1 / 61

PERANGKAT AUDIO DAN ANALISA KEBUTUHAN

PERANGKAT AUDIO DAN ANALISA KEBUTUHAN . MICROPHONE. Microphone adalah peralatan yg digunakan untuk menghasilkan suara dimana terjadi perubahan energi dari energi akustik (gelombang Suara) menjadi energi elektrik (listrik). PRINSIP KERJA MICROPHONE.

mickey
Télécharger la présentation

PERANGKAT AUDIO DAN ANALISA KEBUTUHAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERANGKAT AUDIO DAN ANALISA KEBUTUHAN

  2. MICROPHONE Microphone adalah peralatan yg digunakan untuk menghasilkan suara dimana terjadi perubahan energi dari energi akustik (gelombang Suara) menjadi energi elektrik (listrik).

  3. PRINSIP KERJA MICROPHONE Jenis Microphone yang banyak dipakai dalam rekaman film, video dan musik pada umumnya ada dua macam : • DYNAMIC • CONDENSOR

  4. DYNAMIC • menggunakan kumparan dan membran sebagai media pengubah energi suara menjadi energi listrik. • Sebuah membrant akan bergetar apabila terkena energi suara, getaran ini diteruskan pada sebuah kumparan kawat yang disatukan pada membrant tersebut. • Kumparan ikut bergetar. Apabila didalam kumparan tersebut diletakkan megnet maka timbul listrik di kedua ujung kumparan tersebut. • Listrik ini secara langsung di teruskan ke mixer audio atau ke alat perekam suara • Microphone ini cocok digunakan di lapangan (outdoor), mempunyai frek respon antara 40 Hz – 16 Khz.

  5. DINAMIC

  6. MICROPHONE DYNAMIC wireless

  7. CONDENSOR • menggunakan sebuah elektroda metal yang sangat tipis ( biasanya berupa lembar plastik yang dilapisi metal) ditempatkan didepan elektroda lain ( conter electroda ) yang terbuat dari logam atau kramik yang dilapisi logam.Kedua keping ini berlaku sebagai kapasitor • Keping yang pertama berlaku sebagai membrant yang akan bergetar mengikuti energi suara yang mengenainya • Getaran tersebut akan mengakibatkan perubahan kapasitas jika kedua elektroda dialiri sebuah tegangan listrik secara konstan • Perubahan kapasitas muatan listrik akibat perubahan energi suara ini kemudian di teruskan ke perangkat perekam suara • cocok digunakan di dalam ruangan, mempunyai frek respon antara 50 Hz – 12 Khz.Lebih sensitif

  8. CONDENSOR

  9. MICROPHONE CONDENSOR Clip On

  10. POLA PENERIMAAN POLA PENERIMAAN atau POLAR PATTERN merupakan Istilahuntukmenggambarkanarahdarimanasebuah microphone dapatmenangkapsuara

  11. OMNI DIRECTIONAL • Microphone dapat menangkap suara dari segala arah dengan level yang sama • Jika sumber bunyi datang dari depan, belakang samping, kiri, kanan, maka hasil suara yang diproduksi oleh mic tersebut akan sama baik kekerasan maupun warnanya • microphon jenis ini baik digunakan jika seluruh suara di sekeliling ingin tertangkap

  12. Microphone Omni

  13. BI DIRECTIONAL • Microphone Bi Directional mencegah suara dari samping. Microphone dapat menangkap suara dari dua arah yang berbeda dari depan dan belakang atau dari samping kiri dan kanan • Disebut juga dengan microphone figure-eight ( angka delapan) • Jenis mic ini bekerja dengan baik pada jarak 5-15 feetarah depan belakang dan tidak dapat menangkap bunyi secara stereo

  14. BI DIRECTIONAL

  15. CARDIOD • Microphone hanya dapat menangkap suara dari satu arah tertentu saja ( on Axis ) • Dengan kemampuannya ini kita bisa memilah-milah suara mana yang diperlukan dan yang tidak. • Mic ini tidak bisa menangkap suara dari arah yang berlawanan, kita bisa menghilangkan suara2 yang mengganggu. • Baik untuk Direcsound dibanding kan moc Omni dan Bi

  16. CARDIODE

  17. Hypercardiode Dari jenis pola penerimaan Cardion terdapat juga pola penerimaan • Supercardiod • Hypercardiod Kedua jenis ini memiliki pola penerimaan dengan sudut yang lebih sempit dibanding cardiod, Artinya memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengisolasi suara Microphone jenis ini bisa juga disebut “shotgun”

  18. Microphone Hypercardiod Jenis ini mempunyai sudut penerimaan yang lebih sempit, bentuknya yang lebih panjang dan lebih berat dari jenis mic. Lain gunanya untuk mempersempit daya tangkap Paling banyak digunakan untuk rekaman out door, dimaa jarak mic. Dg sumbersuara dibatasi oleh frame camera

  19. Istilah • Untuk melengkapi pengetahuan mengenai Microphone ada baiknya kita mengetahui beberapa istilah dibawah ini : • Frequency Response • Sensitivity (kepekaan) • Off axis • Popping • Impedansi

  20. Freqwency Respon • Adalah kemampuan micropone dalam menerima jangkauan frekwensi • Micropone yang bagus harus dapat menerima semua frekwensi dengan sama baiknya • Penerima frekwensi yang sama baiknya ini bisa disebut flat response

  21. Kepekaan • Adalah besar kecilnya energi listrik yang dihasilkan oleh microphone • Microphone Condensor mempunyai kepekaan yang lebih tinggi dibanding Microphone Dynamic • Dalam hal menentukan pilihan jenis mic untuk suatu kegunaan tertentu masalah kepekaan ini perlu menjadi perhatian • Untuk menerima suara dengan tingkat kekerasan tinggi, seperti Ledakan, mic Dinamic lebih tepat • Sedangkan rekaman Dialog yang keras lemahnya sangat berfariasi ( dari teriakan sampai bisikan) sebaiknya menggunakan jenis condensor

  22. Off axis • Jarak mic dengan sumber suara harus tepat agar level suara terjaga • Jika sudut penerimaan tidak tepat maka akan terjadi off axis atau off mike • Off axis merupakan sudut penerimaan lain yang tidak tertangkap /diterima oleh sudut penerimaan microphone • Lawan dari off axis adalah on axis

  23. Jika terjadi off axis • Terjadi penuunan level suara dialog tetapi noise dan atmosfir tetap • Penurunan frekwensi tinggi • Lebih banyak suara-suara pantulan tidak di kehendaki

  24. Kaitan dengan jenis Microphone • Omni Directional tidak menimbulkan off axis karena kemampuan menerima dari semua arah, tapi biasanya level dari lingkungan tinggi • Bi Directional peka terhadap noise lingkungan bernada rendah, tapi bagus untuk pengambilan gambar tw shot, dalam hal ini off axis bisa terjadi • Cardiod mempunyai pola penerimaan yang sempit yang bisa menaikkan perbandingan dialog dengan atmosfe, tetapi lebih mudah terjadi off axis, lebih-lebih pada jenis hyper cardiod

  25. Off axis

  26. Popping • Pada dasarnya mic didisain untuk merubah getaran mekanik menjadi getaran listrik • Salah satu getaran lain yang cukup mengganggu adalah angin • Angin yang mengenai membrant microphone akan menimbulkan bunya yang sangat tidak diharapkan, efek ini dinamakan Popping

  27. Wind Screen Untuk menghindari effek Popping perekaman di lokasi terbuka biasanya digunakan “ Wind Screen” yang berfungsi sebagai peredam angin

  28. Foam Screen • PEREDAM ANGIN DARI BUSA untuk mengurangi efek dari suara angin yang lebih kecil • Biasanya terdapat pada microphone yang ukuranya lebih kecil • Misalnya dynamic micrrophone yang dipakai reporter atau clip on codensor pada presester

  29. Impedance • Secara teknis impedance merupakan kombinasi antara tahanan listrik arus searah (DC resistance), tahanan arus bolak-balik (induktansi) dan rangkaian arus bolak balik (AC circuit) yang menghasilkan penguatan pada sinyal lemah. • Untuk mencapai hasil maksimalmaka impedansi input dari alat perekam atau mixer harus sesuai dengan impedansi dari microphon

  30. MIXER MIXER DIGUNAKAN APABILA MEDIA ATAU INPUT YANG AKAN DIREKAM LEBIH DARI SATU DAN MEMPUNYAI INTENSITAS SUARA YANG BERBEDA www.behringer.com

  31. EQUALIZER www.dbx.com TERDAPAT BANYAK PANEL UNTUK MENGATUR PENGUATAN TIAP – TIAP FREKWENSI TERTENTU DENGAN CARA MENGGESER PANEL NAIK ATAU TURUN

  32. AUDIO REVERB www.behringer.com ATUR REVERB HINGGA SUARA YANG DIHASILKAN BAIK TANPA ADA EFEK LAIN AKIBAT KARAKTERISTIK LINGKUNGAN ATAU RUANGAN PEREKAMAN

  33. AUDIO COMPRESSOR Compressor digunakansebelumsinyalmasukke tape / hard disk. Aplikasiini, compressor bergunauntukmenjagasinyal yang masuk agar tidaksampaiterjadi digital clipping

  34. AUDIO MULTIGATE Ketikamenerima trigger berupasuara, maka volume akanterbuka, danketikasuaratidakada, maka volume akanditutuplagi

  35. KOMPUTER (PC) HARDWARE Soundcard WaveLabdan Sound Forge kalau yang freewarenyaWavosour, Soundenginedll SOFTWARE Teknologi dan Rekayasa

  36. SPEAKER MONITOR DAN HEADPHONE Monitor speaker yang baikharusnya speaker yang memangdidesainkhususuntukkeperluan recording danmemilikikarakter yang relatif flat (contoh : Genelec, M-Audio, ESI, dll)

  37. LOUDSPEAKER 1. DASAR LOUDSPEAKER Loudspeaker, speaker atau sistem speaker merupakan sebuah transduser elektroacoustical yang mengubah sinyal listrik ke suara. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi vibrasi-vibrasi fisik untuk menghasilkan gelombang-gelombang suara. Teknologi dan Rekayasa

  38. Kerja Loudspeaker Teknologi dan Rekayasa

  39. RESONANSI LOUDSPEAKER • Loudspeaker jenismembranradiasilangsungharusditonjolkansehinggabebasuntukvibras • Tonjolanmembraninielastik, sehinggatidakmenghalangifrekuensiresonansidarisusunanmembran speaker. • Frekuensiresonansimembranbebasinimenyimpangkansuaradenganmeresponkekuatansinyalmendekatifrekuensivibrasiasli.

  40. PENYESUAI IMPEDANSI TERHADAP UDARA Speaker jenis cone radiasilangsungmempunyaiefisiensirendahadalahkarenakesesuaianimpedansiterhadapudara yang mengendalikannyalemah. Karakteristik penyesuaian impedansi terhadap udara Teknologi dan Rekayasa

  41. Loudspeaker tanpa suatu enclosure dalam menghasilkan suara yang panjang gelombangnya lebih panjang dari diameter loudspeaker sangat lemah. • Untuk speaker diameter 8”, sama dengan panjang gelombang frekuensi sekitar 1700 Hz. • Untuk speaker 16” diameter sama dengan panjang gelombang pada 850 Hz. • Ini merupakan suatu alasan mengapa speaker jenis cone yang terbaik harus memiliki suatu enclosure untuk menghasilkan suara baik. • Enclosure menambah ukuran efektif loudspeaker. Teknologi dan Rekayasa

  42. DETAIL LOUDSPEAKER • Suatu pekerjaan teknik rancang bangun maha besar masa kini adalah perancangan pengeras suara dinamis. • Suatu koil suara ditempatkan sedemikian sehingga dapat bergerak bebas di dalam medan magnit dari magnit permanen yang kuat. • Cone speaker disertakan pada kumparan suara dan disertakan secara fleksibel diletakkan dan diberi cincin di luar dari pendukung speaker. Teknologi dan Rekayasa

  43. Karena terdapat batasan “home” atau keseimbangan posisi untuk cone speaker dan susunan penempatan elastik, maka keberadaan frekuensi resonansi cone tak bisa diabaikan. • Frekuensi dapat ditentukan dengan mangatur massa dan kekakuan cone dan kumaran suara dan ini diperluas dengan konstruksi alami, namun frekuensi mekanis alami dari getaran dan tingkatan frekuensi selalu dalam cakupan seputar frekuensi resonansi. • Bagian peran enclosure yang baik adalah meminimkan pengaruh frekuensi resonansi. Teknologi dan Rekayasa

  44. 6. JENIS-JENIS ENCLOSURES • Produksi loudspeaker fidelitas tinggi membutuhkan speaker yang dienclose karena sejumlah sifat-sifat dasar loudspeaker. • Loudspeaker dinamis tunggal dalam kotak tertutup akan meningkatkan kualitas suara secara dramatis. Jenis-Jenis Enclosures Teknologi dan Rekayasa

  45. Loudspeaker modern enclosure umumnya meliputi berbagai loudspeaker dengan jaringan cross over untuk memberikan respon frekuensi yang lebih mendekati seragam melintasi cakupan frekuensi audio. • Teknik lain untuk memperluas pemanfaatan cakupan bass dari loudspeaker adalah dengan digunakan enclosure bass reflex. Teknologi dan Rekayasa

  46. 7. PENGGUNAAN BERBAGAI DRIVER DALAM LOUDSPEAKER • Dengan enclosure yang baik, loudspeaker tunggal tidak dapat diharapkan memberikan keseimbangan suara optimal mengalahkan spectrum suara yang dapat. Loudspeaker tunggal biasa disebut juga driver. • Driver lebih dari ukuran 8” biasa untuk menangani frekuensi rendah (bass) disebut Woofer. Teknologi dan Rekayasa

  47. Driver yang digunakan untuk menangani frekuensi tinggi disebut Tweeter. • Pada sistem loudspeaker 2 way, ditemukan Tweeter dan Woofer. • Pada sistem loudspeaker 3 way, ada Woofer, Tweeter dan Midrange. • Speaker bass harus mampu menyesuaikan impedansi secara efisien terhadap udara (woofer), juga harus diberi daya lebih karena sinyal mengendalikan massa yang besar. • Sinyal dengan frekuensi yang sesuai disalurkan ke speaker dengan jaringan cross over. Teknologi dan Rekayasa

  48. 8. CROSS OVER Kegunaan cross over : • Crossover dibuat untuk merubah frekuensi tertentu • Untuk membatasi “frekuensi range” yang akan diterima oleh speaker. • Crossover digunakan untuk mengatur arus ke tweeter, ke midrange, midwoofer, dan bas ke subwoofer. Teknologi dan Rekayasa

More Related