310 likes | 899 Vues
MERFLEKSI KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI PEMBENTUK KEPRIBADIAN GURU INDONESIA MASA KINI DAN MASA DATANG. Oleh Drs.BUDIYONO,S.Pd, M.Pd. MUHAMMAD SAW. ROSUL AGUNG AKHIR ZAMAN. SUPER LEADER. SUPER MANAGER. BIDANG SOSIAL BUDAYA SOSIAL POLITIK SOSIAL EKONOMI PENDIDIKAN.
E N D
MERFLEKSI KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI PEMBENTUK KEPRIBADIAN GURU INDONESIA MASA KINI DAN MASA DATANG Oleh Drs.BUDIYONO,S.Pd, M.Pd
MUHAMMAD SAW. ROSUL AGUNG AKHIR ZAMAN SUPERLEADER SUPERMANAGER • BIDANG • SOSIAL BUDAYA • SOSIAL POLITIK • SOSIAL EKONOMI • PENDIDIKAN
MUHAMMAD SAW. GURU BAGI MANUSIA Live Model. The Living Qur’an. Pelaksana Pertama dan Utama dari semua perintah Allah SWT. Telah meninggalkan semua larangan Allah SWT. Manusia sempurna & paripurna tanpa cacat dan cela di dalam dirinya. Menjadi pusat perhatian & studi mulai saat hidup sampai beliau wafat. Sebagai The Living Model Education. • Rujukan : • Hadist Nabi Rosulullah Muhammad SAW. Bersabda : • “ Sesungguhnya Allah telah mendidikku dan Ia mendidikku dengan baik, kemudian Ia menyuruhku dengan akhlak-akhlak mulia”. • Dalam QS. Al-’Alaq 98 : 1-4 Allah berfirman : ” Ambilah kemaafan dan suruhlah dengan kebaikkan, serta berpalinglah dari orang-orang jahil”.
SOSOK (PERFORMANCE) GURU BERDASARKAN KEPRIBADIAN MUHAMMAD SAW. The Living Model Education : Ikhlas dalam menjalankan tugas agar pintu ma’firoh terbuka (Ina A’malu Bin Niat). • Rujukan : • QS. Azzumar ayat 2, Allah berfirman, artinya : “ Sesungguhnya kami menurunkan kepadamu kitab (qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepada Nya (Depag, 1984 : 745)”. • QS. Al Asyuraa, ayat 40, Allah berfirman, artinya : “ Bahwa orang-orang yang suka memaafkan dengan cara menyatakan maaf (Al-Afwu) lalu berjabat tangan (Al- Safhu) dengan orang yang pernah bersengketa dengannya, maka segala perbuatanya yang baik dibalas oleh Allah dengan kebaikkan pula, lalu hatinya diisi dengan kesabaran dan dibersihkan dari kekilafan, kesalahan, dan kezaliman. Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim (ibnu kasir : juz t.t : 119, Depag 2000)”.
Jujur, tidak berbohong di depan peserta belajar. Rujukan : Dalam hadist nabi Rosulullah bersabda, artinya : “ Sesungguhnya kebenaran itu menunjukkan kepada suatu kebaikkan, dan kebaikkan itu menunjukkan pada surga. Sesungguhnya seseorang yang berlaku jujur (benar) itu ditulis di sisi Allah sebagai orang yang Siddiq, dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kemaksiatan, sedangkan kemaksiatan itu menunjukkan kepada neraka. Sesungguhnya jika seseorang itu berbuat dusta ditulis di sisi Allah sebagai pendusta”. Konsisten (tetap/ajeg). Dalam hal ketetapan hati adalah sesuatu yang sangat dijunjung tinggi oleh Allah sehingga Allah berfirman yang artinya : “ Sangat besar kebencian Allah di sisi Nya jika kamu mengatakan apa-apa (sesuatu) yang tidak kamu kerjakan”.
Adil dan Egaliter. Sikap adil tanpa pilih kasih (pilih bulu) adalah sifat yang sangat dimuliakan oleh Allah sehingga begitu mulianya sifat adil sehingga Allah berfirman yang artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu dan bapak serta kaum kerabatmu baik ia kaya atau miskin, maka Allah lebih mengetahui kemaslahatanya, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran, dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah maha mengetahui segala yang kamu kerjakan”.
e. Akhlak mulia • Akhlak mulia adalah sifat terpuji yang dicintai oleh Allah dan sangat dimuliakan oleh Allah sehingga Allah berfirman yang artinya : “ Sesungguhnya kamu (wahai muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung ”. • Selanjutnya dalam hadist, Rosulullah Muhammad SAW. bersabda, artinya : “ Sesungguhnya Allah itu lembut dan menyukai kelembutan dalam segala sesuatu” . • Akhlak mulia marupakan derajat kemuliaan hidup manusia yang terletak pada segumpal daging yang di dalamnya mengalir darah (niat), jika ... , untuk itu setiap guru wajib melakukan bersih-bersih hati, dengan niat yang baik melalui : • Ilmu (belajar) jika tidak tahu. • Pengendalian hawa nafsu untuk mencegah marah. • Menghindari (menjauhkan) diri maksiat. • Memohon ampunan dengan sungguh-sungguh kepada Allah. • Selalu berzikir (ingat dan pasrah diri) kepada Allah. • Selalu membersihkan hati pada saat menyampaikan ilmu sehingga bermanfaat dunia dan akhirat bagi peserta didiknya. (Ibnu Al-Qoyyim Al-Jauziyah dalam MR Amin 2004).
Tawadhu’ • Sifat tawadhu’ adalah bentuk-bentuk perilaku yang tidak ujub, tidak sombong (arogan),tidak lupa diri, rendah hati,tau diri (mulat sariro), sopan, ramah kepada siapa saja dan tidak membangga-banggakan apa-apa yang dimiliki (harta, tahta, dan keluarga/keturunan). • Sifat tawadhu’ adalah sifat yang dicintai oleh Allah sehingga Allah berfirman yang artinya : “ Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung, dan semua kejahatan itu amat dibenci di sisi Tuhanmu”.
Berani • Sifat berani diperlukan dalam menjalankan fungsi kehidupan diutamakan berani meminta maaf kepada siapapun jika salah dan berani mengakui kelebihan orang lain termasuk peserta didiknya. Begitu pentingnya keberanian ini dimiliki oleh seorang guru dalam membela kebenaran sehingga Muhammad Rosulullah SAW. Dalam hasitnya bersabda, artinya : “Barang siapa terbunuh karena membela hartanya, membela dirinya, membela agamanya, dan membela keluarganya dia sahid”. • Allah sangat mencintai sifat berani yang dapat memuliakan hidup setiap hambanya.Dalam QS. Al- Nahl ayat 19, artinya : “ Kemudian sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu, lalu memperbaiki (dirinya). Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha pengampun lagi Maha penyayang” (Depag, 1984 : 420 dalam Muhjuddin 2000 : 40).
h. Jiwa Humoris • Jiwa humoris perlu dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam menyampaikan ilmu kepada peserta didik dengan batasan yang sopan dan jauh dari menyakitkan hati orang lain. • Dalam hadist riwayat diceritakan ada seorang nenek mendatangi Rosulullah Muhammad SAW. Kemudian berkata : ”Ya Rosulullah berdoalah kepada Allah agar saya dimasukkan ke dalam surga”. Kemudian Rosulullah Muhammad SAW. Menjawab : “Wahai nenek, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh orang-orang tua”. Setelah mendengar ucapan Rosulullah, nenek itu pergi sambil mengangis kemudian Rosulullah meminta kepada sahabat nya untuk berkata kepada nenek tadi : “ Beritahulah kepadanya bahwa dia tidak akan masuk surga dalam kondisi (keadaan) nenek-nenek (tua)” .
Sabar dan mampu menahan amarah • Kesabaran adalah alat yang baik dan utama bagi kesuksesan seorang guru, karena dengan amarah yang ada di dalam jiwa seseorang menyebabkan hilangnya kontrol diri sehingga tidak bisa melihat suatu kebenaran. Dampak amarah yang tidak terkontrol dapat menghinakan pelakunya sehingga seorang guru yang suka marah adalah tipe guru yang mulai hilang akal sehatnya. • Kesabaran bisa melalui latihan atau terapi secara rabbani dan nabawi seperti yang dicontohkan Rosulullah Muhammad SAW. : “Apabila diantara kalian sedang marah dan dalam keadaan beridiri maka duduklah, dengan cara tersebut jika belum hilang marahnya maka berbaringlah”. • Dalam hadist lain Rosululloh bersabda : “Bukanlah orang hebat itu adalah orang yang hebat dalam pertempuran, tetapi orang hebat itu adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika sedang marah”.
Dalam riwayat yg lain Rasulullah Muhammad SAW bersabda : • “Barang siapa yang menjaga dirinya maka Allah akan menjagaNya, dan barang siapa yang mencukupkan dirinya maka Allah akan mencukupkaNya, dan barnag siapa yang bersabar maka Allah menjadikan Ia orang yang bersabar”. • Menjaga lisan • Kemampuan menjaga lisan amatlah mulia agar di dalam kehidupan tidak terjadi ejekan, hinaan, dan fitnahan yang menyebabkan jatuhnya harkat dan martabat seseorang yang pada akhirnya menimbulkan permusuhan dan kemarahan yang berkepanjangan. • Menjaga lisan sangat diperlukan bagi seorang guru agar harkat dan martabatnya lebih mulia seperti dalam hadist Rosulullah Muhammad SAW. Bersabda “ Jagalah lisanmu kecuali dalam kebaikkan dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir , maka berbicaralah yang baik atau diam”.
Bersinergi dan musyawarah. • Kolaborasi dan kerjasama merupakan bentuk kesepakatan hidup yang dapat memperkuat kedudukan, kemuliaan, dalam kondisi saling bersilaturahmi sehingga kesulitan dapat dihadapi dan dipecahkan bersama. • Meminta pendapat orang lain merupakan pertanda tingginya tingkat kecerdasan fikiran dan emosi yang tergambar dalam bentuk langkah dan kebijkasanaan. • Allah berfirman yang artinya : • “ Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohon ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada Nya (QS. Ali-Imraan 3 : 159).
KEPRIBADIAN KUNCI KESUKSESAN HIDUP Kesuksesan menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung : Selamat dari hal-hal yang mengancam kehidupan di dunia. Selamat dari siksaan dan kesengsaraan akhirat. Kesuksesan menurut Cherie Carter Scott, Ph.D : Sukses merupakan sebuah konsep dan pengalaman. Sukses merupakan suatu momen sekaligus evolusi. Sukses merupakan penyatuan cita-cita dan realita. Sukses merupakan jalinan harapan dan impian dengan tugas sehari-hari.
Kesuksesan menurut Anthony Robbins dalam Unlimited Power : Sukses merupakan keberhasilan dalam proses perjuangan dalam kehidupan untuk menjadi lebih baik. Sukses adalah kesempatan secara terus menerus tumbuh secara spiritual, emosional, sosial, bersemangat, psikologis, intelegen dan makmur, sambil berperan serta terhadap yang lainnya secara positif.
UKURAN KEBERHASILAN Otonomi sebagai ukuran kesuksesan. Kebebasan secara finansial sebagai pemenuhan dan stabilitas emosional. Keberhasilan mendidik anak/keluarga. Keberanian. Kemampuan melakukan sesuatu yang berbeda. Kegemilangan. Peningkatan pengetahuan dan pemehaman.
UKURAN KEBERHASILAN BERDASARKAN AJARAN ISLAM Orang yang beruntung (orang yang meraih sukses) dalam Al Qur’an Al Karim dinyatakan sebagai berikut , yang artinya : “ Sesunguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman ” (QS Al Mukminun : 1), sebab mereka adalah sebaik-baik manusia, “ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk ” . (QS. Al Bayyinah : 7). Allah STW. Telah menjanjikan “ KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK “ kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, “ barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang talah mereka kerjakan “. (QS Al Nahl : 97)
PUNCAK SUKSES Puncak sukses merupakan puncak cita-cita (titik tertinggi) suatu proses kehidupan, yaitu husnul khatimah. “ Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba Ku, dan masuklah ke dalam surga Ku ”. (QS Al Fajr : 27-30). Menurut hadits nabi Rosulullah Muhammad SAW. bersabda yang artinya : “ Shalat itu adalah keridhaan kepada Tuhan dan kecintaan bagi malaikat, kebiasaan para nabi, cahaya makrifat, pokok iman, pengabul doa, penerima amal, berkah di dalam rezki, istirahat bagi badan, senjata terhadap musuh, kebencian bagi setan, safaat antaranya dengan malaikat maut, sebagai pelita di dalam kubur, sebagai hamparan di bawah pinggangnya, sebagai jawaban terhadap Munkar dan Nankir, dan sebagai teman di dalam kubur hingga hari kiamat.
“ Apabila telah tiba hari kiamat, maka shalat akan menjadi naungan dan mahkota di atas kepalanya, pakaian bagi badanya, cahaya-cahaya yang menerangi di depannya, menutupinya dari api neraka, hujjah bagi orang-orang yang beriman di depan Allah, memberatkan timbangan amal saleh, memudahkan jalan di atas shiraath dan sebagai kunci surga. Shalat merupakan tasbih, pujian dan pengagungan terhadap Allah serta bacaan dan doa, sebagai amal yang utama adalah shalat tepat pada waktunya “. (Hadits Rosulullah Muhammad SAW. Dikutip dari kitab Tanbiih Al Ghaafiliin, karya Al Faqieh Abu Al Laits As-Samarqandhi dalam MR Amin 2004). Dalam hal masalah shalat Allah berfirman yang artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al Baqarah : 153).
Selanjutnya Allah berfirman yang artinya : “ Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikkan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap menjalankan shalatnya ”. (QS. Al-Ma’arij : 1923).
SELAMAT BELAJAR UNTUK MENJADI CONTOH DALAM KEHIDUPAN DAN PENDIDIKAN.