1 / 31

BAB 02

BAB 02. LOCAL CAPACITY : Kepentingan a tau Keberpihakan !!!. CARA PANDANG TERHADAP LCB. Kelompok sosial (lokal)  tidak selalu tidak berdaya  dinamis dan selalu berusaha menjaga eksistensi dirinya  selalu berjuang agar mampu berkembang.

gratia
Télécharger la présentation

BAB 02

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 02 LOCAL CAPACITY : Kepentinganatau Keberpihakan !!!

  2. CARA PANDANG TERHADAP LCB • Kelompok sosial (lokal) tidak selalu tidak berdaya  dinamis dan selalu berusaha menjaga eksistensi dirinya  selalu berjuang agar mampu berkembang. • JADI setiap kelompok sosial memiliki kapasitasnya sendiri untuk memahami, mengatasi dan berjuang dalam kondisi lingkungan yang dihadapinya

  3. BERARTI  tidak semua kelompok sosial perludiajaricara mengembangkan dirinya • LALU masih perlukah campur tangan pihak luar (outsider) atau tetap kita biarkan mereka berkembang dengan kemampuannya sendiri • PERSOALANNYA tidak semua kelompok sosial mampu membacadanmemanfaatkankapasitas lokalnya untuk membangun dan mengembangkan diri

  4. orang buta pun bisaberjalan

  5. Ambon perlu diberitahu, mengapa mereka konflik

  6. SEBALIKNYA  tidak semua campur tangan pihak luar mampu membangun dan mengembangkan kapasitas lokal kelompok sosial tersebut  tidak semua bisa diterima oleh setiap kelompok sosial tersebut • TERKADANG  ada persoalan pada cara memahami dan mengidentifikasi kapasitas lokal kelompok sosial tersebut

  7. Bayibelajar memberi tahu ibunya

  8. Masih perlukah Minang diajari arti keindahan?

  9. Perlu dipahami  tidak ada kelompok sosial statis  sudah ada pengaruh global • Berarti  kapasitas lokal juga dinamis dan menyesuaikan dengan perubahan  sifatnya temporal  tidak ada yang abadi • Oleh sebab itu  apapun pemahaman dan identifikasi akan kapasitas lokal yang dimiliki suatu kelompok sosial harus dipandang sesuai dengan konteksnya

  10. Budaya Global Kelompok Lokal Budaya Global

  11. SukuAnakDalam tidak lagi melangun ?

  12. SukuBajoyang tidaklagimelaut

  13. Tapi juga perlu disadari  mengaplikasikan hasil bacaan akan kapasitas lokal  kadang rumit, mahaldanmembosankan (?)  Kalaudemikian adanya  untuk apa dibangun dan dikembangkan ? • JADI  baca local capacity seuai konteks  sering termuatberbagaiaspek yang bisakitamaknaisebagai media pertukaransosial, simbolidentitas, dansimbolberbagaikepentingan.

  14. LCB sebagai bentuk pertukaran sosial • Mengapaorangperlubaralekdenganpenuhkemeriahan digedunglagi ? • Mengapakalaubaralekperlumengundangorang lain  bukankahlebihmurahkalauhanyamendoasaja • Mengapaperkawinanperludimeriahkandengan arak-arakan  kokmauberpanas-panasan

  15. SEBALIKNYA mengapaorangmaumenghadiribaralekorang lain, padahalitupitiahkalua ? • Mengapakitaperlumencatatkandiridibukutamu  amplopnyadiberinamajelaslagi  tidakbisakahkitadatangdengan“kerelaanhati” kalau pun perlu, tidakbisakahdilabelnamaHamba Allahsaja (biarkesannyatidakmenyombongkandiri)

  16. BERARTI dibalikupacaraadatadapertukaransosial(social exchange) • Pelakuupacarainginmemintapengakuandarikita (penonton) bahwamerekasedang menikahkananakkemenakannya perlu pengakuanbahwamerekaadalahkeluarga yang bergengsidanterhormat.  perluadaarak-arakan perluada organ tunggal(talempongtidak lagi mampu menciptakan kehormatan)

  17. Sebaliknyabagipenonton (tamuundangan) maumeluangkanwaktudanmemberiamplop, karenamerasaada yang perludipertukarkan • Mungkinharapanparatamuundangan agar pelaku (tuanrumah) tetapingatakankedatangannya, danmembalaskunjungantersebutketikamerekajugabaralek dibuktikandenganbukutamu  bilaperluadadokumentasi(dalambentukfoto)

  18. LCB sebagai sebagai simbol identitas • Mengapabaralekharuspakaibajuadat(yang rumit, panas,dan pakai suntiangyang membuatsakitkepala? • Kalauinginpraktis mengapatidakpakaikopiahdanjilbabsaja • Biartidakmahaldanmerepotkan mengapatidakpakaibajukurungsaja

  19. LCB sebagai simbol berbagai kepentingan • Mengapatahapan-tahapandalamupacaraadatperludikurangi, diubah, atau justru dihidupkankembali ? • Apapentingnyaupacarapengangkatanpenghulu(datuak) padahalkekuasaannyahanyasebataskaumdansukunyasaja.

  20. Karenaadanyaberbagaikepentinganini pula, makaupacaraadatmenjadilebihbermaknaapabilaadaperistiwa-peristiwapentingdiwaktudekat • Karenaberbagaikepentinganini pula, upacaraadatperludipersembahkanuntukparapejabatdatang  kalausaya yang datangtidakpernahdisambutdenganupacaraadat  emangnyaloesia?

  21. APA YANG BISA KITA LAKUKAN ? • Membangun kapasitas lokal (LCB)  terkadang harus memiliki keberanian untuk meninggalkan misi dan kepentingan diri dan kelompok (outsider)  berpihak dan menjadi bagiandari kelompok lokal yang diberdayakan (insider) • Tapi ini tidak gampang  setiap kelompok (outsider maupun insider) memiliki misidankepentingannyasendiri-sendiri

  22. UNTUK ITU PERLU ADA UPAYA • REDEFENISImemberiargumentasibaruterhadapLCB sehinggaterkesan tetap langgeng.  Migrasi ke desa baru = melangun • REKONSTRUKSImenataulangLCB yang telah ada sehinggatampilsebagaiLCB yang baru.  Memindahkan mitos tabu kematian melalui kuburan  tidak perlu lagi melangun

More Related