1 / 106

Etika Profesi Hukum

Dr. H. Kuat Puji Prayitno, SH.,MHum. Etika Profesi Hukum. “Berikan kepada saya jaksa dan hakim yang baik, maka dengan peraturan yang buruk sekalipun saya bisa membuat putusan yang baik” Prof. Taverne.

meryl
Télécharger la présentation

Etika Profesi Hukum

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Dr. H. Kuat Puji Prayitno, SH.,MHum. Etika Profesi Hukum

  2. “Berikan kepada saya jaksa dan hakim yang baik, maka dengan peraturan yang buruk sekalipun saya bisa membuat putusan yang baik”Prof. Taverne

  3. .........the quality of justice depends more on the quality of the (persons) who administer the law than on the content of law they administer”. Prof. Roscoe Pound Harvard legal scholar (1870-1964)

  4. Hukum Progresif Law in the making, …. Hukum unt Manusia bkn sebaliknya manusia unt Hukum, para Penegak Hukum seperti Polisi, Jaksa, Penasehat Hukum, dan Hakim seharusnya memahami Hukum dalam konteks Moral Reading bukan sekedar Textual Reading.

  5. YaTuhan ….AtasnamaMuhariiniakanakubacaputusan Prof. Bismar Siregar, SH.

  6. WAJAH PERADILAN Dimana Keadilan Berdasar Ketuhanan YME ?

  7. SelebritidiDuniaHukum

  8. Adakasussaattanganikasus

  9. Perludibangun

  10. ETIKA & TANGGUNGJAWABPROFESI Bobot : 2 SKS TIK Membekali Mahasiswa sebagai calon Sarjana Hukum kesadaran akan tanggungjawabnya menegakkan hukum dan keadilan serta mendorongnya untuk mampu menegakan nilai-nilai moral dan etika kebenaran

  11. ONTOLOGI TELAAH EPH The natural qualities of a person’s character (temperament) PROFESI DISPOSITIONS PROFESI KNOWLEDGE SMART & GOOD The information, understanding PROFESI SKILLS The ability to do sth well (Kuat, 2006)

  12. Pentingnya ilmu • ILMU  Alat/sarana utama untuk: • Membuat sesuatu (produk) • Meningkatkan kualitas produk (baru) • Menggunakan sesuatu produk (baru) • Melaksanakan & mening-katkan kualitas tugas/ pengabdian. Membuat UU Mengubah UU Menegak-kan UU TANPA ILMU  RUSAK

  13. Hakikat manusia • Terdiriatasunsurtubuhdanjiwa • MahlukciptaanTuhanyg paling sempurna (dilengkapidenganakal, perasaandankehendak) Akal: Sbgalatberpikir, sumber IPTEK Perasaan: Sbgsumberseni, menyatakankeindahan Kehendak: Sumberkebaikan, alatuntmenyatakanpilihan

  14. Manusia dan kebutuhan • Kebutuhan ekonomi (bersifat material: pakaian, makan, rumah, dst) • Kebutuhan psikis (bersifat imaterial: agama, pendidikan, hiburan) • Kebutuhan biologis (bersifat seksual: perkawinan, rumah tangga) • Kebutuhan pekerjaan (bersifat praktis: profesi)

  15. Manusia dan sistem nilai • Manusia sebagai mahluk sosial: interaksi sosial; • Memberi pertimbangan untuk menentukan sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek, berguna atau tidak Hasil penilaian disebut NILAI (sesuatu yg benar, baik dan indah)

  16. ETIKA • EtikaberasaldarikataYunani (ethos) = Ethos diartikansebagaikesusilaan(kata Indonesia, su=baik) = mos (latin) atau moral. ETIKA MORAL KESUSILAAN AKHLAK BUDI PEKERTI

  17. definisi Etika dari para filsuf • Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right) • Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions) • Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual) • Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban(The science of duty).

  18. SudiknoMertokusumo Etikapadahakekatnyamerupakanpandanganhidupdanpedomantentangbagaimanaseyogyanyaseseorangitubertindak. Aristoteles Etikadigunakanuntukmenunjukanfilsafat moral ygmenjelaskanfakta moral tentangnilaidannorma moral, perintah, tindakankebajikan, dansuarahati Etika

  19. Etika • Ethics is the science of moral philosophy concerned not with fact, but with value; not with the character of, but the ideal of human conduct” (Adams, 1965: 460). • Dictionary of Education dikatakanolah carter V Good (1973: 219) bahwaetikaadalah “the science of human conduct, concerned with judgment of obligation (rightness or wronged ought ness) and judgment of value (goodness and badness)”.

  20. Plato • menerangkan studi mereka tentang dimensi pribadi dan sosial dari etika. • etika adalah masalah sifat pribadi untuk menjadi orang baik, dan • aspek sosialnya yaitu usaha untuk mengerti tata aturan sosial yang menentukan dan membatasi tingkah laku kita • Etika yang berasal dari kesadaran manusia merupakan petunjuk tentang perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk dan sekaligus juga merupakan penilaian atau kualifikasi terhadap perbuatan seseorang.

  21. Etika & Moral • Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip moral, yaitu “moral principles”, “system of moral principles”, “study of moral principles”. (Oxford Learner’s Pocket Dictionary) • Etika adl ilmu pengetahuan ttg asas-asas moral; • Secara etimologis kata etika sama dengan moral (etika=yunani, moral/mos= latin) yaitu nilai-nilai dan norma-norma yg menjadi pegangan seseorang/kelompok dalam mengatur tingkah lakunyakualitas perbuatan manusiawi

  22. Moral • Moral berarti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya, menyangkut apa yang baik dan yang buruk atau apa yang benar dan apa yang salah.(RF. Atkinson) • sebagai ”pattern” atau pola kelakuan yang baik dalam masyarakat. • Moralitas dalam hal ini adalah sistem nilai mengenai bagaimana manusia harus hidup secara baik sebagai manusia.

  23. Moralitas • Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat atau mengenai tindakan yang harus dibuat untuk menjadi orang yang baik. • Bertujuan dan bertugas untuk memberikan kepada manusia aturan atau petunjuk konkret bagaimana manusia harus hidup, bagaimana ia harus bertindak dalam hidup manusia sebagai manusia yang baik dan bagaimana ia harus menghindari perilaku-perilaku yang tidak baik.

  24. Etika sendiri sebagai bagian dari falsafah merupakan sistim dari prinsip-prinsip moral termasuk aturan-aturan untuk melaksanakannya.

  25. Etika & Susila • Etika sama artinya dengan istilah Indonesia ”kesusilaan”, bahasa Sansekerta ”su” berarti baik dan ”sila” yang berarti norma kehidupan; • menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su); • perasaan batin atau kecenderungan hati seseorang untuk berbuat kebaikan.

  26. Etika & Akhlak (Arab) • etika merupakan bagian dari akhlak; • akhlak cakupannya menyangkut etos, etis dan estetika. • “Etos” menyangkut hubungan seseorang dengan sang Khaliqnya, “etis” menyangkut sikap seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam kehidupan sehari-hari, “estetika” rasa keindahan yang mendorong seseorang untuk berbuat baik dengan lingkungan alam semesta.

  27. Mardjono Reksodiputro • Etika (profesi) hukum (sebagai bagian dari “ilmu akhlak”) mengatur kewajiban para anggota profesi hukum (hakim, penuntut umum, advokat dan notaris, dll) berperilaku yang dapat disetujui oleh orang-orang yang adil (that merit the approval of just men). • Akhlak = budipekerti

  28. Menurut Imam Gazali, akhlak adalah keadaan yang bersifat batin • Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang berbicara tentang baik dan buruk dari suatu perbuatan.

  29. Etikajugaberbicaratentangbaikburuk, tetapikonsepbaikburukdalamethikabersumberkepadakebudayaan, sementarakonsepbaikburukdalamilmuakhlakbertumpukepadakonsepwahyu. • Dari segiinimakadalamethicadikenaladaethica Barat, ethikaTimurdanseba­gainya, sementara al akhlaq al karimahtidakmengenalkonsep regional.

  30. SEBAGAI SISTEM NILAI Nilai-nilai, Norma moral yang menjadi Pegangan tingkah laku • Etika SEBAGAI KODE ETIK Asas/nilai moral bagi anggota profesi tertentu SEBAGAI FILSAFAT MORAL Ilmu tentang yang baik atau yg buruk

  31. Urgensi beretika ? • Etika mengarahkan penggunaan akal budi untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain; • etika berkaitan dengan kepedulian dan tuntutan memperhatikan kehidupan orang lain; • etika sebagai tata aturan mengenai baik buruknya suatu perbuatan yang dikaitkan dengan tujuan hidup manusia itu sendiri. • Sumber pengendalian diri, dan pengawasan; • Sumber tertib kehidupan bermasyarakat; • Sumber ditegakkanya nilai-nilai kemanusiaan yang beradab, dan berkeadilan; • Sumber orientasi tujuan hidup manusia.

  32. Urgensi beretika • Peran individu sebagai orientasi kontrol agar terhindar dari perilaku salah; • Dalam Interaksi sosial, dikawal/dipimpin oleh kaidah etika shg tdk keluar dari link kebenaran; • Kepedulian dan tuntutan untuk memperhatikan kehidupan orang lain; • Tujuan hidup: baik buruk perbuatan manusia berkorelasi dg tujuan kehidupanya.

  33. Etika dan tujuan hidup • Setiap mns ingin hidup bahagia, yaitu apabila terpenuhi kebutuhan jasmani dan ruhani; • Bersifat relatif; • Etika mengajarkan kebahagiaan sempurna melalui kebenaran filosofis (memuaskan mns umunya, jasmani-rohani, dunia-akherat)

  34. Kriteria orang sukses(unstoppable success) Sukses adalah al: • Keseimbangan hdp; • Memberi manfaat bg orla; • Proses mencapai cita” mulia; • Menikmati kemenangan (pandai bersyukur); • Akhir yang baik. HARTA POPULARITAS JABATAN • Modernisme • Kapitalisme • Materialisme • Liberalisme • Permisivisme

  35. Etika Sesuatu Yg Manusiawi • Etika sebagai sesuatu yg dibutuhkan manusia; • Etika sbg sesuatu yg bisa dilakukan oleh orang pada umumnya; • Martabat seseorang bisa diukur dari etikanya; • Etika dari dan untuk manusia.

  36. ETIKA Mengarahkan seseorang dlm kehidupannya sbg individu & kesadaran/ TJ nya dlm hdp bersama

  37. Peranan Etika Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis untuk dapat mengambil sikap yang wajar dan bertanggungjawab dalam suasana pluralitas moral yang kadang membingungkan.

  38. Pluralitas Moral • pandangan yg berbeda, munculnya pola hdp: INDIVIDUALIS, MATERIALISTIS, HEDONISTIS, KONSUMERISME ETIKA MEMBANTU DALAM MENGAMBIL SIKAP YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN

  39. Titik temu HK & Etika • Kesamaan substansial dan orientasi terhadap kepentingan dan tata kehidupan manusia (tertib, adil, sejahtera); • Keduanya mengatur perbuatan manusia sebagai manusia; • Hukumadalah implementasi atau “reinstitusionalisasi “ dari etika; • Pemahaman hukum tidak sampai pada memahami etika/moral akan menjadikan pemikiran tentang hukum tidah utuh.

  40. Titik temu HK & Etika • kekaisaran Roma sudah terdapat pepatah “Quid leges sine moribus” = apa artinya UU/Hk kalau tidak disertai moralitas (Jiwanya hukum adalah moralitas),

  41. Pattern Nilai nilai yang hidup dalam masyarakat membentuk sistem nilai yang berfungsi sebagai pedoman/ acuhan perilaku, tolok ukur kebenaran/kebaikan & cita-cita SISTEM NILAI BERFUNGSI SBG KERANGKA ACUHAN UNT MENATA KEHIDUPAN PRIBADI DAN/ATAU MASYARAKAT NORMA HUKUM MERUPAKAN CERMINAN DARI NILAI TADI

  42. Etika/moral & Hukum • Ilmu hk = (Scholten) “normatievemaatschappijwetenschap”. • Brian ZTamanaha,, 2006, A General Jurisprudence of Law and Society: • law is that reflection a mirror of society; • every legal system stands in a close relationship to the ideas, aims andpurposes of society; • law is the expression of the principle of order to which men must conformin their conduct and relation as members of society.

  43. Hukum lebih dikodifikasi dari pada moralitas, karena itu norma yuridis mempunyai kepastian lebih besar dan bersifat lebih obyektif Baik hukum maupun moral mengatur tingkah laku manusia, namun hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja. Sanksinya dapat dipaksakan. Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat/negara. Etika/moral Bersifat lebih subyektif Menyangkut juga sikap batin seseorang Sanksinya tidak dapat dipaksakan; Norma etis/moral didasarkan pada norma-norma yang melebihi para individu & masyarakat. Masalah etika tidak dapat diputuskan dengan suara terbanyak. Hk & Etika/Moral

  44. Pemahaman terhadap etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan, diperlukan untuk membuat pemahaman terhadap hukum secara benar.

  45. PROFESI

  46. Apa itu profesi ? • Webster Dictionary : “Profession is: a vocation or occupation requiringadvanced education and training, and involving intellectual skills,”. • Oxford Dictionary: “Profession is: type of job that needs special knowledge, as medicine or law”.

  47. "highly specialized intellectual". • manfaat positif bagi masyarakat. • Altruistik (officium nobile). • Kemandirian. Dictionary Profesi Myer

  48. “officium nobile” • Keluhuran profesi sangat terkait dengan implementasi nilai-nilai profesional dari profesi tersebut kepada masyarakat. • Nilai-nilai/ciri profesional: • Disinterestedness • Rasionalitas • Spesifitasfungsional • Universalisme

  49. CIRI PROFESI • Disinterestednesstdk berorientasi pada pamrih unt keuntungan diri sendiri; • Rasionalitasdg menerapkan ilmu tertentu, mencari yg terbaik,efisien & bertumpu pd pertimbangan ilmiah; • Spesifitas fungsionalmemiliki otoritas profesional yg ditandai dg spesifikasi fungsi; • Universalismepengambilan keputusan didasarkan pd apa yg menjadi masalahnya bkn siapa ataukeuntungan apa

  50. Moral Teacher • Thomas L. Shaffer: ”The Profession as a Moral Teacher”. • di pundaknya terpikul beban tanggungjawab penegakan moral (reinforcing social values/reaffirmation of morality, concern with the truth). • Boleh dikatakan bahwa kerja profesi adalah penjaga peradaban. ----------------------------- Tomas L. Shaffer dalam James E. Moliterno, 1993, Ethics of the Lawyer’s Work, from Mary’s Law Journal 195. West Group, pg. 45.

More Related