1 / 21

Kesadaran Pengendara Bermotor

Kesadaran Pengendara Bermotor. Anastasya S. ( 10205014) Fadli S. F. ( 12206028) Farhan A. ( 13205059) Fery S. (10106013), Septian F. ( 12404022) Stevie G. ( 13506054) Widya F. (10606027). Latar belakang masalah. Tingginya angka kecelakaan

jonco
Télécharger la présentation

Kesadaran Pengendara Bermotor

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kesadaran Pengendara Bermotor Anastasya S. (10205014) FadliS. F. (12206028) FarhanA. (13205059) FeryS. (10106013), Septian F. (12404022) Stevie G. (13506054) WidyaF. (10606027)

  2. Latar belakang masalah • Tingginya angka kecelakaan WHO mencatat bahwa 1 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun di jalan raya akibat kecelakaan, dimana 40 % diantaranya berusia dibawah 25 tahun. • Kurangnya kesadaran dalam etika berkendara

  3. Tujuan penelitian • Mengetahui kesadaran pengendara bermotor terhadap ketertiban lalu lintas • Mengetahui lebih jauh tingkat kepedulian pengendara bermotor terhadap ketertiban lalu lintas • Meneliti sebab-sebab dilakukannya pelanggaran terhadap ketertiban lalu lintas oleh pengendara bermotor • Meneliti seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh budaya pengendara bermotor terhadap tingkat kecelakaan

  4. Teori-teori yang digunakan • Teoridifusikebudayaan • budayadapatterjadikarenaadanyakekosongannilaipadasuatukaum, karenasifatimitasi, karenapengaruh media massadanelektronik yang sangatbebas • J.J. Bachoven • ‘Persamaandarikebudayaanitudisebabkankarenatingkat yang samadipermukaanbumi’ • Prof. Koentjaraningrat • Mental menerabas : nafsuuntukmencapaitujuansecepat-cepatnyatanpabanyakkerelaanuntukberusahadaripermulaansecaraselangkahdemiselangkah yang sejalandengansifat-sifatnegatifsepertipelanggarandisiplin, sukamengabaikantugas, danmeremehkanmutudariproses yang dilakukan

  5. Budaya Keselamatan di Jalan • Safety riding Langkahawalinipentinguntukmenyadarkanpengendarakendaraanbermotor, khususnyasepeda motor akanresikoberkendarasehinggadapatmeningkatkankehati-hatiandankewaspadaandijalanraya. Konsep safety riding meliputi : • Pengenalanperangkatkeselamatan • Pengujianketrampilanberkendara • Pengenalankarakteristikkendaraan • pengenalanmengenaietikadasarberkendaradijalanraya

  6. Budaya Keselamatan di Jalan • Defensive Driving lebihmengarahkepadapengendalianpola, cara, mental sertaattitudepengendara. Setidaknyaterdapatempatkunciutamaprinsipdefensive drivingtersebutyaitu : • Kewaspadaan (Alertness) • Kesadaran (Awarness) • Antisipasi (Anticipation) • Sikapdan Mental (Attitude)

  7. Budaya Keselamatan di Jalan Posisi berkendara yang benar

  8. Budaya Keselamatan di Jalan Posisi berkendara yang salah

  9. Inti Permasalahan • Tingginyaangkakecelakaan • Banyaknyakasuspelanggaranlalulintas • Bantingsetir • Menyetirsambilmengantuk • Menyetirdibawahpengaruh alcohol • Panik • Ngebut • Miss-interpretasi • Menyetirsembrono • Meneroboslampumerah • Tidakkonsentrasi

  10. Inti Permasalahan

  11. Penanggulangan Masalah • Pengenalan mengenai tata tertib lalu lintas sejak dini • Honda ajak anak-anak mengenal dunia otomotif dan tata tertib lalu lintas. • Belajar Berlalu Lintas Melalui Permainan Animasi • Operasi Simpatik dari Kepolisian • Bagikan bunga, helm, dan selebaran • Sosialisasi berkendara ke sekolah-sekolah • Razia yang dilakukan oleh kepolisian untuk memeriksa kelengkapan motor beserta surat-suratnya serta izin mengemudi pengendara motor

  12. Lingkup kajian • Survey lapangan yang dilakukan pada 100 mahasiswa ITB yang mengendarai motor • Wawancara yang dilakukan pada mahasiswa ITB merupakan bentuk validasi data lapangan hasil survey

  13. Hasil penelitian dan pembahasan

  14. Hasil penelitian dan pembahasan (cont.)

  15. Hasil penelitian dan pembahasan (cont.)

  16. Hasil penelitian dan pembahasan (cont.)

  17. Hasil penelitian dan pembahasan (cont.)

  18. Video Wawancara

  19. Kesimpulan • Mahasiswa ITB cukup sadar akan ketertiban berlalu lintas. • Tingkat kepedulian terhadap ketertiban berlalu lintas masih kurang, terbukti dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan. • Pelanggaran lalu lintas umumnya dilakukan karena unsur keterpaksaan atau terdesak. • Penyebab kecelakaan tersebar merata, baik karena kesalahan sendiri, kesalahan pengendara lain, maupun karena sarana prasarana.

  20. Saran • Tingkat kepedulianpengendara motor masihharusditingkatkan agar pelanggaranterhadaptatatertibberlalulintasdapatdikurangisehinggajumlahkecelakaanberkurang. • Keadaanterdesaktimbulkarenakurangnyakepedulianterhadaphal yang sedangdikerjakan (contoh : kurangkepedulianterhadapkuliahmenyebabkanharusngebutdijalan agar tidaktelat). Keadaanterdesakiniharusdikurangi agar pelanggarandapatdikurangi. • Ketikaberkendara, pastikankondisifisikdan mental pengendara, sertakondisifisikkendaraan optimal.

  21. Daftar referensi • http://www.detik.com • http://www.kompas.com • http://www.wikipedia.com • http://www.gc.ukm.ugm.ac.id/

More Related