1 / 17

Disampaikan dalam Kongres Nasional Kedaulatan Energi Untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia

KEDAULATAN ENERGI BERBASIS LINGKUNGAN The Stone Age did not end for lack of stone. And the Oil age will end long before the world runs out of oil . (James Canton). Disampaikan dalam Kongres Nasional Kedaulatan Energi Untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia

minya
Télécharger la présentation

Disampaikan dalam Kongres Nasional Kedaulatan Energi Untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEDAULATAN ENERGI BERBASIS LINGKUNGANThe Stone Age did not end for lack of stone. And the Oil age will end long before the world runs out of oil. (James Canton) Disampaikan dalam Kongres Nasional Kedaulatan Energi Untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia Universitas Gajah Mada, 16-17 Desember 2013 Sigit Reliantoro Asisten Deputi Pengendalian Pencemaran Pertambangan Energi & Migas KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

  2. KRITERIA SISTEM ENERGI YANG BERKELANJUTAN Karena kebutuhan energy akan terus bertambah maka jumlah / ketersediaan energy juga harus meningkat sesuai dengan kebutuhan. Jika sistem energi tidak dapat bertahan maka pada saat tertentu akan habis sehingga tidak dapat digunakan secara berkelanjutan. Mark Jaccard (2005) mengemukakan kriteria Energy System Sustainability adalah : • Sistem energi harus dapat bertahan (tidakpernahhabis) dalam hal jenis dan ketersediaannya. • Aktifitas ekstrasi, transformasi, transport dan konsumsi energy harus ramah lingkungan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat. • Aliran material energi dan produk sampingnya tidak boleh melampaui kemampuan lahan, air dan udara untuk mengabsorb dan merecycle sistem energy tanpa menimbulkan dampak . • Jika sistem energi bersifat beracun terhadap manusia dan lingkungan, maka sistem tersebut tidak dapat bertahan karena akan terjadi kerusakan sumber daya dan ancaman terhadap kesejahteraan manusia.

  3. SISTEM ENERGI INDONESIA Jika menggunakan analisis Mark Jaccard maka : PENYEDIAAN ENERGI NASIONAL 2010 • SistemPenyediaandan Pemanfaatan EnergiNasional (SISPENNAS)masihsangattergantungpadabahanbakarfosil (96%), terdiridari: minyakbumi (38%), gas bumi (19%) danbatubara (19%), yang merupakansumber gas rumahkaca. • Konsumsiterusmeningkat (7% per tahun) • Masihdisubsidi • Total kapasitaspembangkitlistrikbarumencapai 30GW (tahun 2009) • Rasioelektrifikasibarumencapai 66% (tahun 2009) • Pemanfaatanenergibelumefisien • Pemanfaatan EBT belum optimal. • Sistem energy kita saat ini tidak bersifat sustainable. Sistem energi masih didominasi oleh bahan bakar fosil, yang pada saat tertentu akan habis dan tidak bertahan (sustain) lagi. • Sistem energi kita saat ini memiliki konsekuensi sebagai berikut : • Menyebabkan terjadinya kelangkaansumberdaya / minyak dan gasakanhabisdalamwaktutertentu. • Menimbulkan harga energy yang sangat mahal. • Menyebabkan konflik geopolitik karena perebutan sumber energy yang langka. • Dapat menyebabkan terjadinya kehancuran (collaps) ekonomi global. • Menyebabkan terjadinya pemanasan global. • Menyebabkan pencemaran udara (terutama di perkotaan & kawasan industri).

  4. Skenario Sistem Energi Jangka Panjang • The Dutch Energy Center membuat skenario energi masa depan : • Status Qou : • Infrastruktur energi saat ini masih digunakan • Energi Final dari energi baru terbarukan (matahari, angin dan biomassa) • Minyak, methane dan listrik masih sebagai energi final. • Konversi batubara dan biomassa menjadi energi yang lebih bersih. • Ekonomi Hidrogen : • Hidrogen merupakan energi final yang dominan terutama untuk industri, tranportasi dan daerah yang terbangun. • Memerlukan perubahan besar infrastruktur energi • Ekonomi Listrik : • Listrik merupakan sumber energi yang paling dominan. • Memerlukan perubahan fundamental infrastrutur listrik sehingga dapat digunakan untuk menjalankan sistem transportasi listrik

  5. Pengembangan EBT dari Aspek Lingkungan • Pengembangan EBT merupakan jawaban untuk mengurangi kerusakan lingkungan namun tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi. • EBT sebagai sumberdaya alam merupakan stock yang keberadaannya sangat tergantung kepada perlindungan terhadap lingkungan. • Jika lingkungan rusak, maka stock sumberdaya alam juga rusak. Agar stock tetap berfungsi maka ekosistem harus tetap dijaga. • Karakteristik EBT yang bersifat setempat, mendukung konsep pembangunan berbasiskan pendekatan ekosistem. Pembangunan yang menggunakan bahan baku dan sumber energi sehingga setiap daerah dapat mengembangkan keunggulan masing masing. • Diperlukan perubahan perilaku untuk menjadikan sumber energi terbarukan sebagai sumber energi utama, karena kita sudah terlanjur tergantung dengan energi fossil.

  6. Mengapa Energi Baru & Terbarukan Perlu dikembangkan ? Sumber : Herman Darnel Ibrahim, 2008

  7. Potensi Pengembangan Energi Terbarukan Dari penafsiran Citra Satelit Landsat 7 ETM+, 2000 - 2011, luas tutupan hutan mengalami penurunan, dari 104.747.566 hektar pada 2000, menjadi98.242.002 hektar pada 2011 (Gambar 2.33). Dengan kata lain, terjadi deforestasi seluas 6,5 juta hektar selama 11 tahun.

  8. Reklamasi & RehabilitasiTambang(Fungsi Lingkungan vs Stuktur Ekosistem)

  9. Peluang – Rehabilitasi Tambang Timah Bisa Dilakukan Belajar dari Negeri Jiran

  10. Tata Ruang Untuk Urban Area • Tergantung kepada lokasinya terhadap pusat-pusat pertumbuhan (kota), lahan bekas dapat digunakan sebagai lokasi untuk perumahan dan pusat-pusat rekreasi, pusat penelitian dan pendidikan. • Untuk konstuksi bangunan perumahan tantangannya adalah melakukan backfiling lubang-lubang tambang dan mengelola lumpur-lumpur yang ada di dasar kolam. • Biaya yang paling murah untuk mengelola lumpur adalah dengan mencampur dengan kapur. • Pendekatan teknik sipil yang lain untuk mengkonsolidasi struktur tanah seperti preloading, geotextile dan wick drains juga dapat dilakukan. • Catatan penting, beberapa pembangunan pusat rekreasi yang meng copy konsep Sunway dalam skala yang lebih kecil tidak berjalan dengan baik .

  11. Tata Ruang Untuk Daerah Pedesaan • Untuk daerah pedesaan lebih diarahkan untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan perikanan.

  12. Gangguandalammencapai Pembangunan Berkelanjutan

  13. Pertanian Organik- Peluang Revolusi Hijau II (?)

  14. KemandirianKelompokJaringan (Internalization) BUKOR terbuktimengembangkankapasitaspetanidalamaspek : Mengubah perilakupetaniyang semulasangattergantungkepadapupukkimia, sekarangdapatmembuatpupuksendiri (kompos dan MOL) Petanimampumenyediakanbibitsendiri Petanibelajaruntukmenelitikondisitanamandanperlakuannya Petanimampumemenuhikebutuhanhidupsehari – harisepertisayurmayursebagaitanamansela AwalJanuari 2013, sayamulaimencoba MOL (MikroOrganismeLokal) dan kompos yang kami perolehdari Program PembelajaranKaretOrganik. Dari program ini, sayasudahbisamenikmatihasilnyakarenagetahtersebutsudahmencapai100 Kg per harihinggasaatini. Semula hanya 50 Kg per hari dengan penerapan pupuk kimia dan hanya bertahan 1,5 bulan saja tapi kemudian hasilkaretkembalike 3,5 Kg per hari. Kamiucapkanterimakasih yang takterhinggakepada PT Medco E&P Indonesia, karenatanpabantuan yang diberikan, kamitidakbisamenjadipetani yang handaldankritis. …. Secarapribadisayaanggappelajaran BUKOR iniadalah Kami, Petanimenemukan Gunung Duit” (AhmadAherudin, PetaniKaret, DesaPelawe)

  15. Reklamasi Lahan Tambang

  16. Kesimpulan • Sistem energi kita tidak sustainable • Skenario pemanfaatan Energi Baru dan terbarukan sebagai sumber energi final sesuai dengan perlindungan lingkungan. • Potensi Pengembangan EBT sangat besar • Gangguan utama untuk pengembangannya adalah adanya rent seeking . Potensi masalah lain adalah property right. • Pertanian Organik memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sarana pemberdayaan petani untuk mengembangkan EBT dan rehabilitasi tanah kritis. • Konsep reklamasi tambang dengan lebih mengoptimalkan fungsi ekosistem dibanding struktur ekosistem jauh lebih sustain dari pada pendekatan yang berorientasi restorasi struktur ekosistem. • Reklamasi lahan tambang berpotensi untuk pengembangan EBT.

  17. Terima kasih

More Related