html5-img
1 / 15

Membangun Karakter Bangsa Sejak Anak Usia Dini

Membangun Karakter Bangsa Sejak Anak Usia Dini. Oleh : Dr. Siti Fatimah Soenaryo Dosen PGSD – FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.

flint
Télécharger la présentation

Membangun Karakter Bangsa Sejak Anak Usia Dini

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Membangun Karakter Bangsa Sejak Anak Usia Dini Oleh : Dr. Siti Fatimah Soenaryo Dosen PGSD – FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Disampaikan pd International Seminar and the 3rd Colloquium dg tema : Reaktualisasi Pendidikan Karakter dalam Upaya Mewujudkan Civil Society tgl 18 – 19 Mei 2011 di Theater Dome Universitas Muhammadiyah Malang

  2. KEY WORDS • Karakter • Anak Usia Dini KARAKTER Yunani CHARASSEIN Mengukir sehingga terbentuk sebuah pola Menggores (monoreh / memahat) Gambar sebagai contoh (membuat baju / model / sistem / cara kerja) 1

  3. AUD : Anak Usia Dini upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dg usia enam tahun (0 th – 6 th) yg dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 2

  4. Mengukir Menggores Menoreh Memahat Pola Gambar Contoh atau Model Karakter Karakter AUD Tanpa mencederai tetapi berbekas Pola dibuat berdasarkan ukuran (AUD beda dg orang dewasa!) Seni Seni “Menulis diatas batu” Hati-hati karena akan berbekas hingga dewasa Model bisa saja sama tetapi berbeda dalam ukuran 3

  5. Pendidikan Karakter di Indonesia 1. SEJARAH RA. KARTINI – Habis Gelap Terbitlah Terang Moh. Hatta – Daya pikir – merefleksikan budaya – pengembangan hidup bersama KiHadjarDewantara - Adab / kesusilaan & budi pekerti - Pamong : mendidik & mengajar - Tri sentra : alam keluarga Ir. Soekarno - Orator yg hebat : mampu mengemas ide kedalam bahasa yg sederhana & mudah dipahami - Pancasila 4

  6. DoniKoesoema : • 1947 – kurikulum SD : mata pelajaran budi pekerti • 1964 – penggabungan pendidikan budi pekerti dgn : • Pendidikan Agama • Kewarganegaraan / PPKN • Permendiknas no 58 th 2009 tentang standar PAUD, terdapat pd lingkup perkembangan : nilai-nilai agama & moral di usia 3th – 4 th • Permendiknas no 22 th 2006 tentang standar isi untuk satuan Pendidikan dasar dan Menengah : pendidikan karakter bisa jadi ada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ? 5

  7. 2. Pentingnya Pendidikan Karakter Manusia lain  hidup berdampingan dg orang lain  “keberbedaan” • Sebangsa • Bangsa lain 6

  8. 3. Tujuan Pendidikan Karakter Tawaran (khusus untuk Anak Usia Dini) Tujuannya manusia / anak paripurna “Whole Child” DoniKoesoema Tujuan Pendidikan Karakter Kesempurnaan  potensi anak berkembang sesuai dgn gerak & irama anak  jati diri yg kuat Kerangka gerak dinamis dialektis Individu Individu Fisik & Psikis Fisik & Psikis Sosial Kultural Kultural Gerak dinamis dialektis • Waktu ygtdk terukur • Penciptaan kondisi yg kondusif • Keteladanan dari berbagai pihak Gambar NajibSulhan Tahun 2010 7

  9. 4. Pendidikan Karakter dlmTrisentra Trisentra KiHadjarDewantara Pusat pendidikan pertama & terpenting  “Keluarga adalah pendidik pertama & utama” • Alam Keluarga • Alam Pergaulan • Alam Pergerakan Pemuda • Seorang demi seorang (naluriah yang asli) • Hubungan darah – keturunan • Jasmani – rohani – sosial 8

  10. 5. Kapan “Pendidikan Karakter” dimulai KiHadjarDewantara Alam Keluarga “Tidak tergantikan oleh lembaga apapun” • Tumbuhnya adab – kemanusiaan • Pendidikan budi – pekerti Kuat & murni 9

  11. 6. Apa Materi / Isi Pendidikan Karakter 10

  12. 7. Pendidik –Metodologi & Menilai Pendidikan Karakter Karen Bohlin dkk  tujuh (7) kompetensi bagi guru pendidikan karakter :1. Bisa menjadi contoh dan memiliki komitmen untuk menegakkan kebenaran.2. Pembentukan karakter anak sebagai prioritas dan pekerjaan terpenting dalam professionalismenya3. Bisa berdiskusi tentang isu-isu moral dengan peserta didiknya4. Secara deplomasi menyampaikan posisinya tentang isu-isu etika, tanpa harus membebani mereka dengan pendapat dan opini pribadi5. Mengajarkan / melatih peserta didik untuk berempati 6. Mampu menciptakan suasana kelas yg bernuansa karakter, menerapkan standar etika tinggi & penghormatan untuk semua7. Mampu membuat aktivitas untuk mempraktekkan nilai karakter di rumah, sekolah, komunitas lingkungan. a. Pendidik : orang tua – guru – tokoh masyarakat/agama pemimpin. 11

  13. B. Metodologi Pendidikan Karakter 1. Mengajarkan 2. Keteladanan 3. Menentukan prioritas 4. Praktis prioritas 5. Refleksi DoniKoesoema C. Menilai Pendidikan Karakter Berhati-hatilah karena pendidikan karakter memulai • Perilaku • Tindakan 12

  14. Mari kita diskusikan pendapat DoniKoesoema : Kriteria penilaian : 1. Nilai tanggung jawab dpt dilihat dari kehadiran di sekolah 2. Penyerahan tugas tepat waktu 3. Tidak terlibat tawuran / sikap-sikap kekerasan lainnya. 4. Meningkatnya kerjasama antar sekolah 5. Tidak terlibat narkoba dan sejenisnya 6. Prestasi akademis peserta didik bagus 7. Menjunjung tinggi kerja keras & kejujuran 13

  15. TERIMA KASIH  Tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan dan kebajikan Bekerja pada Anak Usia Dini baru terlihat hasilnya : 25 th/30 th mendatang Pendidikan karakter  “Political will” tidak berhenti sebagai sebuah wacana  Pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama dan dimulai pada usia sedini mungkin. 14

More Related