1 / 21

KEBANGKITAN DAGING

KEBANGKITAN DAGING. Oleh : Pdt . Yohanes Bambang Mulyono. PENGAKUAN IMAN RASULI. “……………………………………………………………………………………………………………………………………………. Aku percaya kepada Roh Kudus; Gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus; pengampunan dosa; kebangkitan orang mati dan hidup yang kekal”.

margot
Télécharger la présentation

KEBANGKITAN DAGING

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBANGKITAN DAGING Oleh: Pdt. YohanesBambangMulyono

  2. PENGAKUAN IMAN RASULI • “…………………………………………………………………………………………………………………………………………….Aku percaya kepada Roh Kudus; Gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus; pengampunan dosa; kebangkitan orang mati dan hidup yang kekal”

  3. “KEBANGKITAN ORANG MATI”

  4. VERSI TERJEMAHAN: GEREJA KATOLIK DAN GKJW • Gereja Katolik di Indonesia menerjemahkan dengan kata "Kebangkitan Badan." Teks aslinya memakai kata sarkos anastasis (Yunani) atau carnis resurrectionem (Latin). Jika mau dipakai terjemahan yg lebih hurufiah, tentulah versi GKJW (kebangkitan daging) atau Katolik (kebangkitan badan) lebih sesuai dengan kata sarkos atau carnis.

  5. TERJEMAHAN VERSI GKI • GKI memakai terjemahan "kebangkitan orang mati.“ Pertama, untuk menghindari kesalahpahaman bahwa kebangkitan tidak melibatkan manusia seutuhnya. Kedua, untuk membuat konsisten dengan Pengakuan Iman universal lainnya, yaitu Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel. Di pengakuan iman Nicea istilah yang dipakai memang "kebangkitan orang mati," yaitu resurrectionem mortuorum (Latin) atau anastasin nekron (Yunani).

  6. DUA ALIRAN/VERSI TERJEMAHAN: • Secara hurufiah, tentulah versi GKJW (kebangkitan daging) atau Katolik (kebangkitan badan) lebih sesuai dengan kata sarkos atau carnis. • GKI menterjemahkan: “kebangkitan orang mati” sesuai dengan Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel.

  7. MAKNA KEBANGKITAN DAGING/BADAN • Kata “daging” berasal dari kata “sarx”. Pengertian kata “daging” bukan seperti yang kita pikirkan, misal: “Saya mau beli daging sapi di pasar”. • Kata “daging” untuk menunjuk manusia seutuhnya, karena itu di Yoh. 1:14 menyatakan: “Firman itu telah menjadi manusia” (ho logos sarx egeneto).

  8. Pengertian dari makna “daging” menunjuk manusia lahiriah dan batiniah. Sehingga ketika rasul Paulus berbicara di Rom. 7:14, yaitu: “tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa”  menunjuk: seluruh kemanusiaan yaitu kedirian manusia secara total telah jatuh di dalam dosa. • Yang jatuh di dalam dosa bukan hanya tubuh fisiknya saja, sebab roh manusia juga telah berdosa  totalitas kedirian manusia berdosa.

  9. Pandangan filsafat Yunani, Hinduisme, Budhisme dan Kebatinan: • Tubuh atau “daging” sumber dari perbuatan jahat (dosa) • Tubuh bersifat fana dan duniawi. • Roh/jiwa bersifat ilahi dan kekal • Kematian sebagai suatu “pelepasan” roh dari kurungan/sangkar tubuh.

  10. TUBUH SEBAGAI SANGKAR

  11. PROSES PERISTIWA KEMATIAN

  12. SIKAP GEREJA TERHADAP TUBUH DAN ROH • Manusia dalam pandangan iman Kristen dipahami secara utuh dalam kesatuan tubuh dan roh (= tubuh yang merohani dan roh yang menjasmani). • Pijakan kesatuan tubuh dan roh manusia yang akan bangkit adalah peristiwa kebangkitan Kristus dari kematian.

  13. Karena itu “yang mati” dalam pengertian iman Kristen bukan hanya tubuh fisiknya saja, tetapi juga roh manusia. • Roh manusia tidak ilahi, tetapi roh manusia hanyalah ciptaan Allah, karena itu roh manusia juga bersifat fana/tidak kekal. • Hanya Allah saja yang tidak fana, dan tidak takluk kepada maut (I Tim. 6:16).

  14. BAGAIMANA SETELAH MATI? • Manakala manusia dapat bangkit setelah mati dan memperoleh hidup kekal adalah karena karya penyelamatan Kristus, yaitu kematian dan kebangkitanNya. • Kristus yang menaklukkan kuasa maut. I Kor. 15:55, berkata: “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?”

  15. KESIMPULAN VERSI TERJEMAHAN PENGAKUAN IMAN • Istilah kebangkitan daging (sarkos) yang dipakai oleh GKJW atau istilah Kebangkitan badan (carnis) yang dipakai oleh Katolik memiliki pengertian yang sama dengan “kebangkitan orang mati” (GKI), sejauh: * Istilah-istilah tersebut dipakai untuk menunjuk manusia secara utuh, dan tidak ada sikap dualisme yang memisahkan tubuh dan roh.

  16. ARTI TUBUH YANG BANGKIT: ”Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa” (I Kor. 15:50). Kecuali: Dalam kasus peristiwa kebangkitan Kristus dari antara orang mati

  17. TUBUH ROHANIAH “Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah” (I Kor. 15:44).

  18. BAGAIMANAKAH SIKAP ORANG PERCAYA?

  19. “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya” (Fil. 2:12-13).

  20. Pengajaran gereja tentang kebangkitan daging atau orang mati mendorong atau memotivasi diri kita untuk mengerjakan keselamatan kita di dunia ini dengan takut dan gentar.

More Related