1 / 14

PIUTANG

PIUTANG. Bab 12. Piutang. Piutang adalah klaim perusahaan atas uang, barang atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi dimasa lalu. Klasifikasi Piutang. 1. Piutang Usaha 2. Piutang Bukan Usaha. Piutang Usaha.

mieko
Télécharger la présentation

PIUTANG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PIUTANG Bab 12

  2. Piutang Piutang adalah klaim perusahaan atas uang, barang atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi dimasa lalu.

  3. Klasifikasi Piutang • 1. Piutang Usaha • 2. Piutang Bukan Usaha

  4. Piutang Usaha Piutang Usaha adalah piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan normal perusahaan, piutang usaha biasanya akan dilunasi dalam tempo kurang dari satu tahun, makanya piutang usaha dikelompokkan ke dalam kelompok aktiva lancar.

  5. Piutang Bukan Usaha • Persekot dalam kontrak pembelian • Klaim terhadap perusahaan angkutan untuk barang rusak atau hilang • Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian yang dipertanggungjawabkan • Klaim terhadap karyawan perusahaan • Klaim terhadap restitusi pajak • Piutang Deviden • Dll

  6. Pencatatan Piutang Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, piutang dicatat dan diakui sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo) dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak akan diterima. Itu berarti piutang harus dicatat sebesar jumlah yang diharapkan akan dapat ditagih.

  7. Pencatatan Piutang Karena itu berkaitan dengan pengelolaan piutang, perusahaan harus membuat suatu cadangan piutang tidak tertagih yang merupakan taksiran jumlah piutang yang tidak akan dapat ditagih dalam periode tersebut.

  8. Dasar Penetapan Cadangan Kerugian Piutang • 1. Jumlah Penjualan • 2. Saldo Piutang : a. Prosentase tertentu dari saldo piutang b. Analisa umur piutang

  9. Metode Penghapusan Piutang • Metode Cadangan Kerugian Piutang • Metode Penghapusan Langsung adalah metode penghapusan piutang dengan cara menunggu sampai diperoleh kepastian bahwa piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih, tanpa perlu dibuat estimasinya lebih dahulu.

  10. PENGGUNAAN PIUTANG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KAS Seringkali perusahaan membutuhkan uang yang melebihi jumlah kas yang tersedia. Pemenuhan kebutuhan kas ini dapat dipenuhi dengan piutang.

  11. PENGGUNAAN PIUTANG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KAS 1. Piutang Dipakai Sebagai Jaminan. 2. Menjual Piutang (Anjak Piutang / Factoring) 3. Mendiskontokan Wesel

  12. Piutang Dipakai Sebagai Jaminan. Perusahaan yang memerlukan kas dengan segera dapat meminjam ke bank atau lembaga keuangan lainnya dengan jaminan berbentuk piutang usaha. Hasil tagihan dari langganan biasanya dipakai untuk melunasi hutang. Jika terdapat langganan yang tidak dapat ditagih, maka adalah menjadi tanggung jawab peminjam (perusahaan yang menjaminkan piutang) untuk mengganti jaminannya dengan piutang lain.

  13. Menjual Piutang (Anjak Piutang / Factoring) Kebutuhan uang segera dapat dipenuhi dengan menjual piutang usaha ke bank atau lembaga kredit atau ke perusahaan anjak piutang. Semua kemungkinan dan resiko yang timbul berkaitan dengan piutang tersebut menjadi tanggung jawab pihak perusahaan yang membelinya.

  14. Mendiskontokan Wesel Kebutuhan kas segera dapat dipenuhi pula dengan meminjam uang ke bank atau lembaga lain dengan jaminan (mendiskontokan) wesel tagih (janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang dimasa mendatang). Jika pada saat wesel jatuh tempo dan pihak penerbit wesel tidak melunasi kewajibannya, maka pihak yang mendiskontokan wesel bertanggungjawab terhadap pelunasan kewajibannya kepada pihak kreditor.

More Related