepas
Cara Penghitungan PPhPasal 21ataspembayaranupahharian/ satuan/ borongan • PPh 21 atasUpahhariandikenakansaat/ jika : • upahsehari yang diterimamelebihiRp 200.000 (batasupahhariantidakdipotongPPh) • upahhariankumulatifmelebihiRp 2.025.000 • saatupahhariankumulatifmelebihiRp 2.025.000 makapegawaiharianybsberhakmendptpengurangan PTKP harian (PTKP sebenarnyadibagi 360) • SaatupahhariankumulatifmelebihiRp 2.025.000 : JumlahUpahHarianKumulatif DikurangiDengan PTKP seharidikalijumlahharibekerja PPhPasal 21 terutangs.d. harike… saatupahhariankumulatif > Rp 2.025.000 DikurangiDenganPPhPasal 21 yang telahdipotong Pasal 21 yang harusdipotong
Cara penghitunganPPh 21 atasUpahharianhariselanjutnya : UpahHarian yang diterima DikurangiDengan PTKP sehari PPhPasal 21 terutang/ yang harusdipotong Penting…!! • Upahsatuan yang dibayarkanmingguanharusdi”konversi” menjadiupahharian • Upahborongan yang diterimaharusdi”konversi” menjadiupahharian • Jikaupahharianatauupahsatuandibayarkansecarabulanan : Upah yang diterimasebulan Upah yang diterimasebulandisetahunkan (dikali 12) Dikurangi PTKP Dikalitarif = PPhPasal 21 setahun PPhPasal 21 bulanybs (dibagi 12)
CONTOH PENGHITUNGAN (1) SOAL : Bukhari, K/0, buruhhariandi PT Kaya, telah memiliki NPWP. Bekerjaselama 22 haridanmenerimaupahhariansebesar Rp 175.000 per hari (dibayarsetiaphari).
PPhPasal 21 yang harusdipotonghari ke-1 s.d. ke- 11: • UpahsehariRp 175.000 • Batas upahhariantidakdilakukanpemotonganPPh 21(Rp 200.000) • PenghasilanKenaPajaksehariRp 0 • PPhPasal 21 dipotongatasUpahsehariRp 0 • sampaidenganharike 11, karenajumlahkumulatifupahygditerimablmmelebihiRp 2.025.000, makatdkadaPPhPasal 21 ygdipotong • padahari ke-12 jumlahkumulatifupahygditerimamelebihiRp 2.025.000, makaPPhpasal 21 terutangdihitungberdasarkanupahsetelahdikurangi PTKP sebenarnya • Upahs.d. hari ke-12 (Rp 175.000 x 12) Rp 2.100.000 • PTKP sebenarnya : 12 x (Rp 26.325.000 / 360) (Rp 877.500) • PenghasKenaPajaks.d. hari ke-12 Rp 1.222.500 • PPhPasal 21 terutangs.d. hari ke-12 Rp 61.125 • PPhPasal 21 ygtelahdipotongs.d. hari ke-11 Rp 0 • PPhPasal 21 yg hrs dipotongpadahari ke-12 Rp 61.125 PPh 21 yang harusdipotongpadahari ke-12
PPhPasal 21 yang harusdipotonghari ke-13 s.d. ke- 22: UpahsehariRp 175.000 PTKP sehari (Rp 26.325.000 / 360) Rp 73.125 PenghasilanKenaPajaksehariRp 101.875 PPhPasal 21 dipotongatasUpahsehariRp 5.094
CONTOH PENGHITUNGAN (2) SOAL : Imam, TK/0, buruhhariandi PT Kaya, telah memiliki NPWP. Bekerjaselama 20 haridanmenerimaupahhariansebesar Rp 350.000 per hari (dibayarsetiaphari).
PPhPasal 21 yang harusdipotonghari ke-1 s.d. ke- 5 : • UpahsehariRp 350.000 • Batas upahhariantidakdilakukanpemotonganPPh 21(Rp 200.000) • PenghasilanKenaPajaksehariRp 150.000 • PPhPasal 21 dipotongatasUpahsehariRp 7.500 • Upahs.d. hari ke-6 (Rp 350.000 x 6) Rp 2.100.000 • PTKP sebenarnya : 6 x (Rp 24.300.000 / 360) (Rp 405.000) • PenghasKenaPajaks.d. hari ke-6 Rp 1.695.000 • PPhPasal 21 terutangs.d. hari ke-6 Rp 84.750 • PPhPasal 21 ygtelahdipotongs.d. hari ke-5 Rp 37.500 • PPhPasal 21 yg hrs dipotongpadahari ke-6 Rp 47.250 • UpahsehariRp 350.000 • PTKP sehari (Rp 24.300.000 / 360) Rp 67.500 • PenghasilanKenaPajaksehariRp 282.500 • PPhPasal 21 dipotongatasUpahsehariRp 14.125 PPh 21 yang harusdipotongpadahari ke-6 : PPhPasal 21 yang harusdipotongharike-7s.d. ke- 20 :
CONTOH PENGHITUNGAN (3) SOAL : Yahya, TK/0, adalahtenagakerjalepasygbekerjasbgperakittelevisipada PT Panasonic Gobel, telah memiliki NPWP. Dalamwaktu 1 minggu (5 harikerja) menghasilkansebanyak 20 buahtelevisidenganupahRp 2.000.000.
Upahsehariadalah Rp 2.000.000 : 5Rp 400.000 Batas upahhariantidakdilakukanpemotonganPPh 21(Rp 200.000) PenghasilanKenaPajaksehariRp 200.000 PenghasilanKenaPajaksemingguRp 1.000.000 PPhPasal 21 (mingguan) Rp 50.000
CONTOH PENGHITUNGAN (4) SOAL : Yunus, K/2, mengerjakanpengecatangedungkantor CV RukundenganupahborongansebesarRp 675.000, pekerjaantsbdiselesaikandalam 3 hari
Upahborongansehariadalah Rp 675.000 : 3Rp 225.000 Batas upahhariantidakdilakukanpemotonganPPh 21(Rp 200.000) PenghasilanKenaPajaksehariRp 25.000 Upahboronganterutangpajak : 3 x Rp 25.000Rp 75.000 PPhPasal 21 Rp 3.750
CONTOH PENGHITUNGANPPhPasal 21 atasUpahHarian/ Satuan/ Borongan/ Honorarium ygditerimatenagaharianlepastapidibayarkansecarabulanan SOAL : Contohnomor (1) dibayarkansecarabulanan
Upahsebulan : 22 x Rp 175.000 Rp3.850.000 PenghasilanNetosetahun = 12 x Rp 3.850.000 Rp 46.200.000 P T K P (Rp 26.325.000) PenghasilanKenaPajaksetahunRp 19.875.000 PPhPasal 21 setahunRp 993.750 PPhPasal 21 sebulan : Rp 993.750 : 12 Rp 82.813
Cara penghitunganpphpasal 21 ataspenghasilan yang diterimaolehbukanpegawai yang menerimapenghasilan yang bersifatberkesinambungan
Tidak berkesinambungan Dalam hal Dokter Yang Praktikdi RS/KlinikJumlahPenghasilanBrutoadalah SebesarJasaDokter Yang DibayarkanPasienmelalui RS/Kliniksebelum DipotongBiaya-BiayaatauBagiHasil RS/Klinik (50 % x Ph Bruto) - PTKP sebulan, Dihitung secara kumulatif (50 % x Ph Bruto) Dihitung secara kumulatif (50 % x Ph Bruto) PPh Pasal 21: Bukan Pegawai Berkesinambungan Ex Pasal 13 ayat (1) berkesinambungan
CONTOH SOAL (1) Dr. UBAY, SpPDtelahber NPWP, status K/3 merupakandokterspesialispenyakitdalam, status PNS, praktikdi RS Syaiful Anwar, RS Lavalete, sertapraktikdirumahnya. Dalamperjanjiandengan RS Lavaletedisebutkanbahwaatassetiapjasadokter yang dibayarkanpasienakandipotonga 20% olehpihak RS Lavaletesebagaibagianpenghasilan RS Laveletedansisanyasebesar 80% dibayarkanke Dr. UBAY, SpPDpadasetiapakhirbulan. Jasadokter yang dibayarpasiensetiapbulansbb : JanuariRp 40.000.000 JuliRp 43.000.000 FebruariRp 54.000.000 AgustusRp 52.000.000 MaretRp 51.000.000 September Rp 61.000.000 April Rp 47.000.000 OktoberRp 60.000.000 Mei Rp 45.000.000 November Rp 59.000.000 JuniRp 57.000.000 DesemberRp 55.000.000
CONTOH SOAL (2) SARAH status K/3, suamitelahber NPWP, adalahpetugasdinasluarasuransiBumiPutera, sertatidakmempunyaipenghasilan lain. Setiapbulan SARAH menerimakomisiagendariasuransiBumiPuterasbb : JanuariRp 40.000.000 JuliRp 43.000.000 FebruariRp 54.000.000 AgustusRp 52.000.000 MaretRp 51.000.000 September Rp 61.000.000 April Rp 47.000.000 OktoberRp 60.000.000 Mei Rp 45.000.000 November Rp 59.000.000 JuniRp 57.000.000 DesemberRp 55.000.000
Cara penghitunganpphpasal 21 ataspenghasilan yang diterima PESERTA KEGIATAN
DIKENAKAN TARIF PPh SECARA LANGSUNG DENGAN TARIF PROGRESIF TANPA PERKIRAAN PENGHASILAN NETO MAUPUN TANPA PENGURANGAN PTKP CONTOH SOAL : TAUFIK HIDAYAT, atletbulutangkisprofesional Indonesia telahmemiliki NPWP, menjuaraiTurnamenIndonesia Open dan memperolehhadiahsebesarRp 200.000.000,- PPh PASAL 21 atashadiahtersebut : 5% x Rp 50.000.000,- = Rp 2.500.000,- 15% x Rp 150.000.000,- = Rp 22.500.000,- JUMLAH PPh PASAL 21 = Rp 25.000.000,-
LAIN-LAIN • APABILA PENGHASILAN YANG DITERIMA SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA DITERIMA DALAM MATA UANG ASING, MAKA PENGHASILAN TSB HARUS DIKONVERSI DALAM MATA UANG RUPIAH DENGAN MENGGUNAKAN KURS MENTERI KEUANGAN PADA SAAT PEMOTONGAN PPH PASAL 21 • TARIF PPH PASAL 26 ADALAH SEBESAR 20% DIKENAKAN DARI JUMLAH BRUTO YANG DITERIMA TANPA PENGURANGAN-PENGURANGAN BIAYA JABATAN MAUPUN PTKP. • PEMOTONGAN PPH PASAL 26 BERSIFAT FINAL, KECUALI APABILA OP YBS BERUBAH STATUS MENJADI WP DALAM NEGERI.
Sekian, Terima Kasih