1 / 20

Analisa Laporan Keuangan & Pemeriksaan Pajak

Analisa Laporan Keuangan & Pemeriksaan Pajak. Disampaikan Oleh : Irwan, SE, BKP STIE Buddhi, 23 Juli 2011. Pengertian Laporan Keuangan. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas

gent
Télécharger la présentation

Analisa Laporan Keuangan & Pemeriksaan Pajak

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AnalisaLaporanKeuangan & PemeriksaanPajak Disampaikan Oleh : Irwan, SE, BKP STIE Buddhi, 23 Juli 2011

  2. PengertianLaporanKeuangan • Laporankeuanganadalahsuatupenyajianterstrukturdariposisikeuangandankinerjakeuangansuatuentitas • Tujuanlaporankeuanganadalahmemberikaninformasimengenaiposisikeuangan, kinerjakeuangan, danaruskasentitas yang bermanfaatbagisebagianbesarkalanganpenggunalaporandalampembuatankeputusanekonomi. • Laporankeuanganjugamenunjukkanhasilpertanggungjawabanmanajemenataspenggunaansumberdaya yang dipercayakankepadamereka

  3. PengertianLaporanKeuangan • Dalamrangkamencapaitujuantersebut, laporankeuanganmenyajikaninformasimengenaientitas yang meliputi: • (a) aset; • (b) laibilitas; • (c) ekuitas; • (d) pendapatandanbebantermasukkeuntungandankerugian; • (e) kontribusidaridandistribusikepadapemilikdalamkapasitasnyasebagaipemilik;dan • (f) aruskas

  4. KomponenLaporanKeuangan Laporankeuangan yang lengkapterdiridarikomponen-komponenberikutini: • (a) laporanposisikeuanganpadaakhirperiode; • (b) laporanlabarugikomprehensifselamaperiode • (c) laporanperubahanekuitasselamaperiode; • (d) laporanaruskasselamaperiode; • (e) catatanataslaporankeuangan, berisiringkasankebijakanakuntansipentingdaninformasipenjelasanlainnya; dan • (f) laporanposisikeuanganpadaawalperiodekomparatif yang disajikanketikaentitasmenerapkansuatukebijakanakuntansisecararetrospektifataumembuatpenyajiankembali pos-pos laporankeuangan, atauketikaentitasmereklasifikasi pos-pos dalamlaporankeuangannya.

  5. KEWAJIBANPEMBUKUAN • Setiapwajibpajakbadandanlamnegeriwajibuntukmenyelenggarakanpembukuan yang bertujuanuntukmenghitungpenghasilannettoataupunrugisecarafiskal. (Pasal 28(1) UU No. 28/2007) • Pembukuan yang dilakukandapatdidasarkanStandarAkuntansiKeuangan (SAK). • Untuktujuanperhitunganpajakterhutang, dilakukanlahkoreksifiskalataslaporankeuangankomersial. • Rekonsiliasidapatdilakukansendiriolehwajibpajak. Hal inisesuaidenganazas self assessment

  6. Apaperbedaanantaralaporankeuangankomersildanfiskal?   • 1. Beda tetap • 2. Beda Waktu

  7. BEDA TETAP • 1. Beda TetapPenghasilan • PenerimaanmenurutSTANDARAKUNTANSIKEUANGAN (SAK) merupakanpenghasilantetapimenurutUUPPhbukanmerupakanpenghasilan. • Penerimaan yang menurutSAKbukanmerupakanpenghasilantetapimenurutUUPPhmerupakanpenghasilan. • MenurutSAK, penghasilan yang dikenakanpemungutanpajakbersifat final diperhitungkandalamlaporanpenghasilansedangkanmenurutUUPPhtidakmasukdalamlaporanpenghasilan.

  8. BEDA TETAP • 2. Beda Tetap Biaya • Pengeluaran yang menurut SAK merupakan beban tetapi menurut PPh tidak boleh dikurangi dari penghasilan bruto • Beda Tetap Murni, Beda Tetap yang disebabkan tidak dipenuhi syarat-syarat khusus • Beda Tetap yang disebabkan praktek-praktek akuntansi yang tidak sehat

  9. BEDA WAKTU • Beda Waktu merupakan perbedaan biaya tiap tahun atau tahun buku karena perbedaan metode yang digunakan atau perbedaan penilaian persediaan yang digunakan, tetapi secara keseluruhan jumlah yang dibebankan sebagai biaya adalah sama

  10. PemeriksaanPajak • Mengujikepatuhanpemenuhankewajibanperpajakan: • SPTlebihbayardan / ataurugi. • SPTtidakdisampaikanatauterlambat. • SPTmemenuhikriteria yang ditentukanDirjenPajakuntukdiperiksa. • Adanyaindikasitidakdipenuhikewajiban-kewajibanselainkewajibanpadahuruf b. • Tujuan lain, dalamrangkamelaksanakanketentuanperaturanperundang-undanganperpajakan

  11. Tujuan Lain PemeriksaanPajak • PemberianNPWPsecarajabatanataupencabutanNPWP. • PemberianNPKPsecarajabatandanpengukuhanataupencabutanNPPKP • Penentuanjumlahangsuran, bagi WP baru. • WajibPajakmengajukankeberatanatau banding. • Pengumpulanbahanuntukpenyusunan Norma Penghitungan. • Pencocokan data dan / ataualatketerangan. PenentuanWajibPajakberlokasididaerahtertentu. • PenentuantempatterutangPPNdan / atauPPh.Pasal 21. • Tujuanlainnya

  12. RASIO TOTAL BENCHMARKING DAN PETUNJUKPEMANFAATANNYA (SURATEDARANDIREKTURJENDERALPAJAKNOMOR SE – 96/PJ/2009 tanggal 05 Oktober 2009) DalamrangkameningkatkanpembinaandanpengawasanterhadapWajibPajakoleh Kantor PelayananPajak, Kantor PusatDirektoratJenderalPajaktelahmenyusunrasio total benchmarking. Rasio total benchmarking tersebutdapatdigunakansebagaialat bantu untukmenilaikewajarankinerjakeuangandanpemenuhankewajibanperpajakanolehWajibPajak.

  13. Rasio Total Benchmarking • Rasio Total Benchmarking memiliki karakteristik sebagai berikut : • Rasio Total Benchmarking disusun berdasarkan kelompok usaha; • Benchmarking dilakukan atas rasio-rasio yang berkaitan dengan tingkat laba dan input-input perusahaan; • Ada keterkaitan antar rasio benchmark; • Fokus pada penilaian kewajaran kinerja keuangan dan pemenuhan kewajiban perpajakan

  14. Rasio Total Benchmarking • Total benchmarking hanya merupakan suatu alat bantu (supporting tools) yang dapat digunakan oleh aparat pajak dalam membina wajib pajak dan menilai kepatuhan perpajakannya serta tidak dapat digunakan secara langsung sebagai dasar penerbitan surat ketetapan pajak.

  15. Rasio Total Benchmarking • Wajib Pajak yang memiliki kinerja keuangan yang lebih rendah daripada benchmark, tidak selalu berarti bahwa wajib pajak tersebut tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan benar. Perlu diagnosa lebih mendalam untuk dapat menentukan apakah wajib pajak tersebut benar-benar tidak patuh atau terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan wajib pajak memiliki kinerja yang berbeda dengan benchmark.

  16. Rasio Total Benchmarking • Rasio-rasio yang berkaitandengantingkatlabadan input-input perusahaan yang dilakukan benchmarking terdiridari : • Gross Profit Margin (GPM), yaiturasioantaralabakotorterhadappenjualan; • Operating Profit Margin (OPM), yaiturasioantaralababersihdarioperasiterhadappenjualan; • Pretax Profit Margin (PPM), yaiturasioantaralababersihsebelumdikenakanpajakpenghasilanterhadappenjualan; • Corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR), yaiturasioantarapajakpenghasilanterutangterhadappenjualan; • Net Profit Margin (NPM), yaiturasioantaralababersihsetelahpajakpenghasilanterhadappenjualan;

  17. Rasio Total Benchmarking • Dividend Payout Ratio (DPR), yaiturasioantarajumlahdividentunai yang dibayarkanterhadaplababersihsetelahpajak; • RasioPPNMasukan, yaiturasioantarajumlahPPNMasukan yang dikreditkandalamsatutahunpajakterhadapPenjualan, tidaktermasukpajakmasukan yang dikreditkandaritransaksiantarcabang; • Rasiobiayagajiterhadappenjualan; • Rasiobiayabungaterhadappenjualan; • Rasiobiayasewaterhadappenjualan; • Rasiobiayapenyusutanterhadappenjualan; • Rasio “input antara” lainnyaterhadappenjualan; • Rasiopenghasilanluarusahaterhadappenjualan; dan • Rasiobiayaluarusahaterhadappenjualan.

  18. PenggunaanRasio Total Benchmarking • Untuklebihmemudahkandalampenggunaandanpemanfaatannya, nilairasio-rasio benchmark akandimuatdalamAplikasi Profile WajibPajakBerbasis Web (Approweb). • Segerasetelahnilai-nilairasio benchmark termuatdalamApproweb, para Account Representative agar memanfaatkannyadalammelakukanpembinaandanpengawasanterhadapWajibPajak yang menjaditanggungjawabnya. • Dalamhalnilai-nilairasio benchmark belumdapatdimuatdalamApproweb, para Account Representative agar memanfaatkannyasecara manual. • Tindaklanjuthasilpemanfaatan Total Benchmarking yang berupahimbauan, konseling, ataupemeriksaanmengikutiketentuandalamPeraturanDirekturJenderalPajakNomorPER-170/PJ/2007.

  19. SESI TANYA JAWAB SELESAI SEMOGA BERMANFAAT

  20. KUESIONER • KUESIONER HARAP DIISI DENGAN JUJUR • KUESIONER TIDAK PERLU DITULIS NAMA • KUESIONER DAN FORMULIR PENDAFTARAN DIKUMPULKAN DALAM TEMPAT TERPISAH • JIKA ADA YANG INGIN SOFT COPY MATERI HARI INI, SILAHKAN TULIS DI BALIK FORMULIR PENDAFTARAN “SAYA MAU”

More Related