1 / 38

Permasalahan Pengertian Integritas dan Membangun Karakter Berintegritas Tinggi

Permasalahan Pengertian Integritas dan Membangun Karakter Berintegritas Tinggi. Prof. Djamaludin Ancok , Ph.D Universitas Gunadarma. Masalah Pengertian Integritas.

herve
Télécharger la présentation

Permasalahan Pengertian Integritas dan Membangun Karakter Berintegritas Tinggi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PermasalahanPengertianIntegritasdanMembangunKarakterBerintegritasTinggiPermasalahanPengertianIntegritasdanMembangunKarakterBerintegritasTinggi Prof. DjamaludinAncok, Ph.D UniversitasGunadarma

  2. MasalahPengertianIntegritas • Literaturdibidangfilsafat yang membahaspengertian ‘integritas” menunjukkantidakadanyakesepakatan yang utuhtentangapa yang dimaksuddenganintegritas. Berbagaipandangantentangapapengertianintegritasdanjenistelahdikemukakanolehparafilosof. (Bauman, 2011)

  3. DefinisiIntegritas • Definisi yang dikemukakaninibisamenggambarkansikapketeguhanhati. Namunsifat-sifatkonsisteninibisadilakukanolehseorangberwataksucidanseseorang yang berwatakburuksepertianggota Mafia. • Anggota Mafia tidakmaumenyampaikankejahatan yang dilakukanolehanggota Mafia, walaupundiadisiksasecarafisik. • Seorang Lawyer tidakmengatakanhalsebenarnyademimemenangkanperkarakliennya.

  4. IsuIntegritas • Dari segifilosofisintegritasbisaterkaitdenganaspek yang tidakadahubungannyadenganmoralitas. Konsistenterhadapjanjiadalahindikasidariintegritaswalaupunjanjiitusecara moral belumtentubaik. • Bauman (2011) membedakanantaraintegritassubstantif ( Substantive integrity) yang mengandungkomitmenpadanilai-nilai moral , danintegritas formal ( formal integrity) yang jugamengandungkomitmentetapitidakselalukomitmennilai-nilai moral. • PembahasantopikIntegritasinisebaiknyaberfokuspadaSubstantive integrity sesuatu yang terkaitdenganmoralitas yang secaraoperasionalbermanfaatuntukkemajuanbangsa Indonesia.

  5. DefinisiIntegritas yang terkaitdenganmoralitas • “the quality of being honest and fair” dan “the state of being complete or whole” ((: http://www.merriam-webster.com/dictionary/integrity) . • The state or quality of being entire or complete; wholeness; entireness; unbroken state; Moral soundness; honesty; freedom from corrupting influence or motive. (http://www.webster-dictionary.org/definition/Integrity)

  6. DefinisiIntegritas yang terkaitdenganmoralitas(2) • Integrity is “ doing the right thing for the right reason”. Integrity is a personal choice , an uncompromising and predictably consistent environment to honor moral, ethical, spiritual and artistic values and principles ( Killinger, 2007) • Definisi di atasmengkaitkanIntegritasdengankonsep moral.

  7. PengertianIntegritas(Buman, D., 2011) • Adaduajenisintegritasyakni: • substantive integrity , integritas yang terkaitdengankomitmen moral • formal integrity menuntutadanyakomitmen , tidakharuskomitmen moral. • Integritasadalahsebuahkebajikan (virtue). Sifat yang jujurpadadirisendiridengancaraberpegangteguhpadakomitmen moral yang dianutolehnya.

  8. FungsiIntegritasSumber: Bernard, A; Schurink, W, and De Beer, M. 2008 • Adaduafungsi: • FungsiKognitif (polapikir, petakognitif) • Kecerdasan moral (moral intelligence) • Pemahamamdiri (self insight) • Pengetahuantentangdirisendiritentangsesuatu yang buruk yang tidakbolehdilakukan (Self-knowledge) • Refleksidiri (Self-reflection) pemahamandiriapakahsesuatuperbuatanbenaratautidakbenarsecaraetik. • Fungsiafeksi (perasaansenang, danperasaanbersalahatastindakan yang dilakukan) • Katahati (Conscience) sesuatu yang menurutperasaansesuatu yang boleh/ tidakbolehdilakukan • Penghargaanpadadirisendiri (self-regard).

  9. FungsiKognitifIntegritas Kecerdasan Moral danPemahamanDiri (self-insight) • Orang yang memilikiintegritasbisamembedakanantarahal yang patutdanhal yang tidakpatutbilamenghadapaisituasitertentu. Diatidakakanmelakukansesuatu yang dianggaptidakpatut, karenainikanmenjadisebuahbeban mental. • Kemampuanuntukmenilaimana yang benardansalahsecara moral (bukansecarahukum) barumungkinterjadikalauseseorangmemilikipengetahuantentangnormadanprinsip-prinsiphidupbermaysarakat yang didasarkanpadahal yang patutdantidakpatut. inilah yang disebutdenganpengetahuan moral (moral knowledge):

  10. FungsiKognitifIntegritas • Lickona (2001) berpendapatbahwajustifikasi moral (moral reasoning) adalahaspekkognitifdarikarakter yang baik yang menggiringorangoranguntukberbuatsesuaidengantata-nilai yang baik. • Ahli lain, Rust (1999) and Carter (1996) jugaberanggapanbahwakemampuanmembuatpernilaianberbasis moral adalahbagiiandariintegritas

  11. FungsiKognitifIntegritas • Kecerdasan Moral terdiriataspengetahuantentang moral danjustifikasi moral. Orangharustahumanahal yang benardansalahtidakhanyasecarahukum, tapimana yang pantasdilakukanuntukkemanusiaan. • The cognitive process of comparing and aligning personal and universally accepted values further implies a sense of myself-knowledge or self-understanding:

  12. FungsiKognitifIntegritas • Menurut Simons (2002) integritasadalahkemampuanuntukmembuatpertimbangandanpernilaiandirisendiriterhadaptata-nilai universal danprinsip-prinsip universal. • Refleksidiri (Self-reflection) olehkarenaituadalahsebuahkonsekuensialamiahdarikeinginanuntukberbuatsesuaidengantuntutannilai-nilai universal yang menjadikompas (arahan) moral (Simons, 2002).

  13. FungsiKognitifIntegritas • RefleksidiriinidisebutLickonadengan “moral- feeling” yang menjadikompasdalampembuatankeputusanuntukmengambilsebuahtindakan yang sesuaidenganarahan moral yang diyakini, betapapunberatnyapilihantersebut.

  14. NilaiDasarIntegritassebagaiKomponenPengukuranIntegritas(Sumber: Bernard, A; Schurink, W, and De Beer, M. 2008)

  15. NilaiDasar of Integritas (1) • Orientasitindakandidasarkanpadaprinsiprespekdanempatipadaorang lain. • Menghargaikehormatan (respect for the dignity) orang lain danmenunjukkankepeduliandanpertimbanganpadakepentingandankebutuhansertakesejahteraanorang lain.

  16. NilaiDasar of Integritas (2) • Kesungguhandankemauanuntukmenjalanihidup yang bermaknadanbertujuan • Orang yang hidupdenganintegritaskehidupannyadidorongolehkemauanuntukhidup yang bermaknabaikuntukdirisendirimaupununtukorang lain. • BudayaJawa “sugihtanpobondho”, Ciriorangtaqwa yang sukamemberidenganiklastanpamengharapkembaliapa yang diaberikan.

  17. NilaiDasar of Integritas (3) • Disposisikehidupanbahwapilihantindakandalammenghadapisegalasesuatuituberadadalamkontroldiri (internal locus of control: • The research participants related integrity to an attitude towards life in general, reflecting a realistic and responsible approach to life the role that one plays in it and the choices that one makes during it. Such an internal locus of control furthermore reflects the belief that one is not a hopeless being to whom life happens but that one fulfils an active role in life through the choices that one makes and one’s everyday reactions.

  18. NilaiDasar of Integritas (4) • Dalammenjalanikehidupanselaludidasarkanpada rasa optimisdanantusias. • Optimismedanantusiasmeterlihatdarisemangat (passion) dansikappositifdalammenjalanikehidupan, bahwamasadepanakanbagusdantidakadamasalah yang tidakbisadiselesaikan.

  19. Aspekkompetensiintegritas(Sumber: Bernard, A; Schurink, W, and De Beer, M. 2008) PengukuranIntegritasmenyangkutaspekberikutini: • Self-motivation and drive • Moral courage and assertiveness • Honesty • Consistency • Commitment • Diligence • Self-discipline • Responsibility • Trustworthiness • Fairness

  20. Aspekkompetensiintegritas (1) • MotivasidanDorongan Dari DalamDiri • Memilikimotivasidiri yang besardisertaienergiuntukmencapaiapa yang sudahmenjadikomitmendirinya, daninginberbuatmelebihistandar. • Keberanian moral and keteguhanhati: • Keberanianuntukberbuatdanmempertahankanapa yang diayakininya , menyampaikanprinsip-prisip yang dannilai-nilai yang diyakini.

  21. Aspekkompetensiintegritas (2) • Kejujuran (Honesty): • Kejujuranpadadirisendiridanorang lain tentangniatdankemampuanuntukmelaksanakannya. Menyampaikansuatukebenaran, dansecaraterbukamenyampaikanapa yang merupakanniatnya. Berkomunikasisecaratransparandalammenyampaikanapa yang dikehendaki. • Konsistensi: • Sifatkonsistendalammenerapkanprinsipkehidupandantata-nilaidalamsegalaaspekkehidupan, dalamkeluarga, masyarakatdanpekerjaan.

  22. Aspekkompetensiintegritas (3) • Komitmen (commitment) • Keteguhanuntukmencapaisemuakomitmendiri yang sudahdisampaikandalamjanji (sumpahjabatan, faktaintegritas , dll) betapapunbesarnyatantangandankesulitan yang dihadapi. • RajinBekerja (diligence) • Memilikisikappositifpadapekerjaandanrajinbekerja , tabahdalammenghadapikesulitandantantanganpekerjaan.

  23. Aspekkompetensiintegritas (4) • DisiplinDiri (Self Discipline) • Disiplindiridalammenjalanikehidupansejalandengannilai-nilaidanprinsipkehidupan yang menjadiacuanmasyarakat universal . Sifatdisiplinadalahdorongandaridalamdiri . Disiplindalammenjalankankehidupansesuaidenganarahan moral (moral compass) yang sejalandenganprinsip universal dalammenjalankankomitmenpadadirisendiridanorang lain.

  24. Aspekkompetensiintegritas (5) • TanggungJawab (Responsibility) Penerimaantanggungjawabpada : • Sasarandanaspirasi yang ingindicapai, • Keterbatasandankekuatan yang adapadadirinya, • Pilihan yang dialakukan • Orang lain daninstitusitempatdiabekerjadanberhiubungandenganorang lain.

  25. Aspekkompetensiintegritas (6) • Bisadipercaya (Trustworthiness) • Menunjukkanreputasisesuaikatadanperbuatan, komitmendantanggungjawabpadaakibatperbuatannyapadaorang lain. • Adil / Fair ( Fairness): • Dalampengambilankeputusandanmemperlakukanorang lain tidakpilihkasih.

  26. SegitigaPendukungPengembanganKarakter yang MemilikiIntegritas Masyarakat (Institusi agama, ormas, orpol, Legislatif, YudikatifdanEksekutif, khsusunyaparapenegakhukum., Rumah Sekolah

  27. Pendidikankarakter • Pendidikankarakterberfokuspadapengembangantata-nilai & moralitaspadaindividu. Keberhasilanpendidikankarakterakansulituntukmenjadikenyataanselamatidakadakondisi yang memberikan reward & punishment untukmenjagaterwujudnyahasilpendidikan. • Hasilpendidikanbarumunculkalaufaktor di luardiriindividu / masyarakat yang berupapenegakanhukumdilaksanakansecarakonsisten. Alasankenapademikiankarenaada level kepatuhanpadahukum (norma) yang salahsatunyaadalahkepatuhankarenatakutdihukum.

  28. Tigatingkatankepatuhanakanperaturan (normahukumdannormamasyarakat) • Obedience. KepatuhankarenatakutdihukumOrangpatuhpadaperaturankarenadiaakandihukumbilamelanggar. Diaakanmendapatpenghargaanbilamematuhi. Di saat law-enforcement tidakdilaksanakandengankonsisten, makatidakakanadakepatuhan. • Identification. Kepatuhanpadanormahukumkarenaorangsenangdanhormatpadapembuatdanpenegakhukum. Di saatorangmelihatpembuathukumdanpenegakhukummelanggarmakahilanglahkepatuhanpadahukum. • Internalization: Kepatuhanpadahukumdisebabkankerenaorangmenghayatimanfaathukumbagidirinyasendiridanmasyarakat. (Herbert Kelman)

  29. FaktorKeberhasilanPendidikankarakter(1) • Keberhasilan PK terwujudsecara optimal bilapendidikanbisamenimbulkankesadaranpadakepatuhanpada level internalisasi(internalization) • Proses internalisasibaruakanmunculbilaadapemahamandarifungsisebuahnormabahwaitubaikuntukdirisendiribukandikarenakantakutpadahukumTuhan (takutberdosaatasperbuatankarakter, takutmendapatazab).

  30. FaktorKeberhasilanPendidikanKarakter(2) • Pendidikankarakterpadadasarnyaadalahpendidikankarakter yang harusdimulaidaripendidikan di masabayimasihdalamkandungan (perinatal) sampaikeusiadewasalanjut. • Pendidikan di masadalamkandungandilakukandenganmembiasakansiibu yang mengandunguntukmembacaayat-ayatsuci Al-Quran denganmemahamimaknakebesaranTuhandanlaranganTuhanpadaperilaku yang merugikan orang lain (termasukkarakter).

  31. Asesmen • Suatu program perlu ada sistim asesmen dapat sebuah program ( Apakah internal monitoring vs eksternal monitoring )>> Internal monitoring test pemahaman moral dilemma yg diberikan kepada peserta pendidikan.

  32. RumahTangga (1): PerananOrangTuaDalamMembangunIntegritas • Membangunkarakteradalahprioritasutama • Menjadiorangtua yang otoritatif • Mencintaianakdenganpenuhkasihsayang • Komunikasipenuh rasa cinta • Pengorbananadalahpernyataancinta • Membericontohteladan

  33. RumahTangga (2):PerananOrangTuaDalamMembangunIntegritas • Mengontrolpengaruhburuklingkunganmasyarakat (media, games, internet, dll.) • Mengajaretikapergaulan • Mengajarkancaramembuatpertimbangan yang baik (good judgment). • Mendidikdisiplindenganarif. • Menyelesaikankonflikdenganadil (win-win) • Berikanpeluanguntukmenerapkankearifan • Mengembangkanpemahamandanpenghayatan agama / spiritual.

  34. Good Judgment • Apakah perbuatan ini melanggar hukum • Kalau saya melakukan perbuatan ini apakah saya malu kalau ketahuan orang lain. • Kalau saya melakukan perbuatan ini apakah akan mempermalukan diri saya dan keluarga saya. • Apakah perbuatan ini membuat saya tidak bisa tidur. • Apakah perbuatan ini awal dari kehancuran karir saya?

  35. Pendidikan di masaBalita • Pendidikan masa balita dan sekolah dasar berfokus pada pemahaman pada: • perasaan orang lain kalau seseorang diperlakukan tidak adil. • pentingnya tanggungjawab pribadi. • kepedulian pada orang lain. • penghargaan pada orang lain • pemahaman antara hak diri sendiri dan hak orang lain. • konsekuensi kalau berbuat tidak adil pada orang lain.

  36. Pendidikandisekolah • PendidikanEtika & Budi Pekerti • PendidikanBudayaLokaltentangkarakter yang baik. • Pendidikan Agama • PendidikanLalulintas • Pendidikansejarah yang menekankantentangkarakterutamapadatokohsejarahpahlawanbangsa. • Pernilaianpadaanakdidiktidakmengutamakankognitifsaja, tapijugapernilaiankemampuanmenghadapi dilemma moral. • SuriteladandariPendidik • Lingkungansekolah yang selalumengingatkanpentingnyapenegakanmoralitas.

  37. PendidikanMasyarakat • MembangunsistimIntegritasNasionaldenganperangkatpendidikan, sertakonsekuensihukumnyaapabilaadapelanggaran. • Menyusun Code of Conduct untuksetiaporganisasimasyarakat, organisasipolitik, danlembagapendidikan, danbirokrasipemerintah.

  38. Referensi Bauman, David, "Integrity, Identity, and Why Moral Exemplars Do What Is Right" (2011). Electronic Theses and Dissertations. Paper 34. Bernard, A; Schurink, W, and De Beer, M. (2008). A conceptual Framework of Integrity. South Africa Journal of Industrial Psychology, vol 34, no 2. pp 40-49. Carter, S.L. (1996). Integrity. New York, NY: HarperPerennial. http://www.merriam-webster.com/dictionary/integrity. Kehlman, H. T. (1958) Compliance, Identification, and internalization: Three process of Attitude Change. Conflict Resolution vol 2. no.1 pp 52_60. Killinger, B. (2007) Doing the right things for the right reason. Kingston, Ontario, CA: McGill-Queen University Press, Lickona, T. (2001). What is good character? [26 paragraphs].Reclaiming children and youth, 9(4). Retrieved May 2, 2003,http://www.proquest.umi.com/pqdweb?index. Rust, J. (1999). The validity of the Giotto integrity test. Personality and Individual Differences, 27, 755–768. Simons, T. (2002). Behavioural integrity: The perceived alignment between managers’ words and deeds as a esearch focus. Organization Science, 13(1), 18–37. .

More Related