1 / 27

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI. DRS FRANS A.RUMATE PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS). STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI:. Pokok Bahasan : PENDAHULUAN TELAAH STRATEGIS

maleah
Télécharger la présentation

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI DRS FRANS A.RUMATE PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN (P3AI-UNHAS)

  2. STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI: Pokok Bahasan : • PENDAHULUAN • TELAAH STRATEGIS • PARADIGMA PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI • PENINGKATAN RELEVANSI DAN AKUNTABILITAS: IMPLIKASINYA TERHADAP TUGAS DAN PERANAN DOSEN • PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI

  3. TUJUAN INSTRUKSIONAL Menjelaskan : • isi telaah strategis • paradigma baru penataan pendidikan • implikasi peningkatan relevansi dan mutu terhadap tugas dan peranan dosen • pemerataan pendidikan tinggi

  4. PENDAHULUAN PENETAPAN STRATEGI MERUPAKAN BAGIAN TERPENTING DALAM PENYUSUNAN KPPT-JP III TUJUAN UMUM MAMPU MENEMPATKAN SISTEM DENGAN SEGALA KETERBATASAN DAN KELEBIHAN PADA POSISI TERBAIK DI MASA DEPAN AGAR MAMPU MENGHADAPI TANTANGAN

  5. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA 1975 KEBIJAKSANAAN DASAR PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI JANGKA PANJANG (KDPPT-JAPANG 1975) • 1975-1985 KERANGKA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI JANGKA PANJANG I (KPPT-JP I) • 1985-1995 KPPT-JP II • 1995-2005 KPPT-JP III TELAAH STRATEGIS

  6. PRINSIP PENETAPAN STRATEGI TELAAH STRATEGIS • WAWASAN MASA DEPAN (VISI) • PERUMUSAN MISI • ANALISIS SITUASI : - KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL - PELUANG DAN ANCAMAN EKSTERNAL • IDENTIFIKASI MASALAH • RENCANA PEMECAHAN MASALAH

  7. WAWASAN 2018 Sistem Pendidikan Tinggi Nasional yang mempunyai komitmen penuh untuk menegakkan Pancasila dan Undang-Undang 1945, pada tahun 2018 merupakan unsur terkemuka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa; mengembangkan masyarakat ilmiah; memelihara, mengembangkan, dan menyebarkan kebudayaan yang berlandaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; serta membangun manusia Indonesia seutuhnya yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak tinggi, berbudaya Indonesia, bersemangat ilmiah, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan wawasan luas bagi kebajikan dan kemajuan manusia, kehidupan masyarakat, dan budaya bangsa

  8. MISI SISTEM PENDIDIKAN TINGGI (I) (1). Menghasilkan anggota masyarakat yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak tinggi, berbudaya Indonesia, bersemangat ilmiah, serta memiliki kemampuan akademik dan suatu profesional dan sanggup berkinerja baik di lingkungan kerjanya, serta : a. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengembangkan kemampuan diri terhadap tuntutan kemajuan di bidangnya, dan berperan dalam pemeliharaan dan operasi proses produksi, bagi lulusan jenjang Diploma dan S-1 b. Mampu mengembangkan penerapan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peran improvisasi dan inovasi proses produksi, bagi lulusan jenjang S-2

  9. MISI SISTEM PENDIDIKAN TINGGI (II) c. Mampu mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peran penelitian dan pengembanganproses produksi, bagi lulusan jenjang S-3 (2) Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru; menghasilkan peneliti dan pemikir; serta memutkhirkan pengetahuan dan kemampuan agar sistem berdaya dalam menghimpun, mengalihkan, menyebarkan, menafsirkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. (3)Menyebarkan hasil penelitian terapan, kaji tindak, maupun paket teknologi tepatguna, untuk dimanfaatkan dalam kegiatan produktif dan pengingkatan mutu kehidupan masyarakat

  10. ANALISIS SITUASI KEADAAN INTERNAL SISTEM DAN LINGKUP EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN MISI SISTEM (SWOT ANALYSIS = ANALISIS KKPA) IDENTIFIKASI MASALAH UTAMA - MASALAH PERILAKU EFEKTIF SISTEM - MASALAH RELEVANSI DAN MUTU - MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN RENCANA PENGEMBANGAN PARADIGMA BARU PENGELOLAAN PENDIDIKAN TINGGI

  11. Current Situation Situational (SWOT) Analysis Directives & Assumptions Position Self Evaluation Conclusion Graduate Students Resources Process Teaching & Learning Staff Library Funding Academic Atmosphere Curriculum Organization Physical Fasilities Laboratories External Data Data : Profile & Performance Internal Data

  12. Performance Indicator Current Situation Future Situation Situational (SWOT) Analysis Directives & Assumptions Position Vision & Mision Self Evaluation Conclusion Strategic (RAISE) Objectives Implementation Programs (Activities) Activities Resources ADB Project DRK/DIP/DIK Others

  13. PARADIGMA DALAM PENATAAN PENDIDIKAN TINGGI Hasil dan kinerja perguruan tinggi harus selalu mengacu pada KUALITAS yang berkelanjutan, yang dilandasi kreativitas, ingenuitas, dan produktivitas pribadi sivitas akademika dalam pola managemen berasaskan OTONOMI, yang dapat dipertanggungjawabkan dengan prinsip AKUNTABILITAS, serta dapat diketahui oleh masyarakat melalui AKREDITASI; untuk mencapainya diperlukan perencanaan dan pengambilan keputusan berdasarkan hasil EVALUASI

  14. KAITAN ANTAR UNSUR EVALUASI KUALITAS OTONOMI AKUNTABILITAS AKREDITASI

  15. KUALITAS PENDIDIKAN • INTI SELURUH KEGIATAN PENDIDIKAN ADALAH MENUJU KUALITAS TERBAIK SESUAI TUNTUTAN STAKEHOLDER • STAKE HOLDER : PIMPINAN, DOSEN, MAHASISWA, ORANGTUA, PEMERINTAH, INDUSTRI, MASYARAKAT PENGGUNA • STANDAR KUALITAS HARUS DITETAPKAN DAN SELALU DITINJAU ULANG

  16. ATRIBUT/STANDAR KUALITAS (1) Ketergayutan (relevansi) tujuan/sasaran dengan keperluan nyata masyarakat, industri,pemerintah (2) Kesangkilan (Efisiensi), derajat kehematan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan (keterkaitan antara masukan dan proses) (3) Produktivitas (keterkaitan antara proses dan keluaran) (4) Kemangkusan (efektivitas), kesesuaian antara tujuan dengan keluaran (hasil) (5) Akuntabilitas, mengacu pada peraturan yang berlaku umum dan khusus di PT, kejujuran dan kebenaran akademik dan profesi, tata nilai, moral dan etika yang dianut masyarakat (6) Pengelolaan Sistem, kemampuan PT beradaptasi terhadap perubahan di masyarakat (lingkungan kerja, sos, ek,bud, dll. (7) Suasana Akademik (Kesehatan Organisasi), dalam arti motivasi dan kepuasan kerja sivitas akademika dalam pelaksanaan fungsi tri darma

  17. OTONOMI • HAK YANG DIBERIKAN OLEH PEMERINTAH KEPADA PTN UNTUK MENYELENGGARAKAN FUNGSINYA SECARA MANDIRI (PP61/2000) • KEBEBASAN AKADEMIS (PENDIDIKAN & PENELITIAN) YG BERTANGGUNG JAWAB

  18. AZAS OTONOMI TERCERMIN PADA antara lain KEBEBASAN : • Memilih staf akademik yang sesuai dengan tujuan • Memilih dan menetapkan mahasiswanya • Menetapkan standar akademik serta kurikulum bagi program studi yang diselenggarakannya • Menetapkan program penelitian yang dilakukan sivitas akademika • Dalam batas tertentu, pemanfaatan sumber daya secara mandiri dalam penyelenggaraan fungsionalnya

  19. AKUNTABILITAS • PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN FUNGSI DAN MISI PTN • ASPEK AKUNTABILITAS > Tujuan > Kegiatan > Keterbukaan > Pemanfaatan sumber daya > Pelaksanaan otonomi

  20. JENIS AKUNTABILITAS • Akuntabilitas Keberhasilan. Agar akuntabilitas ini berjalan diperlukan:  kejelasan tugas yang harus dipelajari  alat/cara pengukuran dan penilaian secara objektif  diterapkannya rentang (range) keberhasilan • Akuntabilitas Profesional • Akuntabilitas Sistem

  21. AKREDITASIBENCHMARKING OLEH BAN EVALUASI EVALUASI DIRI (SELF EVALUATION) MENGETAHUI KEKUATAN DAN KELEMAHAN SISTEM

  22. PENGERTIAN/TUJUAN EVALUASI • Merupakan titik tolak semua kemajuan • Dapat mengungkap kualitas kinerja lembaga ataupun program • Dapat menjadi perangkat utama manajemen dalam pengelolaan kelangsungan lembaga atau program  EVALUASI merupakan upaya yang sistematik untuk menghimpun, menyusun dan mengolah data serta informasi yang sahih, darimana dapat disimpulkan kenyataan, yang dapat digunakan sebagai landasan tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program

  23. MODEL EVALUASI DIRI TUJUAN EFEKTIVITAS PERSYARATAN AMBANG MASUKAN EFISIENSI PROSES PRODUKT. KELUARAN • Sumberdaya Pemanfaatan Hasil dan • Keterkaitan Sumberdaya Dampak • Lingkungan untuk mencapai tujuan

  24. MERUMUSKAN TIU MEMBERI CONTOH DAN LATIHAN KESEMPATAN MAGANG PEKERJAAN SAMPINGAN (SIDE JOB) DOSEN PENILAIAN PROSES DAN HASIL PERKULIAHAN PENELITIAN MENULIS BAHAN AJAR IMPLIKASI RELEVANSI TERHADAP PERANAN DOSEN

  25. IMPLIKASI AKUNTABILITAS TERHADAP TUGAS DOSENPENDIDIKAN YANG AKUNTABEL : • TUJUAN JELAS dan dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan khusus • KEGIATAN dapat diawasi agar selalu mengarah pada pencapaian tujuan • HASILNYA EFEKTIF karena tujuan tercapai • PROSES pencapaian hasil itu EFISIEN dengan mengingat sumber yang tersedia • MEKANISME UMPAN BALIK dijalankan untuk menyempurnakan usaha pendidikan

  26. 14 BUTIR TINDAK PIDANA PENDIDIKAN Penggencetaan oleh dosen kepada mahasiswa Pemaksaan kehendak dosen kepada mahasiswa Perlakuan tidak wajar / tidak beralasan oleh dosen Isi dan metode pembelajaran yang bermutu rendah Pencurian, pemalsuan atau pembajakan karya ilmiah orang lain Penipuan / pengakuan hasil karya (ijazah palsu) Pencemaran nama baik dan wibawa institusi melalui perbuatan tidak layak Pembocoran rahasia (ujian) yang merusak nilai pendidikan Penyalahgunaan jabatan yang merusak wibawa Penyalahgunaan dana (beasiswa) untuk yang tidak berhak Pembelajaran yang menyimpang dari kebenaran umum Tindakan pengacauan terhadap situasi dan kondisi yang normal untuk pendidikan Pembelajaran yang menyimpang dari nilai-nilai kesopanan, kesusilaan, hukum, dan ketertiban umum Tindakan pengancaman, penggeseran, pemojokkan, pemfitnahan

  27. PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI • Perluasan Kesempatan Belajar - kuantitatif : peningkatan kapasitas tampung Program S1 dan Diploma - kualitatif : kesesuaian bidang dan jenjang keahlian dengan keperluan dalam dunia kerja • Penyebaran Pendidikan Tinggi melalui Pusat Pertumbuhan (Growth Center) • Peningkatan Peran PT dalam menyiapkan Tenaga untuk keperluan setempat

More Related