1 / 22

BAB 4 DASAR-DASAR PERJUANGAN AGAMA

BAB 4 DASAR-DASAR PERJUANGAN AGAMA. MISI KENABIAN JIHAD = PERANG? KEDUDUKAN DAKWAH DAN PERANG TAZKIYAH (PENSUCIAN JIWA) HIJRAH AZAS MAJU DAN BERKEMBANGNYA SEGALA SESUATU HUBUNGAN DAKWAH DENGAN ILMU MINHAJUR-RASUL UNSUR-UNSUR KEKUATAN DALAM ISLAM KARAKTERISTIK HAQ DAN BATHIL

kevlyn
Télécharger la présentation

BAB 4 DASAR-DASAR PERJUANGAN AGAMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 4 DASAR-DASAR PERJUANGAN AGAMA • MISI KENABIAN • JIHAD = PERANG? • KEDUDUKAN DAKWAH DAN PERANG • TAZKIYAH (PENSUCIAN JIWA) • HIJRAH AZAS MAJU DAN BERKEMBANGNYA SEGALA SESUATU • HUBUNGAN DAKWAH DENGAN ILMU • MINHAJUR-RASUL • UNSUR-UNSUR KEKUATAN DALAM ISLAM • KARAKTERISTIK HAQ DAN BATHIL • KEMENANGAN UMAT ISLAM Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  2. 1. MISI KENABIAN 1. Kesombongan karena kedudukan (umat Nabi Nuh a.s) 2. Kesombongan karena kekuatan (kaum ‘Aad) 3. Kesombongan karena IPTEK (kaum Tsamud) 4. Penyakit homo sexual (kaum Nabi Luth a.s) 5. Kecurangan dalam perdagangan (kaum Nabi Syu’aib a.s) 6. Kesombongan karena kekuasaan(Fir’aun, Namrud) 7. Kesombongan karena harta (Qorun) Penyakit umat terdahulu: Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  3. Cara Allah memperbaiki nasib suatu kaum Agama ↓ Rasul ↓ Menegakkan agama pada ummat ↓ Dakwah ↓ Meng-Esa-kan Allah ↓ Petunjuk Rasul terdahulu Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  4. Nabi yang diutus untuk ahli keluarganya → Nabi Ismail a.s (Q.S. Maryam, 19:54-55) “ Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi” “Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” Nabi yang diutus untuk ruang lingkup kaumnya → Nabi Nuh a.s (Q.S. Nuh, 71:1-2) Nabi yang diutus untuk skala kota → Nabi Syuaib a.s (Q.S Al – A’raaf, 7:85) Ada Nabi yang diutus dalam skala negara → Nabi Musa as. Contoh kerja Nabi terdahulu Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  5. Nabi Musa disuruh oleh Allah untuk berdakwah kepada Fir’aun, kaumnya (Qibti) dan Bani Isroil, yang mana mereka itu semua tinggal di Mesir (lihat Qs.Al A’raf 7/103 dan Al Ankabut, 29/39) • Selain Nabi Musa, nabi Muhammad pun diperintah juga oleh Allah untuk berdakwah pada penduduk negeri Hijaz (terdiri dari kota Makkah dan sekitarnya). Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  6. “Dan ini (Al Qur’an) adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk kaum Qura (Makkah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Qur’an) dan mereka selalu menjaga sembahyangnya. Dakwah Nabi Muhammad saw (QS. Al An’am, 6:92): Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  7. Para Nabi dan rasul terdahulu, masing-masing menegakkan agama pada umatnya dengan dakwah sesuai dengan SK. Sebagai contoh yaitu dakwah dari Nabi Musa,ketika Nabi Musa berada di Madyan dan ikut dengan Nabi Syuaib,beliau mengetahui bahwa masyarakat Madyan rusak, akan tetapi karena Nabi Musa diberi SK untuk berdakwah di Mesir, maka Beliau tidak berdakwah di Madyan. Kerja Nabi dan Rasul Terdahulu Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  8. Ruang lingkup kerja para Nabi Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  9. Penyelesaian penyakit umat dengan dakwah Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  10. Skema tahapan dan hasil kerja dakwah bagi manusia Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  11. Bagaimana Umat Akhir Zaman Ini? Dalam penyelesaian masalah sama dengan penyelesaian pada zaman Nabi Muhammad karena Allah telah memberikan kepada nabi Muhammad penyelesaian masalah yang selalu relevan dizaman sekarang sampai nanti. Contoh dalam penyelesaian masalah dari zaman ke zaman adalah dengan cara berdakwah. Yang melanjutkan dakwah setelah Nabi Muhammad SAW wafat adalah seluruh umat Rasulullah SAW. Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  12. Nabi sebelum Rasulullah SAW mencetak umatnya ‘Abid sedangkan Rasulullah SAW mencetak umatnya untuk menjadi Da’i sehingga Agama Islam menyebar disemesta alam ini. Dengan inilah umat islam diakui oleh Allah menjadi umat yang terbaik (mulia). Nabi terdahulu menggunakan metode dakwah dengan cara amal dakwah maqomi sedangkan Rasulullah SAW menggunakan dakwah intiqoli (QS.Saba, 34/28). Untuk menghidupkan agama islam maka dijalankan kerja dakwah para Nabi terdahulu (Anbiya as – Sabiq) dan untuk menyebarkan agama dijalankan dengan amal Khotamul Anbiya’ yaitu dengan sistem hijrah dan Nusroh. Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  13. Tertib kerja dakwah Nabi Muhammad saw merupakan kempulan semua tertib Nabi terdahulu tetapi untuk seluruh alam • Dakwah untuk keluarganya juga untuk keluarga-keluarga yang lain. • Dakwah untuk kaumnya juga untuk kaum-kaum yang lain. • Dakwah untuk kota Makkah juga kota-kota yang lain. Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  14. Arti suatu istilah sering berubah dari generasi ke generasi. Misalnya istilah “proletarian” sebelum abad XIX tidak berarti lebih dari pada vile = kotor; vulgar = keji, kasar. Istilah tersebut dibanggakan oleh orang Komunis, tetapi bagi orang Amerika istilah tersebut mengandung maksud perlu diwaspadai. Jika tidak disadari adanya perubahan-perubahan istilah ini, maka akan banyak mengalami salah pengertian yang fatal (mendalam). Untuk memahami istilah yang diinginkan, maka harus dikembalikan atau melihat bagaimana awal mula istilah itu digunakan. Menurut para ahli sejarah, fase perjuangan yang dilakukan oleh kaum muslimin di masa Rasulullah saw. ada 2 fase, yaitu : fase Makkiyah dan fase Madaniyah. 2. JIHAD = PERANG ? Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  15. Fase Makkah/Makkiyah Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  16. Tidak ada riwayat yang menunjukkan telah terjadi perang Bukan saja tidak terjadi perang, bahkan dilarang perang. QS. An Nisaa’, 4: 77 menunjukkan “larangan perang sebelum diwajibkan perang” atau sering disebut larangan perang berlaku surut. Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  17. QS. At Taubah, 9/73: “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka, tempat mereka ialah Jahanam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya” QS. At Tahrim, 66/9: “Hai Nabi, berjihadlah kepada orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali”. • Fase Madinah/Madaniyah Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  18. Dalam Islam terdapat 2 kategori peperangan: • Sariyyah adalah peperangan yang dilakukan oleh pasukan balatentara islam yang dikirim oleh Nabi saw. Jadi, peperangan yang di dalamnya Nabi tidak turut serta. Sariyyah ini pada masa itu terjadi 125 kali. • Ghazwah adalah peperangan yang dikunjungi oleh Nabi saw., baik beliau ikut berperang maupun tidak. Ghazwah pada masa itu terjadi sebanyak 25 kali. Dan Nabi saw. mengepalai ghazwah hanya 9 kali.

  19. Di dalam tarikhmemang Nabi jelas berperang melawan orang-orang kafir, namun: • Adakah riwayat Nabi memerangi orang-orang munafik baik secara Ghozwah maupun Sariyyah? • Bukan saja tidak ada riwayatnya, bahkan riwayat yang ada seolah-olah Nabi dan para sahabat bersikap berkebalikan dari perintah ayat tersebut. • Sebagai contoh : sikap Nabi di dalam berbagai macam kejadian menghadapi tokoh kaum Munafiq Abdullah bin Ubay bin Salul dan pengikutnya. Betapa ulah Abdullah bin Ubay berupa memfitnah (membikin gosip, isu), menghembuskan perpecahan umat, melemahkan semangat, merusak citra/image, mencari-cari kesalahan, namun Nabi tidak pernah memerangi bahkan tetap berlaku baik. Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  20. Pada fase Madaniyah Nabi berperang dengan orang-orang kafir , tetapi Nabi tidak pernah memerangi orang munafik. • QS. At-Taubah ayat 73, antara orang-orang kafir dengan orang-orang munafik dihubungkan dengan kata “dan” yang mengandung pengertian jika Nabi memerangi orang-orang kafir maka orang-orang munafik juga, namun kenyataannya tidak, sehingga tidak boleh “jihad” pada ayat itu diartikan perang. Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  21. Jihad tidak identik dengan perang Jihad adalah menegakkan agama (Dien) di tengah-tengah manusia dengan jalan dakwah • QS. Al Mudatsir, 74/1-7: (1) Hai orang yang berkemul (berselimut), (2) Bangunlah, lalu berilah peringatan! (3) Dan Tuhanmu agungkanlah! (4) Dan pakaianmu bersihkanlah, (5) Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, (6) Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. (7) Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.” • Jadi, Jihad baik pada fase Makiyah maupun fase Madaniyah adalah apa yang dikerjakan Nabi saw. sejak di Makkah yaitu menegakkan Agama dengan tulang punggung Dakwah. Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

  22. Demikian pula jangan disalahfahami sebagaimana yang terjadi saat ini bahwa dakwah adalah alias mimbar, kuliah subuh, pengajian akbar, pidato, buletin. Seolah-olah makna jihad berkisar pada kegiatan-kegiatan ceramah, majalah, cassete, radio, TV, dll kemudian dengan itu mendapat amplop, makanan dan sebagainya. Asas aslinya dakwah para Nabi, Nabi saw dan para sahabat adalah bil-aqdam (dengan terjun kaki) ke tengah-tengah masyarakat,mengajakkan agama kepada orang yang kita belum tahu reaksinya, yang suka maupun benci, yang setuju maupunyang mereaksi, yang butuh maupun yang merasa tidak butuh. Bab 4: Perjuangan Agama (1) 4.1, 4.2

More Related