1 / 48

Anggaran Sektor Publik

Anggaran Sektor Publik. Pertemuan 4. Akuntansi Manajemen. Definisi

mahlah
Télécharger la présentation

Anggaran Sektor Publik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Anggaran Sektor Publik Pertemuan 4

  2. Akuntansi Manajemen • Definisi • Prosespengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisian, penyiapan, penginterpretasian, danpengkomunikasianinformasikeuangan yang digunakanmanajemendalamprosesperencanaan, evaluasidanpengendalianorganisasi, sertauntukmenjaminbahwasumberdayadigunakansecaratepatdanakuntabel • Aktivitas • Partisipasidalamprosesperencanaan • Inisiasidanstimulasiuntukmengarahkankekeputusanmanajemen • Kontribusiatas monitoring danpengendaliankinerjamelaluilaporan

  3. AkuntansiManajemenSektorPublik • AkuntansiKeuangan • UntukPihakLuar • LaporanKeuanganhistorisdanretrospektif Akuntansi Manajemen • Untuk pihak Internal • Laporan Keuangan prospektif untuk perencanaan

  4. AkuntansisbgalatPerencanaandanPengendalian • Informasi Akuntansi dalam proses perencanaan • Tahap dalam perencanaan dan pengendalian • Perencanaan atas tujuan dasar • Perencanaan Operasional • Budgeting (Penganggaran) • Pengendalian dan Pengukuran • Pelaporan, analisis, dan umpan balik

  5. 1. PerencanaanTujuanDasar (aim and objectives) Revisi Tujuan 2. PerencanaanOperasional Revisi Perencanaan Operasional 5. Pelaporan, analisis, danUmpanBalik 3. Budgeting Revisi Budget Action 4. PengendaliandanPengukuran

  6. Prosesakuntansimanajemenmerupakanintegrasi yang tidakterpisahkan antara perencanaan dan pengendalian. Dalamperspektiftersebut, perludibedakan antara duajenisaktivitasperencanaan, yaitu: PerencanaanStrategisuntuktujuan dan sasaran yang bersifatmendasar. Jenisperencanaaniniamatpentinguntukmenentukantujuanorganisasi secara keseluruhan. PerencanaanOperasional, yaitujenisperencanaan yang pentinguntukmengimplementasikantindakan yang diperlukanuntukmencapaitujuan dan sasaran yang bersifat fundamental tersebut. Keterkaitan antara Anggaran dan Akuntansi Manajemen

  7. TujuanDasar (Aim dan Objectives) • Menyusun tujuan organisasi keseluruhan • Sektor private, Profit or shareholder wealth Maximisation • Sektor publik, statutory requirement, political process

  8. SiklusPerencanaandanPengendalianManajemen • PerencanaanOperasional • MerinciTujuandasardalambentukserangkaian target yang harusdicapaidankegiatan yang akandilaksanakan • Waktubervariasiantarasatusampai lima tahunkedepan • Financial dan non financial terms • Budgeting • Identifikasiataskegiatanjangkapendek, yang diwujudkandalam financial terms menjadianggaran/budget • PengendaliandanPengukuran • PadaSektorPublik, Output measurement sulitdibandingkan input measurement • Membandingkanhasil yang dianggarkandanhasilsebenarnya • Pelaporan, Analisis, danUmpanBalik • Deviasi yang adadilaporkansebagaialatumpanbalik

  9. Menurut Freeman (2003) anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya kepada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas (the process of allocating resources to unlimited demands). Anggarandapatdiartikanjugasebagaipernyataanmengenaiestimasikinerja yang hendakdicapaiselamaperiodewaktutertentudalamukuranfinansial Selainitu, anggaranjugamerupakanrencanafinansial yang menyatakan : Rencana – rencanaorganisasiuntukmelayanimasyarakatatauaktivitas lain yang dapatmengembangkankapasitasorganisasidalampelayanan Estimasibesarnyabiaya yang harusdikeluarkandalammerealisasikanrencanatersebut Perkiraansumber – sumbermanasaja yang akanmenghasilkanpemasukansertaseberapabesarpemasukantersebut Pengertian Anggaran

  10. Alat perencanaan, agar organisasi tahu apa yang harus dilakukan dan ke arah mana kebijakan dibuat Alat pengendalian, untuk menghindari pengeluaran yang terlalu besar atau penggunaan dana yang tidak semestinya Alat kebijakan, agar organisasi dapat menentukan arah atas kebijakan tertentu Alat politik, Merupakan komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang dijanjikan Fungsi Anggaran

  11. Alat koordinasi dan komunikasi, agar bagian/unit kerja yang lain dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang akan dilakukan Alat penilaian kinerja, merupakan ukuran apakah suatu bagian/unit kerja telah memenuhi target yang ditetapkan Alat motivasi, alat komunikasi yang dijadikan nilia-nilai nominal yang tercantum dalam target pencapaian Fungsi Anggaran

  12. Otorisasiolehlegislatif Komprehensif/menyeluruh Keutuhan, artinya semua penerimaan dan pengeluaran tercakup dalam satu dana umum Nondiscretionary apropriasi, jumlah yang disetujui legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis. Periodik Akurat Jelas Transparan Prinsip Penyusunan Anggaran

  13. Berdasarkan jenis aktivitas: anggaran operasional dan anggaran modal (current budget vs capital budgets) Berdasarkan status hukumnya: anggaran tentative dan anggaran enacted (tentative budget vs enacted budget) Berdasarkan tujuan penggunaan dana: anggaran dana umum dan anggaran dana khusus (general budget vs special budgets) Berdasarkan jumlah appropriasi belanja: anggaran tetap dan anggaran fleksibel (fixed budget vs flexible budget) Berdasarkan penyusunnya: anggaran eksekutif dan anggaran legislatif(executive budget vs legislative budget). Namun ada juga anggaran bersama (joint budget) dan anggaran komite (committee budget) Jenis-jenis Anggaran

  14. Anggaran operasional (current budget) adalah anggaran yang digunakan untuk merencanakan kebutuhan dalam menjalankan operasi sehari-hari dalam kurun waktu satu tahun.Anggaran ini dapat dikelompokkan juga sebagai Revenue Expenditure (Pengeluaran yang bersifat rutin dan jumlahnya kecil) Anggaran modal (capital budget) adalah anggaran yang menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Anggaran operasional dan anggaran modal

  15. Anggaran tentatif (tentative budget)adalah anggaran yang tidak memerlukan pengesahan dari lembaga legislatif karena kemunculannya yang dipicu oleh hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya. Anggaran enacted (enacted budget)adalah anggaran yang direncanakan kemudian dibahas dan disetujui oleh lembaga legislatif. Anggaran tentatif dan anggaran enacted

  16. Anggaran dana umum (general budget)adalah anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan yang bersifat umum dan sehari-hari Anggaran dana khusus (special budget)adalah anggaran yang dicadangkan/dialokasikan khusus untuk tujuan tertentu, misalnya Dana Pelunasan Utang (Debt Service Fund ) yang digunakan khusus untuk pembayaran utang. Anggaran dana umum dananggaran dana khusus

  17. Dalam anggaran tetap (fixed budget), appropriasi belanja sudah ditentukan jumlahnya di awal tahun anggaran. Jumlah tersebut tidak boleh dilampaui meskipun ada pertambahan jumlah kegiatan. Digunakan untuk mengontrol pengeluaran/biaya Dalam anggaran fleksibel (flexible budget), jumlah aktual belanja dapat saja melampaui jumlah appropiasi belanja yang sudah ditentukan dengan catatan ada peningkatan jumlah kegiatan yang dilakukan. Anggaran tetap dan anggaran fleksibel

  18. Anggaran eksekutif (executive budget), yaitu anggaran yang disusun oleh lembaga eksekutif, dalam hal ini pemerintah. Anggaran legislatif (legislative budget), yaitu anggaran yang disusun oleh lembaga legislatif tanpa melibatkan pihak eksekutif. Anggaran bersama (joint budget), yaitu anggaran yang disusun secara bersama-sama antara lembaga eksekutif dan legislatif. Anggaran komite (committee budget),yaitu anggaran yang disusun oleh suatu komite khusus Anggaran eksekutif dananggaran legislatif

  19. Siklus Anggaran

  20. Bagian anggaran menyiapkan format anggaran yang akan dipakai, Berdasarkan format anggaran tersebut, masing-masing unit di pemerintahan mengajukan anggaran di unit masing-masing, Bagian anggaran akan melakukan konsolidasi terhadap anggaran masing-masing bagian/unit kerja Anggaran konsolidasi ini kemudian direview dan diadakan dengar pendapat Persetujuan terhadap anggaran tersebut oleh kepala pemerintahan. Siklus Anggaran - Persiapan (preparation)

  21. Anggaran yang telah disetujui oleh Kepala Pemerintahan diajukan ke lembaga legislatif Lembaga legislatif (terutama komite anggaran) akan mengadakan pembahasan guna memperoleh pertimbangan-pertimbangan untuk menyetujui atau menolak anggaran tersebut. Selain itu, akan diadakan juga dengar pendapat (public hearing) Lembaga legislatif menyetujui atau menolak anggaran tersebut. Siklus Anggaran - Persetujuanlembagalegislatif(legislative enactment)

  22. Tahapan ini merupakan tahapan setelah anggaran yang diajukan oleh eksekutif telah disetujui oleh legislatif Pelaksanaan anggaran dimulai dari pengumpulan pendapatan yang ditargetkan maupun pelaksanaan belanja yang telah direncanakan. Selain itu, dilakukan juga proses administrasi anggaran berupa meliputi pencatatan pendapatan dan belanja yang terjadi. Siklus Anggaran - Administrasi administration)

  23. Pada akhir periode atau pada waktu-waktu tertentu yang ditetapkan dilakukan pelaporan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses akuntansi yang telah berlangsung selama proses pelaksanaan. Siklus Anggaran - Pelaporan (reporting)

  24. Laporan yang diberikan atas pelaksanaan anggaran kemudian diperiksa (diaudit) oleh sebuah lembaga pemeriksa independen. Hasil pemeriksaan akan menjadi masukan atau umpan balik (feedback) untuk proses penyusunan pada periode berikutnya. Siklus Anggaran - Pemeriksaan (post-audit)

  25. Penyusunan Anggaran

  26. Pendekatan Tradisional Pendekatan Kinerja Pendekatan Sistem Perencanaan, Program dan Anggaran Terpadu (Planning, Programming, and Budgeting System—PPBS) Anggaran Berbasis Nol(Zero Based Budgeting—ZBB) Pendekatan Penyusunan Anggaran

  27. Dua ciri utama dalam pendekatan tradisionaladalah: Penyusunannya berdasarkan pos-pos belanja, dimana anggaran ditampilkan dalam perspektif sifat dasar dari sebuah pengeluaran atau belanja Penggunaan konsep inkrementalisme,yaitu jumlah anggaran tahun tertentu dihitung berdasarkan jumlah tahun sebelumnya dengan tingkat kenaikan tertentu. Pendekatan Tradisional

  28. Pengajuan permintaan anggaran dari pihak lembaga yang memerlukankepada ketua eksekutif dan anggaran tersebut dirinci berdasarkan jenis pengeluaran yang hendak dibuat. Anggaran dari berbagai lembagaini lalu dikonsolidasi oleh kepala eksekutif dan hasilnya kemudian diajukan ke lembaga legislatif dengan menggunakan perincian yang sama dengan anggaran yang diajukan sebelumnya oleh lembaga-lembaga di bawahnya. Setelah merevisi jumlah permintaan anggaran, pihak legislatif kemudian menuliskan jumlah anggaran yang disetujui. Data-data mengenai program atau kinerja mungkin dimasukkan dalam anggaran, namun hanya sebagai suplemen atau pendukung dari permintaan anggaran yang dirinci dengan menggunakan metode tradisional tersebut. Proses Pendekatan Tradisional

  29. Contoh Pendekatan Tradisional

  30. Sederhana, mudah dipersiapkan serta dimengerti oleh orang yang berkepentingan. Cocok dengan pola akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting). Hampir semua pengeluaran memiliki sifat tidak terhindarkan. Mudah dibandingkan dengan data tahun sebelumnya. Karena aktivitas merupakan dasar dari unit organisasi, biaya dari setiap aktivitas akan terakumulasi sebagai biaya dari unit organisasi yang bersangkutan. Kelebihan Pendekatan Tradisional

  31. Tidak menyediakan dasar informasi yang memadai bagi pembuat keputusan. Terlalu berorientasi pengendalian dan kurang memerhatikan proses perencanaan dan evaluasi. Memberikan perhatian lebih pada jangka pendek dibandingkan jangka panjang Keputusan perencanaan penting cenderung diawali di tingkat manajemen terbawah di organisasi dan kemudian naik ke tingkat di atasnya. Konsekuensinya??? Lembaga legislatif diberikan rincian dari daftar pengeluaran (object of expenditure) dan tidak diberikan data mengenai fungsi, program, aktivitas, dan output dari lembaga legislatif. Mendorong pengeluaran daripada penghematan. KelemahanPendekatan Tradisional

  32. Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik. Pendekatan ini menggeser penekanan penganggaran dari sebelumnya yang sangat menekankan pos belanja (object of expenditure) kepada kinerja terukur dari aktivitas dan program kerja. Fokus utama dari pendekatan ini adalah pada tingkat efisiensi penyelenggaraan aktivitas. Pendekatan Kinerja

  33. Akun akun dalam anggaran diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan aktivitas dan juga berdasarkan unit organisasi dan rincian belanja. Aktivitas diukur guna mendapatkan efisiensi maksimum dan untuk mendapatkan standar biaya. Anggaran untuk periode yang akan datang didasarkan atas biaya per unit standar dikalikan dengan jumlah unit aktivitas yang diperkirakan harus dilakukan pada periode tersebut. Total anggaran untuk suatu lembaga adalah jumlah dari perkalian dari biaya standar per unit dengan jumlah unit aktivitas yang diperkirakan pada periode yang akan datang. KarakteristikPendekatan Kinerja

  34. Contoh Pendekatan Kinerja

  35. Penekanan pada dimasukkannya deskripsi secara naratif dari setiap aktivitas di setiap anggaran yang diajukan. Anggaran disusun berdasarkan aktivitas, dengan permintaan yang didukung oleh estimasi biaya dan pencapaian yang diukur secara kuantitatif. Penekanannya pada kebutuhan untuk mengukur output dan juga input. Menyediakan kepala eksekutif pengendalian yang lebih terhadap bawahannya. Menekankan pada aktivitas yang memakai anggaran daripada berapa jumlah anggaran yang terpakai. Kelebihan Pendekatan Kinerja

  36. Hanya sedikit staf anggaran atau akuntansi yang memiliki kemampuan memadai untuk mengidentifikasi unit pengukuran dan melaksanakan analisis biaya. Kadang kala, aktivitas langsung diukur biayanya secara detil dan dilakukan pengukuran secara detil lainnya tanpa adanya pertimbangan memadai yang diberikan kepada perlu atau tidaknya aktivitas itu sendiri. Dengan kata lain, tidak ada pertimbangan untuk menentukan apakah aktivitas tersebut merupakan alat terbaik untuk mencapai tujuan organisasi. Kelemahan Pendekatan Kinerja

  37. Planning, Programming and Budgeting System: ”Suatu anggaran di mana pengeluaran secara primer dikelompokkan dalam aktivitas-aktivitas yang didasarkan pada program kerja dan secara sekunder didasarkan pada jenis atau karakter objek di satu sisi dan kinerja di sisi lainnya.” Merupakan konsep luas yang memandang bahwa penyusunan anggaran bukanlah proses terpisah yang berdiri sendiri melainkan sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari proses perencanaan dan perumusan program kegiatan suatu organisasi. Pendekatan PPBS

  38. Bagan Konsep PPBS

  39. Berfokus pada identifikasi perencanaan strategis organisasi dan menghubungkan semua aktivitas dengan perencanaan strategis tersebut. Implikasi di tahun tahun mendatang telah diidentifikasi secara eksplisit. Semua biaya yang timbul telah dipertimbangkan. Analisis sistematis dari alternatif dilakukan (misalnya berupa analisis biaya-manfaat, analisis sistem dan riset operasi) Karakteristik Pendekatan PPBS

  40. Tahapan Pendekatan PPBS

  41. Penekanan di perencanaan jangka panjang di mana tujuan utama dan tujuan jangka menengah dinyatakan secara eksplisit dan biaya serta manfaat dari alternatiftindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dievaluasi secara eksplisit. Dalam bentuk kuantitatif sepanjang memungkinkan dan secara naratif di semua kasus. Mengasumsikan bahwa semua program akan dievaluasi secara tahunan, jadi program yang “jelek” akan dibuang dan program baru akan ditambahkan. Keputusan mengenai program dibuat pada tingkat manajemen puncak untuk tujuan harmonisasi dan kesesuaian dengan rencana strategis untuk kemudian unit organisasi di bawahnya diharapkan untuk menyesuaikan aktivitas mereka untuk memenuhi tujuan dan sasaran yang telah disepakati. Kelebihan Pendekatan PPBS

  42. Cukup sulit untuk membuat pernyataan yang bermakna dan eksplisit mengenai tujuan dan sasaran pemerintah yang dapat disetujui secara bersama oleh mereka yang berkepentingan. Periode waktu yang dipertimbangkan cukup relevan bagi pejabat yang dipilih mungkin terbatas pada masa jabatannya yang tersisa. Seperti juga anggaran kinerja, PPBS mengasumsikan adanya basis data (database) yang memadai dan kemampuan analitis yang siap untuk digunakan oleh organisasi sektor publik. Pengukuran yang bersifat objektif lebih menjadi masalah dalam PPBS dibandingkan dalam pendekatan kinerja sebab baik biaya maupun manfaat dalam periode beberapa tahun, harus dapat diperkirakan. Berfokus pada program dan kegiatan yang selaras dengan perencanaan strategis. Fokus ini sering kali berbeda dengan orientasi unit organisasi yang masih mempunyai paradigma tradisional (object of expenditure) baik legislatif maupun eksekutif. Kelemahan Pendekatan PPBS

  43. Pendekatan pembuatan anggaran ini adalah bahwa setiap aktivitas atau program yang telah diadakan di tahun-tahun sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan. Setiap aktivitas harus dievaluasi setiap tahun untuk menentukan apakah aktivitas itu akan diadakan tahun ini dengan melihat kontribusi yang diberikannya kepada tujuan organisasi. Anggaran Berbasis Nol(Zero Based Budgeting—ZBB)

  44. Dapat membuat adanya review secara tahunan dari semua program, aktivitas, dan pengeluaran. Menghemat biaya dengan mengidentifikasi dan menghilangkan program yang sudah ketinggalan zaman atau pemberian jasa yang amat tinggi yang tidak diperlukan. Memfokuskan perhatian pada biaya dan manfaat dari jasa yang diberikan. Mendorong pencarian cara baru untuk menyediakan jasa dan mencapai tujuan organisasi. Meningkatkan kemampuan manajemen untuk merencanakan dan mengevaluasi. Memberikan justifikasi yang lebih baik untuk penyediaan anggaran. Meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat oleh eksekutif atau legislatif di pemerintahan. Kelebihan Zero Based Budgeting

  45. Memerlukan banyak sumber daya seperti dokumen-dokumen, menyita banyak waktu dari staf dan juga merepotkan karena harus mengidentifikasikan dan membuat ranking dari unit-unit keputusan. Sulit mendapatkan data yang diperlukan untuk menghitung biaya dari aktivitas alternatif untuk mencapai tujuan organisasi. Ada faktor-faktor lain, misalnya pemerintah telah memutuskan secara resmi untuk tetap menyediakan sejumlah tertentu dari anggaran untuk jasa tertentu, walaupun ZBB merekomendasikan bahwa jasa tersebut dihapus saja. Kelemahan Zero Based Budgeting

  46. Tidak jelasnya keterkaitan antara kebijakan, perencanaan, dan penganggaran. Rendahnya kinerja penyediaan pelayanan masyarakat karena penekanan diberikan pada kontrol terhadap input bukan pada pencapaian output dan outcomes, serta kurang memperhatikan prediktabilitas dan kesinambungan dari pendanaannya. Kurangnya disiplin fiskalkarena total belanjanegaratidakdisesuaikandengankemampuanpenyediaanpembiayaannyasertaperumusanhanyaterfokuspadastabilitasekonomijangkapendek Latar Belakang KPJM

  47. PP 21/2004 pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif lebih dari satu tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan Maju. Definisi KPJM

  48. Contoh KPJM tahun 2006 - 2008

More Related