1 / 32

Penggunaan Tabel Taksonomi Pendidikan

BAB 6. Penggunaan Tabel Taksonomi Pendidikan. Kelompok 6 Anggun Wicaktini 1111016100023 Resha Maulida 1111016100024 Dwi Puji Astuti 11110161000 Tri Dewi Putri 1111016100035. Penggunaan Tabel Taksonomi Pendidikan. Menggunakan Tabel Taksonomi dengan Tiga Cara:

leanne
Télécharger la présentation

Penggunaan Tabel Taksonomi Pendidikan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 6 Penggunaan Tabel Taksonomi Pendidikan Kelompok 6 AnggunWicaktini 1111016100023 Resha Maulida 1111016100024 DwiPujiAstuti 11110161000 Tri DewiPutri 1111016100035

  2. Penggunaan Tabel Taksonomi Pendidikan Menggunakan Tabel Taksonomi dengan Tiga Cara: • Pertanyaan tentang pembelajaran • Pertanyaan tentang pembelajaran dan pertanyaan tentang asesmen • Pertanyaan tentang kesesuaian semua komponennya

  3. Tabel Taksonomi untuk Menganalisis Tujuan Pembelajaran Anda “Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, apakah kata-kata yang saya gunakan mendeskripsikan maksud saya?” • Guru mungkin menggunakan kata “menjelaskan” padahal bukan, melainkan “mengontruksi sebuah model kausalitas.” • Maksudnya “menafsirkan” dan “merangkum”. • Meskipun ketiga proses kognitif ini termasuk kategori Memahami, ketiga kata kerja tersebut mempunyai implikasi yang berbeda dalam pembelajaran dan asesmen.

  4. Lanjutan... Beberapa faktor dalam memlilih aktivitas pembelajaran: • Apakah siswa tertarik pada aktivitas-aktivitas pembelajaran itu? • Apakah mereka menikmati aktivitas-aktivitas pembelajaran itu? • Apakah mereka terlibat aktif dalam aktivitas-aktiivitas pemelajaran itu? • Apakah saya mempunyai bahan-bahan dan alat-alat belajar untuk mendukungnya?

  5. Lanjutan... Menarik aktivitas-aktivitas pembelajaran dan menghubungkan mereka dengan rumusan tujuannya merupakan cara untuk memastikan bahwa aktivitas pembelajaranna “sudah sesuai dengan rumusan tujuannya”

  6. Lanjutan... “Apakah asemen-asesmen saya valid?” Valid disini berati asesmen yang dipakai oleh guru dapat memberinya informasi tentang seberapa jauh siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Berasal dari dua sumber: • Tugas asesmen (butir tes, arah proyek) • Kriteria yang digunakan untuk menskor (kunci penskoran, skala kiraan, rubrik penskoran)

  7. Tabel Taksonomi untuk Menganalisis Tujuan Pembelajaran Guru Lain • Guru mungkin tinggal menerima tujuan (misalnya standar nasional) atau asesmen yang dibuat oleh orang lain (misalnya tes baku atau tes nasional). • Guru harus mengetahui maksud mereka, menempatkan tujuan pembelajaran dalam tabel taksonomi berarti menentukan maksud dari guru perumus tujuan tersebut.

  8. Pertanyaan tentang Pembelajaran “Siswa belajar menggunakan rumus-rumus tentang listrik dan magnet (seperti rumus Lenz dan rumus Ohm) untuk menyelesaikan masalah.” Proses kognitif “mengimplementasikan” lebih tepat ketimbang mengeksekusi didukung oleh kata “menggunakan” dan frasa “untuk menyelesaikan masalah”.

  9. Pertanyaan tentang Intruksi Mengimplementasikan rumus-rumus ilmiah: • Mengidentifikasi jenis masalah yang dihadapi • Memilih rumus yang dapat menyelesikan masalahnya • Menggunakan prosedur yang menyertakan rumus tersebut untuk menyelesaikan masalahnya. Mengimplementasikan melibatkan pengetahuan konseptual dan prosedural.

  10. Tabel 6.1 penempatan tujuan dalam taksonomi pendidikan Tujuan pembelajarannya adalah “ siswa belajar menggunakan rumus-rumus tentang listrik dan magnet (seperti rumus Lenz dan rumus Ohm) untuk menyelesaikan masalah

  11. lanjutan • Aktivitas-aktivitas pembelajaran memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi semua dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. • Maka dari itu, analisis terhadap aktivitas pembelajran ini dengan taksonomi menghasilkan jauh lebih banyak kotak

  12. Tujuan pembelajarannya adalah “ siswa belajar menggunakan rumus-rumus tentang listrik dan magnet (seperti rumus Lenz dan rumus Ohm) untuk menyelesaikan masalah

  13. Mengaplikasikanberartimenerapkanataumenggunakanprosedur - prosedurdalamkeadaantertentu. Maka, membutuhkanpengetahuanprosedural • Padatujuanpembelajarannya, rumus-rumustsbharusmelekatpadasuatuprosedur(pengetahuanprosedural). • Prosedurnyaakan “membuka” rumus-rumusnyauntukmemudahkanpenerapannya. Misalnya 1. menghitungdayaelektromotifnya 2. menghitungarusnya 3. membagidayaelektromotifnyadenganarusnyauntukmengetahuitahanannya • Analisisawalterhadaphubunganantaramengaplikasikandanpengetahuanproseduralmenunjukkanbahwa : • kitamulanyamengklasifikasikantujuanpembelajaransbgmengaplikasikanpengetahuanprosedural,bukanmengaplikasikanpengetahuankonseptual

  14. Pertanyaan tentang Asesmen • Untukmengetahuitingkatkeberhasilansiswa . Guru harusmembuatsejumlahkeputusantermasuktigakeputusanpentingberikut: 1. apakahasesmennyaterfokushanyapadakotak yang berisikantujuanpembelajarannya, ataukahdiajugamengasesefektivitasberbagaiaktivitaspembelajarannya? 2. apakahdiamenyatukanasesmendenganpembelajarannya (yakni, asesmenformatif), ataukahdiamelakukanasesmensecaraterpisahuntukmenentukannilaisiswa ( yaitu, asesmensumatif)? 3.Bagaimana diatahubahwatugasasesmennyamengharuskansiswamengimplementasikan, bukanmengeksekusi (atau proses-proses kognitiflainnya)?

  15. Asesmen yang terfokusVsasesmen yang tersebar Berdasarkan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang relevan, menunjukkan bahwa guru mengases beragam kotak yang bertalian dengan pencapaian tujuan utamanya

  16. Asesmen formatif Vs asesmen sumatif

  17. MengasesmengimplementasikanVsmengasesmengeksekusi

  18. Asesmen dan tabel taksonomi • Misalnya, guru memutuskanuntukmengasespenggunaanprosedur yang tepatolehsiswadanjawaban yang benar. Maka guru memakaiasesmensbgasesmenformatif, denganmemberikansoal-soalttglistrikdanmekanik • Fokusterhadapskortesformatifnya. Setiapjawaban di skorberdasarkan “ketepatansiswadalammemilihprosedur”. • Rubrikpenskoran yang di pegang guru merincinyajadiketepatansiswadalam • mengklasifikasikanmasalah(memahamipengetahuankonseptual, 1 poin) • Memilihrumus (menganalisispengetahuankonseptual, 1 poin) • Memilihprosedurpenerapanrumusuntukmenyelesaikansoalnya (menganalisispengetahuanprosedural, 1poin) • Lantarangurunyamemandangprosedurdanhasilpenyelesaiannyasama-samapenting, denganmemberikan 3 poinuntukketepatandalammemilihprosedur yang tepatuntukmenyelesaikansetiapsoal, jugamemberikan 3 poinuntukjawaban yang benar (yakni, mengimplmentasikanpengetahuanprosedural).

  19. lanjutan Tujuanpembelajarannyaadalah “ siswabelajarmenggunakanrumus-rumustentanglistrikdan magnet (sepertirumus Lenz danrumus Ohm) untukmenyelesaikanmasalah” Tes 1A, tes 1B, Tes 1C = Kotak-kotak yang diasosiasikan dengan aspek prosedural pada setiap soal, Tes 2 = kotak yang di asosiasikan dengan “jawaban” yang tepat

  20. Kesesuaian rumusan tujuan, aktivitas pembelajaran, dan asesmentnya. • Ketiadaanhubunganantarakatakerjadankatabendadalamrumusantujuannya. • Meliputiaktivitas-aktivitaspembelajaran yang tidakdiasesdantakmemberikaninformasiuntukmendiagnosismasalah-masalahbelajar. • Memberikan point berdasarkanprosespenyelesaianmasalah yang tidakditekankandalamaktivitaspembelajaranatau, jikaditekankan, tidakberkaitandenganrumustujuan.

  21. Masaah – masalah dalam pengklasifikasian tujuan pembelajaran • Masalahtingkatspesifikasi • Cara mengujispesifikasisuatutujuanadalahmenanyakanapakah,setelahmembacarumusantujuannya, andadapatmemvisualisasikanperformasiswa yang telahmencapaitujuantersebut . • Masalahpembelajaransebelumnya • Untukmengklasifikasikantujuadengantepatkitaharusmembuatasumsi – asumsitentangpembelajaransiswasebelumnya . Kalaukitainginsiswabelajarmenganalisis, kitaharusmemastikanbahwaaktivitas – aktivitaspembelajarandanasesmen-asesmennyamenumbuhkanproseskognitif yang kompleks

  22. Membedakan tujuan dengan aktivitas • Dalam menggunakan tabel taksonomi, kadang kita mudah terpeleset untuk mengklasifikaan aktivitas – aktivitas belajar ketimbang hasil-hasil belajar yang diharapkan. • Masalah yang sering muncul dalam pembuatan tujuan adalah pemilihan kata kerja , karna kata kerja yag dapat dikualifikasikan dalam tujuan hanya kata kerja oprasional .

  23. Tips MengklasifikasikanTujuanPembelajaran • Menelaah kata kerjadan kata bendanya • Menghubungkanjenispengetahuandengan proses kognitif • Memastikanbahwa kata bendaataufrasabendanyatepat • Memanfaatkanbanyaksumberinformasi Pemahaman mengenai tujuan-tujuan pembelajaran akan meningkat dengan mempelajari banyak sumber : rumusan tujuan, aktivitas-aktivitas pembelajaran, tugas-tugas asesmen, dan kriteria-kriteria evaluasinya.

  24. Menelaah kata kerja dan kata benda Contoh : “siswadapatmengidentifikasibermacam-macamgayasastra (sepertikiasan, metafor, hiperbol, perfonifikasi, aliterasi) yang dipakaidalam novel” “mengidentifikasi” >> mengenali >> mengingat Tujuansebenarnyamenginginkansiswabelajarmengidentifikasicontoh-contohgayasastradalam novel. Mencaricontoh >> mencontohkan >> memahami. Gaya sastraadalahkonsep Klasifikasitujuannyaadalahmemahamipengetahuankonseptual.

  25. MenghubungkanJenisPengetahuandenganProses Kognitif • C1, C2, dan C3 umumnya terdapat hubungan langsung antara kategori proses dan jenis pengetahuan. misalnya kita ingin siswa mengingat kembali fakta-fakta (mengingat pengetahuan faktual), menafsirkan prinsip-prinsip (memahami pengetahuan konseptual), dan mengeksekusi rumus-rumus matematika (mengaplikasikan pengetahuan prosedural)

  26. Lanjutan… • C4, C5, dan C6, hubungan proses kognitifdanjenispengetahuantidakmudah di prediksi. misalnyamengevaluasipengetahuankonseptual, kita tidak ingin siswa belajar mengkritik (mengevaluasi) sejumlah kriteria (pengetahuan konseptual), tetapi tujuannya adalah kita ingin siswa belajar mengkritik sesuatu* berdasarkan atau dengan kerangka kriteria-kriteria* tersebut. Maka mengevaluasi pengetahuan konseptual sebenarnya mengevaluasi [berdasarkan] pengetahuan konseptual. Sesuatu* bisa berupa hipotesis yang dikemukakan oleh seorang ilmuan atau solusi masalah yang di ajukan oleh seseorang anggota parlemen. Kriteria-kriteria* yang menjadi dasar mengevaluasi bisa jadi meliputi keberalasan dan efektifitas biaya.

  27. Contoh lain... • Siswa belajar menulis laporan penelitian tentang tokoh-tokoh nasional dalam sejarah indonesia berdasarkan bidang garap dan informasi pendukung yang diambil dari tulisan-tulisan tentang mereka. Mencipta (menulis laporan penelitian) Pengetahuan konseptual (bidang garap) Pengetahuan faktual (informasi pendukung) • Kesimpulannya, jika tujuannya melibatkan tiga proses kognitif yang paling kompleks, pengetahuan menjadi dasar bagi proses-proses kognitif, dan disini kerap kali dibutuhkan banyak jenis pengetahuan.

  28. Memastikanbahwa kata bendaataufrasabendanyatepat Tidak semua kata benda dan frasa benda memberikan petunjuk-petunjuk yang bermanfaat untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran. Untuk tujuan-tujuan yang mengembangkan proses kognitif yang kompleks (C4, C5, C6), petunjuk-petunjuk mengenai jenis pengetahuannya terdapat dalam : • Definisi atau deskripsi proses kognitif itu sendiri. • Kriteria-kriteria evaluasi atau peraturan-peraturan penskoran dalam asesmen. Apabila tetap tidak ada petunjuk dalam kedua sumber itu, kita harus menambahkan jenis pengetahuan dalam rumusan tujuannya.

  29. Perhatikan tujuan berikut dan tentukan kata benda atau frasa bendanya ! • Siswa belajar menganalisis hubungan antara bahan-bahan yang dipakai dan penciptaan warnanya dalam karya seni. • Siswa belajar membuat garis besar materi pelajaran dalam buku teks. • Siswa belajar mengkritik solusi yang diajukan atas masalah sosial. • Siswa belajar mengevaluasi iklan-iklan ditelevisi atau membaca koran/majalah berdasarkan prinsip-prinsip untuk membuat “daya tarik”. • Siswa belajar merancang seting berbagai pentas drama. • Siswa belajar merancang habitat-habitat untuk spesies-spesies tertentu supaya spesies-spesies ini dapat hidup.

More Related