1 / 8

Bab II Dasar-dasar Hukum Adat

Bab II Dasar-dasar Hukum Adat. A. Timbulnya Hukum adat - menyoal tingkatan hingga hukum adat - membedakan hkm adat & adat istiadat B. Pengertian Hukum Adat - para pakar & hasil seminar C. Bentuk Hukum Adat D. Corak Hukum Adat - Religio magis; Communal; Konkret & Kontan

aran
Télécharger la présentation

Bab II Dasar-dasar Hukum Adat

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bab II Dasar-dasar Hukum Adat A. Timbulnya Hukum adat - menyoal tingkatan hingga hukum adat - membedakan hkm adat & adat istiadat B. Pengertian Hukum Adat - para pakar & hasil seminar C. Bentuk Hukum Adat D. Corak Hukum Adat - Religio magis; Communal; Konkret & Kontan E. Ruang Lingkup Hkm Adat - hkm adat negara; TUN; Pidana; Perdata; Waris cs

  2. A. Timbulnya Hukum adat • Usage adlh : cara2 dalam melakukan bentuk perbuatan tertentu yg tlh diterima dlm msayarakat • Folkways kebiasaan yg diulang2 dlm melakukan perbuatan ys sama • Mores (tata kelakuan) apabila kebiasaan tsb tdk semata2 dianggap sbg cara berperilaku tetapi diterima sbg kaidah2 pengatur • Custom (adat istiadat) adlh Tata kelakuan yg kekal serta kuat integrasinya dg pola2 kelakuan masya - Kaidah yg dkenal, diakui, dihargai dan ditaati, namun tdk mempunyai kekuatan mengikat (binding force) yg dapat dipaksakan • Living law/ people’s law/ traditional law/ customary law/ hukum rakyat/ adatrecht/ hukum adat - kaidah yg berisi perintah, larangan & kebolehan

  3. Membedakan huklum adat & adat istiadat • Secara teoretis dpt dibuat limitasinya • Scr praktek sulit dikenali , - suatu norma mrpk hkm adat ato adat istiadat sebab hkm adat mrpk sebagian dari adat istiadat (Solemen B. Taneko, 1987: 5) Berbagai pendapat ttg kriteria pembeda: • Van vollenhoven : tdk hrs berteori tp hrs meneliti kenyataan • Teer Haar : Hkm adat timbul stlh ada penetapan para pejabat hukum. Shg kretria yg dipakai adlh “penetapan” • Soekanto : penerapan sanksi • Scr umum utk membedakan hkm adat & adat istiadat sbb: 1. ada tidaknya keterlibatan petugas hukum 2. ada tidaknya sanksi Leopold Pospisil  hkm mrpkn suatu aktivitas dlm suatu kebudayaan yg memiliki fungsi control social. Utk membedakan hkm dg aktvtas lainnya, ada 4 ciri hukum (Attributes of law) 1. Attribut of Authority (atribut otoritas / kekuasaan) - aktivitas kebudayaan yg disebut hkm adlh keputusan2 melalui sesuatu mekanisme yg diberi wewenang & kekuasaan oleh masyarakat

  4. 2. Attribut of Intention of Universal Application - Keputusan pihak yg berkuasa dimaksudkan utk berlaku jangka panjang 3. Attribut of Obligation - Keputusan pemegang kuasa mengandung perumusan kewajiban pihak kesatu thp pihak kedua..begitu sebaliknya 4. Attribut of Sanction - Keputusan pihak yg berkuasa hrs dikuatkan dg sanksi dlm arti yg seluas2nya B. Pengertian Hukum Adat 1. Soepomo : hkm yg tdk tertulis dlm peraturan2 legislatif (unstatutory law) meliputi peraturan2 hidup yg meskipun tdk ditetapkan pihak berwajib tyoh ditaati & didukung rakyat berdasar keyakinan bhw peraturan2 tsb mempunyai kekuatan hkm. Hkm adat mrpkn sinonim dr: a. unstatutory law b. hkm yg hidup sbg konvensi pd badan2 negara (parlemen, Dewan propinsi) c. hkm yg timbul krn putusan2 hakim d. hkm yg hidup sbg peraturan kebiasaan yg dipertahankan di dlm pergaulan hidup baik di kota maupun di desa (customary law)

  5. 2. Djojodigoeno - hkm yg tidk besumber kpd peraturan2 (hukum tertulis) 3. Soekanto - Kompleks adat2 yg kebanyakan tdk dikitabkan, tdk dikodifikasikan & bersifat paksaan, mempunyai sanksi, jadi mempunyaiakibat hukum 4. Soerjono Soekanto - Hukum non statuter yg utk bagian terbesar mrpkn hkm kebiasaan sedangkan utk bagian terkecil terdiri dari hukum agama. Selain itu jg mencakup hukum yg didasarkan pd putusan2 hakim yg berisikan asas2 hkm dlm lingkungan dimana suatu perkara diputuskan 5. Seminar Hukum Adat dan Pembinaan Hukum Nasional - hukum Indonesia asli yg tdk tertulis dlm bentuk peraturan perundang- undangan Republik Indonesia yg disana sini mengandung unsur agama C. Bentuk dan Sumber Hukum Adat - bentuk tdk tertulis, hidup & berkembang sbg penjelmaan perasaan hkm rakyat

  6. Sumber hukum adat (rechts bron) 1. Kebiasaan & adat istiadat yg berhubungan dg tradisi rakyat 2. kebudayaan tradisi rakyat 3. Ugeran2 yg langsung timbul sbg pernyataan kebudayaan org Indonesia asli, tegasnya sbg pernyataan rasa keadilan dlm hubungan pamrih 4. Perasaan keadilan yg hidup dlm hati nurani rakyat Sumber pengenal (kenbron) hukum adat 1. Pepatah2 adat 2. Yurisprudensi adat 3. Laporan2 dari komisi2 penelitian yg khusus dibentuk. Misal: Komisi Mr. W.B.Bergsma yg meneliti hukum tanah di Jawa & Madura 4. Dokumen2 berisi ketentuan2 hukum yg hidup pd masa itu baik berupa piagam (Pepakem Cirebon), peraturan2 (awig2) maupun keputusan2 (rapang2 makasar) 5. Buku2 undang2 yg dikeluarkan raja2 atau sultan2 6. Buku2 yg ditulis oleh para sarjana, seperti Wilken, Van Vollen Hoven, Hurgronje, Djojodiguno, Hazairin dsb

  7. D. Corak Hukum Adat sbg suatu sistem nilai, hkm adat memiliki corak yg mrpkn dr nilai2 sosial budaya dlm masyarakat (adat). Adapun corak2 tsb sbb: 1. Religio Magis - Alam semesta sbg wadah memiliki isi yakni elemen2 yg terdiri atas berbagai bentuk yg terwujud maupun tidak, yg masing2 berdiri & berfungsi sendiri tetapi saling berhubungan yg merupakan suatu keseluruhan & satu sama lain saling mempengaruhi. Dlm sgl tingkah lakunya manusia yg mrpkn bagian kecil alam semesta hrs memperhitungkan kekuatan2 yg tidak terlihat (kekuatan2 ghaib). 2. Comunal (Kebersamaan) - Sbg anggota masyarkt kepentingan pribadi sll diimbangi kepentingan2 umum dg lain perkataan hak2 individu dlm hkm adat dimbangi oleh hak2 umum. Contoh: Pemilik sawah hrs mengijinkan air sawah bebas yg berasal dr sawah2 yg lbh tinggi letaknya dialirkan melalui sawahnya atau membolehkan warga menggembalakan ternak diatas sawahnya selam tdk musim tandur 3. Konkrit (Terang, nyata) - Cara berfikir yg mencoba agar hal yg dimaksud, diingini & dikehendaki diberi wujud suatu benda sekalipun fungsinya hanya sbg lambang saja contoh: Dlm hkm adat Jawa Tengah, kata sepakat berbesanan belum mengikat (scr yuridis) hrs ada tanda yg nyata2 terlihat yakni peningset dari pihak laki2 kepada perempuan 4. Kontan (tunai) - Corak kontan mrpkn konsekuensi corak konkrit. Karena tiap tindakan dlm hkm adat sll diberi bentuk nyata, maka antara prestasi & kontraprestasi dianggap selesai pada seketika itu pula.

  8. 1. Soerojo Wignjodipoero, hkm adat sbbi: a. Hukum Negara b. Hukum Tata Usaha Negara c. Hukum Pidana d. Hukum Perdata e. Hukum Antar Bangsa Adat 3. Van Vollenhoven, pembidanganya: a. Bentuk2 masya hkm adat b. Tentang Pribadi c. Pemerintahan & Peradilan d. Hukum Keluarga e. Hukum Perkawinan f. Hukum Waris g. Hukum Tanah h. Hukum utang piutang i. Hukum delik h. Sistem sanksi E. Ruang Lingkup Hukum Adat - hkm adat sbg hkm tdk tertulis dijumpai pada semua bidang kehidupan masyrkt 2. Soepomo, hkm adat meliputi: a. Hukum Keluarga b. Hukum Perkawinan c. Hukum Waris d. Hukum Tanah e. Hukum Hutang piutang f. Hukum Pelanggaran

More Related