1 / 72

Obat yg bekerja pada GIT/ Tractus Gastro Intestinal

By : Drh. Pambangun M Bangun_vet@yahoo.com 0812 335 5757 SM IV PKH UB , 2013. Obat yg bekerja pada GIT/ Tractus Gastro Intestinal. Obat yg bekerja Pada mulut , pharyng : Sialagago , anti sialagago,demulsansia , antiseptik Pada oesophagus : phenothiazin Pada lambung :

ken
Télécharger la présentation

Obat yg bekerja pada GIT/ Tractus Gastro Intestinal

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. By : Drh. Pambangun M Bangun_vet@yahoo.com 0812 335 5757 SM IV PKH UB , 2013 Obat yg bekerja pada GIT/ Tractus Gastro Intestinal

  2. ObatygbekerjaPadamulut, pharyng : Sialagago, anti sialagago,demulsansia, antiseptik Padaoesophagus : phenothiazin Padalambung : Stomatika, Demulsansia, Adsorbensia, Adstrengensia, Carminativa, Antasida, Emetika, An Emetika PadaUsus : katartika, laksansia anti diare

  3. OBAT YG BEKERJA PADA MULUT DAN PHARYNG Sialagago> 1. reflex sialagago 2. direct sialagago Reflex sialagago stimuli bud of the tounge, meningkatkan volume dankenceran saliva digunakanuntukpengobatanhypoptyalismus saliva meningkat > asamlambungmeningkat,->stomatika/ gastric stimulant Contoh : calumba, quassia,nuxvomica, gentian, cinchona, quassia simple bitters : orange,lemon peel non aromatic simple bitters : gentian, calumba, quassia Except carnivore anjing/kucing

  4. Direct sialagago stimuli parasympatheticsnervus system sensory half of salivary reflex Contoh : carbamoylcholine, arecoline, pilocarpine, physostigmine (neuromuscular purgative / intestine) AppetiteSuppressantssympathomimetics amine, menguranginafsumakan: dexamphetamine, chlorphentermine>obesitasanjing

  5. Anti sialagago Obatinibiasanyauntukmenurunkankelebihan saliva yang diakibatkanolehanestesiinhalasi . Mereduksisekresiglandulaalimentariusdangland.respiratoriuspadawaktu yang sama. contoh: atropine Kerjapada CNS (Central Nervous System) dgndosisterapitdkterlihatefeknegatifpada cerebral .

  6. Hati-hati , dosisAtropinharustepat Sedikitdiatasdosis normal, ada stimuli dankadangkonvulsipadakortekcerebralis. Dosisditambahmenstimuli medulla, ditambahlagiberefekpada spinal cord. Overdosis yang berlebihanmengakibatkan medullary depression, coma dankematian. Kerjapada PNS (Peripheral Nervous System) menyebabkan paralysis of the muscarinic part of the parasympathetic division of the autonomic nervous system.

  7. demulsansia Obatiniberfungsisebagaipelumasmelindungimembranamukosasaluranpencernaanmulaidarimulut, pharyng, oesophagusdangastriumdariiritasisubstansikimiaataubacteri. Berdasarperbedaansusunankimiaada 5 golongandemulsansia: 1. gula/ sugars : sucrose expectoran, lactose, madu, molasses > acetonemia , malt extract/ bir, starch/kanji, flour/tepung, linseed mucilages / bijirami. 2. gums / getah : acacia/ gum Arabic dantragacanth. 3. protein hewan : albumin > good demulcent and nutritional supplement , emetica local padaanjingdankucing , dan gelatin. 4. minyaksayurdan glycerol 5. Senyawa lain sepertiliquorice powder/kayumanis, bentonite

  8. AntiseptikBuccopharingeal Contoh : - Sodium perborat , phenol,hexitidin, dibromodropamid, biasanyaberbentukcairberfungsisebagaipencucimulutdanmengontrolpertumbuhanbakteri Untukterapipengobatanginggivitisdanstomatitis contoh lain : povidon iodine 1%

  9. OBAT YG BEKERJA PADA OESOPHAGUS Obat obatan parasympathomimetic (arecoline dan pilocarpine) selain menstimuli sekresi saliva, juga meningkatkan peristaltic oesophagus untuk membebaskan choke/sumbatan pada oesophagus. Padasapi dan kuda, adanya benda asing (kentang,umbi umbian) . Phenothiazine dirivat tranquilizer menyebabkan relaksasi oesophagus membebaskan choke.

  10. Obat yg bekerja pada lambung Stomatika: meningkatkanaktivitaslambungdansekresilambung, melaluipeningkatanekskresidanmotilitas. Contoh : - muskarinikagen - antagonisdopaminmetoclopramid”(efekAntidopaminergikdi CTZ/chemo Receptor Triger Zone) - garam alkali - histamin metoclopramid peristaltikmeningkattanpameningkatkansekresi saliva ataupunasamlambung Utkterapimualkarenaobatantikanker, pemberianbahanradiologi,cegahmuntahpascaoperasi

  11. Kontra indikasi : analgetic narcotic • Perdarahan saluran cerna,perforasi Efek samping : • Mengantuk, lesu Interaksi Obat : • Tdk boleh bersama dgn Atropin atau obat anti cholinergic lain dan analgesic narcotic

  12. Anti stomatika : menurunkan aktivitas dan sekresi lambung Contoh : - anti muskarinik - adrenergik drugs - spasmodik gastrium : morfin, kodein - antagonik reseptor H2  cimetidin, ranitidin

  13. PelapisMukosaLambung Demulsansia, merupakansenyawadenganmasamolekulbesardanlarut air Contoh : - zatgula - gums - protein hewani - minyaktumbuhan - gliserol Mekanismekerja > melapisi, meniadakaniritasi, melindungimembranamukosasaluranpencernaanbagianatas

  14. Adsorbensia Contoh : kaolin,hydrated aluminium silicate>adsorbsi internal dan eksternal bentonit hydrated colloidal aluminium silicate>adsorbsi norit, adsorben pektin, sbg adsorben dan demulsansia bekerja dengan jalan: melapisi dan mengabsorbsi toxin, bakteri untuk dikeluarkan dari G.I  terapi : diare,ulserasi ,kolitis, keracunan

  15. Adstringensia Contoh : - acidum tanikum - mineral adstrengensia Mekanisme : Melapisi dgn jalan presipitasi Terapi : - diare - luka bakar

  16. Kasus diare Adstringensia presipitasi pada permukaan usus > lapisan pelindung > Menurunkan peristaltik >Menunda transmisi isi usus >>>>>>penyerapan air pada ingesta >>>>konstipasi

  17. Karminativa Obat yang dapat meningkatkan pengeluaran gas dari lambung. Umumnya karminativa berupa minyak volatil yang dieliminasikan lewat paru-paru, ginjal dan kulit. Contoh :Terpentin,Pipermin, serbuk anisi Ginger,Camphor,menthol Mekanisme kerja : Iritasi pada mukosa G.I  merelaksasi spinterkardia  gas keluar Terapi : bloat , tympani dan kolik

  18. terapi : timpani & bloat Kolik

  19. Contoh karminativa yang beredar di pasaran : - anti bloat : dimetikon - bloat remedy : dimetikon + suspensi silikat - neometeoryl : trigliserida polioksietilen - therabloat : poloxalene -tympasol : formaldehid + as. kresol sulfonat dimetil polioksan

  20. Antasida:Yaitu obat yang menetralisir dan mengikat as. lambung yang berlebihan. Umumnya bersifat basa, tetapi bukan suatu basa karena tidak berisi radikal OH Sifat farmakologi dibagi atas : Antasida sistemik : Antasida yang ion-ionnya dapat diserap usus halus sehingga mengubah keseimbangan asam basa dan elektrolit dalam tubuh dan dapat terjadi alkalosis Contoh : Na. BikarbonatNaHCO3 + HCl  Na Cl + H2O + CO2 Daya larut tinggi. CO2 yang terbentuk akan menimbulkan efek karminatif.

  21. Antasida non sistemik Antasida yang kationnya membentuk senyawayang tidak larut dalam usus,dan tdk diabsorbsi sehingga tdk mempengaruhi keseimbangan asam basa dalam tubuh Contoh : -aluminium hidroksid -magnesium hidroksid -kalsium karbonat. antasida yg kuat, murah Proses penetralan asam kalsium karbonat diubah menjadi kalsium klorida. CaCO2 + HCl - CaCl2 + H2O + CO2 Efek samping : hiperkalsemia

  22. Alumunium hidroksida ( Al(0H)3) Al(OH)3 + 3 HCl Al Cl3 + 3 H2O Daya menetralkan as lambung lambat , efek kerja lama Bereaksi dengan fosfat -> Al fosfat, sukar di absorbsi Ion Al bereaksi dengan protein > adstringensia Al juga berefek dengan sebagai demulsansia danadsorbensia Efek samping : osteomalasia Gangguan abs. vitamin + tetrasiklin

  23. Magnesium Hidroksida Mg (OH)2 + HCl-- Mg Cl2 + H2O Kelarutannya lama >kerja netralisir as. Lambunglama Mg(OH) 2 menyebabkan pelunakan tinja/efekkatartika karena Mg tidak terabsorbsi dan menahan air.>> efek samping diare Dikombinasi dengan al. hidroksida. Penggunaan Antasida Pd. Hewan lambung tunggal > ulserasi peptikum Pd. Ruminansia > acidosis

  24. emetika • Emesis merupakan mekanisme perlindungan tubuh dan kejadian emesis menunjukkan bahwa hewan telah memakan bahan yang bersifat iritasi. • Proses emesis tidak biasa terjadi pada kuda, ruminansia dan tikus dan umumnya terjadi pada kucing dan anjing. Hal ini disebabkan pada anjing dan kucing pertumbuhan dan perkembangan pusat muntah di otak sangat baik dan juga tidak jelas batas gastrium cardia sphinxter secara anatomi.

  25. Fisilogi emesis, dimulai dari rasa mual/nausea

  26. Etiologi dari pusat muntah 1.Stimulasi pusat muntah dari proyeksi thalamus, korteks, hipothalamus, karena sensasi sakit, takut. 2.aktivitas yang tinggi dalam sistem retikuler 3.obat-obat atau toksin yang berefek pada kemoreseptor triger zone 4.kenaikan tekanan intra kranial 5.tumor pada pusat muntah 6.epilepsi 7.hiperkalsemia

  27. Etiologi dari perifer 1. stimulasi saraf vagus pada pharing/laring 2. stimulasi cabang pulmo dari nervus vagus 3. cardia aritmia 4. hepatitis 5. iritasi GIT 6. faktor-faktor penyebab stasis 7. antikolinesterase 8. glaukoma

  28. Obat yang menyebabkan muntah disebut emetika yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : -emetika sentral -emetika lokal/reflek emetika sentral emetika • menstimulasi pusat muntah: • - apomorfin hidroklorid - zylazin/rompun - prostaglandin - glikosida jantung

  29. lokal emetika: menginduksi muntah dengan jalan mengiritirepitel oesophagus, lambung dan pharing. contoh : - natrium klorida - natrium karbonat - Cu SO4 - antimon - kalium tartat - ipecacuanha : emetin cephalin

  30. Antiemetika Yaitu obat yang menekan pusat muntah. Prinsip kerja antiemetika: - blokir reseptor dopaminergik - blokir pusat muntah - melindungi GIT dari iritasi Penggunaan antiemetika: - hewan yang ditransportasi - terapi gastritis yang kronis - kemoterapi kanker (obat-obat citotoxic) - gangguan vestibuler, radiasi dan uremia

  31. Agen antiemetika a. Antiemetika yang berefek perifer - agen pelindung : garam bismuth, pektin dan kaolin - sedativa lambung lokal dan antasida : garam alkali, Na bikarbonat, Ca karbonat - antikolinergik : hyoscine, glycopirolat

  32. b. Antiemetika yang berefek sentral mekanisme kerja belum jelas, >antihistamin memblokir stimulasi perifer(yang berasal dari perifer)pusat muntah. Per oral diabsorbsi dgn baik sal cerna, dimetabolisme oleh hati, metabolit di ekskresi dlm urine. • antidopaminergik , sebagai antagonis dopamin (obat yg memblokir reseptor dopamin) secara sentral menghambat stimulasi CTZ , mempunyai efek prokinetik.

  33. golongan antihistamin • (antihistamin antiemetik) : difenhidramin, siklizin hidroklorid, buklizin hidroklorid,dll contoh: metoclopramide, domperidone

  34. C. Antiemetika broad spectrum Terutama untuk muntah yang disebabkan karena radiasi, anestesi, uremia Contoh : trimethobenzamid hidroklorid (tigan)>dpt menimbulkan gejala ekstrapiramidal seperti distonia akut >>> obat harus dihentikan

  35. Farmakologi rumen Pengertian : Rumen merupakansuatukantungbesaruntukmenyimpanmakanansementaradantempatberlangsungnyaprosesfermentasi Microorganismedalam rumen (protozoa,yeast,bacteria- Streptococcus bovis ) AntaraMikroorganismetsbdgnruminansiaterjadSimbiosismutualisme Prosesfermentasiterjadipadalingkungan rumen yang anaerob

  36. Inaktif sbg estrogen Contoh inaktivasi : 1. kloramfenikol reduksi menjadi amina. 2. glikosida digitalis dirusak isi rumen 3. Saponin mengalami degradasi 4. Oxalate dlm pakan dirusak enzym oxalase dlm cairan rumen 5. Phyto estrogenik iso flavin inaktiv sbg estrogen

  37. Contoh aktivasi : 1. miserotoxin (nitro sugar) dimetabolisasi menjadi 3 nitro-1propanol senyawa toksik 2. cyanogenik glucosida akan membebaskan cyanida atas bantuan microbia glukosidase 3. garam-garam an organik mengalami reduksi Nitrat reduksi menjadi ammonia 4. tryptophan dan asam indol acetat dirubah menjadi 3 methyl indole merupakan metabolit yang toksik

  38. e. Absorbsi obat Epirumino retikulum bersifat permeabel untuk obat larut lemak dan impermeabel terhadap ion transfer obat > secara difusi non ion

  39. Faktor yang mempengaruhi abs. obat dari Ruminoretikulum : • jumlah vol. cairan ingesta • stasis rumen • aliran darah

More Related