1 / 3

Kemaren Selasa, Presiden baru RI kita dilantik..nach uniknya ada beberapa keriuhan dalam acara

Kemaren Selasa, Presiden baru RI kita dilantik..nach uniknya ada beberapa keriuhan dalam acara sidang paripurna MPR tersebut. Pemicu ramenya suasana itu disebabkan beberapa kesalahan yang dilakukan Ketua MPR, Taufiq Kiemas..Suaminya Bu Mega. Belajar dari kesalahan pada

kimball
Télécharger la présentation

Kemaren Selasa, Presiden baru RI kita dilantik..nach uniknya ada beberapa keriuhan dalam acara

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kemaren Selasa, Presiden baru RI kita dilantik..nach uniknya ada beberapa keriuhan dalam acara sidang paripurna MPR tersebut. Pemicu ramenya suasana itu disebabkan beberapa kesalahan yang dilakukan Ketua MPR, Taufiq Kiemas..Suaminya Bu Mega. Belajar dari kesalahan pada acara yang disaksikan oleh dunia Internasional tersebut, muchad menghimbau buat kita semua tidak terkecuali buat seluruh ViroesA untuk senantiasa belajar cara menyampaikan pesan di depan khalayak umum. Penting banget lho..mumpung masih di Ma'had, ga' usah sungkan- sungkan ayo belajar bareng. Kalo masih kurang PeDe n sulit ngomongnya, belajarnya bertahap, dimulai dengan: 1. Memberi pengumuman lewat mic, ga' perlu nampang muka dulu (Bisa melalui isti'lamat AviroeS, kamar 8. Diberanikan pake 3 bahasa) 2. Memberi pengumuman lewat mic lagi tapi sambil nampang di hall utama lantai 1 AviroeS 3. Ikut berpartisipasi maju ke depan dalam Sobahul Lughoh 4. Ceramah ba'da maghrib di Masjid Tarbiyah Yach minimal kayak gitulah..kalo masih ada masalah langsung aja konsul ma musyrif-musyrif AviroeS, we always be with u.. Biar teman-teman tambah semangat, ni muchad cuplik berita riuhnya acaranya pelantikan Presiden dari web Jawa Pos tanggal 21 Okt 2009. Silahkan garis bawahi kesalahan-kesalahan Taufiq Kiemas, jangan ampe terjadi pada Anda..karena Anda adalah calon orang besar yang dikagumi dan dinantikan kehadirannya. JAKARTA - Sidang Paripurna MPR RI dengan agenda pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres Boediono, yang seharusnya khidmat, diwarnai keriuhan. Itu terjadi ketika Ketua MPR Taufiq Kiemas beberapa kali melakukan kesalahan. Selama memimpin sidang mulai pukul 10.00 di ruang sidang paripurna MPR ke-marin (20/10), setidaknya Kiemas me-lakukan tujuh kali kesalahan. Pertama, ke--tika menyebut daftar tamu kehormatan, na-ma mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) dan mantan Presiden B.J. Habibie terlewati.

  2. ''Mohon maaf, terlewat. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Presiden Ketiga Indonesia Jusuf Badarudin Habibie," kata Kiemas dengan kalimat agak terbata-bata, sambil membolak-balik teks yang ada di depannya. Menyebut nama Habibie ini pun sa-lah (kesalahan kedua). Yang benar: Baharudin Jusuf Habibie. Saat itu SBY tetap tenang dan be-lum bereaksi. Habibie yang du-duk di balkon atas hanya ter-senyum simpul seperti memaafkan kesalahan kecil Kiemas itu. Begitu pula JK. Kesalahan berikutnya terjadi ketika Kiemas menyebut nama pe-mimpin dan utusan negara sahabat. Dengan gagap dan patah-pa-tah Kiemas menyebut nama me-reka satu per satu. Yang paling men-colok (kesalahan ketiga) ketika Kiemas menyebut nama perwakilan pemerintah Sri Lanka. Nama depan pemimpin itu ada huruf W. Saat mengeja huruf W dalam pelafalan Inggris, Kiemas menyebut "W double". Padahal, seharusnya dibaca "double yu". Saat itu pejabat yang merupakan perwakilan pemerintah Sri Lanka sempat berdiri dengan wajah merengut. Sejumlah pemimpin negara sahabat memang hadir. Mereka, antara lain, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak, Presiden Republik Demokratik Timor Leste Jose Ramos Horta, dan Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah. Nah, di sinilah Presiden SBY mu-lai merasa tidak nyaman. Du-duk di kursi sisi selatan dari Kiemas, alisnya berkenyit. Panda-ngannya tak bisa menatap lurus ke hadirin karena sering menoleh kepada Kiemas yang tidak tepat membaca nama-nama perwakilan negara sahabat itu. Pelafalan Kiemas pada gelar dan kata sapaan pun tak terlalu bagus. Kiemas menyebut mister dengan gaya Jawa menjadi mester (ke-salahan keempat). Saat memanggil SBY untuk menandatangani berita acara pelantikan, ayah Puan Ma-harani itu keseleo lidah. ''Susilo dokter Bambang Yudhoyono,'' katanya (kesalahan kelima). Padahal, seharusnya Doktor Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu SBY kembali menoleh kepada Kiemas.

  3. Kesalahan berkali-kali itu, agak-nya, mulai menjadi rasan-rasan sejumlah peserta sidang. Mendagri Mardiyanto, Menteri ESDM Pur-nomo Yusgiantoro, dan beberapa menteri lain terlihat saling berbi-sik, kemudian tertawa. Ketika membaca sambutan se-telah penandatanganan berita aca--ra pelantikan, dia menyebutkan presiden dan wakil presiden Indonesia se-lanjutnya adalah SBY dan Boedio-no. Namun, kembali saat me-nyebut SBY, dia mengatakan ''Susilo dokter Bambang Yu-dho-yono'' (kesalahan keenam). La-lu dia berhenti beberapa detik sambil membolak-balik kertas. Dia melanjutkan kalimat-nya, ''Se-lama lima tahun''. Kemudian ber-henti lagi. Kali ini agak lama. Dia kemudian menyebut, ''Dan Profesor Boediono sebagai wakil presiden ... selama lima tahun.'' Kesalahan berikutnya (ketujuh) terjadi menjelang akhir sidang. Saat itu Kiemas bermaksud menutup sidang karena mengira teks yang dia baca sudah habis. "Demikian ...," katanya, lalu terdiam. Tapi, dia tak jadi menutup sidang. Rupanya, masih ada satu halaman yang harus dia baca. ''Ee.., kepada Bapak Muhammad Jusuf Kalla, kami menyampaikan terima kasih sebesar- besarnya atas segala yang telah dilakukan selama ini,'' tuturnya. Kali ini suara gemuruh tawa yang tertahan mulai terde-ngar di dalam gedung.

More Related