590 likes | 1.01k Vues
Draft Naskah akademik PENDIDIKAN kesehatan masyarakat. ASTON CENGKARENG 10 NOVEMBER 2011. DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 3 DAFTAR TABEL 5
E N D
Draft Naskahakademik PENDIDIKAN kesehatanmasyarakat ASTON CENGKARENG 10 NOVEMBER 2011
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 3 DAFTAR TABEL 5 DAFTAR GAMBAR 6 BAB 1PENDAHULUAN 7 1.1LatarBelakang 7 1.2IdentifikasiMasalah 8 1.2.1Tantangan TenagaKesehatanMasyarakatDalamKerangkaSistemPelayananKesehatanNasional 8 1.2.2 TantanganTenagaKesehatanMasyarakat Tingkat Global 10 1.2.3 KaitanPendidikanKesehatanMasyarakatdenganSistemPelayananKesehatandi Indonesia 11
1.3TujuandanKegunaan 13 1.3.1Tujuan 13 1.3.2Kegunaan 14 1.4MetodePendekatan 15 1.4.1TahapKonseptualisasi 15 1.4.2TahapanValidasiEmpiris 15 1.4.3TahapanKonseptualisasiPendidikanKesehatanMasyarakat Indonesia 16 1.4.4TahapanPengembanganKomitmenPemangkuKepentingan 16
BAB 2LANDASAN PEMIKIRAN _________________17 2.1LandasanFilosofis _______________________17 2.2Landasansosiologis _______________________21 2.3LandasanYuridis _____________________________22 BAB 3TINJAUAN KEPUSTAKAAN 24 3.1PeriodeAwal (Leimena-Fatah) _________________25 3.2PeriodeMochtar _____________________________26 3.3PeriodeTransisiMenujuProfesionalitasPendidikanKesMas_________________________________ 27 3.4Periode AIPTKMI-IAKMI _______________________28
BAB 4RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK 24 4.1KetentuanUmum/Terminologi 24 4.2AsasdanTujuan 26 4.3MateriPokok yang akanDiatur 27 4.3KetentuanPeralihan 39 Bab 5PENUTUP 39 5.1Kesimpulan 39 DaftarPustaka 39 Lampiran 39
BAB 1: PENDAHULUAN • LATAR BELAKANG • Tujuanpembangunanadalahtercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap warga negaraderajat kesehatan yang optimal. • Kesehatan merupakansuatuinvestasisumberdayamanusia, • Gunamencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukanupayakomprehensifbukanhanyaditingkatindividu (UKP) namunditingkatmasyarakat (UKM). Perludiperjelasditerminologinya (Prof. Tjipto) –istilahuntukmewakiliupayamaanejemn • Kuncinyaadalahpemberdayaanuntukhidupsehatsecaramandiri: Health Empowerment, Health Enhancement, Health Ptotectionmelaluigerakan Healthy Cities dan Health Preservation
Sementara insititusipendidikanberjamurdiberbagaidaerah, jumlah peminat peserta didik terus meningkat,namunkualitas pendidikannyamasihsangatbervariasi • Disisi lain tantanganglobalisasisepertiAsean Free Trade Area (AFTA) dan World Trade Organization (WTO)dimanatenagakesehatanmasyarakatdarimancanegarajugadapatbersaingdinegarakita, akanbermasalahketikakualitastenagakesehatanmasyarakattidakdistandarnisasikompetensinya. • PerlukoordinadiKemendiknasdanKemenkesdandepartementerkait (Furkan) • AIPTPKMI dan IAKMI bersama-samamenyusunNaskahAkademik
IDENTIFIKASI MASALAH • TantanganTenagaKesehatanMasyarakatDalamKerangkaSistemPelayananKesehatanNasional • TantanganTenagaKesehatanMasyarakat Tingkat Global • KaitanPendidikanKesehatanMasyarakatdenganSistemPelayananKesehatandi Indonesia
Berdasarkankebutuhanpelayanankesehatanmakafungsiupayakesehatanmasyarakatadalah:Berdasarkankebutuhanpelayanankesehatanmakafungsiupayakesehatanmasyarakatadalah: • Kajian (assessment) danmonitoring masalah kesehatan di masyarakat atau kelompok berisiko dalam upaya mengidentifikasi masalah dan menetapkanprioritasmasalah; • Memformulasikankebijakankesehatanbekerjasamadenganmasyarakatdanpemerintahuntukmenyusundanmengawalkebijakanpublikgunamenyelesaikanmasalahkesehatan • Menjamin agar masyarakatmemilikiakses yang tepatdanpelayanan yang cost effective, termasukdidalammenjamin agar masyarakatmemperolehhaknyadalammemperolehinformasi yang benarterhadapberbagaimasalahkesehatanmelaluikegiatanpromosikesehatandanupayapencegahan yang efektif.
Kajian (assesment) dan Monitoring • Memantau status kesehatan untuk mengidentifikasikan masalah kesehatan ataukondisilingkungan yang berbahaya. • Mendiagnosis dan menyelidiki masalah kesehatan denganmempelajarikondisilingkunganatauperilakudimasyarakat yang menjadifaktorrisikokesehatanterjadipenyakit
Menyusundanmelaksanakankebijakankesehatan • Menginformasikan, mendidik, dan memberdayakan penduduk seputar persoalan kesehatan • Menggerakkan kemitraan denganmasyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan • Mengembangkan kebijakan dan perencanaan untukmendukung adanyaupaya kesehatan peroranganmaupunupayakesehatanmasyarakat
Menjaminakses yang tepatdanpelayanan yang cost effective: • Menegakkan hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan • Menciptakansistimrujukan yang dapatmenjamin pemberian layanan kesehatan yang dalam kondisi ketidaktersediaanlayanan • Menjamin tenaga kesehatan yang bekerjadimasyarakatmemilikikompetensi yang tepatdansesuai • Mengevaluasi keefektifan, keterjangkauan, dan mutu layanan kesehatan baikperoranganmaupunmasyarakat
Dalammencarisolusiinovatif, fungsi yang dibutuhkanadalah: 10. Melakukan penelitian untuk mencari pengetahuan wawasan baru dan solusi yang inovatif terhadap masalah kesehatan
TUJUAN • Menelaah tantangan kebutuhan masyarakat danmasalah kendala profesionalitas pendidikan kesehatan • Memaparkansolusi pendidikan kesehatan yang tepat • Menjelaskan filosofi, perkembangan, dan kedudukan kesehatan masyarakat sebagai ilmu, dan rumusannya dalam kompetensi, • Memberikangambarantentangsistempendidikankesehatanmasyarakatdi Indonesia yang meliputijenisdanjenjangpendidikan, kompetensisetiapjenjang, jenjangkarirluaranpendidikan, sertaakreditasiinstitusi/program studi.
Dasarpenyusunantujuan NA • Perkembangansejarah (historical development) pendidikankesehatanmasyarakat yang dinamik, cepatdan solid • Prediksigambaransituasikesehatanmasyarakat (public health situations and predictions), baiklokal-nasionaldan global • Perkembangansosiologispendidikankesehatanmasyarakat yang berupayamenjawabtantangankesehatanmasyarakat • Perkembanganyuridisdidalam Negara Republik Indonesia, yang memberikankerangkalogismemerlukanprofesionalitaspendidikankesehatanmasyarakat • Perkembangandansituasinormatifpendidikankesehatanmasyarakatdarisisifilsafatkeilmuannya, etikapelaksanaannyadanrumusankompetensisertaketrampilan yang spesifikdanunik.
KEGUNAAN • Memberikan masukan kepada kementrian pendidikan nasional, untuk menjadi dasar dalam merumuskan ketentuan-ketentuan pendidikan kesehatan masyarakat • Menjadi dasar dalam penetapan nomenklatur tenaga kesehatan masyarakat, dalam Rancangan Undang-Undang Tenaga Kesehatan RI, 2011 • Memberikangambarankepada komenterian terkait dan masyarakat tentangkompetensidanjenjangkarir yang akandiperolehbagi seoranglulusan pendidikan kesehatanmasyarakat • Memberikanmasukankepadaparapenyelenggarapendidikantinggiuntukdijadikanpedomandalampelaksanaanpendidikan
METODE PENDEKATAN (1) • TahapKonseptualisasi • Studi pustaka: kajian kepustakaan yang di review buku teks, jurnal, surat kabar, peraturan perundang-undangan, dokumen negara, hasil penelitian, makalah seminar serta dari website • Hasil studi pustaka, studi lapang, dan konsultasi publik di rumuskan oleh tim penyusun naskah akademik dan Steering Committe • TahapValidasiEmpiris • Focus Group Discussion di 4 regional AIPTKMI yaitu Regional Barat (Sumatera), Regional Timur (KTI), Regional Tengah 1 (DKI, Jabar, Yogya dan Lampung), dan Regional Tengah II (Jawa, NTB dan Bali), • Konsultasi Publik dengan mengundang pakar, untukdiskusi dan seminar yang melibatkan para stakeholder di tingkat nasioanal, regional dan internasional, dengan metode brainstorming.
METODE PENDEKATAN (2) • Tahapan Konseptualisasi Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia • Di diskusilandasanfilosofis, sosiologisdanyuridisdefinisiilmukesmasdanperandanfungsi yang membedakandengantenagalainnya, kemudian disusun parameter dandeskriptorinikemudiandisusunkompetensikesmas. • Tahapan Pengembangan Komitmen Pemangku Kepentingan • Mensosialisasikanhasilstandarpendidikankesmaspada stakeholder danpenyelenggarapendidikan,baikpemerintahmaupunswasta. Dan menyelaraskanberbagaiperaturan yang ada. NA iniakandigunakansebagaiacuanbagipendidikankesehatanmasyarakatdiseluruh Indonesia.
BAB II: LANDASAN PEMIKIRAN (1) • LandasanFilosofis • Kebangkitan ilmu pengetahuan pada akhir abad 18 sampai awal abad 19 • Sanitary Reform Movement pada tahun 1820an: pemerintah harus ikut bertanggungjawab terhadap kesehatan penduduknya. Gerakan tersebut mendorong timbulnya berbagai peraturan (Public Health Act). • Winslow: upaya profesional yang dikembangkan untuk mampu mencegah penyakit, mempepanjang usia hidup, dan meningkatkan kesehatan secara efisen, melalui upaya masyarakat yang terorganisasi secara sistematis. • Bahwa kebijakan publik yang memperhatikan aspek kesehatan dan perilaku sehat, diyakini akan menurunkan angka penyakit dan kematian dimasa datang. • Bidang – bidang yang berkembang meliputi : Kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja, Epidemiologi, Biostatistik, Administrasi kebijakan kesehatan dan gizi, Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. • Berkembangnya pemahaman tentang peran sosial, ekonomi dan politik terhadap kesehatan masalah kesehatan tidak hanya sekedar untuk upaya penyembuhan penyakit secara perorangan atau kelompok, tetapi berkembang ke arah upaya sistematis untuk promosi dan pencegahan penyakit. • pendekatan kesehatan masyarakat bukanhanyapendekatan retrospektif untuk membantu pendekatan pengobatan klinis, tapijuga pendekatan prospektif untuk mengatasi masalah di masa akan datang.
BAB II: LANDASAN PEMIKIRAN (2) • evolusi perkembangan definisi kesehatan masyarakat yang selayaknya berbersandar pada kekuatan keadilan sosial:kekuatan keadilan sosial sebagai pernyataan hak-hak individu dan masyarakat. Hak mendapatkan informasi, hak memperoleh pengetahuan yang benar, hak menjalankan perilaku secara sehat, hak menolak perilaku menyimpang yang berdampak, dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan, baik peventif maupun kuratif. • DEFINISI: Kombinasi dari ilmu pengetahuan, ketrampilan, moral danetika, yang diarahkan pada upayapemeliharaan dan peningkatan kesehatan semua orang, memperpanjanghidupmelalui tindakan kolektif, atautindakansosial , untukmencegahpenyakitdanmemenuhikebutuhanmenyeluruhdalamkesehatan, dengan menggunakan srategi pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri”
BAB II: LANDASAN PEMIKIRAN (3) • LandasanSosiologis • Interaksiantarasistimpendidikankesmasdanperkembanganilmu yang dinamis. • Interaksiantarakebutuhanpengembagnankonseptualpendidikankesmas yang membutuhkanbiayapenyelenggaraanpendidikanbesardenganpenjaminankualitas • Interaksiantaralulusankesmasdantuntutankerjaprofesional, berkarakter moral danmemilikiberetikakerja.
BAB II: LANDASAN PEMIKIRAN (4) • LandasanYuridis • Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 • amandemen UUD 1945 yang tercantum pada Pasal 28C ayat • Pasal 31, dengan 4 ayat • Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 • Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) • Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157). • Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 • PP No. 17Tahun 2010 TentangPengelolaandanPenyelenggaraanPendidikan: Pasal 85, 86, Pasal 98 ayat 2 point a, ayat 4 dan 5 • PP No. 19 Tahun 2005 TentangStandarNasionalPendidikan • PeraturanPemerintah No. 32 tentangTenagaKesehatan: Pasal 2 ayat 1 dan untuk memberikan jaminan profesionalitas seorang tenaga kesehatan masyarakat juga akandituangkan dalam Rancangan Undang-Undang Tenaga Kesehatan yang sedang dipersiapkan tahun 2011.
BAB III: TINJAUAN KEPUSTAKAAN (1) • SejarahdanPerkembanganPendidikanKesehatanMasyarakatdi Indonesia • PeriodeAwal (Leimena-Fatah) • PeriodeMochtar • PeriodeTransisiMenujuProfesionalitasPendidikanKesehatanMasyarakat • PeriodeIAKMI - AIPTKMI
BAB IV: RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK • KetentuanUmum/Terminologi • Ilmuankesehatanmasyarakat • Sistimkesehatanmasyarakat • Subsistem SDM kesehatan • TenagaKesehatan • TenagaKesehatanMasyarakat • Jenjangpendidikankesehatanmasyarakat • Capaian Pembelajaran (learning outcomes) • Deskriptor • Sarjanakesehatanmasyarakat • ProfesiKesehatanMasyarakat • Magister kesehatanmasyarakat • DoktorKesehatanmasyarakat • Pendidikantinggikesmas • Standar kompetensi • Kurikulum • Akreditasi • Sertifikasi
ASAS DAN TUJUAN • Asasilmupengetahuandanteknologitepatguna • Asasmanfaat • Asaskeadilan • Asaspemerataan • Asaspemberdayaanmasyarakat • Asaskerjasama • Asaskesinambungan
PanduanPenyusunanDimensiMenurutJenjangberdasarkan Parameter Deskriptor • KerangkaKualifikasiNasional Indonesia,yang selanjutnyadisingkatKKNI, adalahkerangkapenjenjangankualifikasikompetensi yang dapatmenyandingkan, menyetarakan, danmengintegrasikanantarabidangpendidikandanbidangpelatihankerjasertapengalamankerjadalamrangkapemberianpengakuankompetensikerjasesuaidenganstrukturpekerjaandiberbagaisektor. • KKNI merupakanperwujudanmutudanjatidiriBangsa Indonesia terkaitdengansistempendidikandanpelatihannasional yang dimiliki Indonesia
PENJENJANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT (2) KKNI 9 • KKNI terdiridari 9 (sembilan) jenjangkualifikasi, dimulaidariKualifikasi 1 sebagaikualifikasiterendah dan Kualifikasi – 9 sebagaikualifikasitertinggi • Jenjangkualifikasiadalahtingkatcapaianpembelajaranyang disepakatisecaranasional, disusunberdasarkanukuranhasilpendidikandan/ataupelatihanyang diperolehmelaluipendidikan formal, nonformal, informal, ataupengalamankerja 8 7 6 5 4 3 2 1
PENJENJANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT (4) • DeskripsiKualifikasipada KKNI merefleksikancapaianpembelajaran(learning outcomes) yang perolehseseorangmelaluijalur • pendidikan • pelatihan • pengalamankerja • pembelajaranmandiri
PENJENJANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT (3) OCCUPATIONAL PATHWAYS IN INDUSTRY OR WORK PLACE S-3 Expert S-2 9 EDUCATION GRADES OR LEVELS + S-1 D-4 8 Technician D-3 D-2 7 D-1 Operator Yr-12 6 Yr-11 5 4 Professional 3 Time of individual experience or self learning VOCATIONAL & PROFESSIONAL CERTIFICATION 2 Vocational INDIVIDUAL EXPERIENCE OR SELF LEARNING 1
DESKRIPTOR SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT HOTEL GORONTALO, 25 Oktober 2011
MATERI POKOK YANG AKAN DIATUR (1) • Penjenjanganpendidikankesmasberdasarkan KKNI • PendidikansarjanaKesmasSKS: 144 dengankomposisi: kompetensiutama 65%-70%. 25-30% untukkompetensipenunjangdan 5%-10%kompetensi lainnya • PendidikanprofesiKesmasSKS: 30-36dengan komposisi: 25%-30% untukteoridan 70% -75% untukpraktek • Pendidikan magister Kesmas SKS: 48-54 dengankomposisi: 25-30% untukkompetensidasarkesmas, 70%-75% kompetensiutamapeminatan • PendidikandoktoralKesmas SKS: 52-58
Subspesialis KKNI S3 DR T PhD 9 Spesialis 8 Pengembangankarirberbasis pelatihan/pengalamanakerja S2 MST MSi MT Profesi umum 7 S1 D4 6 5 D3 4 D2 3 D1 2 MATRIKULASI SMA/SMK 1
S3 S2 S1 KKNI 9 8 PROFESI BRIDGING PROGRAM 7 DIV DIII 6 ALIH PROGRAM 5 4 3 SMK SMU 2 PROGRAM AKADEMIK PROGRAM VOKASI PROGRAM PROFESI 1 PENGEMBANGAN KARIR BERBASIS PELATIHAN KERJA PENGEMBANGAN KARIR BERBASIS PENGALAMAN
KOMPETENSI KESMAS (1) • Dalam program akademikmakapenyusunpencapaianbelajar(learning outcome) akanmencakupbidangkeilmuannya, pengetahuan, sertajugamencakupketrampilandancarabagaimanamelakukannya.
KOMPETENSI KESMAS (2) • Sikapdan mental pendidikannasionalpadasetiapjenjangkualifikasisebagaiberikut: • BertaqwakepadaTuhan Yang MahaEsa • Memiliki moral, etikadankepribadian yang baikdidalammenyelesaikantugasnya • Berperansebagaiwarganegara yang banggadancintatanah air sertamendukungperdamaiandunia • Mampubekerjasamadanmemilikikepekaansosialdankepedulian yang tinggiterhadapmasyarakatdanlingkungannya • Menghargaikeanekaragamanbudaya, pandangan, kepercayaan, dan agama sertapendapat/temuanorisinalorang lain • Menjunjungtinggipenegakanhukumsertamemilikisemangatuntukmendahulukankepentinganbangsasertamasyarakatluas.
KOMPETENSI KESMAS (3) • DiskusipakardenganmengacupadahasildariCouncil on Linkages between Academia and Public Health Practice (2001).Tuntutantigafungsikesmas kebutuhanlayananesensial delapankompetensidasarbagisarjanakesehatanmasyarakat pencapaianhasilbelajar(learning outcome) • Delapankompetensi yang telahditetapkanmenjadikompetensidasarbagisemualulusantenagakesehatanmasyakaratadalah: • Kemampuanuntukmelakukankajiandananalisa (Analysis and Assessment) • Kemampuanuntukmengembangkankebijakandanprerencanaan program kesehatan (Policy development and program planning) • Kemampuanuntukmelakukankomunikasi (Communication skill) • Kemampuanuntukmemahamibudaya local (Cultural competency/local wisdom) • Kemampuanuntukmelakukanpemberdayaanmasyarakat (Community dimensions of practice) • Memahamidasar-dasarilmukesehatanmasyarat (Basic public health sciences) • Kemampuanuntukmerencanakandanmengelolasumberdana (Financial planning and management) • Kemampuanuntukmemimpindanberfikirsistim (Leadership and systems thinking/total system)
DELAPAN KOMPETENSI DASAR • Kemampuanuntukmelakukankajiandananalisa (Analysis and Assessment) • Kemampuanuntukmerencanakandanmengembangkankebijakankesehatan (Policy development and program planning) • Kemampuanuntukmelakukankomunikasi (Communication skill) • Kemampuanuntukmemahamibudaya local (Cultural competency/local wisdom) • Kemampuanuntukmelakukanpemberdayaanmasyarakat (Community dimensions of practice) • Memahamidasar-dasarilmukesehatanmasyarat (Basic public health sciences) • Kemampuanuntukmerencanakandanmengelolasumberdana (Financial planning and management) • Kemampuanuntukmemimpindanberfikirsistim (Leadership and systems thinking/total system)